ILMU Ke - TUHAN - Nan:
ILMU Ke - TUHAN - Nan:
(Tuhan Dan Agama)
Oleh: Wong Edan Bagu.
Putera Rama Jayadewata Tanah Pasundan. Di...
Gubug Jenggolo Manik. Pukul. 17:55. Hari Sabtu. Tanggal 24 November 2018.
Setiap seseorang, akan menemukan segala sesuatu yang tercantum di dalam kitab-kitab suci, akan tetapi, juga akan menemukan hal-hal yang tidak terdapat dalam kitab-kitab suci.
Sebab karena hal itu telah disabdakan secara langsung oleh Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa itu sendiri, kepada setiap kedirian seseorang, sebelum kitab menjadi almanak dunia "artinya" jauh lebih dulu sebelum kitab apapun ada.
"itulah taraf khusus Ilmu Ke-Tuhan-nan yang sempurna"
Kalau semua agama dianggap benar, karena tidak satupun agama yang mengajarkan keburukan dan ketidak baikan.
Mengapa dan kenapa kita tidak pergi ke masjid ketika hari Jum'at, ke Gereja waktu hari Minggu, dan seterusnya ke agama-agama lain sesuai dengan upacara-upacara ritual lainnya...?!
Bermula dan Berawal dari sinilah, dulu, saya mempelajari semua agama yang ada di dunia ini, tanpa peduli dianggap kafir dan murtad bahkan sesat.
Apakah Wong Edan Bagu berdosa karena melakukan hal yang konyol itu...?!
Padahal intinya bukan disitu dan bukan itu.
Me-yakin-ni, itulah Kunci-Nya, (Wahyu Panca Ghaib).
Sedangkan Gembox-Nya adalah "Meng-iman-ni" (Wahyu Panca Laku.
Inilah sebab akibat Utamanya.
Menurut saya, kalau dengan mengikuti satu ajaran agama saja, saya tidak akan bisa dengan mudah Meyakini dan Mengimani.
Bagaimana mungkin meyakini dan mengimani semua ajaran agama...?!
Banyak tokoh bahkan pemimpin umat yang terlihat hebat dalam bidang agamanya masing-masing.
Namun sangat langka yang berhasil meyakini dan mengimani agamanya dengan tepat, jangankan tepat, dari benar saja, terlalu sangat amat jauh.
Apalagi pada tataran umat, justru banyak diantara kita yang terjebak pada fanatik atau picik bahkan munafik.
Dan mohon maaf, hal tersebut banyak saya saksikan secara langsung pada semua penganut agama, sejak dulu saya masih belajar hingga kini saya sudah mengerti dan memahaminya Tuhan yang ada di balik setiap agama.
Itu salah satu bukti dari tidak bisa nya meyakini dan mengimani agamanya dengan benar.
Cobalah renungkan...
Sewaktu kita mendengar ada laskar bringas yang berdalih menertibkan, lalu mengobrak-abrik bahkan tega mencederai sesama manusia.
Dilain kesempatan, mereka bahkan menutup tempat peribadatan dengan berdalih mengganggu mayoritas sekeliling.
Lain waktu lagi, terdengar beritanya membakar bahkan menghancurkan (bom) rumah ibadah, yang dilabelkan penyesatan, ada juga yang mengusir umat lain dari kampung halamannya, bahkan ada juga yang mengusir dari negaranya, dimana ia tinggal.
Apakah pemimpin dan anggota laskar tersebut Me-yakin-ni dan Meng-iman-ni dengan benar agamanya...?!
Kebanyakan dari kita, salah bahkan tidak tepat dalam meyakini dan mengimani agama kita.
Kita bukannya meyakini dan mengimani, akan tetapi terperangkap oleh kefanatikkan.
Bahkan banyak yang mengatakan bahwa fanatik itu baik, atau fanatik yang baik, fanatik yang tidak merugikan, bahkan sintingnya, di katakan sebagai fanatik yang di-ridhai Tuhan dll.
Padahal fanatik itu, kalau saya rasakan dengan sadar, adalah kebalikan dari toleransi.
Jadi...
Bagaimana dengan yang dimaksud fanatik yang baik itu, sungguh absurd.
Itulah sebabnya, banyak dari kita yang mengira, bahwa kefanatikan itu sama dengan meyakini dan mengimani.
