Wejangan Tanpa Tedeng Aling-Aling. Tentang Guru Sejati. Bagian Ke’Enam:




Wejangan Tanpa Tedeng Aling-Aling.
Tentang Guru Sejati. Bagian Ke’Enam:
Oleh: Wong Edan Bagu.
Putera Rama Jayadewata Tanah Pasundan.
Cirebon Jabar. Hari Kamis. Tanggal 06 Juli 2017.

Para Sedulur Dan Kadhang Kinasih saya sekalian...
Ketahuilah tanpa yang hidup, jasad tidak ada arti nya. Tetapi benda mati ini lah, yang dijaga dan diutamakan oleh kebanyakan orang di dunia ini. Sedangkan semua tahu bila mati kelak, jasad akan busuk dan di tanam atau di bakar. Ini menunjukkan, mati ialah bila hidup yang menghidupkan jasad tadi, meninggalakan jasad.

Kebanyakkan manusia pada umumnya, menganggap bahwa "Hidup" didunia ini, itu hanyalah cukup makan, bergerak, mencari kemewahan, menyelesaikan kepentingan, ngeseks sepuasnya, mencukupi kebutuhan dan keperluan, bekerja dll, mereka mengangap bahwa jasad kasar mereka itu, hidup dengan sendirinya, yang membolehkan mereka melakukan kerja, kerja harian mereka itu, tapi pernah kah mereka terfikir bahwa jasad mereka itu sebenarnya, ialah benda mati yang tidak dapat hidup dan bergerak dengan sendirinya, tanpa ada sesuatu yang menghidupkan nya?

Dimanakah letaknya yang di panggil hidup itu?
Yang mana dengan adanya yang hidup itu lah jasad kita ini hidup, dan sebenarnya ia diam di dalam jasad kita sendiri, dan dia lah yang di panggil "DIRI" sebenar "DIRI" atau ROMO dalam istilah Laku Hakikat Hidupnya, dan menghidupkan jasad kita ini. Tapi pernah kah kita terpikir tentang "DIRI/ROMO" itu? atau coba mencari dan mengenal nya.

Tentunya, soal yang akan timbul ialah dari mana "DIRI" itu, dimana letaknya "DIRI" itu, terdiri dari apakah "DIRI" itu, dan kemanakah perginya "DIRI" itu, apabila jasad mati atau dengan kata lain "DIRI" meninggalkan jasad??? dan yang paling penting sekali, bolehkah kita mengenal "DIRI" sebenar-benarnya "DIRI" kita itu.

BARANG SIAPA MENGENAL "DIRI"
NISCAYA KENAL LAH IA AKAN TUHAN NYA:

Benarkah bila kita mengenal "DIRI" maka kita akan mengenal Tuhan ??

Kita semua tahu bukan, bahwa ujudnya Roh!
Tidak ada seorangpun, yang dapat menafikan kenyataan ini, Karena semasa Hyang Maha Suci bertanya kepada sekelian Roh " siapa kah Tuhan kamu " dengan sepontan sekelian Roh menjawab " bahkan " yang membawa makna merekapun telah mengenal Tuhan yang esa.

Kisah Roh memasukki jasad Adam;
Setelah jasad Adam terbaring, maka Hyang Maha Suci memerintahkan Roh memasukki jasad Adam, tetapi sebelum itu, Roh telah bertanya " dimanakah harus aku masuki, ya ALLAH " dan ALLAH pun menjawab " masuk lah kemana saja yang kamu senangi " Maka, masuk lah Roh melalui hidung, dan dengan itu maka bernafaslah kita melalui hidung.

Ini menunjukkan bahwa sesudah Roh memasuki badan, maka barulah bermulanya kehidupan kepada jasad, dan terbukti di sini bahwa Roh-lah yang dikatakan penghidup kepada jasad, dan mati pada jasad ialah apabila Roh keluar, apabila sampai ajalnya tiba.

