Wejangan Tanpa Tedeng Aling-Aling. Tentang Guru Sejati. Bagian KeSembilan
Wejangan Tanpa Tedeng Aling-Aling. Tentang Guru Sejati. Bagian KeSembilan:
Oleh: Wong Edan Bagu.
Pautera Rama Jayadewata Tanah Pasundan.
Kerawang Jabar. Hari Rabu. Tanggal 2 Agust 2017.
Pautera Rama Jayadewata Tanah Pasundan.
Kerawang Jabar. Hari Rabu. Tanggal 2 Agust 2017.
Salam Rahayu selalu Para Kadhang Kinasihku Sekalian di manapun berada. Maaf... Masih ingatkah dengan Artikel saya di awal tahun 2015 yang lalu...?!
Judulnya;
"Serat Sastra Jendra Hayunigrat Pangruwating Diyu"
"Serat Sastra Jendra Hayunigrat Pangruwating Diyu"
Dan di dalam artikel tersebut. Saya sempatkan untuk memberi peringatan, agar menjaga kelamin sebaik mungkin, jangan sampai mencecerkan sperma di sembarang waktu dan tempat.
"Serat Sastra Jendra Hayunigrat Pangruwating Diyu"
Secara harfiah arti dari Serat Sastra Jendra Hayuningrat Pangruwating Diyu. Adalah sebagai berikut;
Serat = Ajaran.
Sastra = Ilmu.
Jendra = Pengetahuan. Hayuningrat = Kesempurnaan Semesta Alam.
Pangruwating = Merubah atau Perubahan.
Diyu = Keburukan.
Sastra = Ilmu.
Jendra = Pengetahuan. Hayuningrat = Kesempurnaan Semesta Alam.
Pangruwating = Merubah atau Perubahan.
Diyu = Keburukan.
Istilah jawa kuno-nya, disebut;
Ngelmu wadining bumi kang sinengker Hyang Jagad Pratingkah. Artinya; Ilmu rahasia dunia atau alam semesta yang dirahasiakan dan berasal dari Tuhan.
Ngelmu wadining bumi kang sinengker Hyang Jagad Pratingkah. Artinya; Ilmu rahasia dunia atau alam semesta yang dirahasiakan dan berasal dari Tuhan.
Pangruwating barang sakalir. Artinya; Dapat membebaskan dan menyelamatkan segala sesuatu.
Kawruh tan wonten malih.
Artinya; Tiada ilmu pengetahuan lain lagi yang dapat dicapai oleh manusia.
Pungkas-pungkasaning kawruh.
Artinya; Ujung dari segala ilmu pengetahuan atau setinggi-tingginya ilmu yang dapat dicapai oleh manusia.
Sastradi. Artinya; Sastra Adiluhung atau ilmu yang luhur.
Jadi...
Maksud dari; Serat Sastrajendra Hayuningrat Pangurwating Diyu.
Maksud dari; Serat Sastrajendra Hayuningrat Pangurwating Diyu.
Adalah ajaran ilmu pengetahuan tentang kesempurnaan semesta alam untuk merubah segala Keburukan.
Serat Sastra Jendra Hayuningrat Pangruwating Diyu, adalah sebuah kitab tanpa tulis yang berasal langsung dari Tuhan, dan di sembunyikan di dalam diri manusia hidup.
Serat Sastra Jendra Hayuningrat Pangruwating Diyu, merupakan rahasia dari segala ilmu pengetahuan yang dapat menyelamatkan manusia itu sendiri dan dunia semesta isinya.
Dalam tradisi sastra Jawa Kuno, istilah Serat Sastra Jendra Hayuningrat Pangruwating Diyu, dikenal dalam teks Uttarakanda Jawa Kuno.
Teks Uttarakanda Jawa Kuno, adalah, gubahan dari teks Uttarakanda Sansekerta pada akhir 10 Masehi. Teks Uttarakanda Jawa Kuno berisi tentang kisah Rahwanotpatti atau kelahiran Rahwana.
Isinya tentang keinginan Sumali untuk mengawinkan putrinya yang berwajah ayu dan seksi, bernama Dewi Sukesi dengan Wisrawa, dengan harapan supaya ia memperoleh keturunan yang menyerupai Waisrawana, seorang dewa cemerlang.
Pada zaman Majapahit tahun 1379 M, kisah Rawanotpatti ini digubah kembali oleh Mpu Tantular menjadi Kakawin Arjunawijaya.
Yang inti kisahnya. Prabu Sumali mengumumkan sayembara bahwa siapa yang bisa menjabarkan ilmu Serat Sastra Jendra Hayuningrat Pangruwating Diyu, akan menjadi suami dari Dewi Sukesi.
Sedangkan Ilmu yang disayembarakan ini, adalah ilmu yang hanya diketahui oleh para dewa.
Di kerajaan Lokapala, Prabu Danaraja meminta ayahnya Begawan Wisrawa untuk meminang Dewi Sukesi.
Berangkatlah Begawan Wisrawa ke negeri Alengka untuk meninang Dewi Sukesi.
