Apapun Saya Bisa Jika Saya Mau. (Mau Apa Tidak...?!)
Apapun Saya Bisa Jika Saya Mau.
(Mau Apa Tidak...?!)
Oleh: Wong Edan Bagu.
Putera Rama Jayadewata Tanah Pasundan.
Brebes Jateng. Hari Jumat. Tanggal 24 November 2017.
(Mau Apa Tidak...?!)
Oleh: Wong Edan Bagu.
Putera Rama Jayadewata Tanah Pasundan.
Brebes Jateng. Hari Jumat. Tanggal 24 November 2017.
Para Kadhang Kinasihku Sekalian. Mengaku ber-Iman. Berati mengerti dan memahami serta mengetahui yang di Imani.
Buktinya saya sendiri. Dengan Wahyu Panca Ghaib yang saya ibadahkan dengan menggunakan Wahyu Panca Laku, yang secara umum di sebut iman. Saya jadi mengerti dan memahami serta mengetahui apa yang saya Imani.
Iman atau Wahyu panca laku, tumbuh dalam dialektika antara Percaya atau Yakin dan nalar.
Dialektika bukan hanya berarti ketegangan, melainkan suatu proses korelasional yang saling menjembatani.
Kepercayaan atau Keyakinan dan nalar itu sendiri, berdialektika dalam menanggapi realitas kehidupan yang konkret di dalam keseharian setiap orang, entah secara individual maupun sosial.
Jika iman atau Wahyu panca laku ini, hanya dipahami semata-mata sebagai kepercayaan atau yakin atau Ainul yakin atau Haqul yakin saja, maka itu hanyalah sebentuk fanatisme buta yang kaku dan beku.
Tuhan yang dipercaya pun akan menjadi Tuhan yang kaku-beku, karena terkungkung dalam seperangkat hukum ilahi yang wajib dilakukan tanpa toleransi dan pengertian.
Sebaliknya, ketika iman atau Wahyu panca laku hanya sebentuk rasionalisasi terhadap kepercayaan atau keyakinan kepada Tuhan saja, maka iman atau Wahyu panca laku semacam itu, tak lebih suatu pencarian akal yang sia-sia, karena mengabaikan kedalaman misteri kehidupan dan semesta alam.
Semuanya hendak disempitkan dalam kategorisasi nalar serta dipaksa untuk dimengerti, tetapi manusia kehilangan kepekaan untuk menghayati realitas seutuhnya.
Hakikat Hidup Laku Murni Menuju Suci, yang sering saya kabarkan berupa artikel yang saya sebar di internet, ada merupakan upaya cinta kasih sayang sayang saya terhadap sesama hidup, untuk merelasikan secara kreatif dan dialektis antara apa yang di iman dan apa yang dipikirkan, atau antara Tuhan dan hamba, atau antara iman dan nalar.
Di manakah titik singgung antara iman dan nalar tersebut...?!
Jelas di dalam Hakikat Hidup Laku Murni Menuju Suci, di kesehariannya memperlihatkan, bahwa realitas konteks sehari-hari yang di jalaninya, merupakan arena kontestasi dalam mengejawantahkan iman dan nalar secara kreatif.
Iman itu berpijak pada suatu fondasi sejarah tradisi sadar. Sedangkan nalar pada kesadaran, sehingganya bisa mampu menyadari sistematis pergumulan kontekstual yang dihadapi masyarakat, di mana kita sedang hidup bersama orang-orang lain.
Kekuatan utama Hakikat Hidup Laku Murni Menuju Suci. Adalah; Di kemampuan sadar dan kesadaran kita, untuk secara konsisten merelasikan imannya dengan pergulatan konteks keseharian kehidupan bermasyarakatnya.
Dengan ini, siapapun dia. Saya jamin mengerti dan memahami serta mengetahui apa dan bagaimana serta siapa yang di IMAN-mu
Para kadhang Kinasihku Sekalian, didalam dunia yang fana ini, tidak ada yang tidak bisa, semua bisa, namun yang ada hanyalah mau apa tidak...?!
Terkadang seseorang yang sedang mengalami kesulitan, merasa bahwa dia tidak akan bisa melalui kesulitan yang dihadapinya, karena memang kesulitan itu membuat putus asa dan juga membuat seseorang yang sedang frustasi tersebut merasa tidak akan bisa lagi menyelesaikan masalahnya sendiri.
Nah...
Pada permasalahan ini; Masalahnya bukan karena Seseorang itu Tidak Bisa menyelesaikan masalahnya. Namun lebih tepatnya, dikarenakan Seseorang itu Tidak Mau menyelesaikan masalahnya, sebab tidak ada yang tidak mungkin didunia ini. Apapun kita bisa. Kalau kita mau. Percayalah...!!!
Pada permasalahan ini; Masalahnya bukan karena Seseorang itu Tidak Bisa menyelesaikan masalahnya. Namun lebih tepatnya, dikarenakan Seseorang itu Tidak Mau menyelesaikan masalahnya, sebab tidak ada yang tidak mungkin didunia ini. Apapun kita bisa. Kalau kita mau. Percayalah...!!!
Mari kita rubah cara pandang kehidupan kita mulai dari sekarang, dengan motto; Yang ada bukan Bisa atau Tidak Bisa. Melainkan Mau apa Tidak.
Saya Wong Edan Bagu. Mengucapkan Salam Rahayu selalu serta Salam Damai... Damai... Damai Selalu Tenteram. Sembah nuwun,,, Ngaturaken Sugeng Rahayu, lir Ing Sambikolo. Amanggih Yuwono.. Mugi pinayungan Mring Ingkang Maha Agung. Mugi kerso Paring Basuki Yuwono Teguh Rahayu Slamet.. BERKAH SELALU. Untuk semuanya tanpa terkecuali, terutama Para Sedulur, khususnya Para Kadhang Konto dan Kanti Anom Didikan saya. yang senantiasa di Restui Hyang Maha Suci Hidup....._/\_..... Aaamiin... Terima Kasih. Terima Kasih. Terima Kasih*
Ttd: Wong Edan Bagu
Di....
Pesanggrahan Pesona Jagat Alit.
Alamat; Desa. Karangreja. RT/Rw. 02/03. Kec. Tanjung. Kab. Brebes. Jawa Tengah Indonesia. 52254.
Email: webdjakatolos@gmail.com
Telephon/SMS/WhatsApp/Line; 0858-6179-9966.
BBM: DACB5DC3”
Twitter: @EdanBagu
Blog: www.wongedanbagu.com
Wordpress: http:// putraramasejati.wordpress.com
Facebook: http://facebook.com/tosowidjaya
Ttd: Wong Edan Bagu
Di....
Pesanggrahan Pesona Jagat Alit.
Alamat; Desa. Karangreja. RT/Rw. 02/03. Kec. Tanjung. Kab. Brebes. Jawa Tengah Indonesia. 52254.
Email: webdjakatolos@gmail.com
Telephon/SMS/WhatsApp/Line; 0858-6179-9966.
BBM: DACB5DC3”
Twitter: @EdanBagu
Blog: www.wongedanbagu.com
Wordpress: http:// putraramasejati.wordpress.com
Facebook: http://facebook.com/tosowidjaya
Post a Comment