Sejarah Singkat Turunnya Wahyu Tertua/Pertama Turun Kebumi: (Wejangan Tanpa Tedeng Aling-Aling Bagian Kedua)
Sejarah Singkat Turunnya
Wahyu Tertua/Pertama Turun Kebumi:
(Wejangan Tanpa Tedeng Aling-Aling Bagian Kedua)
Oleh: Wong Edan Bagu.
Putera Rama Jayadewata Tanah Pasundan.
Di Pesanggrahan Pesona Jagat Alit. Hari Jumat. Tanggal 22 Desember 2017.
(Wejangan Tanpa Tedeng Aling-Aling Bagian Kedua)
Oleh: Wong Edan Bagu.
Putera Rama Jayadewata Tanah Pasundan.
Di Pesanggrahan Pesona Jagat Alit. Hari Jumat. Tanggal 22 Desember 2017.
Para
Kadhang Kinasihku Sekalian..
Nabi Adam adalah Raja Parahyangan, nenek moyangnya orang Jawa Sunda dan seluruh manusia setelah Adam. Leluhurnya orang Jawa Sunda dan seluruh manusia setelah Adam.
Nabi Adam adalah Raja Parahyangan, nenek moyangnya orang Jawa Sunda dan seluruh manusia setelah Adam. Leluhurnya orang Jawa Sunda dan seluruh manusia setelah Adam.
Asal
muasal peradaban dari Jayadewata Tanah Pasunda, dan sekarang kembali di
Jayadewata Tanah Pasundan.
(3).
Sejarah kerajaan tertua;
Kerajaan Parahyangan adalah, kerajaan Tertua di Dunia. Karena Kerajaan Parahyangan adalah kerajaan pertama bani Adam, yang berpusat di Bandung Jawa Barat, dengan Nabi Adam sebagai rajanya.
Kerajaan Parahyangan adalah, kerajaan Tertua di Dunia. Karena Kerajaan Parahyangan adalah kerajaan pertama bani Adam, yang berpusat di Bandung Jawa Barat, dengan Nabi Adam sebagai rajanya.
Sejarah
kerajaan tidak terlepas dari sejarah kenabian dan kewalian. Kalaupun yang
menjadi raja bukan nabi, maka raja bertanggung jawab kepada nabi atau wali.
Kerajaan
tertua kedua adalah Kerajaan Kahyangan Pasunda, yang berpusat di Kabuyutan
Galunggung Tasik Jawa Barat, dengan Nabi Nuh sebagai rajanya.
Setelah
peradaban pada jaman Nabi Nuh, habis ditelan banjir besar, berikutnya Nabi Nuh
yang perahunya terdampar di gunung Galunggung Tasik Jawa barat, membuat
peradaban baru.
Berikutnya
Kerajaan Kahyangan Pasundan, diteruskan oleh Kerajaan Pasundan yang berpusat di
Kabuyutan Ciburuy Garut Jawa Barat, dengan Nabi Ibrahim sebagai rajanya.
Nabi
Adam adalah Raja Parahyangan, kalau Nabi Nuh adalah Raja Kahyangan Pasunda,
sedangkan Nabi Ibrahim adalah Raja Pasundan.
Penerus
terakhir Kerajaan Pasundan adalah Kerajaan Pajajaran, yang berpusat di Bogor
Jawa Barat, yang kemudian dihilangkan peradabannya (ngahiyang ) untuk
dimunculkan kembali di akhir jaman (sekarang).
Kemunculan
kembali Kerajaan Pajajaran di akhir jaman ini, akan berubah wujud menjadi
kerajaan baru, yang super modern dan berubah nama menjadi Kerajaan Atlantis
yang nantinya akan berpusat di Bandung Jawa Barat.
Setelah
terjadi banjir besar pada jaman Nabi Nuh, semua peradaban di bumi hancur, yang
selamat hanya Nabi Nuh beserta sebagian keluarga dan para pengikutnya yang
setiatuhu.
Perahu
Nabi Nuh terdampar di gunung Galunggung Tasik Jawa Barat atau sering juga
disebut sebagai Kabuyutan Galunggung.
Kabuyutan
Galunggung disebut juga sebagai Sundaland, atau lebih tepatnya Kabuyutan
Galunggung adalah bagian dari wilayah Sundaland.
