Wejangan Tanpa Tedeng Aling-Aling. Tentang Guru Sejati. Bagian Kedua:

Wejangan Tanpa Tedeng Aling-Aling.
Tentang Guru Sejati. Bagian Kedua:
Oleh: Wong Edan Bagu.
Putera Rama Jayadewata Tanah Pasundan.
Brebes Jateng. Hari Rabu. Tanggal 28 Juni 2017.
"Sungguh aku tidak mengenal doa dari siapapun. Jika tidak melalui Rasulku-Utusanku" Begitulah Dzat Maha Suci berfirman dengan sangat tegasnya. Rasul atau utusan-Nya itu apa dan siapa...?!
Bukankah hal ini sudah teramat sering saya uraikan tanpa tedeng aling-aling...?! Entah itu secara langsung atau melalui internet di websait dab you tube. Bahwasannya Utusannya itu ada Hidup. Hidup yang menempati setiap diri yanf masih hidup, sejak awal di Ciptakan (Aku tiupkan sebagian ruh-ku...) Dan hidup inilah yang di maksud Guru Sejati atau Roh/Ruh Kudus/Suci atau Rasul yang berarti Utusan, yang tersabda sebagai Kontho Warno/Rupo atau Kanthi Warni/Rupi.
Para Kadhang Kinasihku Sekalian...
Ada banyak cara dan teori bahkan praktek untuk mempelajari guru sejati, dan saya sendiri, pernah menggunakannya, namun,,, yang banyak itu, selalu gagal, sama seperti saya, kegagalan mengenal dan menemui guru sejati itu, bukan karena kalimahnya atau doanya yang kurang bagus, atau karena perutnya tidak mampu puasa, atau karena tidak tahan duduk lama bersilah, tapi karena tidak bersihnya hati.
Guru sejati yang sedang di tuju. Guru sejati yang sedang di pelajari, tapi iri dan dengki pada orang yang lebih baik daripada kita, suka menfitnah bahkan mengadu domba, membenci, dendam, sedikit sedikit tersinggung, sedikit sedikit marah, sedikit sedikit mendebat, mencela, menghina dll.
Sementara Guru sejati alias hidup itu, hakikatnya suci, dan suci itu, murni, murni itu, tak tercampuri oleh apapun, dan tidak bisa di campuri dengan apapun, kecuali dengan suci lagi, kecuali dengan murni lagi, jadi,,, jika hati kira tidak murni, hati kita tidak bersih, tidak suci, mana mungkin bisa mendekati suci, jangankan menemui untuk manunggal/menyatu jadi satu dengan suci, mendekat saja,,, mustahil bukan...
Itu baru soal suci nya guru sejati kita alias hidup kita sendiri, sucinya bagian dari Dzat Maha Suci yang di utus bertanggung jawan ajan diri kita, apa lagi jika melangkah ke Dzat Maha Suci. Suci-Nya Tuhan. Jauh lebih mustahil bukan...!!!
Dzat Maha Suci itu unik dan rumit. Dia Maha Kuasa atas segala yang maha. Dzat Maha Suci itu, jauh diuar nalar logika kita. Mustahil bisa di kenali dengan cara apapun, teori apapun dan praktek apapun, kecuali jika Dzat Maha Suci itu sendiri yang berkehendak untuk di kenali. Dia Maha membolak balikan hati, hati kita yang baik, bisa dirubahnya menhadi jahat, hati kita yang jahat, bisa di rubahnya menjadi baik, siang bisa dijadikan malam, segitupun sebaliknya, malam bisa dijadikannya siang. Apa lagi hanya soal hati, bukan...!!!
Mengacu ke hal tersebut, berati tidak ada satupun cara, teori dan praktek pelajaran yang bisa menjamin siapapun untuk bisa mengenal-Nya. Bukan...?!
Sungguh....
Saya telas membuktikannya sendiri, bukan katanya apapun dan siapapun. Hanya Wahyu Panca Laku yang bisa kita lakukan, selain itu... Heeeemmm... Nggedebuss.
Sebab itu dan Karena itu. Ber Wahyu Panca Laku-lah jika memang benar bersungguh-sungguh ingin bertemu guru sejati, agar supaya bisa sampai ke hadirat Dzat Maha Suci dengan Sempurna.