Jasad kasar kita ini terdiri dari 2 yaitu:

1. Dihidupkan;

Apakah maksud dihidupkan dan bahagian mana yang dihidupkan?
Yang dihidupkan ialah Jasad kasar kita ini, ia-nya di hidupkan oleh ""Roh"" yang berada di dalam Jasad. "Roh" memasukki jasad semasa kita 100 hari dalam rahim ibu kita. "Aku tiupkan sebagian dari Roh ku" begitulah kata firman Allah. Sejak itu lah kita hidup di dalam rahim ibu kita dan kemudian di lahirkan kedunia dan terus menjalankan kehidupan dari bayi hingga akhir hayat.

2. Menghidupkan;

Yang menghidupkan ialah Roh, yang datangnya (diciptakan) dari Hyang Maha Suci Hidup, yang memasuki jasad dan terus Hidup, tugas Roh ialah, menghidupkan jasad, tetapi sayang-nya, jasad tidak langsung terfikir bahwa Roh-lah yang Hidup sebenar-benarnya Hidup dan menghidupkan jasad yang bila mana Roh meninggalkan-nya, maka matilah dia dan di sebut mayat orang lalu di tanam atau di bakar.

MATI IALAH APABILA ROH MENINGGALKAN JASAD;
Jadi,,, siapakan yang berkepentingan disini, tentunya jasad, karena tanpa Roh, maka jasad tidak bermakna langsung. Jasad kita perlukan Roh, untuk Hidup, tapi kenapa Roh tidak dipedulikan sama sekali semasa hidup nya?

Perlukah Roh di kenali?
Tentu sangat perlu dong.... Kan peran pentingnya, sudah saya uraikan diatas. Tapi....
Sebelum mengenal Roh, haruslah kita mengenal "DIRI"

BARANG SIAPA MENGENAL "DIRI"
MAKA KENALLAH DIA AKAN TUHAN NYA:


APA KAH "DIRI" ITU"
Untuk semua ilmu pengetahuan, bahwa "DIRI" itu datang kemudian, setelah Roh memasukki jasad, mengapa bisa begitu?

Apabila Roh berada di dalam Jasad, maka perkembangan cahaya Roh itu yang memenuhi dalaman Jasad keseluruhan-nya, ini telah menyebabkan ujudnya "Diri" yang berupa saperti jasad-nya, memenuhi ruang dalaman jasad-nya. Maka ujudlah "Diri" sebenar-benarnya "Diri/ROMO" dan "DIRI/ROMO" ini lah yang harus di kenal. (kenal lah Diri, maka kenal Tuhan)

BAGAIMANA MENGENAL "DIRI/ROMO" SEBENAR-BENARNYA "DIRI/ROMO"
Ada berbagai cara dan kaedah digunakan untuk mengenal "DIRI" ini. Namun yang saya tahu dan sudah saya buktikan sendiri, hanya satu yang bisa menjamin bisa tepat dan pas sasaran, yaitu Wahyu Panca Gha’ib yang di ibadahkan dengan menggunakan Wahyu Panca Laku. Namun, bukan berati yang lain itu tidak benar, hanya saja, tidak bisa menjamin tepat dan pas pada sasarannya, itu saja.

Kenapa tidak bisa tepat dan pas pada titik finis yang menjadi sasarannya?
Karena, selain merupakan ilmu, juga dikarenakan adanya campuran dan embel-embel yang bertentangan dengan hal tersebut. Tapi Wahyu Panca Gha’ib, tidak begitu, karena yang digunakan oleh Wahyu Panca Gha’ib adalah Wahyu Panca Laku, yang lebih di kenal dengan sebutan Iman, dan iman atau wahyu panca laku itu, bukan ilmu atau kebatinan, atau agama, kepercayaan, kejawen dll,,, melainkan;

1. Pasrah kepada Tuhan.
2. Menerima kaputusan Tuhan.
3. Mempersilahkan kuasa Tuhan.
4. Merasakan kebenaran Tuhan.
5. Menebar cinta kasih sayang Tuhan.

