Wejangan Tanpa Tedeng Aling-aling Tentang WPG dan WPL: (Bagian Satu)
Wejangan Tanpa Tedeng Aling-aling Tentang WPG dan WPL:
(Bagian Satu)
Oleh: Wong Edan Bagu.
Putera Rama Jayadewata Tanah Pasundan. Di...
Gubug Jenggolo Manik. Pukul: 15:25. Hari Senin. Tanggal 18 Juni 2018.
Barang siapa mengenal Wahyu Panca Ghaib, akan mengenal Tuhan-nya.
Kalau bahasa awamnya...
Barang siapa mengenal diri, akan mengenal Rabb-nya.
Mengenal Wahyu Panca Ghaib, berarti mengenal identitas jati dirinya sendiri. Mengenal identitas jati dirinya sendiri, berarti mengenal Rabb-nya/Tuhan-nya, dan di dalam Laku Murni Menuju Suci, saya WEB bertanya;
Sudahkah Anda Mengenal Wahyu Panca Ghaib Anda...?!
Kalau bahasa awamnya...
Sudahkah Anda Mengenal Diri Anda...?!
Para Kadhang Kinasih-ku sekalian.
Dari sekian banyak kabar/informasi yang sudah saya sampaikan melalui Artikel dan Vidio di internet, mengenai Wahyu Panca Ghaib yang di Ibadahkan dengan Wahyu Panca Laku atau Taubat Iman, yang arti maksud simpelnya/singkatnya adalah Laku Murni Menuju Suci.
Intinya Tak lain dan tak bukan Adalah;
Sedulur Papat Kalima Pancernya kita sendiri, isi dari wujud/raganya kita sendiri, yang selama ini, menjadikan kita bisa itu dan ini, namun kita abaikan begitu saja dan kita anggap tidak penting serta bukan yang utama.
Dan istilah Manunggaling Kawula Gusti itu, yang di lantunkan dalam Kidung Wahyu Kalaseba Adalah;
Manunggaling Sedulur Papat Kalima Pancer atau Empat Anasir dan Hidup. Kawula atau Empat Anasir itu Sedulur Papat, dan Gusti atau Hidup itu Pancernya.
Manunggaling Kawula Gusti atau Manunggaling Empat Anasir dan Hidup atau Manunggaling Sedulur Papat Kalima Pancer atau Wahyu Panca Ghaib inilah yang di sebut Hidup.
Yang menjadi isi wujud/raga kita, identitas jati diri kita yang sebenarnya, yang selama ini menghidupi dan menghidupkan wujud/raga berserta semua atribut kita, sehingganya kita bisa itu dan ini.
Hidup ini, ada di dalam diri kita sendiri, bukan di luar diri kita, dan Hidup kita sendiri inilah, yang selama ini di sebut-sebut, sebagai Imam Mahdi atau Ratu Adil atau Satriya Paningit atau Guru Sejati atau Romo.
Dengan uraian diatas, berarti setiap manusia, tidak peduli apapun agamanya dan latar belakangnya, di sadari atau tidak di sadari, di sukai atau tidak di sukai, mau atau tidak mau, sebenarnya/sesungguhnya;
Memiliki Imam Mahdi sendiri-sendiri atau Ratu Adil sendiri-sendiri atau Satriya Paningit sendiri-sendiri atau Guru Sejati sendiri-sendiri atau Romo sendiri-sendiri atau Hidup sendiri-sendiri.
Jadi...
Tinggal manusianya sendiri;
Mau berTaubat lalu berIman apa tidak...?!
Kalau Mau berTaubat lalu berIman, pasti akan sadar diri, karena sadar diri, pasti bisa menyadari, bahwa di dalam dirinya itu, ada Imam Mahdi atau Ratu Adil atau Satriya Paningit atau Guru Sejati atau Romo atau Hidup.
Nah...
Dengan kesadaran inilah, manusia bisa mengenalnya secara nyata, adanya Imam Mahdi atau Ratu Adil atau Satriya Paningit atau Guru Sejati atau Romo atau Hidup yang bersemayam di dalam dirinya,
Sehingganya bisa merasakannya, menikmatinya, menghayatinya dan mengikutinya dengan sadar, tanpa tekanan dan paksaan apapun.
Karena sudah mengenalnya "jadi"
mengerti dan memahami serta mengetahui. Bahwa;
Imam Mahdi atau Ratu Adil atau Satriya Paningit atau Guru Sejati atau Romo atau Hidup ini, yang ada di dalam dirinya itu, melampaui semuanya dan segalanya yang ada di dunia ini, termasuk anak istri/suami.
