Wejangan Terbuka: (Tanpa Tedeng Aling-Aling)

Wejangan Terbuka:
(Tanpa Tedeng Aling-Aling)
Oleh: Wong Edan Bagu.
Putera Rama Jayadewata Tanah Pasundan. Di...
Gubug Jenggolo Manik. Hari Kamis. Tanggal 12 April 2018.

Para kadhang dan para sedulur kinasihku sekalian “Ora gampang urip ing ngalam ndunyo iki, lamun tan wikan mring Kunci-ne” Maksunya; tidaklah mudah hidup di dunia ini, kalau tidak mengerti/paham pada Kunci-nya.

Kunci itu apa to...?!
Kunci itu apa sih...?!
Kok sampai-sampai menjadi penentu utama dalam ilmu pengetahuan di dalam kehidupan dunia ini bahkan di akherat nanti.

Karena Kunci itu, adalah JatiDiriSejati kita yang sebenarnya-yang sesungguhnya, asal usul kita para kadhang dan para sedulur kinasihku sekalian, asal usul kita sebelum kita di utus memasuki diri/wujud kasar ini, asal usul semua mahluk sebelum di cipta menjadi apapun, terutama manusia.

Ku-N-Ci = Kumpul-Nunggal-Suci “Kunci” Artinya; Adalah Kumpul Nunggal Suci. Maksudnya; Bersatu padu dengan Dzat Maha Suci atau  berkumpul menjadi satu dengan Dzat Maha Suci (pulet pinuletan-tak terpisahkan).

Awalnya kita kumpul nunggal suci, maksudnya, bersatu atau menyatu atau bersama dengan Dzat Maha Suci, lalu di utus oleh Dzat Maha Suci, untuk menghidupkan sebuah wujud, tersebut raga manusia, selama batas waktu yang telah di perjanjikan, selain semua kebutuhannya di cukupi dan segala kepentingannya di tulis dalam Lauh Mahfudz atau Lauhul Mahfudz, juga di bekali empat anasir, yang lebih di kenal dengan sebutan sedulur papat atau kawula yang sakti mandraguna.

Dalam al-qitab kejadian, setelah Dzat Maha Suci menciptakan tubuh manusia tersebut “ADAM” dari tanah pilihan, lalu di bekali empat anasir, yang bahannya di ambil dari sari-sarinya air, sari-sarinya angin, sari-sarinya api dan sari-sarinya bumi, kemudia Dzat Maha Suci BerFirman; Aku ambil sebagian Ruh-Ku, kemudia Aku-tiupkan “Kun Faya Kun” Sebagai penghidup kepada jasad atas Perintah-Ku untuk bertanggung jawab masalah dunia akheratnya. “ADAM” Asal Dumadi Ananing Manungsa “Awal Terjadi Adanya Manusia”

Kesimpulannya Pertama:
Kunci itu Adalah Hidup atau Ruh Suci atau Ruh Kudus, yang awalnya berasal dari Dzat Maha Suci. Yang lebih di kenal dengan sebutan Guru Sejati kalau istilah spiritualnya, kalau istilah Lakunya, di sebut sebagai Asmo Sejati.

Karena adanya Hidup atau Ruh Suci atau Ruh Kudus atau Guru Sejati atau Asmo Sejati di dalam diri inilah. Manusia bisa beragama, bisa berkepercayaan/berkeyakinan, bisa lapar-makan, bisa haus-minum, bisa ngantuk-tidur, bisa berbicara, bisa mendengar, bisa berpikir, bisa bekerja, bisa berdoa, bisa susah-senang dllnya...

Kalau tanpa adanya Hidup atau Ruh Suci atau Ruh Kudus atau Guru Sejati atau Asmo Sejati di dalam dirinya. Sungguh manusia itu adalah Mayat/Bangkai, yang hanya layak untuk di kubur, sebab kalau tidak di segera di kubur atau di bakar, bau busuk bangkainya akan mengganggu semua pemilik indera penciuman. Itu-lah Kunci, yang berati simpel singkat padatnya adalah “HIDUP” kita sendiri.