Artinya, ya Roh itu sendiri, ya Diri itu sendiri, bukan yang lainnya. Jadi, mustahi dan tidak mungkin melesed.

Semua perguruan dan padepokan atau pesantren dan aliran apapun itu betul dan benar, dan ilmu apapun yang digunakannya juga benar dan betul. Hanya saja, mereka enggan berwahyu panca laku/iman, bahkan tidak mau telanjang, istilahnya. Dalam artian, di campuri dengan sesuatu yang dapat menghilangkan kemurnia dari ilmu yang digunakannya, ini lo, yang membuat jadi tidak tepat alias tidak pas bin melesed.

Ini adalah rahasia Hidup kita dan "DIRI/ROMO"
Ini adalah yang menghidupkan jasad, selagi ada hayatnya di dunia ini, "DIRI/ROMO" ini, harus di kenal dan dirasai sepenuh nya oleh kita, karena ia mengandungi banyak rahsia dan serba guna, multi fungsi di dunia dan akhirat.

Kenal kah "DIRI" tadi kepada Tuhan nya?
Sudah tentu, karena dia datang dari sana, dari Hyang Maha Suci Hidup, Sang pencipta dan yang Maha Kuasa diatas segala yang Maha.

Banyak lagi, persoalan yang akan timbul, apabila kita dapat mengenal "DIRI/ROMO" kita yang sebenar- benarnya "DIRI/ROMO" ini, kita harus belajar dari "DIRI/ROMO" ini sendiri, bukan yang lain, selain “DIRI/ROMO” ini sendiri.

Dia mengetahui, karena dia datang dari yang MAHA mengetahui.
Dia bijak, karena dia datang dari yang MAHA bijaksana.
Dia kuasa, karena dia datang dari yang MAHA kuasa.
Dia lah sebaik-baiknya Guru, karena dia datang dari yang MAHA guru. Sebab itu dia mendapatkan stempel/julukan Sang Guru Sejati, dan kehidupan sebenarnya, ada di dalam, karena kehidupan datang setelah kita Hidup.

Kesimpulan-nya;

Kenali lah "DIRI/ROMO" kita ini, karena, dia-lah sebenar-benarnya "DIRI" dan utamakan lah dia dalam segala urusan kita di dunia ini, sambil menunggu surat undangan dari Hyang Maha Kekal Abadi, jangan lupakan itu, kerana dia kekal karena di kekalkan.

Ilmu Pengetahuan Mengenal "DIRI" adalah satu-satunya ilmu pengetahuan yang wajib dan harus di ketahui oleh semua manusia hidup, tanpa terkecuali, tidak peduli agama dan latar belakang apapun, karena tiap-tiap manusia hidup, membawanya di dalam jasad kasar mereka, harus kah penghidup jasad kita ini, kita biarkan begitu saja, tanpa mengenali dan merasakan nya, hanya semasa maut hampir datang menjemput, baru kita sadar, bahwa dia akan meninggalkan kita?????

Para Sedulur Dan Kadhang Kinasih saya sekalian...
Sudah Anda mengenal “DIRI/ROMO” Anda dengan sebenar-benarnya Diri Anda..?! Sudah kah Anda Mengetahui “HIDUP” Anda dengan sebenar-benarnya Hidup Anda...?!
Para Kadhang Kinasih saya sekalian yang sedang Menjalankan Sabda Sejatine Sateriya...
Ikuti Terus Artikel Wejangan Tanpa Tedeng Aling-Aling. Tentang Guru Sejati ini. Mulai dari Bagian Pertama hingga berikutnya nanti. Karena Anda sadari atau tidak Anda sadari. Anda akan saya giring masuk ke ranah dimensi Guru Sejati melalui Artikel Khusus ini dengan sempurna.