Nabi
Nuh beserta pengikutnya dan orang-orang Kabuyutan Galunggung pun, kemudian
membangun kerajaan Kahyangan Pasundan, yang kemudian menjadi pusat peradaban
dunia, dikenal sebagai Peradaban Atlantis.
Nabi
Nuh sebenarnya bukan membangun dari nol, akan tapi membangun kembali peradaban
yang sudah ada sebelumnya, yaitu peradaban atlantis, yang telah di bangun oleh
Kerajaan Parahyangan.
Jadi,
meskipun Kahyangan Pasundan menjadi pusat peradaban dunia, tapi tetap akarnya
adalah peradaban atlantis.
(4).
Sejarah agama tertua;
Agama Tertua adalah Jatisunda, yang Dibawa oleh Nabi Nuh,
Sejak Nabi Adam hingga Nabi Idris sampai Nabi Nuh, belum ada nama syariat (agama) karena pada jaman itu, hanya ada satu agama yang dibawa oleh Nabi Adam.
Agama Tertua adalah Jatisunda, yang Dibawa oleh Nabi Nuh,
Sejak Nabi Adam hingga Nabi Idris sampai Nabi Nuh, belum ada nama syariat (agama) karena pada jaman itu, hanya ada satu agama yang dibawa oleh Nabi Adam.
Ketika
jaman Nabi Nuh, umatnya mulai melakukan penyimpangan syariat, dengan membuat
ajaran agama tanpa bersandar kepada Nabi.
Maka
Nabi Nuh menamakan syariat (agama) yang dibawanya dengan nama Jatisunda, untuk
membedakan dari ajaran syariat lain yang menyimpang.
Bukan
hanya penamaan syariat (amalan lahir) tapi juga Nabi Nuh menamakan tarekat
(amalan batin) yang dibawanya dengan nama Karahayuan, untuk membedakan dengan
tarekat lain yang tidak bersandar kepada Nabi.
Suatu
ajaran syariat atau tarekat, dikatakan menyimpang patokannya, apabila ajarannya
tidak mempunyai sanad (sandaran) atau mata rantai ijazah (ijin) sampai ke Nabi.
Sanad
atau mata rantai ijazah diperlukan dalam menyebarkan ajaran syariat atau
tarekat kepada umat, untuk menjaga kemurnian ajaran, sehingga tidak terjadi
penyimpangan.
Agama
Tertua Kedua adalah Sunda Wiwitan, yang Dibawa oleh Nabi Ibrahim. Pada jaman
Nabi Ibrahim, ada perubahan syariat (amalan lahir) dan nama dari agama
Jatisunda, yang dibawa oleh Nabi Nuh menjadi agama.
Perubahan
syariat dan nama agama bisa terjadi, karena di sesuaikan dengan kondisi umat
Nabi pada jaman itu.
Perubahan
syariat dari Jatisunda menjadi Sunda Wiwitan, juga diikuti oleh perubahan
tarekat dari Karahayuan menjadi dua cabang, yaitu Tarekat Sundaniyah dan
Kejawen.
Meskipun
nama agama berubah dan tarekat menjadi bercabang dua, hakikatnya sama, yaitu
mengajak umat untuk mulih ka jati, mulang ka asal.
Bahkan
Nabi Muhammad pun, meski sudah membawa syariat Islam, tapi tetap disuruh untuk
mengikuti millah ibrahim (ajaran ibrahim).
Nabi
Muhammad bukan disuruh mengikuti syariat Sunda Wiwitan, tapi disuruh untuk
mengikuti tarekat sundaniyah atau kejawen yang berakar ke tarekat karahayuan.
Intinya,
millah ibrahim itu adalah ajaran ilmu mulih ka jati mulang ka asal, Inna
lillaahi wa Inna ilaihi Raji'un.
Meskipun
para nabi tertentu, setelah Nabi Nuh, membawa syariat yang berbeda-beda dengan
syariat sebelumnya, tapi semua syariat yang dibawa oleh para nabi itu, induknya
Sunda Wiwitan, akarnya adalah Jatisunda, sedangkan intisarinya adalah Kapitayan
ageman Sunda.
(5).
Sejarah tarekat tertua;
Tarekat Karahayuan yang dibawa oleh Nabi Nuh, mempunyai sanad (sandaran) atau mata rantai ijazah (ijin) hingga ke Nabi Adam.
Tarekat Karahayuan yang dibawa oleh Nabi Nuh, mempunyai sanad (sandaran) atau mata rantai ijazah (ijin) hingga ke Nabi Adam.
