Pelajaran Tentang Sangkan Paraning Dumadi Atau Inna Lillaahi Wa Inna Ilaihi Raji'un:

Pelajaran Tentang Sangkan Paraning Dumadi Atau Inna Lillaahi Wa Inna Ilaihi Raji'un. (Wejangan Tanpa Tedeng Aling-aling):
Oleh: Wong Edan Bagu.
Putera Rama Jayadewata Tanah Pasundan. Di...
Gubug Jenggolo Manik. Pukul. 14:25. Hari Kamis. Tanggal 27.  September  2018.

Dalam kehidupan ini, manusia manapun senantiasa di ingatkan untuk memahami filosofi yang
Berbunyi;
Sangkan Paraning Dumadi.
Atau...
Inna Lillaahi Wa Inna Ilaihi Raji'un. Kalau bahasa Qitabnya.

Apa sebenarnya Sangkan Paraning Dumadi Atau Inna Lillaahi Wa Inna Ilaihi Raji'un itu...?!

Sepertinya, tidak banyak orang yang mengetahuinya, ini terbukti dari sedikitnya orang-orang yang mempelajarinya.

Kebanyakan yang di pelajari jalan menuju surga, yaitu tentang amal ibadah, sedekah dan sejenisnya, agar mendapat segunung pahala dengan harapan menjadi penghuni surga.

Mengapa kebanyakan orang mengidamkan atau mendambakan surga sebagai imbalan dari amal ibadahnya, ketimbang/dari pada Sangkan Paraning Dumadi Atau Inna Lillaahi Wa Inna Ilaihi Raji'un...?!

Di surga, di bawahnya mengalir sungai-sungai susu dan madu, taman yang elok dan indah,  makanan dan minuman yang lezat, serta pelayanan super exsotis dari puluhan bidadari-bidadari.

Kalau Sangkan Paraning Dumadi Atau Inna Lillaahi Wa Inna Ilaihi Raji'un, hanya mendapatkan Dzat Maha Suci Hidup/Tuhan thok.

Padahal, jika kita belajar Sangkan Paraning Dumadi Atau Inna Lillaahi Wa Inna Ilaihi Raji'un, maka kita akan mengetahui kemana tujuan kita setelah hidup di dunia ini, di akhir hayat nanti.

Manusia sering diajari filosofi Sangkan Paraning Dumadi Atau Inna Lillaahi Wa Inna Ilaihi Raji'un ini kali merayakan Hari Raya Idul Fitri.

Masyarakat Indonesia, khususnya orang jawa yang super muslim, lebih suka menghabiskan waktu hari raya Idul Fitri dengan mudik.

Nah, mudik itulah yang menjadi pemahaman filosofi Sangkan Paraning Dumadi Atau Inna Lillaahi Wa Inna Ilaihi Raji'un.

Yang mana ketika mudik, kita dituntut untuk ingat dari mana dulu kita berasal, dan mengerti serta memahami jalan/jalur/rute manakah yang menuju kampung halaman kita dari tempat kita berada saat sekarang ini.

Para Sedulur khususnya Para Kadhang Kinasih-ku sekalian, Hidup di dalam dunia ini, ibarat perumpama'an seorang yang pergi  bertandang untuk mampir/singgah minum seteguk air saja, dan pastinya bakal pulang serta harus pulang.

Setelah kita bertandang mampir/singgah untuk minum seteguk air. Kemanakah kita bakal "PULANG"...?!

Ya tentu ke Kampung Halaman Rumahnya sendiri to, di mana kampung halaman rumahnya...?!

Loh... Kok bertanya...?!
Masak Kampung Halaman Rumahnya sendiri lupa...?! Tidak tahu...?!

Ayo di pikir dengan sadar, jangan berkhayal "Kampung Halaman Rumah" nya di;
Tuhan/Allah...?!
Surga...?!
Neraka...?!
Rumah kosong...?!
Pepohonan...?!
Gunung...?!
Gowa...?!
Atau....?!
Masak lupa...?!
Kemanakah aku hendak pulang setelah aku pergi bertandang ke dunia fana ini...?!

Itu adalah suatu pertanyaan besar yang sering hinggap di benak orang-orang yang mencari ilmu sejati, dan ilmu sejati ini, pelajarannya hanya ada di Sangkan Paraning Dumadi Atau Inna Lillaahi Wa Inna Ilaihi Raji'un yang saya kemas sebagai Laku Murni Menuju Suci.