Sehingganya mereka beranggapan, bahwa semakin fanatik, berati semakin meyakini dan semakin mengimani.
Dan apa yang terjadi, dengan fanatik mereka cenderung memaksakan kehendak, anarkis bahkan hingga sadis, menganggap Tuhan dari Agama lain salah atau tidak sama.
Dan itu untuk Wong Edan Bagu sangat konyol bagi seseorang yang mengaku berAgama dan berTuhan.
Karena kalau menganggap bahwa Tuhan dari agama lain salah atau tidak sama, bukankah itu berarti mempercayai bahwa Tuhan ada lebih dari satu...?!
Tidak sedikit orang yang mengatakan bahwa Tuhan tidak menciptakan agama, tapi mewahyukan ajaran kebenaran, maka ketika sering kali ada yang bertindak bringas mengatas namakan pembelaan agama, berarti lupa bermartabat sebagai manusia, padahal mengaku beragama paling hebat didunia, dan berTuhan paling yahud sejagat.
Bahkan tidak sedikit yang mengaku agama-nya-lah yang mengajarkan cinta kasih sayang, agama-nya-lah yang disempurnakan, dllnya yang serba hebat, tapi ditanggalkan begitu saja ketika melakukan kebringasan.
GAWAT...!!!
Kan...???
Selain itu, apakah ada di suatu ayat di dalam kitab suci tertentu yang mengatakan Tuhan butuh pembelaan...?!
Bukankah yang sering kita dengar adalah, Tuhan itu tempatnya kita mengadu, memohon ampun, memohon anugrah, dan permohonan-permohonan lainnya...!!!
Bukankah yang sering kita yakini adalah kita itu ciptaan Tuhan...?!
Terus kalau semua manusia itu ciptaan Tuhan, apa susahnya bagi Tuhan untuk memusnahkan menusia...?!!
Jadi...
Dalih kebenaran yang mana, sehingga kita beragumentasi membela Tuhan dengan mencederai sesama manusia, bahkan membunuh manusia yang hanya karena tidak seagama...?!
Padahal jelas bahwa manusia yang kita cederai dan kita tega binasakan itu adalah ciptaan Tuhan kita juga.
Hal ini semakin menggambarkan bahwa mereka tidak percaya bahwa Tuhan itu Maha Esa, juga tidak percaya bahwa tiada Tuhan selain Allah, karena menganggap manusia-manusia lain yang diperlakukan dengan sadis tersebut, bukan ciptaan Tuhan nya juga.
Kalau kita anggap misalnya Tuhan itu seperti Bapak kita, lalu kita tega membunuh saudara kita yang adalah anak dari Bapak kita juga, hanya karena kita beda prinsip, beda pandangan.
Apakah Bapak kita hanya mengajarkan kebenaran pada kita dan mengajarkan kesalahan pada saudara kita lainnya...?!
Lalu apa mungkin kita diutus Bapak kita untuk membunuh saudara kita yang tidak sejalan...?!
Dan kalau saudara kita yang tidak sejalan tersebut juga berbuat sama, anarkis dan sadis, karena juga sefanatik kita, dan fanatik itu dianggap benar, bukankah itu berarti Bapak kita yang meng-adu-domba kita...?!
Apakah keyakinan itu yang masih kita pertahankan hingga kini...?!
Khususnya Anda yang mengaku Putro Romo...!!!
Yaitu;
TUHAN MENGADU-DOMBA KITA.
Itu pasti logika kebangetan dan spiritual kelewatan bukan...?!
Tinggalkan kefanatikkan, ubahlah menjadi Iman (Wahyu Panca Laku), karena Iman itu sangat luar biasa, mengimani adalah inti dari semua agama itu sendiri, dan sesungguhnya mengimani ini, tidaklah mudah, karena siapapun dia, kalau sudah mencapai itu, tidak tergoyahkan, dan tidak akan anarkis dan sadis, untuk membela agama, apalagi anarkis dan sadis berdalih membela Tuhan, yang nota-bene Bapak kita bersama, yang menciptakan kita semua.
Begitu juga saya, kamu dan dia, tidak perlu anarkis dan sadis, kalau memang kita semua sudah sama-sama mengimani agama kita masing-masing.
Jadi...
