Puncaknya Inti Dan Intinya Puncak:

Puncaknya Inti Dan Intinya Puncak:
Oleh: Wong Edan Bagu.
Putera Rama Jayadewata Tanah Pasundan. Di...
Gubug Jenggolo Manik. Pukul.22:11. Hari Senin. Tanggal 10  September  2018.

Ada seseorang bertanya kepadaku. Yang WEB ajarkan di internet, intinya kan Inna Lillaahi Wa Inna Ilaihi Raji'un (sempurna) dalam yang menurut WEB, filosofi jawanya, adalah Bali Maring Asal Usul Sangkan Paraning Dumadi.

Mengibadahkan Wahyu panca ghaib atau taubat dengan cara menggunakan Wahyu panca laku atau iman.

Apakah mungkin bisa, jika tanpa  shalat...?! Apa mungkin bisa kalau tidak menjalankan shalat...?!

Sedangkan Shalat itu, ibadah palung wajib bagi setiap muslim...!!!
Artinya; tidak bisa di tinggalkan.

Saya WEB, menjawab;
Yang Pertama....
Yang menyuruh, yang menyarankan, yang memerintahkan, untuk tidak shalat atau meninggalkan shalat itu ya siapa...?!

Apa ada Vidio atau Artikel saya WEB yang mengatakan;
Haeeee.... Tinggalkan shalatmu...!!! Ganti dengan Wahyu panca ghaib yang di Ibadahkan dengan Wahyu panca laku...!!!

Atau...
Heiiiii.... Tidak usah shalat...!!! Ibadahkan saja Wahyu panca ghaib, dengan menggunakan cara Wahyu panca laku...!!!

Ada artikel atau Vidio saya yang bertulisan kata-kata seperti itu...?!

Kebanyakan, artikel saya mengabarkan tentang apa itu Wahyu panca ghaib dan bagaimana itu Wahyu panca laku, yang tak lain dan tak bukan adalah;
Sedulur Papat Kalima Pancer-nya sendiri.

Yang kesimpulan intinya,  menjelaskan, bahwa; sesungguhnya, semua manusia hidup itu, memiliki Wahyu panca ghaib, sejak pertama kali di tiupkan roh kepadanya oleh Tuhan.

Yang seumur hidupnya, menjadikan diri nya bisa itu dan ini dll, namun  selama itu, di abaikannya, padahal, tanpa adanya Wahyu panca ghaib atau Sedulur Papat Kalima Pancer di dalam dirinya, dia adalah mayat.

Wahyu Panca Ghaib;
"Wahyu" itu pemberian Tuhan secara langsung, tanpa perantara "Panca" itu lima "Ghaib" itu ruh atau roh.

Yang berarti; Wahyu Panca Ghaib adalah; Lima ruh/roh pemberian Tuhan secara langsung tanpa perantara, tidak peduli apapun latar belakang status dan agamanya, semuanya sama.

Justru bisanya kita ber latar belakang, ber status, ber agama, itu karena ada Wahyu panca ghaib atau Sedulur Kapat Kalima Pancer di dalam dirinya, coba kalau tidak ada, alias berwujud sebujur mayat, bisa apa...?!

Yang Kedua...
La terus, panjenengan itu muslim apa bukan...?!

Kalau muslim, mengapa bertanya seperti itu...?!
Kenapa berkata seperti itu...?!

Kok bisa sampai tidak mengerti...?
Kok bisa sampai tidak paham...?
Kok bisa sampai tidak tahu...?
Padahal, ini kan lebih wajib daripada shalat itu sendiri...!

Pertanyaan panjenengan yang seperti diatas itu tadi, itu menandakan atau menunjukan bahwa panjenengan tidak mengerti dan belum memahami "apa shalat itu dan shalat itu apa"

Ingin tahu kan, syah-syah saja WEB, orang tidak tahu, kan harus bertanya, supaya tidak sesat di jalan.

O...
Kalau begitu, panjenengan bukan muslim dong. Wahahahaha... Edan Tenan. Maaf.

Mungkin iya WEB, cuma KTP doang, supaya gampang proses kreditnya dan mudak untuk mendapatkan surat nikah.

Huff!!!

Wong Edan Bagu;
Secara bahasa, shalat berasal dari bahasa Arab, yang memiliki arti;  Doa.

Sedangkan, menurut istilah, shalat bermakna; Serangkaian kegiatan ibadah khusus atau tertentu, yang dimulai dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam.

Jadi...
Definisi dari pengertian Shalat, secara Bahasa (Etimologi) berarti; Do'a

Sedangkan secara Istilah/Syari'ah (Terminologi), shalat adalah perkataan dan perbuatan tertentu atau khusus, yang dibuka atau dimulai atau diawali dengan takbiratul ihram, dan diakhiri atau ditutup dengan salam.