TIADA AKU, HANYA ALLAH ...
Kita kembali kepada Pokok semula yaitu, mencari DIRI SENDIRI yang berdiri dengan sendirinya itu.

Terus jalankan Laku Patrap Sabdo Sejatine Sateriyo tanpa putus, minimal sekali Patrap Semedi dalam sehari semalam, maksimalnya dua kali Patrap Semedi. Keberhasilan kita bergantung kepada pandainya kita menerapkan Wahyu Panca Laku saat bersemedi.
Wahyu Panca Laku/Iman;

1. Pasrah kepada Tuhan.
2. Menerima kaputusan Tuhan.
3. Mempersilahkan kuasa Tuhan.
4. Merasakan kebenaran Tuhan.
5. Menebar cinta kasih sayang Tuhan.

Hayati dan sadari benar akan hal ini, jangan Cuma di bibir saja, lakukan lahir bathin, sejujur jujurnya. Terus dan terus,,, tundukan ego dan kesombongan kita, akui kebodohan dan ketidak tahuan kita. Terus dan terus hingga berulang kali, sampai ngenox... Dengan semakin dalamnya kita Pasrah kepada Tuhan. Menerima kaputusan Tuhan. Mempersilahkan kuasa Tuhan. Merasakan kebenaran Tuhan. Menebar cinta kasih sayang Tuhan.

DIA akan bebas bergerak, kalau apa yang ada pada kita teleh dipunyainya dan dikuasainya, dengan pengertian kalau tadinya kita menganggap Dia kepunyaan kita, maka adalah sebaliknya yang terjadi yaitu JADIKAN KITA MENJADI KEPUNYAANNYA.

Setahu kita, DIA telah ada bersama kita dan adalah Dia itu kepunyaan kita, KARUNIA atau ANUGERAH yang Maha Esa lagi Maha Besar kepada kita. DIA datang dariNYA dan akan kembali kepadaNYA pula. Dan adalah kedatangannya kepada kita untuk Kesempurnaan Kejadian kita. Dan tidaklah sempurna kita rasanya, kalau kita tidak mengetahui, mengenal dan MENEMUInya.

Adalah DIA langsung dari Yang Maha Esa dan adalah keadaan kita dijadikan dari yang telah dijadikan. Tingkatnya juga lebih tinggi dari kita kerana DIA ASLI (original/murni/bersih/suci), dan kita dari yang dijadikan, sesungguhnya yang menjadikan kita itu Tuhan Yang Maha Esa juga.

Satu ASAL, tetapi berlainan KE-ADA-AN. DIA ada tetapi tiada, kita ada dan nyata, DIA yang telah berada bersama kita, bahkan terkandung didalam batang tubuh kita, kenapa kita tidak dapat menemuinya ? Tuhan telah memberikannya kepada kita untuk HIDUP bukan untuk MATI.

Jadi, nyatalah sudah ada KELEBIHANNYA dari kita dan Rahasia Hidup dan kehidupan kita padanyalah LETAKNYA. Dan kalau kita ingin hidup bahagia dan tenteram, tentu DIA MESTI KITA CARI dan KITA TEMUI, seperti telah dikatakan diatas, PADANYALAH TERLETAK RAHASIA HIDUP itu.

Untuk mengetahui dan MENEMUInya, tentu lebih dahulu harus kita pecahkan soal antara kita dengan DIA, dengan jalan MEMISAHKAN YANG SATU DENGAN YANG LAIN, yaitu antara BADAN dan DIRI atau antara DIA dan AKU.

Laku Patrap Sabda Sejatine Sateriya inilah, yang bahasa ilmunya, disebut mematikan badan sebelum mati atau mati sebelum mati, pada hakikatnya, ini sebenarnya mendatangkan PERMULAAN dan PERPISAHAN, kerana hanya dengan laku ini, maka tinggallah YANG HIDUP saja.