Dengan penjelasan diatas, hal ini jadi sangat mudah di mengerti dan di pahami serta di ketahui kan...
Bahwasannya;
Kalau masih ada yang dianggap lebih penting dan utama di banding
Imam Mahdi atau Ratu Adil atau Satriya Paningit atau Guru Sejati atau Romo atau Hidup nya sendiri ini, berati belum mengenal identitas diri sejati nya sendiri, belum mengenal Wahyu Panca Ghaib nya sendiri.
Karena belum mengenal diri sejatinya, belum mengenal Wahyu Panca Ghaibnya, yang artinya belum mengenal Rabb-nya/Tuhan-nya; Sudah pasti...
Istri atau Suami, itu lebih penting dan lebih utama, daripada Wahyu Panca Ghaib.
Sebab belum mengenal diri sejatinya, belum mengenal Wahyu Panca Ghaibnya, yang artinya belum mengenal Rabb-nya/Tuhan-nya;
Sudah pasti...
Anak, itu lebih penting dan utama, daripada Kadhang.
Sebab Karena belum mengenal diri sejatinya, belum mengenal Wahyu Panca Ghaibnya, yang artinya belum mengenal Rabb-nya/Tuhan-nya;
Sudah pasti...
Kesibukan urusan duniawi, itu jauh lebih penting dan utama, dari pada keKadhangan.
Kalau masih asyik disitu dan tidak mau segera berTaubat dan berIman.
Sebab karena belum mengenal diri sejatinya, belum mengenal Wahyu Panca Ghaibnya, yang artinya belum mengenal Rabb-nya/Tuhan-nya "maka" bersiaplah untuk selalu menderita sebab akibat dari hancurnya kepalsuan yang dianggap penting dan utama itu.
Sudahkah Anda Mengenal Wahyu Panca Ghaib Anda...?!
(Wejangan Tanpa Tedeng Aling-aling)
Barang siapa mengenal Wahyu Panca Ghaib, akan mengenal Tuhan-nya.
Kalau bahasa awamnya...
Barang siapa mengenal diri, akan mengenal Rabb-nya.
Mengenal Wahyu Panca Ghaib, berarti mengenal identitas jati dirinya sendiri. Mengenal identitas jati dirinya sendiri, berarti mengenal Rabb-nya/Tuhan-nya, dan di dalam Laku Murni Menuju Suci, saya WEB bertanya;
Sudahkah Anda Mengenal Wahyu Panca Ghaib Anda...?!
Kalau bahasa awamnya...
Sudahkah Anda Mengenal Diri Anda...?!
Para Kadhang Kinasih-ku sekalian.
Dari sekian banyak kabar yang sudah saya sampaikan melalui Artikel dan Vidio di internet, mengenai Wahyu Panca Ghaib yang di Ibadahkan dengan Wahyu Panca Laku atau Taubat Iman, yang arti maksud simpelnya/singkatnya adalah Laku Murni Menuju Suci.
Tak lain dan tak bukan Adalah;
Sedulur Papat Kalima Pancernya kita sendiri, isi dari wujud/raganya kita sendiri, yang selama ini, menjadikan kita bisa itu dan ini, namun kita abaikan begitu saja dan kita anggap tidak penting serta bukan yang utama.
Dan istilah Manunggaling Kawula Gusti itu. Adalah;
Manunggaling Sedulur Papat Kalima Pancer atau Empat Anasir dan Hidup. Kawula atau Empat Anasir itu Sedulur Papat, dan Gusti atau Hidup itu Pancernya.
Manunggaling Kawula Gusti atau Manunggaling Empat Anasir dan Hidup atau Manunggaling Sedulur Papat Kalima Pancer atau Wahyu Panca Ghaib inilah yang di sebut Hidup.
Yang menjadi isi wujud/raga kita, identitas jati diri kita yang sebenarnya, yang selama ini menghidupi dan menghidupkan wujud/raga berserta semua atribut kita, sehingganya kita bisa itu dan ini.
Hidup ini, ada di dalam diri kita sendiri, bukan di luar diri kita, dan Hidup kita sendiri inilah, yang selama ini di sebut-sebut, sebagai Imam Mahdi atau Ratu Adil atau Satriya Paningit atau Guru Sejati atau Romo.
Dengan uraian diatas, berarti setiap manusia, tidak peduli apapun agamanya dan latar belakangnya, di sadari atau tidak di sadari, di sukai atau tidak di sukai, mau atau tidak mau, sebenarnya/sesungguhnya;
Memiliki Imam Mahdi sendiri-sendiri atau Ratu Adil sendiri-sendiri atau Satriya Paningit sendiri-sendiri atau Guru Sejati sendiri-sendiri atau Romo sendiri-sendiri atau Hidup sendiri-sendiri.