Tarekat
adalah bagian yang tidak terpisahkan dari agama yang dibawa oleh para nabi.
Agama
yang dibawa oleh para nabi, terdiri dari syariat (amalan lahir) dan tarekat
(amalan batin).
Untuk
kembali kepada Tuhan, tidak cukup dengan syariat saja atau tarekat saja, tapi
harus mensucikan lahiriah dengan amalan lahir (syariat) dan mensucikan batin
dengan amalan batin (tarekat).
Bedanya
para nabi itu, menyebarkan syariat secara umum dan terbuka, sedangkan tarekat
secara khusus dan tertutup.
Untuk
syariat siapapun bisa melakukannya, tapi untuk tarekat, hanya orang-orang yang
terpanggil dan sungguh-sungguh ingin pulang atau kembali kepada Tuhan yang bisa
melakukannya.
Setelah
melakukan syariat, berikutnya adalah melakukan tarekat, karena tarekat adalah
jalan untuk pulang kepada Tuhan, dari jisum ke ruh ke asma ke sifat dan
berakhir di zat.
Ketika
jaman Nabi Ibrahim, tarekat karahayuan bercabang menjadi dua yaitu tarekat
sundaniyah dan tarekat kejawen.
Meskipun
jadi bercabang dua, tapi isinya sama, hanya beda penamaan dan bahasa saja.
Tarekat
Sundaniyah itu ha-na-ca-ra-ka . Da-ta-sa-wa-la, kalau Tarekat Kejawen itu ho-no-co-ro-ko
. do-to-so-wo-lo. Hanya itu letak bedanya.
Perubahan
penamaan dan bahasa tarekat itu, seiring dengan penyebaran umat yang semakin
meluas serta perubahan bahasa dan budaya setempat.
Setelah
mensucikan lahiriah dengan melakukan amalan syariat, untuk pulang menuju Tuhan,
berikutnya adalah mensucikan batin, dengan melakukan amalan tarekat.
Setelah
melakukan syariat, maka tarekat adalah satu-satunya jalan pulang menuju Tuhan,
ke dalam diri, melalui martabat alam ruh, asma, sifat dan zat.
Untuk
pulang jalannya adalah ke dalam diri bukan ke luar diri. Tidak akan pernah bisa
pulang kalau melalui jalan ke luar diri.
Meskipun
sekarang banyak sekali jumlah atau cabang tarekat, tapi semua tarekat menginduk
ke tarekat karahayuan.
(6).
Sejarah Kewalian Tertua;
Syekh Sanusi dari Tasik adalah Wali Mursyid (Sunan) Tertua Tarekat Karahayuan.
Syekh Sanusi dari Tasik adalah Wali Mursyid (Sunan) Tertua Tarekat Karahayuan.
Syekh
Sanusi adalah wali mursyid pertama yang mempunyai ijazah (ijin) dari Nabi Nuh,
untuk menyebarkan tarekat karahayuan.
Pewaris
atau penerus yang mempunyai sanad ke nabi ada dua jalur, yaitu penerus penyebar
syariat yang disebut faqih dan penerus penyebar tarekat yang disebut mursyid
(wali mursyid/sunan).
Ada
lima tingkatan manusia yang melakukan perjalanan pulang menuju Tuhan;
1. Basyar. Adalah orang yang masih berada di martabat alam jisim.
1. Basyar. Adalah orang yang masih berada di martabat alam jisim.
2.
Annas. Adalah orang yang sudah masuk martabat alam ruh.
3.
Insan. Adalah orang yang sudah masuk martabat alam asma.
4.
Insan Kamil. Adalah orang yang sudah masuk martabat alam sifat.
5.
Kamil Mukamil. Adalah orang yang sudah masuk martabat alam zat.
Ada
lima tingkatan hati orang yang melakukan perjalanan pulang;
1. Basyar, itu belum mempunyai hati, karena belum masuk martabat alam ruh.
2. Shadr, adalah hatinya annas.
3. Qalbu, adalah hatinya insan.
4. Fuad, adalah hatinya insan kamil.
5. Lub, adalah hatinya kamil mukamil.
1. Basyar, itu belum mempunyai hati, karena belum masuk martabat alam ruh.
2. Shadr, adalah hatinya annas.
3. Qalbu, adalah hatinya insan.
4. Fuad, adalah hatinya insan kamil.
5. Lub, adalah hatinya kamil mukamil.
Sunan
Rohmat dari Garut adalah Wali Mursyid (Sunan) Tertua Tarekat Sundaniyah.