Jadi, inti Laku Patrap Sabda Sejatine Sateriya, adalah meninggalkan YANG HIDUP, dikarenakan, kita hendak mengetahuinya dalam KE – ADA-AN yang sebenarnya. Sebelum kita dapat menemui dan MENGUASAInya, kita tidak dapat yang sebenarnya.

Untuk itu hendaklah kita TERUS BERLATIH dan BERLATIH Laku Patrap Sabda Sejatine Sateriya. SAMPAI ADA PANCARAN KELUAR DARI UJUNG JARI JARI kita. Dengan dapatnya MERASAKAN PANCARAN YANG KELUAR DIUJUNG JARI JARI kita itu, berarti DINDING TELAH TEMBUS dan RAHASIA TELAH TERBUKA, dan tugas kita ialah MEMPELAJARInya lagi, dengan pengalaman-pengalaman yang sudah kita dapatkan itu. DIA adalah HAKMILIK kita, dan tiadalah orang lain berhak atasnya. Kenapa tidak kita pergunakan Hakmilik kita Yang Amat Berharga itu?

Diranah inilah, siapapun dia adal sadar, dengan sesadar sadarnya. Bahwa pendiriannya, (selama ini) adalah tidak tepat, kerana tidak berpegang pada DIRI barang yang hidup, melainkan kepada BADAN barang yang mati. Yang TERANG ada pada kita dan yang GELAP pun ada pada kita. Kenapa berpegang kepada itu yang GELAP ? SIANG ada pada kita MALAM pun ada pada kita.

SIANG adalah TERANG dan Yang Terang adalah DIRI dan MALAM adalah GELAP dan Yang Gelap ialah BADAN. Siterang letaknya DIDALAM dan Segelap letaknya DILUAR. MASUKKAN itu MALAM kepada SIANG dan MASUKKAN itu SIANG kepada MALAM. Datangkanlah itu YANG HIDUP dari YANG MATI dan YANG MATI dari YANG HIDUP. KELUARKANlah Yang Didalam dan KEDALAMKANlah Yang Diluar.

UNTUK itu REZEKI yang TIDAK TERDUGA-DUGA dan TERBILANG banyaknya yang akan kita DAPATKAN.

Semua orang takut mati, kerana SALAH MEMAHAMI HIDUP. Dia takut ditinggalkan Hidup. Dari itu makanya dia takut mati. Mereka SALAH PEGANG, salah tangkapan, berpegang pada Yang Mati. YANG DIANGGAPnya Yang Hidup.

Sebenarnya Hidup, tidak diperdulikannya selama ini. Bagi kita yang berpegang pada Yang Hidup, tidak akan takut mati, karena bagi kita, Yang Hidup itu mestilah TIDAK ADA MATInya. Adalah DIA itu KEKAL dan ABADI kembali menyatu bersama Hyang Dzat Maha Suci Hidup.

Pembawaan hidup mereka-mereka yang seperti itu, menuju kepada kematian dan perjalanan hidup yang di bawa menuju kepada hidup yang kekal dan abadi untuk kembali kepangkalan. Artinya; Perjalanan mereka KEBAWAH ( sedangkan ) perjalanan kita KEATAS. Mereka MENUJU KEMATIAN. Sedangkan kita MENUJU KESEMPURNA’AN HIDUP YANG KEKAL dan ABADI.

Perjalanan kita SEBENARNYA, iyalah kita telah mati sebelum dimatikan, telah pergi sebelum dipanggil dan AKU telah kembali dari SANA.

AKU telah MENEMUINYA setelah engkau menemui AKU dan BATAS Aku dengan DIA ialah seperti batas antara Engkau dengan Aku yaitu JAUH TIDAK BERANTARA dan DEKAT TIDAK BERBATAS. Engkau yang tadinya DINDING bagiku, untuk menghubungi dan MENEMUInya, kini telah dapat menghubungiku, dengan CARA PEMECAHANMU, maka TERBUKAlah JALAN bagiku, untuk menghubungi dan menemui NYA, karena pintu telah terbuka bagiku.