Yang mengabarkan dengan jelas dan Tanpa Tedeng Aling-aling, bahwa dunia ini bukanlah tempat yang langgeng. Hidup di dunia ini hanya sementara saja.

Adakah ilmu yang lebih tinggi selain Sangkan Paraning Dumadi Atau Inna Lillaahi Wa Inna Ilaihi Raji'un...?!

Adakah pelajaran yang lebih benar selain Sangkan Paraning Dumadi Atau Inna Lillaahi Wa Inna Ilaihi Raji'un...?!

Adakah tuntunan yang lebih tepat selain Sangkan Paraning Dumadi Atau Inna Lillaahi Wa Inna Ilaihi Raji'un...?!

Kalau ada, tuntutlah dengan sungguh-sungguh hingga selesai.
Kalau tidak ada jangan berpikir terbalik;

Mengira dunia ini alamnya orang hidup, akherat itu alamnya orang mati, sehingganya kalian sangat lekat dengan kehidupan dunia ini, dan tidak mau meninggalkan alam dunia.

Kenalilah secara sadar, dunia ini alamnya orang mati, ya di dunia ini adanya surga dan neraka, artinya senang dan susah, setelah kita meninggalkan alam dunia ini, kita kembali hidup langgeng, tidak ada bedanya antara yang berpangkat ratu dan orang miskin, wali atau pun bajingan.

Hidup yang sejati atau Hidup yang sebenarnya/sesungguhnya itu,  adalah Hidup yang tidak bisa terkena mati. Artinya;
Ya,,, kita semua bakal hidup sejati.

Akan tetapi, yang jadi permasalahannya adalah;
Siapkah kita menghadapi hidup yang sejati jika kita senantiasa berpegang teguh pada kehidupan di dunia yang serba fana...?!

Dan Wong Edan Bagu berkata tegas;
Tangeh lamun siro bisa ngerti sampurnaning pati, yen siro ora ngerti sampurnaning urip.

Mustahil kamu bisa mengerti kematian yang sempurna,
jika kamu tidak mengerti hidup yang sempurna. He he he . . . Edan Tenan.

Sesungguhnya kami adalah kepunyaan Allah dan kepada Allah jugalah kami kembali). (Al-Baqarah 2:156). Ini Lo, Taubat dan Iman-Panca Ghaib dan Panca Laku.

Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya." (Al-Fajr: 27-28). Ini Lo, Taubat dan Iman-Panca Ghaib dan Panca Laku.

Ini Lo, inti sari patinya puncak -  puncaknya inti sari patinya. Makanya Iqro! Iqro! Iqro!-Baca! Baca! Baca! Agar supaya mengerti, memahami, mengetahui dengan sadar.

IQRO KITAB BAQO KAFA BINAFSIKA AL'YAUMA ALAIKA HASBI.
(Bacalah kitab yang kekal yang berada di dalam diri kalian sendiri, jagat Shagir dan jagat Khabir).

Sulit...!!!
Ya baca artikel saya yang gampang. Dan...

Saya 💓Wong Edan Bagu💓 Mengucapkan Salam Rahayu selalu serta Salam Damai🙏Damai🙏 Damai🙏Selalu Tenteram🙏 Sembah nuwun🙏Ngaturaken Sugeng Rahayu, lir Ing Sambikolo. Amanggih Yuwono🙏inayungan Mring Ingkang Maha Agung.Basuki Yuwono Teguh Rahayu Slamet🙏 BERKAH SELALU Untuk semuanya tanpa terkecuali, terutama Para Sedulur, khususnya Para Kadhang Konto dan Kanti Anom Didikan saya yang senantiasa di Restui Hyang Maha Suci Hidup🙏 Aaamiin🙏Terima Kasih❤️Terima Kasih❤️Terima Kasih❤️
Ttd: Toso Wijaya. D
Lahir: Cirebon Hari Rabu Pon Tanggal 13-08-1959
Alamat: Gubug Jenggolo Manik.
Oro-oro Ombo. Jl. Raya Pilangrejo. Gang. Jenggolo. Dusun. Ledok Kulon. Rt/Rw 004/001. Desa Pilangrejo. Kecamatan. Juwangi. Kabupaten. Boyolali. Jawa Tengah. Indonesia 57391.
Email: webdjakatolos@gmail.com
Telephon/SMS/WhatsApp/Line; 0858-6179-9966.
BBM: DACB5DC3”
Twitter: @EdanBagu
Blogg: www.wongedanbagu.com
Wordpress: http:// putraramasejati.wordpress.com
Facebook: http://facebook.com/tosowidjaya