Sebab itu Dzat Maha Suci selalu mengingatkan dengan pesan-pesan indah dan bijak nya;
“Jika ingin mengenal-Ku. Kenalilah dirimu sendiri”
“Barang siapa mengenal dirinya. Niscaya dia akan mengenal-Ku”
“Sesungguhnya Aku berada dekat. Bahkan lebih dekat dari urat lehermu”
“Barang siapa yang mencari-Ku keluar diri. Niscaya dia akan tersesat”
Dan masih banyak lagi pesan bijak Dzat Maha Suci yang lainnya, yang sepertinya, para ahli kitab, mustahil tidak mengetahuinya.

Caranya bagaimana Pak WEB...?!
Untuk bisa wikan atau mengerti atau memahami Kunci yang tak lain dan tak bukan adalah Hidup kita sendiri itu.

“Tidak ada cara lain, selain Dengan Laku Murni Menuju Suci”

Laku Murni Menuju Suci...?!
Ya... Laku Murni Menuju Suci, kalau tidak, ya, tidak bisa.

Sebab karena Hidup itu adalah Ruh Suci, berasal dari Dzat Maha Suci, berati Hidup itu, Suci, kan?

Kita tidak akan pernah bisa, mendekati suci, menyentuh suci, apa lagi menyetu dengan suci, kalau diri kita tidak suci. Karena suci itu, tidak bisa di campuri dengan apapun, dan tidak bisa tercampuri oleh apapun, selain dengan suci lagi, bukan suci namanya, kalau bisa di campuri dengan selain suci.

Untuk Laku Murni Menuju Suci, harus bagaimana Pak WEB...?!
Apa yang harus saya lakukan atau yang harus saya perbuat...?!

Cukup sederhana kok...
Yaitu Caranya;
Galilah rasa, yang meliputi seluruh tubuhmu, karena di dalam tubuhmu, ada firman/utusan Tuhan, yang dapat menjamin, jiwa ragamu, lahir bathinmu, hidup matimu dan dunia akheratmu. (firman/utusan Tuhan di dalam diri kita. Ya Hidup kita itu)

Menggali Rasa yang meliputi seluruh tubuh saya...?!
Rasa apa Pak WEB...?!
Rasa apa saja.
Rasa apa saja...?!
Ya... Semua Rasa. Segala Rasa yang berada di seluruh/sekujur tubuh kita.

Kalau kita berhasil menemuka letak Firman/Utusan Tuhan itu berada di dalam diri kita. Kita akan mengerti, memahami, mengetahui. Bahwa;
Ajaran Nabi Muhammad Saw itu. Bukanlah agama Islam, namun di dalam agama Islam. Terkandung ajaran Sang Rasullullah/Utusan Allah.


Kita akan mengerti, memahami, mengetahui. Bahwa;
Ajaran Nabi Isa Putra Mariyam itu. Bukanlah agama Kristen, namun di dalam agama Kristen. Terkandung ajaran Sang Anak Allah.


Kita akan mengerti, memahami, mengetahui. Bahwa;
Ajaran Sakyamuni itu. Bukanlah agama Buddha, namun di dalam agama Buddha. Terkandung ajaran Sang Hyang Buddha.


Kita akan mengerti, memahami, mengetahui. Bahwa;
Ajaran Krishna itu. Bukanlah agama Hindu, namun di dalam agama Hindu. Terdapat ajaran  Sang Avatara Wisnu.


Kita akan mengerti, memahami, mengetahui. Bahwa;
Ajaran Romo Semono Sastrohadijoyo itu. Bukanlah Organisasi Kepercayaan Kapribaden, namun di dalam Organisasi Kepercayaan Kapribaden. Terkandung ajaran Kanjeng Romo Sejati Gusti Prabu Herucokro Semono.


Kanjeng Romo Sejati Gusti Prabu Herucokro Semono...?!
Siapa dan apa itu Kanjeng Romo Sejati Gusti Prabu Herucokro Semono...?!

Kanjeng Romo Sejati Gusti Prabu Herucokro Semono Adalah Ruh Suci atau Ruh Kudus atau Guru Sejati atau Asmo Sejati atau Hidup yang di Utus oleh Dzat Maha Suci.