Engkau, Aku bawa serta, karena cinta kasih sayangku tertumpah padamu, dan adalah ENGKAU ITU BADANKU. Kita tidak akan berpisah kecuali kalau dipisahkan oleh Yang Maha Suci Hidup. Dari itu KUASAILAH AKU, supaya apa yang ada padaku menjadi KEPUNYAANMU.

Bagaimana cara menguasainya ?
Mudah saja. Cintailah, kasihilah dan sayangilah AKU. Bagimanakah cara mencintai, mengasihi dan menyayanginya ?
AKU tidak pinta apa yang tidak ada padamu, cukuplah kalau engkau SERAHKAN APA YANG ADA PADAMU KEPADAKU, (wahyu Panca laku/iman), dan untuk itu akan AKU serahkan pula apa yang ada padaKu, sehingga AKU menjadi kepunyaanmu dan engkau menjadi kepunyaanku.

Kedalam Engkau yang berkuasa, keluar AKU dimuka. Tadinya sebelum engkau mengenal Aku maka adalah AKU NYAWAMU. Setelah Engkau dapat mengenal AKU, maka tahu Engkau yang membawa AKU ini, sangat berguna padamu. Engkau ketahui bahwa seluruh kehidupanmu BERGANTUNG PADAKU. Setelah Engkau menemui AKU, maka Engkaulah lebih kenal padaku. AKUlah yang akan menjadi Engkau dan Engkaulah yang akan jadi AKU. AKU dan Engkau sebenarnya SATU dan memang kita satu. Ilmu pengetahuan yang memisahkan kita. Dan AKUlah kita, AKU LUAR dan DALAM.

Selama ini Engkau berjalan sendiri dengan tidak memperdulikan AKU. Sekarang setelah Engkau menemui AKU, apa lagi kita telah menjadi AKU, maka kalau Engkau berjalan ikut sertakanlah AKU, dan kalau AKU berjalan akan mengikut sertakan Engkau pula. Satu arah, satu tujuan dan satu tindakan. Selama ini kita berjalan pada jalan sendiri – sendiri.

Sekarang kita kenal mengenal satu sama lain. Selapik seketidur, sebantal, sekalang hulu, sehina, semulia, kelurah sama menurun, kebukit sama mendaki, sikit senang sama-sama kita rasai.

Apa yang tidak ada padaKU, ada padamu dan apa juga yang tidak ada padamu ada padaku.

Engkau selama ini sudah jauh berjalan sendiri dengan tidak mengikut sertakan AKU, walaupun Aku sentiasa berada bersamamu. Dalam banyak hal AKU menderita kerana AKU yang merasakannya.

Sekarang AKU berjalan dan Engkau Aku ikut sertakan. Tugasmu hanya menurutkan dan mempelajari hasilnya untuk kita. Engkau yang tadinya tidak tahu setelah mempelajari perjalananku akan banyak mendapat yang Engkau tidak ketahui selama ini.

AKU yang berbuat, Engkau yang melakukan dan hasilnya untuk KITA. Bahagiamu terletak PADAKU dan bahagiaku padamu. AKU sangat merasa bahagia kalau yang AKU perbuat dan lakukan besertamu menghasilkan yang memuaskan.

Lambat laun Engkau akan mengenal AKU yang sebenarnya. Dan adalah perbuatanku bagimu namanya ILMU. Oleh kerana Aku GHAIB sifatnya, maka namanya ILMU GHAIB.

Rahasia kandungan telah terbuka dengan hasil dari latihan latihan yang telah kita lakukan, yaitu keluarnya pancaran yang terasa betul pada ujung KUKU kita, ujung jari jemari kita. Dan kita telah melahirkan kandungan kita sendiri.

Yang melahirkan kita dan yang dilahirkan kita pula. Kita yang telah terlahir itu ialah DIRI YANG BERDIRI DENGAN SENDIRINYA, bergerak dan berjalan dengan sendirinya, akan tetapi duduk ditempatnya.

