Ini bukan Ramalan atau Prediksi: (Melainkan Realita Kenyataan yang sedang terjadi dewasa ini) 

Ini bukan Ramalan atau Prediksi:
(Melainkan Realita Kenyataan yang sedang terjadi dewasa ini)
Oleh: Wong Edan Bagu.
Putera Rama Jayadewata Tanah Pasundan.
Di Pesanggrahan Pesona Jagat Alit. Senin Pahing. Tanggal 17 Desember 2017.
Para Sedulur dan Kadhang kinasihku sekalian, ketahuilah dengan kesadaran murnimu. Ini bukan ramalan dari Wong Edan Bagu, bukan juga prediksi nya Wong Edan Bagu. Melainkan realita kenyata'an yang sedang terjadi dewasa ini.

Bahwa di abad modern ini, semua agama, semua kepercaya'an, semua keyakinan, apapun label sebutannya, termasuk Putro Romo dll.

Sedang menghadapi fase, goncangan dan kemunduran di titik nadir, sebab akibat dari pengakuan iman, namun praktekan tidak sesuai dengan iman dari akumulasi ratusan tahun keterpurukan.

Sampai- sampai orang yang paling pesimis dalam barisan agama, kepercayaan, keyakinan, adat istiadat, putro romo dll, tidak mengira, bahwa, akan sejauh ini dekadensi itu.

Goncangan yang menimpa seluruh umat manusia beragama atau berkepercayaan dan berkeyakikanan dll ini, sampai yang tidak beragama atau berkepercayaan dan berkeyakikanan sekalipun.

Bertubi-tubi menerjang, ujian-ujian yang mematahkan semangat dan tegad, kejadian-kejadian yang cepat dan sporadis menggetarkan eksistensinya.

Semua ini menyebabkan trauma yang mendalam dalam diri setiap umat manusia, apapun agama dan keyakinan serta kepercaya'annya, mengalami keraguan bahkan ketakutan yang ekstrem.

Dan sepertinya, rasa takut ini berhasil menciutkan mental seluruh manusia, apapun latar belakang dan agamanya serta kepercaya'anya, melumpuhkannya, menjatuhkan panji-panjinya, menggoyang keyakinannya, dan mengubah kesatuan menjadi perpecahan dan perselisihan berkepanjangan.

Dan yang lebih menyakitkan dari goncangan ini, adalah hilangnya Qiyadah (kepimpinan) ‘Alamiyah agama atau kepercayaan yang di yakininya, lenyap bersama gelapnya fitnah dan pertempuran moral dan akidah.

Manusia berjalan sempoyongan, menahan serbuan musuh dari segala penjuru, sampai-sampai manusia ini berteriak dengan kuat.

Dimana pemimpin kami...!!!
Siapa yang menyelamatkan kami...!!!
Dimana jalan keluar...!!!
Apakah masih ada harapan...?!

Dalam kondisi seperti ini, ada di antara manusia yang beragama atau berkepercayaan atau berkeyakinan, apapun agama atau kepercayaan atau keyakinan yang di anutnya, mencari-cari jalan keluar dengan menghibur diri dalam khayalan dan mimpi.

Sebagian yang lain, menunggu munculnya satrio paningit, menanti kapan datangnya Imam Mahdi, yang mereka kira mampu mengubah keadaan sebuah negeri.

Sebagian yang lain, asyik bernyanyi dengan masa lalunya. Dulu kami… dulu aku...

Hingga pada akhirnya, waktupun habis terbuang dengan sia-sia untuk melempar tuduhan-tuduhan kepada selain dari komunitasnya, atau yang tidak sependapat dengannya.

Ada juga yang merasa sudah tidak punya harapan, bahkan mereka sudah “kafir dan kufur” dengan istilah harapan itu, bagi mereka, tidak ada cahaya kebaikan, semua telah habis digerogoti dengan penyakit putus asa.

İni belum termasuk umat manusia beragama, berkepercayaan, berkeyakinan yang salah memilih jalan, mereka menganggap bahwa, mengfitnah, iri, dengkit, dendam, adu domba, kebencian, sikut sana, sikut ini, embat sana, embat sini, sikat sana, sikat sini, debat sana, debat sini, hina menghina, leceh melecehkan, kekerasan, pemerkosaan, bahkan pembunuhan, adalah menjadi satu-satunya jalan untuk kebahagiaan. "Membunuh atau Bunuh diri"

Tidak ada dalam kamus mereka bahwa agama atau kepercaayaan atau keyakinan itu. Adalah Rahmatan Lil Alamin. Artinya cinta kasih sayang untuk semesta alam.

Macam-macam corak pikiran dan pemikiran umat manusia yang mengaku beriman, beragama, berkepercayaan, berkeyakikan bahkan berilmu kelihatan aneh.

Namun yang lebih aneh dan ajaib lagi. Adalah; Ada di antara manusia yang mengaku beriman, beragama, berkepercayaan, berkeyakikan, berilmu, ber Putro Romo, beradat. Tidak menyadari imannya, agamanya, kepercayaannya, keyakinannya, keputroannya, adatnya.

Sehingga tidak mengetahui bahwa sekarang imannya, agamanya, kepercayaannya, keyakikannya, ilmunya, keputroannya, adatnya, sedang digoncang, tidak ada goncangan itu menurut mereka.

Mereka lupa bahwa Dzat Maha Suci sudah memproklamirkan secara tersurat dalam Al-qitab dan tersirat dalam semesta alam;

“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu cobaan sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu, mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan dengan bermacam-macam cobaan"

Dzat Maha Suci berfirman kepada malaikat-Nya; "Pergilah kepada hamba-hamba-Ku. Lalu timpalah bermacam-macam ujian kepadanya, kerana Aku mau mendengar suaranya"

Dzat Maha Suci berfirman di dalam Al-qitab. Surat Al-Ankabut, ayat 2-3; "Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan begitu saja, setelah mengatakan 'Kami telah beriman' sedang mereka belum diuji"

"Dan sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi itu sebagai perhiasan, untuk menguji mereka, siapakah di antara mereka yang terbaik amal perbuatannya." (QS Al-Kahfi:7-8).

