Wanita Sejati Sejatinya Wanita
Wanita Sejati Sejatinya Wanita:
Ttd: Wong Edan Bagu
Di Gubug Jenggolo Manik, Hari Selasa, pukul: 11:30, Tanggal 17 November 2020.
Wanita sejati...!!!
Siapa? Apa dan bagai mana itu wanita sejati...?!
Wanita sejati adalah Dewi Parvati atau Dewi Uma atau Dewi kali, sang lambang cinta kasih sayang sejati, cinta kasih sayang tulus dan murni, cinta kasih sayang seorang ibu kepada anaknya, yang tanpa ego pamrih arogan didalamnya.
Dalam suatu kepercayaan, Dewi Parvati atau Dewi Uma atau Dewi kali ini, di gambarkan sesosok wanita cantik yang lemah lembut, penuh cinta kasih sayang terhadap apapun dan kepada siapapun.
Bahkan ganasnya kobaran api, kerasnya gunung batu dan ekstrisnya salju, bisa luluh lantah menghadapi cinta kasih sayang nya yang tulus lagi murni.
Wanita sejati ini, juga disebut sebut sebagai ibu bumi di dalam istilah jawanya, karena karakter sipat dan sikapnya, layaknya tanah, yang disetiap waktunya di injak injak, di ludahi, di berak ki, di cangkuli dll, namun tetap memberikan yang terbaik bagi seluruh mahluk didalam semesta alam.
Tidak peduli walau mereka telah meludahi dan menginjaknya tanpa rasa dan perasaan sekalipun.
Namun jangan di anggap remeh, dan jangan meremehkannya secara terus menerus, sebab Sejatinya Wanita adalah; Maha kali, Maha Sakti Uma Durga, sang alat pembunuh dan penghancur nomer 1 milik tuhan.
Tidak ada suatu apapun yang bisa mencegah amukannya, tidak ada suatu apapun yang dapat menghentikan murkanya, kecuali kesadaran cinta kasih sayang maha dewa.
Panjenengan tahu siapa itu maha dewa, yang di filosofi kan sebagai pasangan dari sang maha dewi Parvati atau Dewi Uma atau Dewi kali ini...?!
Tak lain dan tak bukan, adalah kesadaran murni, maha adalah kesadaran, dewa adalah murni atau suci, maha dewa, berarti kesadaran murni atau suci, he he he . . . edan tenan.
Lalu, siapakah sebenarnya Dewi Parvati atau Dewi Uma atau Dewi kali, yang juga disebut sebagai ibu bumi dalam istilah jawanya, yang sering dijadikan sebagai lambang kemakmuran dan kesejahtera'an serta kedamaian cinta kasih sayang seluruh mahluk bagi semesta alam itu...?!
Tak lain dan tak bukan, adalah semua dan seluruh kaum wanita, tanpa terkecuali, bahkan negara negera moderen sekarang ini, menjadikan nya sebagai lambang tiyang nya negara.
Panjenengan tau, jika rumah atau bangunan kalau tanpa tiyang...?!
Itulah wanita sejati, sejatinya wanita, begitulah sebenar benarnya wanita sejati sejatinya wanita, yang dicipta oleh tuhan, sebagai alat paling utama dan nomer satu, untuk membangun sekaligus menghancurkan.
Berhati hatilah...!!!
Jika seorang istri yang ada di pikirannya hanya kelon, macak masak manak, apa lagi sampai rela menukar kehormatannya dengan harta dan tahta, atau ketika suami berpenghasilan maunya macak masak manak, kalau suami nganggur tidak mau di sentuh, maunya bertengkar thok.
Apa lagi, kalau setelah melahirkan anak di siang hari, malamnya minta begituan, hehe...ehemb.
Hati hati...!!! berhati hatilah...!!!
Karena dia sesungguhnya bukan wanita sejati, melainkan sejatinya wanita, yang sedang di gunakan oleh tuhan, untuk menghancurkan dan membunuh kita secara perlahan lahan, segeralah sadar diri, dan...