Pertanyaan selanjutnya adalah;
Apa itu "takbiratul ihram dan Salam" Gitu kan...?!

"Takbiratul ihram" adalah ucapan kata “Allahu Akbar”  yang lebih kurang berarti "Tuhan Maha Besar".

Sedangkan "Salam" adalah pernyataan hormat "Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh" yang lebih kurangnya, berarti "Semoga keselamatan, keberkahan cinta kasih sayang (rahmat) dari Allah SWT menyertai sekalian"

Itulah Shalat, dan saya tidak pernah menyuruh siapapun untuk tidak shalat, apa lagi melarang atau meninggakkan shalat.

Wahyu Panca Ghaib itu; Sedulur Papat Kalima Pancere kito Dewe (Empat Anasir dan Hidupnya kita sendiri). Wahyu Panca Laku itu; Sipate Sedulur Papat Kalima Pancere kito Dewe (Sipatnya Empat Anasir dan Hidupnya kita sendiri).

Yang membuat kita bisa itu dan ini, yang bisa menjadikan kita bisa ini  dan itu, sejak awal hingga saat ini.
Contoh;
Bisa bernafas, makan, minum, tidur, kerja, berpikir, merenung, beranak istri/suami, berilmu, beradat, beragama, beribadah dll, semua dan segalanya itu karena adanya Wahyu Panca Ghaib atau Sedulur Papat Kalima Pancer (Empat Anasir dan Hidup) di dalam diri kita.

Tanpa adanya Wahyu Panca Ghaib atau Sedulur Papat Kalima Pancer (Empat Anasir dan Hidup) di dalam diri kita, kita adalah mayat bahkan bangkai, yang hanya layak untuk di kubur atau di bakar (dimusnahkan).

La, kalau yang di sebut Guru Sejati atau Ruh/Roh Kudus/Suci adalah Manunggaling Sedulur Papat Kalima Pancere kito Dewe atau Menyatunya Empat Anasir dan Hidupnya kita sendiri (Wahyu Panca Ghaib).

Kesimpulannya;
Berarti yang di sebut-sebut Guru Sejati selama ini, yang di sebut Ruh/Roh Kudus/Suci atau Romo atau Hidup. Ya Wahyu Panca Ghaib itu.

Jadi, kalau ingin mengenal Guru Sejati atau Ruh/Roh Kudus/Suci atau Romo atau Hidup atau Asmo Sejati, yang merupakam Rasul/Utusan Tuhan, yang bisa menyempurnakan dunia akherat  kita kepada Tuhan, ya harus  mengenal Wahyu Panca Ghaib nya sendiri.

Caranya;
Ibadahkan/Praktekan Wahyu Panca Ghaib atau Sedulur Papat Kalima Pancer atau Empat Anasir dan Hidup kita sendiri ini, dengan menggunakan sifat-sifatnya.

Sampai berapa lama...?!
Sehari...?!
Seminggu...?!
Sebulan...?!
Atau...
Setahun...?!
Atau berapa tahu...?!

Sampai kita bisa mencintai, mengasihi, menyayangi Wahyu Panca Ghaib atau Sedulur Papat Kalima Pancer atau Empat Anasir dan Hidup nya kita sendiri.

Kalau dalam kurun waktu sehari bisa mencintai, mengasihi, menyayangi Wahyu Panca Ghaib atau Sedulur Papat Kalima Pancer atau Empat Anasir dan Hidup nya kita sendiri ini "berarti" sehari hari itu juga kita sudah mengenal Wahyu Panca Ghaib atau Sedulur Papat Kalima Pancer atau Empat Anasir dan Hidup kita, bahkan Tuhan sekalian.

Wahyu Panca Ghaib atau Sedulur Papat Kalima Pancer atau Empat Anasir dan Hidup kita, seumur hidup kita, teramat sangat mencintai, mengasihi dan menyayangi kita, buktinya, hingga sampai kini, kita masih bisa bernafas, kalau tidak, pasti is det.

Sebab Karena Wahyu Panca Ghaib atau Sedulur Papat Kalima Pancer atau Empat Anasir dan Hidup kita, seumur hidup kita, teramat sangat mencintai, mengasihi dan menyayangi kita, Dia meminta imbalan atau balasan yang setimpal sama. Yaitu;
Mencintai, mengasihi dan menyayangi Dia, sebagaimana Dia yang Mencintai, mengasihi dan menyayangi kita.

Maka Cintailah. Kasihilah. Sayangilah Wahyu Panca Ghaib sebagaiman Wahyu Panca Ghaib Cintailah. Kasihilah. Sayang kita.