Kesimpulannya Kedua:
Untuk memperoleh kesempurna'an hidup di dunia hingga akherat dengan cinta kasih sayang Dzat Maha Suci. Itu, bukan di tentukan karena memeluk Agama Atau Kepercayaan/Keyakinan apapun.

Namun untuk mendapatkan kesempurna'an hidup di dunia hingga akherat dengan cinta kasih sayang Dzat Maha Suci, kita harus bersedia mau Laku murni menuju suci.

Sebab kita berasal dari suci-nya Dzat Maha Suci, jadi, kita harus mau menerapkan/mengibadahkan ajaran-ajaran agama dan kepercayaan/keyakinan tersebut dengan menggunakan Wahyu Panca Laku/Iman.

Wahyu Panca Laku/Iman...?!
Apa itu dan bagaimana Wahyu Panca Laku/Iman itu Pak WEB...?!

Wahyu Panca Laku/Iman. Adalah Sipat dan Sikapnya Kunci. Sipat dan Sikapnya Hidup atau Ruh Suci atau Ruh Kudus Hidup kita sendiri.

Jadi...
Sipat dan Sikapnya Kunci-Ruh Suci/Kudus-Guru Sejati-Asmo Sejati yang tak lain dan tak bukan adalah Hidup kita sendiri yang asalnya dari Dzat Maha Suci itu. Adalah Wahyu Panca Laku yang selama ini lebih kita kenal dengan istilah sebutan Iman.

Wahyu Panca Laku – Iman;
  1. Pasrah Kepada Tuhan (Dzat Maha Suci).
  2. Menerima keputusan Tuhan (Dzat Maha Suci).
  3. Mempersilahkan Kuasa Tuhan (Dzat Maha Suci).
  4. Merasakan kenyataan Tuhan (Dzat Maha Suci).
  5. Menebar Cinta Kasih Sayang Tuhan (Dzat Maha Suci).
Adakah kelima Sipat dan Sikap ini di dalam diri Kita...?!

Kalau tidak ada, berati, mau ngototnya kayak apa mengaku percaya alias yakin bin haqul yakin kepada Tuhan ples adanya Tuhan. Kita belum berIman. Sebab karena, untuk bisa berWahyu Panca Laku alias berIman seperti yang sudah saya uraikan diatas tadi. Siapapun dia dan bagaimanapun dia. Suka tidak suka, cocok tidak cocok harus mau berTaubat.

Kalau tidak dengan berTaubat.
Jika belum berTubat.
Mana Mungkin Bisa;
Wahyu Panca Laku – Iman;
  1. Pasrah Kepada Tuhan (Dzat Maha Suci).
  2. Menerima keputusan Tuhan (Dzat Maha Suci).
  3. Mempersilahkan Kuasa Tuhan (Dzat Maha Suci).
  4. Merasakan kenyataan Tuhan (Dzat Maha Suci).
  5. Menebar Cinta Kasih Sayang Tuhan (Dzat Maha Suci).

Wahyu Panca Laku – Iman;
  1. Pasrah Kepada Tuhan (Dzat Maha Suci).
  2. Menerima keputusan Tuhan (Dzat Maha Suci).
  3. Mempersilahkan Kuasa Tuhan (Dzat Maha Suci).
  4. Merasakan kenyataan Tuhan (Dzat Maha Suci).
  5. Menebar Cinta Kasih Sayang Tuhan (Dzat Maha Suci).
Adakah kelima Sipat dan Sikap ini di dalam diri Kita...?!

Jika Ada. Sudah pasti dia akan akan selalu Menjaga Pikirannya, karena mengerti, paham dan tahu, bahwa Pikirannya akan menjadi Perkata’annya, Perkata’annya, akan menjadi Perbuatannya, Perbuatannya akan menjadi Kebiasa’annya, Kebiasa’annya akan membentuk Karakternya, Karakternya akan membentuk Nasibnya, Nasib akan menentukan Hatinya, Hatinya akan menentukan Rasanya, Rasanya akan menentukan Lakunya, Lakunya akan menentukan Tuhan-nya.