Ayolah kita tanggalkan kefanatikkan, jangan juga bertanya Tuhan agamamu apa...?!
Sebab Tuhan hanya mengajarkan cinta kasih sayang dan bersabda tentang kebenaran.
Karena sejatinya Tuhan adalah Dzat Suci (maksudnya; cinta kasih sayang yang berkesadaran benar), dan itulah Tuhan yang tidak butuh pengakuan kita, karena Tuhan memang adalah cinta kasih sayang yang berkesadaran benar itu sendiri.
Untuk mencapainya, di butuhkan kesadaran, bukan ego, bukan pamrih, juga bukan fanatik dan munafik, apa lagi anarkis dan sadis.
Dan semakin tinggi kesadarannya, semakin tidak membutuhkan agama, ritual, rialat, ube rampe bahkan ilmu jenis apapun, sebab karena, bisa langsung merasakan berhubungan dengan "Dzat Suci" Tuhan Sang Pencipta, tanpa proses bentuk dan jenis apapun "Itulah Ilmu Ke-Tuhan-Nan yang sebenarnya/tepat.
Semoga penggambaran dari saya Wong Edan Bagu ini, tidak menjadikan siapapun berdalih sudah mencapai tingkat kesadaran tertentu, lalu tidak mendatangi masjid/gereja/pura/wihara/kelenteng/dan lain-lain, sebab karena bukan itu maksudnya.
Itulah sebab karenanya Wong Edan Bagu mempelajari semua agama yang ada di dunia ini, sehingganya, mengerti dan memahami serta mengetahui bahkan menyaksikan sendiri Tuhan nya tiap-tiap agama secara langsung di TKP, bukan katanya.
Sehingganya...
Walaupun sekarang sudah Putro Romo, tetap menghormati dan mencintai, mengasihi, menyayangi semuanya, bahwa semua ajaran agama adalah baik, kalau ada ketidak baikkan, itu adalah pemeluknya, bukan agamanya, apalagi Tuhan-Nya.
Tuhan Dan Agama:
Tuhan ada karena manusia, begitu pula dengan Agama, Keduanya diciptakan oleh manusia.
Sedangkan ke-Yakin-nan adalah Ibu kandung keduanya (Tuhan dan Agama) Bapak kandungnya, adalah manusianya itu sendiri.
Kalau Manusia di Lenyapkan, keduanya (Tuhan dan Agama) masuk ruang hampa "vakum" ibarat raja tanpa rakyat, semua Cerita dan Sejarah apapun itu "Berhenti Total" He he he . . . Edan Tenan.
Sabda-ku:
Selamat🙏Selamat🙏Selamat🙏 Rahayu🙏Rahayu🙏Rahayu🙏Damai🙏Damai🙏 Damai🙏 Tenteram🙏
Saya❤️
Wong Edan Bagu❤️
Ngaturaken Sugeng Rahayu🙏
lir Ing Sambikolo🤝
Amanggih Yuwono🤝
Pinayungan Mring Ingkang Maha Suci🙏
Basuki❤️
Yuwono❤️
Teguh❤️
Rahayu❤️
Slamet❤️🙏❤️
BERKAH SELALU Untuk semuanya tanpa terkecuali, terutama Para Sedulur, khususnya Para Kadhang Konto dan Kanti Anom saya yang senantiasa di Restui Hyang Maha Suci Hidup🙏
Aaamiin🙏
Terima Kasih🤝❤️🤝
Terima Kasih🤝❤️🤝
Terima Kasih🤝❤️🤝
Ttd: Toso Wijaya. D
Lahir: Cirebon Hari Rabu Pon Tanggal 13-08-1959
Alamat: Gubug Jenggolo Manik.
Oro-oro Ombo. Jl. Raya Pilangrejo. Gang. Jenggolo. Dusun. Ledok Kulon. Rt/Rw 004/001. Desa Pilangrejo. Kecamatan. Juwangi. Kabupaten. Boyolali. Jawa Tengah. Indonesia 57391.
Email: webdjakatolos@gmail.com
Telephon/SMS/WhatsApp/Line; 0858-6179-9966.
BBM: DACB5DC3”
Twitter: @EdanBagu
Blogg: www.wongedanbagu.com
Wordpress: http:// putraramasejati.wordpress.com
Facebook: http://facebook.com/tosowidjaya
Post a Comment