Lagian...
Tidak ada buruk dan ruginya mencintai, mengasihi, menyayangi Wahyu Panca Ghaib atau Sedulur Papat Kalima Pancer atau Empat Anasir dan Hidup nya kita sendiri.

Tidak percaya...?!
Berarti tidak mempercayai Hidup nya sendiri.

Ragu...?!
Berarti meragukan Hidup nya sendiri.

Menolak...?!
Berarti menolak Hidup nya sendiri.

Pasti tidak tenang, tidak nyaman, tidak aman, pasti tidak tidak bahagia, pasti gelisah, pasti tidak selamat.

Belum bisa...
Ya jangan minta kenal.

Watir sesat.
Takut Tersesat.
Lalu di laknat dan di kutuk Tuhan.

Kalau harus saya gambarkan atau umpamakan, wujud raga kita ini seperti hunian rumah, maka Wahyu Panca Ghaib atau Sedulur Papat Kalima Pancer atau Empat Anasir dan Hidup ini, pemilik rumah dan penghuni rumah tersebut.

Nah...
Mungkin tidak, kita akan merusak dan menghancurkan rumah kita sendiri...?!

Silahkan di renungkan sendiri secara sadar, kalau sampai ada orang yang merusak atau menghancurkan rumah sendiri, tempat tinggalnya sendiri, tempat berdua nya keluarganya sendiri,  berarti itu orang stres. Hidup kok stres! Tidak ada sejarahnya.

"Sesungguhnya, Aku berada dekat, lebih dekat dari urat leher/nadi"
"Barang siapa yang ingin mengenal-Ku, kenalilah dirimu sendiri"
"Barang siapa yang mengenal dirinya, dia mengenal-Ku"
"Siapa yang mencari-Ku keluar diri, dia akan tersesat semakin jauh"

La wong di suruh, di perintah...!!!
Kok di laknat to...?!
Kok di kutuk to...?!

Ihhhhh.... Lucu bangits sih  sampean ini, nggemesin, kalau saja ngomong nya langsung di depan saya WEB, langsung tak cubit sampean, tak likitik, tak cubit-cubit. Habisnya. Lucu sih. Nggemesin. He he he . . . Edan Tenan.

Para Kadhang Kinasih-ku Sekalian.
Dengan Mempatrapkan Wahyu Panca Ghaib. Menggunakan Wahyu Panca  Laku.

Panca Indera kita;
Sudah bisa mengetahui pengertian  dan pemahaman Hidup secara "sadar"

Pikiran/Angen-Angan kita;
Sudah bisa menerima Kesalahan  secara "sadar"

Hati/Bathin kita;
Sudah bisa menerima kebenaran secara "sadar"

Sehingganya...
Kesadaran jiwa atau sukma atau ruh kita yang "sadar"

Bisa merasakan kehidupan yang yang Abadi dan menyadari Kesempurna'an Hidup.

Namun....
Apakah Kita Sudah Sampai Di Rasa  Sejati-Sejatinya Rasa atau  Kesadaran Murni, dengan sadar-sesadar-sadarnya...?!

Inilah "Puncaknya Inti Dan Intinya Puncak" Silahkan Tanyakan Pada Diri Sendiri. Saya 💓Wong Edan Bagu💓 Mengucapkan Salam Rahayu selalu serta Salam Damai🙏Damai🙏 Damai🙏Selalu Tenteram🙏 Sembah nuwun🙏Ngaturaken Sugeng Rahayu, lir Ing Sambikolo. Amanggih Yuwono🙏inayungan Mring Ingkang Maha Agung.Basuki Yuwono Teguh Rahayu Slamet🙏 BERKAH SELALU Untuk semuanya tanpa terkecuali, terutama Para Sedulur, khususnya Para Kadhang Konto dan Kanti Anom Didikan saya yang senantiasa di Restui Hyang Maha Suci Hidup🙏 Aaamiin🙏Terima Kasih❤️Terima Kasih❤️Terima Kasih❤️
Ttd: Toso Wijaya. D
Lahir: Cirebon Hari Rabu Pon Tanggal 13-08-1959
Alamat: Gubug Jenggolo Manik.
Oro-oro Ombo. Jl. Raya Pilangrejo. Gang. Jenggolo. Dusun. Ledok Kulon. Rt/Rw 004/001. Desa Pilangrejo. Kecamatan. Juwangi. Kabupaten. Boyolali. Jawa Tengah. Indonesia 57391.
Email: webdjakatolos@gmail.com
Telephon/SMS/WhatsApp/Line; 0858-6179-9966.
BBM: DACB5DC3”
Twitter: @EdanBagu
Blogg: www.wongedanbagu.com
Wordpress: http:// putraramasejati.wordpress.com
Facebook: http://facebook.com/tosowidjaya