Karena ilmu yang diajarkan oleh Begawan Wisrawa adalah ilmu rahasia, maka penjabaran ilmu tersebut dilakukan di tempat tertutup oleh Begawan Wisrawa dan Dewi Sukesi.
Pada saat menjabarkan ilmu tersebut, terjadilah keributan di kahyangan, akibat ilmu tersebut.
Untuk mencegah ilmu itu tersebar, Batara Guru dan Dewi Uma, menyusup ke dunia.
Batara Guru masuk ke dalam raga Begawan Wisrawa, sedangkan Dewi Uma masuk ke dalam Dewi Sukesi. Lalu terjadilah hubungan intim di antara Begawan Wisrawa dan Dewi Sukesi.
KESIMPULANNYA;
Pelajaran Tentang Guru Sejati, bukanlah suatu hal yang sepele. Karena guru sejati inilah, yang di sebut-sebut sebagai ilmu sejati atau ilmu suci atau puncaknya segala ilmu. Yaitu "Serat Sastra Jendra Hayunigrat Pangruwating Diyu" atau disebut juga sebagai Aji Mundi Jati Sasongko Jati. Yang kesemuanya itu, berada di dalam lingkaran cinta kasih sayang.
Pelajaran Tentang Guru Sejati, bukanlah suatu hal yang sepele. Karena guru sejati inilah, yang di sebut-sebut sebagai ilmu sejati atau ilmu suci atau puncaknya segala ilmu. Yaitu "Serat Sastra Jendra Hayunigrat Pangruwating Diyu" atau disebut juga sebagai Aji Mundi Jati Sasongko Jati. Yang kesemuanya itu, berada di dalam lingkaran cinta kasih sayang.
Dan ini, terkait erat dengan yang namanya klimax dalam kejadian proses seks, sedangkan seks, adalah sesuatu yang selama ini teramat tabu di otak kita yang moderen ini.
Medar Wejangan Tanpa Tedeng Aling-Aling tentang Guru Sejati. Berati saya mengungkap proses detailnya "Serat Sastra Jendra Hayunigrat Pangruwating Diyu" atau disebut juga sebagai Aji Mundi Jati Sasongko Jati. Yang kesemuanya itu, berada di dalam lingkaran cinta kasih sayang.
Mengungkap proses detailnya "Serat Sastra Jendra Hayunigrat Pangruwating Diyu" atau disebut juga sebagai Aji Mundi Jati Sasongko Jati. Yang kesemuanya itu, berada di dalam lingkaran cinta kasih sayang.
Berati saya harus mengungkap detailnya Proses Seks, mulai dari awal hingga ke Klimaxnya, secara syariat dan hakikatnya.
Sedangkan Pemirsa yang membaca Artikel saya, 80%nya, bukan pelaku yang sedang saya bimbing, pelaku yang saya bimbing, mungkin hanya 20% nya saja, karena sebagian besarnya, tidak mengenal internet atau tidak menggunakan sosmed. Artinya, lebih banyak orang yang tidak sedang saya bimbing.
Jadi... Mohon maafkan, saya tidak akan menyebarkan Wejangan Tanpa Tedeng Aling-Aling tentang Guru Sejati. Bagian keSembilan, yang merupakan Puncak atau Intisaripatinya Laku Pengenalan Guru Sejati ini, secara umum di internet. Sebab saya tahu... Nantinya akan menimbulkan kontroversi di kalangan umum yang masih sangat awam di bab ini.
Saya akan medar dan mengajarkannya secara langsung. Tidak melalui media apapun.
Saya Wong Edan Bagu. Mengucapkan Salam Rahayu selalu, serta Salam Damai... Damai... Damai Selalu Tenteram. Sembah nuwun,,, Ngaturaken Sugeng Rahayu, lir Ing Sambikolo. Amanggih Yuwono.. Mugi pinayungan Mring Ingkang Maha Agung. Mugi kerso Paring Basuki Yuwono Teguh Rahayu Slamet.. BERKAH SELALU. Untuk semuanya tanpa terkecuali, terutama Para Sedulur, khususnya Para Kadhang Konto dan Kanti Anom Didikan saya. yang senantiasa di Restui Hyang Maha Suci Hidup....._/\_..... Aaamiin... Terima Kasih. Terima Kasih. Terima Kasih *
Ttd: Wong Edan Bagu
Putera Rama Jayadewata Tanah Pasundan
Telephon; 0819-4610-8666.
SMS/WhatsApp/Line; 0858-6179-9966.
BBM; DACB5DC3”
http://webdjakatolos.blogspot.com
http://facebook.com/tosowidjaya
http://putraramasejati.wordpress.com
Ttd: Wong Edan Bagu
Putera Rama Jayadewata Tanah Pasundan
Telephon; 0819-4610-8666.
SMS/WhatsApp/Line; 0858-6179-9966.
BBM; DACB5DC3”
http://webdjakatolos.blogspot.com
http://facebook.com/tosowidjaya
http://putraramasejati.wordpress.com
Post a Comment