"Dan kami akan uji kalian dengan keburukan dan kebaikan sebagai anak tangga dan kepada Kamilah kamu akan kembali." (QS al-Anbiya:35).

Para Sedulur dan Kadhang kinasihku sekalian, seluruh umat manusia yang mengaku berIman, apapun agamanya, kepercayaannya, keyakinannya, ilmunya, adatnya, yang belum mau bertaubat dan mengabdi diri sepenuhnya kepada dzat maha suci, tidak akan menyadari realita ini.

Karena ketidaktahuan itu, sehingganya, atas goncangan itu, akan mudah ditimpa kepenasaran, kebimbangan dan kegelisahan, bahkan keraguan dan ketakutan, mereka akan kehilangan keseimbangan, lalu akan merubah titik tolak dalam perjalanan hidupnya.

Kalau tidak percaya;
Perhatikan saja, lalu Hayati dengan kesadaran murni Anda. Anda akan menyasikannya dengan mata kelapa Anda sendiri tentang kenyataan realita yang sedang terjadi ini. Bahkan mungkin, Anda sendiri sedang mengalaminya...

Para Sedulur dan Kadhang kinasihku sekalian, Ujian ini akan terulang lagi dan berulang lagi serta terulang kembali, kepada kita semuanya tanpa terkecuali, saking saratnya, sampai-sampai mereka berseru...!!!

Di mana Tuhan/Allah/Gusti/Romo...?!
Kenapa Tuhan/Allah/Gusti/Romo rela ketika agamanya, kepercayaannya, keyakinannya, ilmunya, putronya, adatnya dihina...?! Dihancurkan...!!!
Umatnya dibantai...?!
Kenapa Tuhan/Allah/Gusti/Romo tidak memberi karomah dan mukjizat-Nya...?!
Kenapa Tuhan/Allah/Gusti/Romo tidak menghabisi semua musuh-musuh-Nya...?!
Kenapa….?! kenapa….?!

Pertanyaan seperti ini sering terlontar di setiap dada umat manusia yang mengaku telah beriman, apapun agamanya, kepercayaannya, keyakinannya, ilmunya, adatnya dllnya.

Bagi yang sudah bertaubat dan mau mengabdikan diri sepenuhnya kepada dzat maha suci. Dia akan sadar, sehingga bisa menyadari, bahwa sebenarnya, teriakan itu, menggambarkan kualitas tauhid keimanannya, seakan-akan iman kita adalah iman bersyarat.

Kami beriman jika tidak ada ujian. Kami beriman tanpa perlu penyaringan.
Kami beriman dengan syarat jauh dari gangguan.
Kami beriman namun harus terealisasi semua keinginan dan harapan.
Dll...

Inilah fakta, ini bukti kalau kita belum bertaubat dan tidak mau mengabdi kepada-Nya.
Jalan ini panjang lagi berat, proses ini lama lagi syarat, berjuang untuk bisa berdiri di atas kesungguhan dan pengorbanan, berhamparkan duri, peluh, dan darah. Menuntut kesabaran, ketegaran, dan dedikasi penuh untuk Dzat Maha Suci Hidup.

Ini bukan ramalan dari Wong Edan Bagu. Juga Bukan Prediksinya Wong Edan Bagu. Melainkan Realita Kenyataan yang sedang terjadi dewasa ini, dan entah sampai kapan berakhirnya. Hanya Dzat Maha Suci Hidup yang tahu.

Ini saya kabarkan secara luas dan umum di media online, karena saya tidak kuasa menahan keterenyuhan yang teramat sangat syarat dan mendalam, ketika menyaksikan yang sudah saya uraikan diatas, dialami oleh hampir semua saudara-saudariku dan kadhangku di luar kesadaran pengetahuan imannya.

Kewajiban kita adalah tetap ber Iman-ber Wahyu Panca Laku untuk memahami secara sadar, realita Wahyu Panca Ghaib yang merupakan Sumber-Nya Dzat Maha Suci yang "SEMPURNA"

Saya Wong Edan Bagu. Mengucapkan Salam Rahayu selalu serta Salam Damai... Damai... Damai Selalu Tenteram. Sembah nuwun,,, Ngaturaken Sugeng Rahayu, lir Ing Sambikolo. Amanggih Yuwono.. Mugi pinayungan Mring Ingkang Maha Agung. Mugi kerso Paring Basuki Yuwono Teguh Rahayu Slamet.. BERKAH SELALU. Untuk semuanya tanpa terkecuali, terutama Para Sedulur, khususnya Para Kadhang Konto dan Kanti Anom Didikan saya. yang senantiasa di Restui Hyang Maha Suci Hidup....._/\_..... Aaamiin... Terima Kasih. Terima Kasih. Terima Kasih*
Ttd: Wong Edan Bagu
Di....
Pesanggrahan Pesona Jagat Alit.
Alamat; Desa. Karangreja. RT/Rw. 02/03. Kec. Tanjung. Kab. Brebes. Jawa Tengah Indonesia. 52254.
Email: webdjakatolos@gmail.com
Telephon/SMS/WhatsApp/Line; 0858-6179-9966.
BBM: DACB5DC3”
Twitter: @EdanBagu
Blog: www.wongedanbagu.com
Wordpress: http:// putraramasejati.wordpress.com
Facebook: http://facebook.com/tosowidjaya