Lungguhe atau Hakekatnya. Roh Kudus-Ruh Suci Atau Roh Sejati-Sejatining Roh. Atau Guru Sejati-Sejatining Guru:
Lungguhe atau Hakekatnya.
Roh Kudus-Ruh Suci Atau Roh Sejati-Sejatining Roh.
Atau Guru Sejati-Sejatining Guru:
(Wejangan Tanpa Tedeng Aling-Aling).
Oleh:
Wong Edan Bagu
Putera
Rama Jayadewata Tanah Pasundan
Cilacap
Jateng. Hari Rabu. Tanggal 10 Mei 2017
Para Sedulur dan Para Kadhang kinasihku sekalian, ketahuilah
dengan kesadaran manusiawimu. Roh Kudus atau Ruh Suci, atau Roh
Sejati-Sejatining Roh, yang lebih di kenal dalam istilah umumnya, dengan
sebutan Guru Sejati atau Sejatining Guru, dalam istilah agamisnya sebagai Nur
Muhammad atau Rasullullah/Utusan Tuhan. Itu adalah Hidup kita sendiri, Hidup
yang bersemayam di dalam diri/tubuh/jasad kita ini, yang menjadikan kita bisa
bergerak, bernapas dll.
Di saat Kekuatan Dzat Maha Suci, mengalir pada Hidup
kita, akan mengarahkan dan meningkatkan perkembangan laku spiritual kita, sehingga,
inti laku spiritual kita, dapat mencapai tahap pemurnian secara otomatis, pada
Intisari terdalam Hidup kita, yang terletak di atas kesadaran murni, maka Hidup
akan berevolusi (mijil), hingga tumbuh tubuh Hidup di atas Kesadaran Sejati/murni.
Hidup juga akan tercipta setelah mencapai kesempurnaan Sejati itu sendiri.
Hidup adalah Intisaripati kesempurnaan dan kesucian serta kesadaran tertinggi
dari roh-roh yang ada pada diri individu umat manusia yang masih kedudukan
Hidup.
Hidup berada di dalam Rasa, namun bukan asal rasa atau
sembarang rasa, melainkan rasa yang sadar, benar-benar sadar dan sungguh
seutuhnya sadar (murni), bukan kesadaran yang penuh dengan beraneka pernak
pernik keduniawian. Hidup berada didalam rasa, rasa berada di dalam hati, hati
berada dibalik rongga dada tubuh/jasad/raga kita. Hidup yang ada di dalam rasa
dan rasa yang berada di dalam hati ini, hanya akan bergerak menembus seluruh
dimensi lapisan tubuh kita (sekujur badan), ketika kita sadar dan kesadaran
kita sepenuhnya murni. Jika tidak, maka tidak pula, hal inilah yang menyebabkan
tubuh kita, ada kalanya bisa terserang penyakit dan mengalami gangguan mental,
karena ada bagian tubuh/raga kita, yang tidak terisi Hidup, sehingga mengalami
mati rasa, dan akibat dari mati rasa itu, sakitlah bagian tubuh itu dan bisa
dimanfaatkan oleh yang berada diluar tubuh kita.
Artinya... untuk bisa selalu sehat bergas waras, kalis
ing sambikolo, tubuh/raga kita butuh sadar yang murni dan kontinyu, secara
terus menerus di sepanjang siang dan malam selama seumur hidup kita. Dan jika
di sepanjang hari dan di sepanjang malam kita bisa sadar, dan sadarnya kita itu
murni, tanpa noda dan kotoran apapun yang menempel di hati. Maka...
Kita akan memiliki dan memegang kendali/panguwoso,
serta menjadi Intisari dari pengendali segala dan semua hal yang positif maupun
negatif, baik secara spiritual maupun fisik, dari diri manusia hidup kita
sendiri. Sehingganya, kita selalu memiliki kesadaran sejati/murni yang akan Menuntun
diri, untuk terhindar dari infeksi sipat jahat dan sikap kejam serta aura
kotor. Menuntun diri kita ke tarap/ranah/dimensi hidup didalam berkehidupan,
yang lebih baik dan layak serta ke jalan kebenaran menuju Dzat Maha Suci secara
sempuna dunia wal akherat.
Bisa saya gambarkan seperti ini. Jika Hidup itu
terletak di Perinium. Maka Dia seperti bunga teratai yang menyangga pemurnian,
termasuk penyangga sedulur papat kalima pancer. Fungsinya sebagai penjaga dan pembangkit
serta penstabil Alam Semesta Kehidupan kita.
Jika Hidup menumbuhkan bunga Ilmu Pengetahuan, maka Alam
Semesta Kehidupan kita, akan menumbuhkan Kesadaran Murni-nya. Sehingganya, Ilmu
Pengetahuan itu, tidak menjadikannya sombong dan mencelakai.
