Ilmu Tingkat Tinggi dan Ilmu nya Orang Jawa Paling Tinggi Di Jawa:
Ilmu Tingkat Tinggi dan Ilmu nya Orang Jawa Paling Tinggi Di Jawa:
(Artikel Umum Tanpa Tedeng Aling-aling);
Oleh: Wong Edan Bagu.
Putera Rama Jayadewata Tanah Pasundan. Di...
Gubug Jenggolo Manik. Pukul. 19:25. Hari Minggu. Tanggal 30. September 2018.
Setiap otak di kepala manusia hidup, memiliki argument yang berbeda-beda, hal ini di karenakan, peran akal dan pikiran yang sangat ditentukan oleh Kematangan Pengertian dan Pemahaman serta Pengetahuan yang berbeda pula.
Kitab suci apapun sebutannya, bahkan yang di sebut Tuhan, apapun namanya, juga masih bisa ditafsirkan oleh orang perorangan atau golongan pergolongan.
Lalu Pertanyaannya;
Apakah ada yang namanya TAFSIR itu, bisa di jelaskan secara paten, sehingga tidak bisa lagi ditafsirkan oleh orang lain atau golongan lain berikutnya...?!
Sejauh usia saya melanglang buana, belum ada, semuanya bisa di tafsirkan, dan tafsirnya, sesuai jamannya dan mengikuti perkembangan jamannya.
Contoh misalnya;
Siapapun bisa men tafsir kan puncak gunung semeru, jika dia pernah sampai di puncak gunung semeru dalam pendakiannya, namun, tafsirnya tahun ini, tentu tidak akan sama dengan tafsir orang lain yang juga berhasil sampai di puncak gunung semeru tahun 2019 nanti.
Ini adalah hukum alam kehidupan, siapapun akan bisa jika berhasil mencapai maqomnya/dimensinya, begitulah hukum alamnya, dan disini letak perlu dan pentingnya kesadaran universal.
Para Sedulur dan Para Kadhang Kinasih-ku sekalian, Pernah dengar Aji Mundi Jati Sasangka Jati...?!
Aji Mundi Jati Sasangka Jati, adalah; Ilmu sakti asli Jawa, cipta'an para leluhur kita di Jawa Dwipa tempo dulu, setelah jaman Nabi Muhammad SAW.
Ilmu ini terkenal hingga sampai ke manca negara, khususnya daerah Tibet, di mana para Biksu dan Biku berkumpul menempa kedirian.
Aji Mundi Jati Sasangka Jati, itu terdiri dari dua belas tingkat ilmu termasuk tingkatan dasar dan tingkatan inti akhirnya seperti berikut dibawah ini.
Tingkat Dasar;
Aji Cipta Dewa.
Tingkat Pertama;
1. Aji Anjan Kumayan.
Tingkat Kedua;
2. Aji Braja Musti.
Tinggal Ketiga;
3. Aji Nalagati.
Tingkat Ke'empat;
4. Aji Serat Jiwa.
Tingkat Kelima;
5. Aji Karang.
Tingkat Ke'enam;
6. Aji Cinde Amoh.
Tingkat Ketujuh;
7. Aji Panca Sona.
Tingkat Kedelapan;
8. Aji Pupuh Bayu.
Tingkat Kesembilan;
9. Aji Rawa Rontek.
Tingkat Kesepuluh;
10. Aji Sapu Jagat Pramudita.
Tingkat Akhir;
Aji Mundi Jati Sasangka Jati.
Nah, bermula dari tingkatan akhir Aji Mundi Jati Sasangka Jati inilah, ilmu kesaktian orang Jawa, mulai mengarah ke Sangkan Paraning Dumadi atau Inna Lillaahi Wa Inna Ilaihi Raji'un.
Ini terbukti darisetiap Japa Mantera Aji Mundi Jati Sasangka Jati yang selalu menempatkan Nabi-Nabi bahkan Malaikat di seluruh bagian tubuh manusia, contoh misalnya Aji Cinde Amoh yang merupakan tingkatan ke'enam Ajian Mundi Jati Sasangka Jati di bawah ini;
Mundi Jati Sasangka Jati Tingkat Enam "AJI CINDE AMOH"
....#....#.....#.....#......
Niyat ingsun amatek aji.
Ajiku si cinde amoh.
Sirig-sirig.
Ubeg-ubeg.
Sabuk celana si cinde amoh.
Rontang ranting saluwir tinutupan wulan purnama srengenge sewu. Newu-newu ya ingsun kang abadan wesi kuning.
Angrasik salira nabi.