Sunan
Rohmat adalah sunan pertama yang mempunyai ijazah (ijin) dari Nabi Ibrahim,
untuk menyebarkan Tarekat Sundaniyah.
Maksudnya
Sunan. Sunan adalah orang yang sudah pulang menuju Tuhan, yang kemudian diberi
ijazah (ijin) untuk mengantar orang lain pulang.
Sunan
disebut juga sebagai mursyid (pembimbing) atau wali mursyid.
Wali
adalah orang yang sudah pulang batinnya. Sedangkan mursyid adalah wali yang
diberi tugas untuk mengantar batin orang lain untuk pulang.
Tidak
semua wali ditunjuk menjadi mursyid. Jumlah wali jauh lebih banyak daripada
mursyid.
Jadi,
mursyid itu pasti wali tapi wali belum tentu mursyid.
Begitupun
dengan Nabi, nabi pasti mursyid tapi mursyid belum tentu nabi. Jumlah mursyid
itu jauh lebih banyak dari nabi.
Semua
wali dan mursyid tarekat menginduk ke Sunan Rohmat dan mengakar ke Syekh
Sanusi.
Maksudnya
adalah Syekh Sanusi yang mengesahkan kewalian seseorang, sedangkan Sunan Rohmat
yang mengesahkan ke-mursyid-an seorang wali.
(7).
Sejarah Leluhur Tertua;
Penduduk Asli Kabuyutan Galunggung Tasik Jawa Barat, yang Selamat dari Banjir Nuh, adalah Leluhur Tertua di Dunia.
Penduduk Asli Kabuyutan Galunggung Tasik Jawa Barat, yang Selamat dari Banjir Nuh, adalah Leluhur Tertua di Dunia.
Beberapa
penduduk asli kabuyutan galunggung, yang selamat dari banjir Nuh, menjadi
leluhur tertua di dunia, karena mereka adalah orang asli Sundaland, keturunan
Nabi Adam dari Peradaban Atlantis yang berpusat di Bandung Jawa Barat.
Sedangkan
dari Nabi Nuh yang terdampar di kabuyutan galunggung, menjadi leluhur tertua
kedua, yang kemudian menurunkan berbagai ras, yang menyebar ke seluruh dunia.
Keturunan
asli kabuyutan galunggung disebutnya Bani Sunda. Sedangkan keturunan dari Nabi
Nuh disebutnya Bani Nuh.
Jadi, Bani Nuh adalah bani tertua di dunia, tapi akarnya adalah dari Bani Sunda.
(8).
Sejarah Kampung Halaman Tertua;
Kampung Halaman Seluruh Manusia Sedunia adalah Tanah Pasundan yang berbeda di Sundaland (Bandung).
Kampung Halaman Seluruh Manusia Sedunia adalah Tanah Pasundan yang berbeda di Sundaland (Bandung).
Kampung
halaman seluruh manusia sedunia adalah Sundaland. Sedangkan wilayah utama
Sundaland adalah Jawa Barat (Tatar Sunda atau Tanah Pasundan).
Jayadewata
Tanah Pasundan, bukan hanya mengajarkan cara pulang secara batin dengan
Sundayana (ilmu mulih ka jati mulang ka asal) tapi juga Jayadewata Tanah
Pasundan (Sundaland) adalah tempat pulang (kampung halaman) secara lahir.
(9).
Sejarah Budaya Tertua;
Budaya Tertua di Dunia adalah Budaya Sunda, karena budaya sunda adalah budaya yang berasal dari peradaban tertua, yaitu peradaban atlantis.
Budaya Tertua di Dunia adalah Budaya Sunda, karena budaya sunda adalah budaya yang berasal dari peradaban tertua, yaitu peradaban atlantis.
Budaya
adalah hasil kegiatan lahiriyah atau hasil yang tampak (lahiriyah) sebagai
perwujudan (manifestasi) dari batiniyah.
Bentuk
hasilnya berupa nilai-nilai, norma, karakter, pola fikir, adat istiadat,
bahasa, kesenian dan sopan santun.
Bentuk
hasil yang lebih luas lagi, adalah sistem pendidikan, ekonomi, politik, sosial,
sains dan teknologi.