Jadi...
Tinggal manusianya sendiri;
Mau berTaubat lalu berIman apa tidak...?!
Kalau Mau berTaubat lalu berIman, pasti akan sadar diri, karena sadar diri, pasti bisa menyadari, bahwa di dalam dirinya itu, ada Imam Mahdi atau Ratu Adil atau Satriya Paningit atau Guru Sejati atau Romo atau Hidup.
Nah...
Dengan kesadaran inilah, manusia bisa mengenalnya secara nyata, adanya Imam Mahdi atau Ratu Adil atau Satriya Paningit atau Guru Sejati atau Romo atau Hidup yang bersemayam di dalam dirinya,
Sehingganya bisa merasakannya, menikmatinya, menghayatinya dan mengikutinya dengan sadar, tanpa tekanan dan paksaan apapun.
Karena sudah mengenalnya "jadi"
mengerti dan memahami serta mengetahui. Bahwa;
Imam Mahdi atau Ratu Adil atau Satriya Paningit atau Guru Sejati atau Romo atau Hidup ini, yang ada di dalam dirinya itu, melampaui semuanya dan segalanya yang ada di dunia ini, termasuk anak istri/suami.
Dengan penjelasan diatas, hal ini jadi sangat mudah di mengerti dan di pahami serta di ketahui kan...
Bahwasannya;
Kalau masih ada yang dianggap lebih penting dan utama di banding
Imam Mahdi atau Ratu Adil atau Satriya Paningit atau Guru Sejati atau Romo atau Hidup nya sendiri ini, berati belum mengenal identitas diri sejati nya sendiri, belum mengenal Wahyu Panca Ghaib nya sendiri.
Karena belum mengenal diri sejatinya, belum mengenal Wahyu Panca Ghaibnya, yang artinya belum mengenal Rabb-nya/Tuhan-nya; Sudah pasti...
Istri atau Suami, itu lebih penting dan lebih utama, daripada Wahyu Panca Ghaib.
Sebab belum mengenal diri sejatinya, belum mengenal Wahyu Panca Ghaibnya, yang artinya belum mengenal Rabb-nya/Tuhan-nya;
Sudah pasti...
Anak, itu lebih penting dan utama, daripada Kadhang.
Sebab Karena belum mengenal diri sejatinya, belum mengenal Wahyu Panca Ghaibnya, yang artinya belum mengenal Rabb-nya/Tuhan-nya;
Sudah pasti...
Kesibukan urusan duniawi, itu jauh lebih penting dan utama, dari pada keKadhangan.
Kalau masih asyik disitu dan tidak mau segera berTaubat dan berIman.
Sebab karena belum mengenal diri sejatinya, belum mengenal Wahyu Panca Ghaibnya, yang artinya belum mengenal Rabb-nya/Tuhan-nya "maka" bersiaplah untuk selalu menderita sebab akibat dari hancurnya kepalsuan yang dianggap penting dan utama itu.
Bagi yang segera mau berTaubat lalu berIman "berbahagialah" karena Urip wes Mijil-Hidup sudah hadir untukmu, jadi, tak perli bersusah paham mencarinya, tinggal merasakannya, menikmatinya, menghayatinya dan mengikutinya "Hidup" akan menuntun kita, kemana pun arah yang hendak kita tuju dengan benar-benar tepat dan nyata-nyata benar.
"BERSAMBUNG KE BAGIAN DUA"
Salam Rahayu Penuh Cinta Kasih Sayangku Untukmu Sekalian Dan
"Selamat_/!\_Selamat_/!\_Selamat" Untuk kita semuanya tanpa terkecuali.
Ttd: Toso Wijaya. D.
Lahir: Cirebon.
Hari: Rabu Pon.
Tanggal: 13 - 08 -1959
Di Gubug Jenggolo Manik.
Alamat:
Jl. Raya Pilangrejo.
Gang. Jenggolo.
Dusun. Ledok Kulon.
Rt/Rw: 004/001.
Ds: Pilangrejo.
Kec: Juwangi.
Kab: Boyolali.
Propinsi: Jawa Tengah.
Indonesia 57391.
Email: webdjakatolos@gmail.com
Telephon/SMS/WhatsApp/Line; 0858-6179-9966.
BBM: DACB5DC3”
Twitter: @EdanBagu
Blogg: www.wongedanbagu.com
Wordpress: http:// putraramasejati.wordpress.com
Facebook: http://facebook.com/tosowidjaya
Post a Comment