Sulaiman kasekten ingsun.
Sis uteg ingsun.
Adam ati ingsun.
Muhammad paningal ingsun. Ibrahim nyawa ingsun.
Isa napas ingsun.
Yakub karsan lan lisan ingsun. Dawud suara ingsun.
Sahabat papat, kulit daging getih lan balung ingsun.
Ayub usus ingsun.
Yang otot ingsun.
Nuh jantung ingsun.
Idris rambut lan wulu ingsun.
Pepak jumeneng salira nabi.
Sakehing teluh, tuju tenung, braja cakra, curiga, fitnah, watang limpung, bedil mriyem, narantaka, ora tumama, ajur amoh ting seluwir tanpa dadi.
......#......#......#.......
Sedangkan pada tingkat akhir Aji Mundi Jati Sasangka Jati, menegaskan. Bahwa;
Bahwa Hakikat Nabi Itu, adalah Diri Sejati nya Manusia Hidup (diri kita sendiri), sebagai berikut Mata Pelajaran Japa Mantera- nya.
Pertama;
Nabi ADAM Khalifatullah.
Adalah wakil Allah Ta'ala, wakil untuk menurunkan bibit semua manusia, asal-usulnya dari Adam dan Hawa adalah pasti, nyata-nya Adam adalah wujud badan kita, sekujur tubuh kita dari ujung rambut kepala sampai ujung kuku telapak kaki kira, itulah wujud nyata-nya Adam, Iradat-nya Yang Maha Agung.
Untuk menurunkan manusia, sebab tidak salah lagi, membuat manusia oleh manusia, membuat hewan pasti oleh hewan, itulah Allah Maha Kuasa, Iradat-nya Maha Agung, hanya satu kali membuat, tetapi cukup untuk semua.
Kedua;
Nabi NUH Habibullah.
Hakikat-nya adalah Pendengaran kita.
Ketiga;
Nabi IBRAHIM Khalillullah.
Hakikat-nya adalah Penglihatan kita.
Ke'empat;
Nabi MUSA Kalamullah.
Hakikat-nya adalah Perkata'an kita.
Kelima;
Nabi ISA Ruhullah.
Hakikat-nya adalah Penciuman kita.
Ke'enam;
Nabi MUHAMMAD Rasulullah.
Hakikat-nya adalah RASA pada wujud manusia diri kita.
Penghulu Rasul semua-nya, bukti-nya adalah mendengar, melihat, mencium dan merasa, semua-nya masuk ke dalam rasa, walaupun wujud yang nanggung, tetap bisa berdiri dan bergerak.
Rasa menjadi kuat, karena ada yang menguatkan, nyatanya ada hidup yang meliputi rasa.
Ketujuh;
Rasa meliputi Wujud dan Wujud meliputi empat sahabat Nabi Muhammad SAW, yang tak lain dan tak bukan adalah empat Nafsu. Yaitu;
1. Nafsu Muthmainah.
2. Nafsu Lawammah.
3. Nafsu Amarah.
4. Nafsu Sufiyah/Sawiyah.
Nabi Muhammad SAW sebelum diangkat menjadi Rasul, telah berulang kali melakukan Muraqabah, Mujahadah, Muhasabah, Tahannust dan Khalwat, dengan mengasingkan diri dan mencari ketenangan jiwa.
Yang kemudian di utus ke muka bumi, untuk menyempurnakan akhlak bathin manusia hidup, membersihkan berhala yang ada di dada, yang pada waktu itu, masyarakat jahiliyah sangat mengagungkan syair.
Proses;
1. Muraqabah.
2. Mujahadah.
3. Munasabah.
4. Muhasabah.
5. Tahannust dan
6. Khalwat.
Yang di jaman sekarang lebih di kenal dengan sebutan;
1. Syareat.
2. Hakikat.
3. Tarekat.
4. Ma'rifat.
5. Tasyawuf dan
6. Bertapa.
Sehingga Baginda Nabi Muhammad SAW berhasil menerima wahyu dari Malaikat Jibril melalui Akal, wahyu tersirat (KALAM QODIM) di sampaikan oleh Malaikat Jibril;
" Iqro! Iqro! Iqro! "
"IQRO KITAB BAQO KAFA BINAFSIKA AL'YAUMA ALAIKA HASBI "
(Bacalah kitab yang kekal yang berada di dalam diri kalian sendiri, jagat Shagir dan jagat Khabir)
Umat yang pada waktu itu hidup di jaman Nabi, hanya dengan ittiba kepada Nabi, menurut apa yang di ajarkan Nabi, di jamin pasti Islam/Selamat.