Tuhan-nya. Tuhan hantu, apa hantu Tuhan, atau hantu-hantuan, apa Tuhan-Tuhanan. He he he . . . Edan Tenan.

Kesimpulannya Ketiga:
Semua dan Segala yang ada diluar diri kita, itu bermula dari Pikiran kita Sendiri. Sebab karena itu.
Jagalah Pikiranmu, karena Pikiranmu akan menjadi Perkata’anmu.

Jagalah Perkata’anmu, karena Perkata’anmu akan menjadi Perbuatanmu.
Jagalah Perbuatanmu, karena Perbuatanmu akan menjadi Kebiasa’anmu.
Jagalah Kebiasa’anmu, karena Kebiasa’anmu akan membentuk Karaktermu.

Jagalah Karaktermu, Karena Karaktermu akan membentuk Nasibmu.
Jagalah Nasibmu, Karena Nasib akan menentukan suasana Hatimu.
Jagalah Hatimu, karena Hatimu akan menentukan Rasamu.
Jagalah Rasamu, karena Rasamu akan menentukan Lakumu.
Jagalah Lakumu, karena Lakumu akan menentukan siapa Tuhan-mu. Tuhan hantu apa hantu Tuhan atau hantu-hantuan apa Tuhan-Tuhanan.

Itulah Laku Murni Menuju Suci yang sering saya selipkan di setiap Artikel yang mengabarkan Bab Taubat(Wahyu Panca Ghaib) dan Iman(Wahyu Panca Laku) Dan Kunci. Ingat...!!! Kunci itu, bukan yang tulisannya Gusti Ingkang Moho Suci dan seterusnya, kalau tulisannya Gusti Ingkang Moho Suci dan seterusnya itu, bacaan bunyinya Kunci. Bukan Kunci. Kalau Kunci, adalah Kumpun-Nunggal-Suci.

Ono opo-opo Kunci. Ora ono opo-opo Kunci. Itu bukan kalau ada masalah baca Kunci, tidak ada masalah tetap baca Kunci. Bukan.  Ono opo-opo Kunci. Ora ono opo-opo Kunci. Artinya; Ada masalah Kumpul-Nunggal-Suci. Tidak ada Masalah Kumpul-Nunggal-Suci. Maksunya Terntram Lahir bathin-Jiwa Raga-Dunia Akherat-Gelar Gulung dalam segala Halnya. Tidak ada apa-apa. Apa-apa itu tidak ada. Yang ada hanya Dzat Maha Suci dan Utusan-Nya Sang Hidup. Selain itu, palsu, semu, barang pinjaman yang bersipat baru, tidak langgeng. Akan hancur di telan waktu termakan usia. Maksud...?!
He he he . . . Edan Tenan.

Saya Wong Edan Bagu.... Mengucapkan Salam Rahayu selalu serta Salam Damai... Damai... Damai Selalu Tenteram. Sembah nuwun,,, Ngaturaken Sugeng Rahayu, lir Ing Sambikolo. Amanggih Yuwono.. Mugi pinayungan Mring Ingkang Maha Agung. Mugi kerso Paring Basuki Yuwono Teguh Rahayu Slamet.. BERKAH SELALU. Untuk semuanya tanpa terkecuali, terutama Para Sedulur, khususnya Para Kadhang Konto dan Kanti Anom Didikan saya. yang senantiasa di Restui Hyang Maha Suci Hidup....._/\_..... Aaamiin... Terima Kasih. Terima Kasih. Terima Kasih*
Ttd: Wong Edan Bagu.
Di.
Gubug Jenggolo Manik.
Alamat; 
Oro-oro Ombo. Jl. Raya Pilangrejo. Gang. Jenggolo. Dusun. Ledok Kulon. Rt/Rw 004/001. Desa Pilangrejo. Kecamatan. Juwangi. Kabupaten. Boyolali. Jawa Tengah. Indonesia 57391.
Email: webdjakatolos@gmail.com
Telephon/SMS/WhatsApp/Line; 0858-6179-9966.
BBM: DACB5DC3”
Twitter: @EdanBagu
Blogg: www.wongedanbagu.com
Wordpress: http:// putraramasejati.wordpress.com
Facebook: http://facebook.com/tosowidjaya