Kalau panjenengan memang sungguh benar benar mencintainya, mengasihi dan menyayanginya, sadarkan dan ajaklah dia, untuk berjalan di jalur laku murni menuju suci, ingatkan dia kepada identitas jati dirinya yang sebenarnya, yang sesungguhnya, yaitu;
Dewi Parvati atau Dewi Uma atau Dewi kali atau Ibu bumi sang tiyang negara, yang hanya pernah melakukan satu kesalahan saja, ketika sebagai Siti Hawa, untuk menggoda Iman Adam, itupun atas bujukan Sang Ajazil, bukan kehendaknya sendiri.
Karena Tuhan menciptakan Dewi Parvati atau Dewi Uma atau Dewi kali, bukan untuk begituan, dan tidak untuk membunuh dan menghancur kan, melainkan untuk makmuran kan dan men sejahtera'an kan serta mendamai kan cinta kasih sayang seluruh mahluk bagi semesta alam raya ini.
Kok pak web lebih sering membicarakan hal itu to, seakan memojok kan, bahkan mengecam salah kaum hawa...!!!
Karena sebab sebab karena, saya selalu di teror oleh kaum hawa, yang merasa di rugikan, wts nya komplain, takut kehilangan pelanggan, karena nantinya, tidak ada lagi kaum hawa yang melacur, yang kesepian protes, takut kehilangan penghasilan, karena nantinya, tidak ada suami suami yang selingkuh dll...
Sebenarnya saya tidak memojok kan, apa lagi mengecam kaum hawa itu salah dan penyebab maksiat, bukan....
Justru saya sedang berusaha, memuliakan kaum hawa, agar supaya tidak tersakiti kaum Adam yang ber hidung belang, yang belum tercerahkan.
Di jaman para nabi leluhur kita dulu, kaum hawa itu, dianggap aib, sehingganya, jika ada pasangan suami istri yang melahirkan bayi perempuan, langsung di bunuh, kecuali kalau sedang membutuh kan alat untuk melahirkan bayi yang di perlukan.
Jadi, wanita pada jaman dulu itu, hanya di jadikan alat reproduksi dan melahir kan bayi bayi lelaki, bayi perempuannya di batasi, beberapa biji saja, selebihnya, langsung di bunuh, ketika di ketahui perempuan.
Kemudian, dengan perintah Tuhan, Baginda Nabi Muhammad Saw, menjunjung derajat kaum hawa, kebiasaan turun temurun itu, di hapus, bahkan Sang Nabi memberikan contoh secara langsung, yaitu menikahi wanita wanita yang tercampak kan sebelumnya.
Mulai dari cara menghendaki nya, hingga sampai ke urusan diatas kasur, itu di tulis, kemudian di muat dalam kitab hadist, sebagai contoh yang sesuai dengan perintah Tuhan.
Panjenengan tau, berapa jumlah istri nabi...?!
Banyak, banyak sekali, namun pernikahannya bukan untuk urusan diatas kasur, melainkan untuk memuliakan kaum wanita dari kenistaan kaum lelaki pada saat itu.
Coba kalau pernikahannya itu atas dasar begituan, mungkin satu negara Arab itu, keturunan Baginda Nabi Muhammad semuanya.
Kenyataannya, berapa coba anak keturunan nabi...?! tidak sebanya jumlah istri nya kan, padahal jaman itu belum ada alat kontrasepsi, pencegah anak maksudnya.
Mikir...!!! Mikir...!!!
Coba bercerminlah pada hewan hewan itu...!!!
Dan hewan paling dekat dengan kita, itu adalah ayam;
Se'ekor induk ayam itu, selama dia mengerami telur nya, hingga menetas, dilanjutkan, selagi anak anak nya belum bisa mencari makan sendiri, dengan segenap jiwa raganya, dia akan menolak ayam jantan manapun yang mendekatinya untuk begituan.