Bentuk
hasil yang semakin kaya dan meluas yang dilakukan berabad-abad bisa membentuk
sebuah peradaban.
Peradaban
Sunda Modern akan Dimulai oleh Kerajaan Atlantis, yang Berpusat di Bandung.
Setelah memahami bahwa asal muasal (akar/sejarah tertua) peradaban dari sunda, maka berikutnya peradaban baru super modern akan muncul dari sunda.
Dimulai
dengan berdirinya Kerajaan Atlantis di Bandung yang akan membentuk peradaban
surgawi. Kerajaan Atlantis akan dipimpin oleh Sajatining Ratu Adil (Raja Adil)
beserta ratunya, ysitu Ratu Adil.
Banyak
sebutan untuk Raja Adil dan Ratu Adil, diantaranya satria piningit, satrio
pinanditho sinisihan wahyu, putera batara indra, cah angon, budak janggotan,
nonoman sunda, kalki awatara, budha, iman mahdhi, maitreya, ulul albab dll.
Raja
Adil dan Ratu Adil akan tampil bukan dengan raga manusia biasa seperti pada
umumnya, tapi Raja dan Ratu Adil akan tampil dengan sajatining raga (raga yang
sempurna).
Raga
yang sempurna ini akan tampak seperti berusia 33 tahun, terus menerus tidak
menua , dan abadi selamanya hingga akhir jaman.
Raja
dan Ratu Adil hakikatnya satu, Raja Adil adalah perwujudan Jatiraga
(kesempurnaan lahir/mahadewa) dan Ratu Adil adalah perwujudan Jatiwanda
(kesempurnaan batin/mahadewi).
Sedangkan
penyatuan kesempurnaan lahir batin disebutnya Jatisunda (mahabaratha).
Raja
dan Ratu adil bukan hanya abadi raganya, tapi juga abadi alamnya. Alam
keabadian ini disebutnya Alam Sunda (alam surgawi).
Kerajaan
Atlantis yang dipimpinnya akan membentuk peradaban abadi, yaitu Peradaban Sunda
(peradaban surgawi).
Raja
dan Ratu adil secara zahir asalnya manusia biasa, tapi karena dia telah
melakukan perjalanan Laku Murni Menuju Suci “mulih ka jati, mulang ka asal”
Inna lillaahi wa Inna ilaihi rajiun, secara sempurna, maka dia berhasil
mendapat buah (hasil) yang sempurna.
Raja
Adil adalah bapak hakiki seluruh umat manusia, sedangkan Ratu Adil adalah ibu
hakiki seluruh umat manusia.
Kalau
Adam dan Hawa, itu bapak dan ibu secara zahir seluruh umat manusia, bukan bapak
dan ibu secara hakiki.
Ratu
Adil itu secara hakikat berasal dari batin (wujud batinnya) Raja Adil,
sedangkan Siti Hawa itu berasal dari tulang rusuk Adam bukan dari batin Adam.
Penyatuan
Raja dan Ratu Adil secara hakiki pun menghasilkan “buah batin (buah Jatisunda)”
yaitu para bidadara (buah Jatiraga) dan bidadari (buah Jatiwanda).
Dan
yang terpenting dari semuanya adalah bahwa Dzat Maha Suci “mihape awak (nitip
badan)” ke Raja Adil sebagai zatil wujudullah lahir dan Ratu Adil sebagai zatil
wujudullah batin, karena untuk melihat zatil wujudullah (wujud zat Allah) asli
tidak akan ada satupun manusia yang mampu melihatnya.
Maka
bertemu Raja dan Ratu Adil, pada hakikatnya adalah bertemu dengan Dzat Maha
Suci yang sering di sebut sebagai Tuhan dan di namai sebagai Allah.
Akan
tetapi, Dzat Maha Suci juga, memberikan kekuasaan penuh kepada Raja Adil dengan
menyerahkan “pena lauh mahfudz” untuk mengatur takdir seluruh makhluk dan
semesta alam jagad raya.
Sehingga
energi yang dimiliki oleh Raja Adil, bukan lagi energi murni atau energi anti
materi, melainkan energi ilahiyah.
Dengan
adanya Raja dan Ratu Adil, secara hakikat adalah turunnya Dzat Maha Suci ke
bumi, untuk menjemput seluruh manusia masuk ke dalam surga-Nya.
