Perjalanan Ma'rifatullah-Laku Murni Menuju Suci:

Perjalanan Ma'rifatullah-Laku Murni Menuju Suci:
(Artikel Ulangan)
Oleh: Wong Edan Bagu.
Putera Rama Jayadewata Tanah Pasundan.
Brebes Jateng. Hari Kamis. Tanggal 2 November 2017.

Di dalam perjalanan Ma’rifatullah, (Mengenal akan Allah), atau dalam bahasa spiritualnya sebagai Laku Murni Menuju Suci, maka siapapun dia, harus di mulai dengan Mengenal akan Diri sendiri. (Diri yang sebenar-benarnya Diri). Begitu kata para Ahli/Arif.

Sebab diri yang dikatakan sebenar-benarnya diri itu, yang memiliki hubungan langsung dengan Tuhan-Nya. Sebab Dia adalah Rasul/Utusan Tuhan.

Tentu bagi mereka yang sudah paham tentang Ma’rifat, telah mengetahui yang mana sih….?! diri yang harus di kenal itu...

Akan tetapi bagi mereka-mereka yang telah kenal akan dirinya, banyak yang tidak menyadari, bahwasannya, apa yang telah dilaluinya/diketahuinya tentang kedirian sejati itu, masih sebatas Kulit dalam pandangan Spiritual  Laku Murni Menuju Suci.

Kenapa demikian...?!
Karena diri yang banyak diketahui oleh sebagian penuntut Ma’rifatullah, itu masih terbatas kepada diri yang ada pada dirinya sendiri. Bahkan ada juga yang sebatas pada pandangannya kepada orang yang diistimewakan dan diagungkannya.

Sedangkan Ma’rifat yang sebenarnya. Adalah Laku Murni Menuju Suci, dan sesempurna-sempurnanya Ma’rifat, adalah  D laku Murni Menuju  Suci. Sebab hanya Laku Murni Menuju Suci-lah terdapat Universal.

Maksudnya; tidak ada batasanya dan tidak terbatasi oleh diri sendiri saja maupun orang-orang tertentu saja, melainkan menyangkut semuanya dan mengenai segalanya.

Setiap orang yang berada di dalam lingkaran Ma’rifat, merujuk kepada Sumber Pengetahuan Dzat Maha Suci yang menjadi Sumber Hakikatullah yang di sebut dengan “Nur Allah. Nur Muhammad. Nur Ilmu Muhammad” atau Sirolah Datolah Sifatolah.

Sebagaimana dalil dan firman yang telah dipahami oleh mereka-mereka yang ber paham Ma’rifat bahwa “Nur Allah. Nur Muhammad. Nur Ilmu Muhammad” atau Sirolah Datolah Sifatolah, itulah, awal dari segala sesuatu.

Dengan Tiga Nur atau Tiga Sir itulah, maka terciptalah Seluruh sekalian Alam beserta isinya. Seperti yang sudah saya wedar kan baik secara langsung, Vidio maupun Artikel.

Rosulullah Saw bersabda;
“Bahwasannya Allah Swt telah menjadikan Ruh-ku daripada Dzat-Nya, sedangkan sekalian Alam beserta isinya, terbit dari pada Nur-ku (Nur Muhammad)”.

Rosulullah Saw juga Bersabda;
“Sesungguhnya Aku adalah Bapak sekalian Ruh, sedangkan Adam adalah Bapak dari sekalian batang tubuh (Jasad)”.

Dari dua Sabda Utusan diatas, telah menguraikan bahwa Hakikat "Nur Muhammad" itu, tidak hanya ada pada satu diri saja, yaitu Nabi Muhammad misalnya, melainkan ada pada setiap yang maujud. Karena Nur Muhammad, bukanlah wujud manusia, melainkan Hidup, yang menghidupi wujud.

Sehingga tak terbatas bagi Nur Muhamad itu, melainkan meliputi sekalian Alam termasuk pada masing-masing diri sendiri. (pribadi)

Jika seseorang mengenal akan Allah melalui Nur-Nya. Yaitu Nur Muhammad atau Roh Suci Alias Hidup yang ada pada dirinya sendiri, maka masih belum lah dikatakan mengenal akan Dzat Maha Suci yang meliputi sekalian Alam.

Begitu juga jika seseorang mengenal akan Dzat Maha Suci melalui Nur-Nya. Yaitu Nur Muhammad atau Roh Suci Alias Hidup, yang ada pada orang-orang tertentu yang diistimewakannnya dan diagungkannya, misal Ustadz-ustadznya, Guru-gurunya, Syaikhnya ataupun Mursyidnya,  maka sesungguhnya ia masih terhijab oleh sesuatu yang dipandangnya.