Semua hewan pun sama, bukan cuma ayam, dan apakah panjenengan tidak malu, sama induk induk ayam, yang panjenengan pelihara di rumah panjenengan itu...?!
Oke pak web, oke, tapi bagaimana dengan kaum Adam, kok kaum hawa terus yang di bahas...!!!
Kalau untuk kaum Adam, wah, sudah tidak ada lagi, yang belum saya informasikan, semuanya, segalanya, bahkan seluruhnya, tentang Wahyu panca ghaib dan sipat sikapnya Wahyu panca ghaib, sudah saya informasikan dengan tanpa tedeng aling aling.
Kalau lelaki yang gerak tubuh dan gerik hati nya hanya untuk begitu, berarti dia belum tercerahkan, sehingga tidak mengerti, tidak paham dan tidak mengetahui, hidupnya di kehidupan dunia ini, dari mana, untuk apa, harus bagaimana dan hendak kemana.
Nah, bagi kaum hawa yang sudah tercerahkan, khususnya kaum istri, ingatkan dan sadarkanlah dia, sang penjamin dunia akheratmu itu, jangan malah ikut nyungsep sekalian, ingatkan dan sadarkan.
Wanita sejati kan tiyang nya negara, tiyang nya rumah tangga, kalau tiyang nya keropos, rapuh, bagaimana bangunan rumahnya, hayo...?!
Untuk kaum Adam, saya punya kisah dua dimensi, maksudnya;
Kejadian yang terjadi di alam wujud, yaitu dunia ini, dan di alam ruh, atau akhirat, kejadiannya seperti ini;
Berproses lah kehidupan sepasang suami istri di dunia ini, sejak awal sebelum menikah, hingga setelah menikah, seorang lelaki ini, sangat rajin dan taat beribadah kepada Tuhan, hampir seluruh waktunya, itu di curahkan hanya untuk tuhan, karena itu, sampai sampai masyarakat di sekitarnya, menyebutnya Kiyai Haji bla bla bla.
Sedang kan si wanita yang menjadi istrinya, dari awal pernikahan, hingga punya anak dan cucu, sama sekali tidak berubah, yang ada di pikirannya, hanya macak, masak, manak, di sela sela macak masak manak, bertengkar dengan suaminya, ketika sang suami, lebih memilih tafakur, ketimbang diatas kasur.
Sang istri pun keluar rumah untuk melampiaskan syawatnya, ketika sang suami sedang asyik beribadah, dan sang suami, tidak peduli, tetap asyik dengan ibadahnya sendiri, tidak mau mengingatkan atau menasehati istrinya, apa lagi mengajaknya untuk bersama sama beribadah.
Hingga pada akhirnya, kematian datang menjemput sang istri, setibanya dialam barjah, tidak sabar sang malaikat menyiksa mendatangi wanita itu, tanpa bertanya, sang malaikat pun segera mengangkat alat penyiksanya, dan tiba tiba wanita itu berkata; Stop...!!!
Tunggu dulu wahai malaikat...!!!
Aku adalah seorang istri, aku punya suami, dan pasti engkau ngerti, paham dan tau, apa dan bagaimana itu suami bagi istrinya.
Apapun yang aku lakukan, aku perbuat, bukan kah itu adalah tanggung jawab suamiku...?!
Tanyakan terlebih dahulu kepada suami ku tentang aku istrinya.
Hukum pengadilan bagi wanita istri sang kiyai haji pun, di pending, di tunda, menunggu sang kiyai haji suaminya ist det.
Singkat punya kisah kejadian, sang kiyai haji pun, jatuh tempo kematian, setelah memasuki alam barja, di pertemukan dengan istri nya yang telah beberapa tahun lalu, mati terlebih dulu.