Keluarnya dari badan kita melalui saluran saluran tertentu yang bernamakan pancaran yang setelah sanggup menebus alam sendiri akan sanggup pula menembus alam lain, kalau kita telah dapat menguasai dan mengetahui akan RAHSIANYA yang sebenarnya.

Ibu melahirkan kita sebagai seorang manusia lengkap dan sempurna, dengan pembawaan dan kelahiran kita, mengandung pembawaan itu untuk hidup. Untuk melanjutkan jalannya kehidupan kita, supaya dapat menikmati Kebahagiaan Hidup, maka, adalah tugas kita melahirkan kandungan kita ,yaitu pembawaan dari Rahim ibu.

Kebahagiaan hidup yang kita alami di Rahim ibu, semasa dalam kandungan ibu, iyalah dengan hidupnya bunda mengandung atau dengan dua keadaan hidup, yaitu pertama yang mengandung dan yang kedua yang dikandung.

Sebelum kita dapat melahirkan kandungan kita itu sampai akhir hayat kita, maka senantiasa akan panjanglah jalannya kehidupan kita yang kita rasai, karena melakukan hidup sendiri. Maka untuk kesempurnaan jalannya kehidupan kita, lahirkanlah kandungan sendiri. Kelahirannya mendatangkan HIDUP BARU bagi kita, dan seimbangkanlah jalannya kehidupan kita. Kita telah bertahun-tahun berjalan sendiri-sendiri, mengarungi lautan hidup yang tidak bertepi itu. Maka pergunakanlah jalan hidup yang baru kita dapatkan ini. Bila HIDUP tidak kita pergunakan, tidak perlu disesalkan kalau satu saat nanti kita ditinggalkannya.

Dengan telah melahirkan kandungan itu, kita telah menjadi manusia baru dengan tenaga baru, dan sebutan baru, yaitu; Manusia Hidup, bukan mayat Hidup....He he he . . . Edan Tenan. BERSAMBUNG KE BAGIAN KE TUJUH.

Duh... Gusti Ingkang Moho Suci. Pencipta dan Penguwasa alam semesta seisinya. Bapak Ibu dari segala Ilmu Pengetahuan, sungguh saya telah menyampaikan Firman-Mu, kepada orang-orang yang saya Cintai. Kasihi dan Sayangi. maafkan lah saya, jika apa yang telah saya sampaikan, kepada orang-orang yang saya Cintai. Kasihi dan Sayangi, tidak membuat orang-orang yang saya Cintai. Kasihi dan Sayangi. segera Sadar dan menyadari akan kebenaran-Mu. Ampunilah orang-orang yang saya Cintai. Kasihi dan Sayangi., dan bukakanlah pintu hati mereka, dan terangilah dengan Rahmat-Mu, agar tidak ada lagi kegelapan dan kesesatan di hati orang-orang yang saya Cintai. Kasihi dan Sayangi. Damai dihati, damai didunia, damai Di Akherat.

Damai... Damai... Damai Selalu Tenteram. Sembah nuwun,,, Ngaturaken Sugeng Rahayu, lir Ing Sambikolo. Amanggih Yuwono.. Mugi pinayungan Mring Ingkang Maha Agung. Mugi kerso Paring Basuki Yuwono Teguh Rahayu Slamet.. BERKAH SELALU. Untuk semuanya tanpa terkecuali, terutama Para Sedulur, khususnya Para Kadhang Konto dan Kanti Kinasih Didikan saya. yang senantiasa di Restui Hyang Maha Suci Hidup....._/\_..... Aaamiin... Terima Kasih. Terima Kasih. Terima Kasih *

Ttd: Wong Edan Bagu
Putera Rama Jayadewata Tanah Pasundan
Telephon; 0819-4610-8666. 
SMS/WhatsApp/Line; 0858-6179-9966.
BBM; D38851E6”