Karena seperti yang sudah saya jelaskan diatas. Ma’rifatulah yang sebenarnya adalah Laku Murni Menuju Suci, dan Laku Murni Menuju Suci itu. Universal...

Contoh Misal;
“Syuhudul Wahdah Fil Katsroh"
Memandang yang Satu (Nur-Sir) ada pada yang banyak.

"Syuhudul Katsroh Fil Wahdah”
Memandang yang banyak ada pada yang Satu (Nur-Sir).

Jelasnya. Saya katakan sekali lagi... Bahwa seseorang yang mengenal Dzat Maha Suci sebatas pandanganya kepada dirinya sendiri atau orang tertentu yang diistimewakan dan diagungkannya,  maka mereka itu mengenal Dzat Maha Suci masih sebatas Kulit saja, jika di Padang menurut  pemahaman Marifatullah yang sesungguhnya yaitu laku murni menuju suci.

Jika demikian...
Bagaimana mungkin ia akan sampai kepada keikhlasan tertinggi atau kesadaran murni, dan bagaimana mungkin ia mengatakan telah bertemu dengan Dzat Maha Suci, sedangkan di halaman Istana Dzat Maha Suci saja, (Tenteram) Dia belum memasukinya, karena masih terdinding/terhijab pandangannya dari sesuatu selain Dzat Maha Suci.

Saya tegaskan...!!!
Jika Anda benar-benar ingin menjumpai Dzat Maha Suci dan bertemu dengan Dzat Maha Suci. (LIQO’) maka lepaskanlah semua dan segala yang melekat di hatimu,  lepaskan semua pandangan pikiranmu dan segala pandangan hatimu dari semua dan segala sesuatu apapun.

Ketahuilah...!!!
Bahwa untuk sampai kepada Dzat Maha Suci hanya bisa dengan melalui Lima Tahapan. Yaitu;
1. Pasrah kepada-Nya.
2. Menerima keputusan-Nya.
3. Mempersilahkan keuasa-Nya.
4. Merasakan kenyataan-Nya.
5. Menebar Cinta Kasih Sayang-Nya.

Untuk bisa menaiki tahapan demi  tahapan tersebut, agar sampai kepada Kamalullah (Kesempurnaan Pati lan Urip)

Wajib baginya untuk membersihkan Hati dan Syahwat dari noda kotoran dunia. Lalu menjaganya agar tidak ternoda dan  kotor lagi. Sebab Hati itulah muara tempat pertemuannya, karena Syahwat itulah, satu-satunya yang mampu membolak-balik kan hati. Maksud....?!

Jika masih ada pandangan yang terbatas atau dibatasi tentang Hakikat Nur Muhammad atau Roh Suci itu, pada beberapa diri saja, maka belumlah pantas baginya menyandang sebutan Putera Rama, melainkan masih sebagai Putera yang pada hakikatnya masih dalam perjalanan proses pencarian.

Mursyid Murobbi atau Putera Rama, tidak hanya ada pada satu diri saja, melainkan meliputi setiap wujud yang hidup. Siapa yang sanggup mematikan Diri. Itulah Langkah Awal menuju Diri Sejati (Sateriya Sejati) belum Sejatinya Diri (Sejatine Sateriya).

Sebab itu dan Karena itu;
Jangan tertipu dengan apa yang dipandang atau terpandang. Karena semuanya itu hanyalah bayang-bayang. Tidak terpisah Al-Haq dengan selayang pandang.
Tujulah kepada satu yang ada di dalam pandang. He he he . . . Edan Tenan.

Saya Wong Edan Bagu. Mengucapkan Salam Rahayu selalu serta Salam Damai... Damai... Damai Selalu Tenteram. Sembah nuwun,,, Ngaturaken Sugeng Rahayu, lir Ing Sambikolo. Amanggih Yuwono.. Mugi pinayungan Mring Ingkang Maha Agung. Mugi kerso Paring Basuki Yuwono Teguh Rahayu Slamet.. BERKAH SELALU. Untuk semuanya tanpa terkecuali, terutama Para Sedulur, khususnya Para Kadhang Konto dan Kanti Anom Didikan saya. yang senantiasa di Restui Hyang Maha Suci Hidup....._/\_..... Aaamiin... Terima Kasih. Terima Kasih. Terima Kasih*
Ttd: Wong Edan Bagu
Putera Rama Jayadewata Tanah Pasundan
Alamat; Desa. Gintung Lor. Blok. 1. Rt/Rw. 006/001. Kec. Susukan. Kab. Cirebon. Jawa Barat. Cirebon Indonesia 45166.
Telephon/SMS/WhatsApp/Line; 0858-6179-9966.
BBM; DACB5DC3”
@EdanBagu
www.wongedanbagu.com
http://putraramasejati.wordpress.com
http://facebook.com/tosowidjaya