Inilah
rahmat (cinta kasih sayang) Dzat Maha Suci yang tidak terbatas, semua
perjalanan laku murni menuju suci “mulih ka jati, mulang ka asal” Inna lillaahi
wa Inna ilaihi Raji'un nya umat manusia, ditebus melalui Raja dan Ratu Adil.
Karena
tidak ada satu orang pun yang sanggup melakukan perjalanan laku murni menuju
suci “mulih ka jati, mulang ka asal” Inna lillaahi wa Inna ilaihi Raji'un
hingga mencapai Jatiwanda (kesempurnaan batin), Jatiraga (kesempurnaan lahir)
dan Jatisunda (kesempurnaan lahir dan batin).
Kalau
alam surga sudah diturunkan ke bumi.
Apakah masih akan terjadi kiamat...?!
Apakah masih ada kematian...?!
Apakah ada pengumpulan manusia di padang mahsyar...?!
Apakah masih akan terjadi kiamat...?!
Apakah masih ada kematian...?!
Apakah ada pengumpulan manusia di padang mahsyar...?!
Apakah
ada yang masuk neraka...?!
Jawabannya
adalah sekarang semua terserah Raja Adil, karena Dzat Maha Suci sudah
memberikan kekuasaan penuh kepada Raja Adil untuk mengatur takdir setiap
makhluk dan alam semesta jagad raya melalui “pena lauh mahfudz” Selesai.
Duh...
Gusti Dzat Ingkang Moho Suci. Pencipta dan Penguwasa alam semesta seisinya.
Bapak Ibu dari segala Ilmu Pengetahuan. Asal Usul Nenek Moyang Semua Mahluk.
Sungguh saya telah menyampaikan Firman-Mu, kepada orang-orang yang saya Cintai.
Kasihi dan Sayangi. maafkan lah saya, jika apa yang telah saya sampaikan,
kepada orang-orang yang saya Cintai. Kasihi dan Sayangi, tidak membuat
orang-orang yang saya Cintai. Kasihi dan Sayangi. segera Sadar dan menyadari
akan kebenaran-Mu. Ampunilah orang-orang yang saya Cintai. Kasihi dan Sayangi.,
dan bukakanlah pintu hati mereka, dan terangilah dengan Rahmat-Mu, agar tidak
ada lagi kegelapan dan kesesatan di hati orang-orang yang saya Cintai. Kasihi
dan Sayangi. Damai dihati, damai didunia, damai Di Akherat.
Damai...
Damai... Damai Selalu Tenteram. Sembah nuwun,,, Ngaturaken Sugeng Rahayu, lir
Ing Sambikolo. Amanggih Yuwono.. Mugi pinayungan Mring Ingkang Maha Agung. Mugi
kerso Paring Basuki Yuwono Teguh Rahayu Slamet.. BERKAH SELALU. Untuk semuanya
tanpa terkecuali, terutama Para Sedulur, khususnya Para Kadhang Konto dan Kanti
Anom Didikan saya. yang senantiasa di Restui Hyang Maha Suci Hidup..._/\_....
Aaamiin. Terima Kasih. Terima Kasih Dan Terima Kasih*
Ttd: Wong Edan Bagu
Putera Rama Jayadewata Tanah Pasundan. Di...
Pesanggrahan Pesona Jagat Alit.
Alamat; Desa. Karangreja. RT/Rw. 02/03. Kec. Tanjung. Kab. Brebes. Jawa Tengah Indonesia. 52254.
Email: webdjakatolos@gmail.com
Telephon/SMS/WhatsApp/Line; 0858-6179-9966.
BBM: DACB5DC3”
Twitter: @EdanBagu
Blogg: www.wongedanbagu.com
Wordpress: http:// putraramasejati.wordpress.com
Facebook: http://facebook.com/tosowidjaya
Ttd: Wong Edan Bagu
Putera Rama Jayadewata Tanah Pasundan. Di...
Pesanggrahan Pesona Jagat Alit.
Alamat; Desa. Karangreja. RT/Rw. 02/03. Kec. Tanjung. Kab. Brebes. Jawa Tengah Indonesia. 52254.
Email: webdjakatolos@gmail.com
Telephon/SMS/WhatsApp/Line; 0858-6179-9966.
BBM: DACB5DC3”
Twitter: @EdanBagu
Blogg: www.wongedanbagu.com
Wordpress: http:// putraramasejati.wordpress.com
Facebook: http://facebook.com/tosowidjaya
Post a Comment