Apakah Anda Sudah Mengenal Dzat Maha Suci Tuhan/Allah...?! (Bagian Ke Dua)

Apakah Anda Sudah Mengenal Dzat Maha Suci Tuhan/Allah...?!
(Bagian Ke Dua)
Oleh: Wong Edan Bagu.
Putera Rama Jayadewata Tanah Pasundan.
Di Pesanggrahan Pesona Jagat Alit. Hari Rabu. Tanggal 20 Desember 2017.
Apakah Anda Sudah Mengenal Dzat Maha Suci Tuhan/Allah...?!
Pertanyaan ini, mungkin jarang sekali kita dengar. Bahkan, bagi kebanyakan orang, akan terasa aneh dan terkesan tidak penting.

Padahal, mengenal Dzat Maha Suci Tuhan/Allah yang kita puja puji setiap waktu, itu penting dan utama serta wajib hukumnya, karena mengenal Dzat Maha Suci Tuhan/Allah, merupakan sumber ketentraman hidup di dunia dan kesempurnaan di akherat.

Para kadhang kinasihku sekalian,
orang yang tidak mengenal Allah, niscaya tidak akan mengenal kemaslahatan dirinya, melanggar hak-hak orang lain, menzalimi dirinya sendiri dan orang lain, serta menebarkan kerusakan di atas muka bumi tanpa sedikitpun mengenal rasa malu.

Seperti apakan tanda dan cirinya bahwa seseorang itu telah mengenal Dzat Maha Suci Tuhan/Allah...?!

Berikut ini, ciri-ciri atau indikasi dari Al-qitab yang sudah saya buktikan sendiri di TKP;
Pertama;
Orang Yang Mengenal Allah... Merasa Takut Kepada-Nya
Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya yang merasa takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya adalah orang-orang yang berilmu saja.” (QS. Fathir: 28)

Setelah saya buktikan di TKP, ternyata ini benar, rasa takut kepada Dzat Maha Suci Tuhan/Allah, akan di temui dan di peroleh setiap hamba yang berhasil mengenal Dzat Maha Suci Tuhan/Allah untuk yang pertama kalinya.

Kurangnya rasa takut kepada Dzat Maha Suci Tuhan/Allah, itu muncul akibat kurangnya pengenalan/ma’rifat yang dimiliki seorang hamba kepada-Nya.

Oleh sebab itu, orang yang pertama kali mengenal
Dzat Maha Suci Tuhan/Allah, dialah yang paling takut kepada
Dzat Maha Suci Tuhan/Allah.

Semakin mengenal Dzat Maha Suci Tuhan/Allah, maksudnya semakin akrab dalam mengenal-Nya, takut itu berubah menjadi rasa malu kepada-Nya, semakin dalam rasa malunya kepada-Nya, berubah menjadi rasa cinta kasih sayang, yang begitu dalam dan kuat kepada-Nya.

Kedua;
Membersihkan Hati dari semua noda dan segala kotoran penyakit hati Dan Menjaga Hati dari dari semua noda dan segala kotoran yang menjadi penyebab penyakit hati.

Semakin dalam dan kuat cinta kasih sayang nya kepada Dzat Maha Suci Tuhan/Allah, menjadi selalu mencurigai Dirinya Sendiri.

Sehingganya, di setiap hembusan nafas yang keluar dari tubuhnya, selalu di pelajari, agar supaya manfaat dan tidak menjadi sia-sia, setiap tarikan nafas yang masuk ke dalam tubuhnya, selalu selalu di perhatikan, di baca, di pelajari, di saring, agar supaya tidak menjadi kemunafikan yang bisa menempel di hati sanubarinya.

Ketiga;
Selalu ingat Ajal/Mati dan Selalu sibuk mempersiapkan diri untuk menyambut Ajal/Mati yang sewaktu-waktu akan datang menjemput.