Wahyu Panca Laku (iman)/
1. Serahkan/Pasrahkan semua dan segalanya hanya kepada Dzat Maha Suci saja - Jangan yang lain selain-Nya.
2. Terimalah apapun yang menjadi keputusan Dzat Maha Suci - Baik buruk. Enak tidak enak. Salah benar dllnya, karena Dia Esa dan tidak selembar daunpun yang jatuh kebumi tanpa kehendaknya, dan hanya kehendak-Nya lah yang benar benar akan terjadi.
3. Persilahkan Dzat Maha Suci untuk mengambil alis semua dan segala masalah kita - Sesungguhnya, hanya Dia yang semuanya dan segalanya, sedangkan kita ini hanya sebagai wayang, yang tiada daya upaya jika tanpa-Nya.
4. Jika Wahyu Panca Laku kesatu hingga kedua dan ketiga itu bisa kita lakukan, kita akan dapat merasakan kehadirannya. Rasakan... Rasakan... Rasakan lebih dalam lagi... Terus... Terus... Rasakan. Kau akan melihat dengan jelas dan pasti Guru Sejatimu. Dan Guru Sejati mu itulah... Yang akan mempertemukan kita dengan Dzat Maha Suci seluruh semesta alam.
5. Dan kau tidak akan mungkin tidak mencintai apapun, tidak mengasihi apapun dan tidak menyayangi apapun dimana hingga sampai kapanpun, sehingganya, dalam setiap tindak sipat dan sikap mu, yang ada hanya Cinta Kasih Sayang, bukan yang lain. Sebab cinta kasih sayang itulah identitas jatidiri kita setelah adam dan hawa.
Sudah waktunya dunia ini aman, tenang, nyaman, damai, bahagia dan tenteram. Dan lagi, itu di mulai dari dalam diri pribadi kita masing-masing, bukan dari luar diri atau orang lain, barang siapa yang bisa mijilake Sateriyo Paningit yang selamat ini bersembunyi di setiap masing-masing diri pribadi. Ratu Adil akan segera datang meminpin setiap diri-diri kedirian yang BerIman/Wahyu Panca Ghaib.
Sedangkan yang tidak ber Wahyu Panca Ghaib/BerIman. Alias gagal mengenal guru sejati. Karena tidak mau membersihkan hatinya dari iri, sirik, dengki, fitnah, benci dan dendam. Maka Bersiaplah untuk di bersihkan dengan Sapu Jagat, dan semoga untuk di daur ulang. Jika bukan untuk di daur ulang, sungguh kami hanya bisa menonton, karena itu bukan kuasa kami, melainkan kuasa Dzat Maha Suci Hyang Maha Segalanya. Bersambung ke BAGIAN KETIGA...
Duh... Gusti Ingkang Moho Suci. Pencipta dan Penguwasa alam semesta seisinya. Bapak Ibu dari segala Ilmu Pengetahuan, sungguh saya telah menyampaikan Firman-Mu, kepada orang-orang yang saya Cintai. Kasihi dan Sayangi. maafkan lah saya, jika apa yang telah saya sampaikan, kepada orang-orang yang saya Cintai. Kasihi dan Sayangi, tidak membuat orang-orang yang saya Cintai. Kasihi dan Sayangi. segera Sadar dan menyadari akan kebenaran-Mu. Ampunilah orang-orang yang saya Cintai. Kasihi dan Sayangi., dan bukakanlah pintu hati mereka, dan terangilah dengan Rahmat-Mu, agar tidak ada lagi kegelapan dan kesesatan di hati orang-orang yang saya Cintai. Kasihi dan Sayangi. Damai dihati, damai didunia, damai Di Akherat.
Damai... Damai... Damai Selalu Tenteram. Sembah nuwun,,, Ngaturaken Sugeng Rahayu, lir Ing Sambikolo. Amanggih Yuwono.. Mugi pinayungan Mring Ingkang Maha Agung. Mugi kerso Paring Basuki Yuwono Teguh Rahayu Slamet.. BERKAH SELALU. Untuk semuanya tanpa terkecuali, terutama Para Sedulur, khususnya Para Kadhang Konto dan Kanti Kinasih Didikan saya. yang senantiasa di Restui Hyang Maha Suci Hidup....._/\_..... Aaamiin... Terima Kasih. Terima Kasih. Terima Kasih *
Ttd: Wong Edan Bagu
Putera Rama Jayadewata Tanah Pasundan
Telephon; 0819-4610-8666. SMS/WhatsApp/Line; 0858-6179-9966.
BBM; D38851E6”
http://putraramasejati.wordpress.com/
http://webdjakatolos.blogspot.com/