Tidak perlu menjalani Muraqabah, Mujahadah, Muhasabah, Tahannust dan Khalwat seperti halnya Nabi yang shalat sampai mengakibatkan bengkak kakinya.
Dan melalui Syariat shalat, ketika Isra Mi'raj inilah, Baginda Nabi Muhammad SAW melakukan puncak pendakian tertinggi, yang intinya hanya untuk menyelamatkan umat akhir jaman, bukan untuk menerima perintah shalat.
Ilmu ini tidak di tibankan kepada umat pada jaman waktu itu, karena kurang penting dan tidak perlukan, sebab pada waktu itu, yang ingin Islam/Selamat, begitu mudah.
Cukup dengan melihat dan bertemu Baginda Nabi Muhammad SAW, serta hatinya percaya bahwa beliau adalah utusannya Allah Ta'ala, lalu melakoni perintahnya, maka di mulai pada saat itu juga, dia sudah menjadi Islam/Selamat.
Jadi, haq-nya Islam/Selamat itu, adalah yang sudah ma'rifat (melihat) Baginda Nabi Muhammad SAW, lalu menuruti perintahnya, itulah Islam/Selamat.
Hanya saja, maksud dari melihatnya itu, berbeda dengan waktu jaman Nabi Muhammad masih bertubuh hidup, bukan kepada syariat-nya (Majajinya), akan tetapi kepada hakikat-nya.
Yaitu; Jauhar Awwal Rasulullah, cahaya pertama yang di buat oleh Dzat Maha Suci, sebagai sifatnya Allah Ta'ala atau Qudrat (Kuasa) Maha Kuasa yang membuat Ruh semuanya, seperti pelajaran yang terdapat pada Aji Mundi Jati Sasangka Jati di setiap tingkatannya, yang potongannya saya kabarkan diatas.
Sebutan Ilmu Hadist, Ilmu Tauhid, Ilmu Fiqih, Ushul Fiqih, Nahwu Sorof dan ilmu-ilmu lainnya, yang sewaktu jaman Nabi tidak ada, dan sekarang menjadi menjadi ada, itu adalah karena berkat jasa Para Ulama sejati, hingga akhirnya umat Nabi di beri kemudahan dalam mempelajari Al-Qur'an dan Hadist.
Dan Ulama itu terbagi Tiga;
1. ULAMA SU.
Ulama yang mempunyai sifat Dajjal, merusak Islam dari dalam dan luar (Ahlul Dhohir).
2. ULAMA PALSU.
Ahlul Dhohir
Ulama yang menjual akhirat demi dunia.
3. ULAMA SEJATI.
Ulama pewaris Ruh para Nabi, penerus Baginda Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wassalam, (Ahlul Bathin), menjual dunia demi akhirat. Sebab karena itu, Was pada dan berhati-hatilah dalam kecerdasan ber-spiritual. Semuga Bermanfaat.
Dan...
Saya 💓Wong Edan Bagu💓 Mengucapkan Salam Rahayu selalu serta Salam Damai🙏Damai🙏 Damai🙏Selalu Tenteram🙏 Sembah nuwun🙏Ngaturaken Sugeng Rahayu, lir Ing Sambikolo. Amanggih Yuwono🙏inayungan Mring Ingkang Maha Agung.Basuki Yuwono Teguh Rahayu Slamet🙏 BERKAH SELALU Untuk semuanya tanpa terkecuali, terutama Para Sedulur, khususnya Para Kadhang Konto dan Kanti Anom Didikan saya yang senantiasa di Restui Hyang Maha Suci Hidup🙏 Aaamiin🙏Terima Kasih❤️Terima Kasih❤️Terima Kasih❤️
Ttd: Toso Wijaya. D
Lahir: Cirebon Hari Rabu Pon Tanggal 13-08-1959
Alamat: Gubug Jenggolo Manik.
Oro-oro Ombo. Jl. Raya Pilangrejo. Gang. Jenggolo. Dusun. Ledok Kulon. Rt/Rw 004/001. Desa Pilangrejo. Kecamatan. Juwangi. Kabupaten. Boyolali. Jawa Tengah. Indonesia 57391.
Email: webdjakatolos@gmail.com
Telephon/SMS/WhatsApp/Line; 0858-6179-9966.
BBM: DACB5DC3”
Twitter: @EdanBagu
Blogg: www.wongedanbagu.com
Wordpress: http:// putraramasejati.wordpress.com
Facebook: http://facebook.com/tosowidjaya
Post a Comment