Semakin memperhatikan dan mempelari setiap hembusan keluar masuknya nafas dari tubuh.
Semakin terawasi semua dan segala gerak gerik hatinya, jangankan setitik noda, sebutir debu yang mengotori hatinya, bisa tahu.

Semakin mengawasi gerak gerik hatinya. Semakin dia di sibukkan dengan cinta kasih sayang Dzat Maha Suci Tuhan/Allah, semakin sibuk dengan cinta kasih sayang Dzat Maha Suci Tuhan/Allah, semakin kenal, semakin akrab, semakin dekat, semakin erat tak terpisahkan. Dan Semakin manunggal tunggal. Semakin tunggal manunggal.

Semakin manunggal. Semakin tunggal. Akan bisa merasakan lezatnya wahyu panca laku atau iman, bisa merasakan nikmatnya wahyu panca laku atau iman, bisa merasakan segarnya wahyu panca laku atau iman, bisa merasakan sejuknya wahyu panca laku atau iman, dan bisa merasakan bahwa tidak ada yang melebihi wahyu panca laku atau iman dalam laku murni menuju suci (mengenal dzat maha suci).

Karena sudah mengetahui sendiri rasanya, bukan katanya lagi. Maka, tiada satupun ingatan yang mendahului pikirannya, selain ingat ajal/mati, tidak ada satupun kesibukan yang mendalui gerakannya, selain sibuk mempersiapkan diri menyambut datangnya ajal/mati, yang bisa datang kapanpun waktunya.

Karena hanya Ajal/Mati itulah yang merupakan satu-satunya yang bisa menyelesaikan ketiga uraian diatas.

Anda mengetahui ada orang yang memiliki tiga ciri diatas...?!
Itulah tanda bahwa sudah mengenal Dzat Maha Suci Tuhan/Allah.

Atau Anda sendiri yang mengalami tiga ciri yang sudah saya uraikan diatas...?!
Itulah tanda bahwa sudah mengenal Dzat Maha Suci Tuhan/Allah.

Mengalami kok sampai tidak tahu...?!
Karena bukan Wahyu Panca Ghaib yang di ibadahkan, dan mengibadahkannya tidak menggunakan Wahyu Panca Laku atau Iman, sehingganya, kesadarannya tidak tersentuh atau tidak terkait.

Karena kesadarannya tidak tersentuh atau tidak terkait, jadinya tidak murni, alias tercampuri oleh suatu hal yang berada di luar kesadarannya yang selain Dzat Maha Suci Tuhan/Allah. Bersambung Ke Bagian Tiga...

Saya Wong Edan Bagu. Mengucapkan Salam Rahayu selalu serta Salam Damai... Damai... Damai Selalu Tenteram. Sembah nuwun,,, Ngaturaken Sugeng Rahayu, lir Ing Sambikolo. Amanggih Yuwono.. Mugi pinayungan Mring Ingkang Maha Agung. Mugi kerso Paring Basuki Yuwono Teguh Rahayu Slamet.. BERKAH SELALU. Untuk semuanya tanpa terkecuali, terutama Para Sedulur, khususnya Para Kadhang Konto dan Kanti Anom Didikan saya. yang senantiasa di Restui Hyang Maha Suci Hidup....._/\_..... Aaamiin... Terima Kasih. Terima Kasih. Terima Kasih*
Ttd: Wong Edan Bagu
Di....
Pesanggrahan Pesona Jagat Alit.
Alamat; Desa. Karangreja. RT/Rw. 02/03. Kec. Tanjung. Kab. Brebes. Jawa Tengah Indonesia. 52254.
Email: webdjakatolos@gmail.com
Telephon/SMS/WhatsApp/Line; 0858-6179-9966.
BBM: DACB5DC3”
Twitter: @EdanBagu
Blog: www.wongedanbagu.com
Wordpress: http:// putraramasejati.wordpress.com
Facebook: http://facebook.com/tosowidjaya