Ketika sang malaikat hakim bertanya, tentang kelakuan dan berbuatlah istrinya, dia meng iya kan semuanya, bahkan dengan tegasnya, dia mempersilahkan malaikat untuk menyiksa istrinya, yang di anggapnya bejat itu.
Lalu malaikat hakim bertanya, mengetahui istri mu yang seperti itu, apa yang kamu lakukan...?!
Sang kiyai haji terdiam, sekali lagi sang malaikat hakim bertanya, sebagai seorang suami, yang bertanggung jawab dunia akhirat nya istri mu, mengetahui istri mu seperti itu, apa yang kau lakukan...?!
Sang kiyai haji tetap diam, tidak bisa menjawab sepatah katapun, lalu sang malaikat mengetuk palu keputusan, masuk kan wanita ini ke surga, dan masuk kan lelaki ini ke neraka, dengan semua risiko yang harus di tanggung atau di bayarnya atas istrinya hingga lunas.
Kalau sampai ada seorang istri, tidak menyukai suaminya laku murni menuju suci, menjaga pikiran hati dan syahwat nya, menentang, menghalangi, mencegah, tidak boleh, menolak suaminya yang sedang melaksanakan tanggung jawabnya sebagai seorang kepala rumah tangga, menunaikan tanggung jawabnya sebagai seorang suami, terhadap anak istrinya sekeluarga.
Berarti, berhati hatilah...!!!
Ini bukan kisah kejadian karangan saya, melainkan kisah nyata yang pernah terjadi di masa lampau, yang sempat di saksikan oleh seorang ahli tirakat, yang sedang mempelajari alam setelah mati.
Dan saya rasa, semua tokoh ahli spiritual, khususnya dalam lingkup agama, tau kisah ini, kalau tidak percaya, tanyakan pada kiyaimu, atau pendetamu, atau biksumu.
He he he . . . Edan Tenan...!!!
Tercerahkanlah panjenengan Semuanya dan...
Salam Se-Tuhan Penuh Cinta Kasih Sayang dari dalam Lubuk hati saya WEB yang paling dalam. Selamat🙏Selamat🙏Selamat🙏 Rahayu🙏Rahayu🙏Rahayu🙏Damai🙏Damai🙏 Damai🙏 Tenteram🙏
Saya❤️
Wong Edan Bagu❤️
Ngaturaken Sugeng Rahayu🙏
lir Ing Sambikolo🤝
Amanggih Yuwono🤝
Pinayungan Mring Ingkang Maha Suci🙏
Basuki❤️
Yuwono❤️
Teguh❤️
Rahayu❤️
Slamet❤️🙏❤️
BERKAH SELALU Untuk semuanya tanpa terkecuali, terutama Para Sedulur, khususnya Para Kadhang Kontho dan Kanthi Anom saya, yang senantiasa di Restui Hyang Dzat Maha Suci Hidup🙏Om Shantih Shantih Shantih Om - Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuhu🙏
Terima Kasih🤝❤️🤝
Terima Kasih🤝❤️🤝
Terima Kasih🤝❤️🤝
Dan❤️Salam🙏Kebajikan❤️
Ttd: Toso Wijaya. D
Lahir: Cirebon Hari Rabu Pon Tanggal 13-08-1959
Alamat: Gubug Jenggolo Manik.
Jl. Raya Pilangrejo Juwangi Km 01. Gang Jenggolo. Dusun Ledok Kulon. Rt/Rw 004/001. Desa Pilangrejo. Kecamatan Juwangi. Kabupaten. Boyolali. Jawa Tengah. Indonesia 57391.
Email: webdjakatolos@gmail.com
Telephon/SMS/WhatsApp/Line; 0858-6179-9966.
BBM: DACB5DC3
Instragram: tosowidjaya
Twitter: @EdanBagu
Blogg:
http://www.wongedanbagu.com
Wordpress: http://putraramasejati.wordpress.com
Facebook: http://facebook.com/tosowidjaya
YouTube: Putro Romo Channel
Post a Comment