Kesadaran Murni Hidup kita juga, akan selalu mengalirkan
ilmu pengetahuan yang kita butuhkan setiap waktunya, dan Ilmu Pengetahuan itu,
akan mengalirkan keberlimpahan dan segala hal yang positif pada kehidupan
secara nyata, dan jika tanpa terhambat oleh sifat jahat, maka kesempurnaan itu
akan mudah terjadi, yaitu kesempurnaan kebahagiaan dalam hidup. Dengan afirmasi
keberlimpahan rejeki, karena secara otomatis Hidup akan mengalirkan
keberlimpahan pada diri. Akan tetapi, dengan adanya sifat jahat dan aura kotor,
maka sifat jahat dan aura kotor tersebut, yang akan memblok bahkan memutus aliran
energi dari kesejatian/kemurnian Hidup hidup kita.
Tapi Jika diri kita kembali ke dalam kekotoran hati atau
jalan penyesatan akal/nalar/nurani, maka hal tersebut akan menyebabkan Hidup
kita jatuh ke dalam kekotoran, akan terjadi kebocoran dan kerusakan pada Rasa,
kemampuan Hidup akan musnah, dan Hidup menjadi pasif atau tidak berfungsi, maka
Hidup akan kembali seukuran bola golf. Dan kembali kebentuk roh atau sukma
orang biasa pada umumnya yang belum mengenal Wahyu Panca Ghaib dan Wahyu Panca
Laku, dan kejadian ini, teramat sering saya temukan pada diri Putero Romo yang
sangat saya kasihi. Sungguh eman-eman sekali, jika sampai mengalami hal ini,
karena selain rugi, sungguh akan membuat menyesal seumur hidup di dunia hingga
di akherat nanti, karena kesempatan kita, selagi masih berada di dunia ini,
na,,, kalau kesempatanan di dunia ini, hanya kita habiskan untuk hal-hal yang
tiada guna dan memusuhi sesama hidup bahkan membenci...!!!
Spiritual kita itu dimana...?!
Seumur Hidup saya melanglang buana, belum pernah
dengar atau menemukan spiritual yang mengajarkan untuk salin benci, salin hina,
salin sikut, salin singgung, salin sindir, salin fitnah, salin dendam, salin
iri dan mbel nggedes lainnya, spiritual itu, ditentunkan oleh sikon hati
pribadinya, seberapa bersih hatinya, sebegitu yang di perolehnya, jadi,,, untuk
apa iri...?!
Tidak ada untungnya, menggunakan hati untuk menyinggung
hati sesama hidup, untuk membenci sesama hidup, untuk menyekiti sesama hidup,
untuk mengfitnah sesama hidup, untuk dendam dengan sesama hidup dll, tidak ada
untungnya sama sekali, juga tidak menjadikan kita kaya raya, tambah hebat dan
tambah sakti. Coba saya renungkan dengan Nalar Logikamu... ada orang bisa kaya
raya dan sakti mandraguna dengan hal tersebut...?! ada ada justru banyak
musuhnya... Dalam hal laku, jangan bersembunyi dibalik kata; “Tidak selembar
daunpun yang jatuh kebumi, tanpa kehendaknya” kita bisa celaka dunia akherat
dan anak keturunan kita akan ikut menanggungnya, sebab itu bukan hanya kata-kata
pengertian yang cukup hanya dengan di pahami, melainkan Tututan Firman Tuhan,
yang harus kita buktinya dengan benar dan nyata, seperti halnya Dua Kalimah
Syahadat, kalau syahadat tauhidnya, okelah, tapi,,, bagaimana dengan syahadat
rosulmu...?! Sebaiknya kita merenungkan ini dengan sadar. Bukan dengan ego...
Kalau didalam Sabda Dawuhnya Romo, baik di buku maupun
di rekaman, selama saya mempelajarinya, tidak ada satupun dawuh yang mengajarkan
untuk salin benci, salin hina, salin sikut, salin singgung, salin sindir, salin
fitnah, salin dendam, salin iri dan mbel nggedes lainnya, spiritual itu, ditentunkan
oleh laku pribadinya, seberapa murni lakunya, sebegitu yang di perolehnya,
jadi,,, untuk apa iri...?! Sebaiknya kita merenungkan ini dengan sadar. Bukan dengan
ego...
Duh... Gusti Ingkang Moho Suci. Pencipta
dan Penguwasa alam semesta seisinya. Bapak Ibu dari segala Ilmu Pengetahuan,
sungguh saya telah menyampaikan Firman-Mu, kepada orang-orang yang saya Cintai.
Kasihi dan Sayangi. maafkan lah saya, jika apa yang telah saya sampaikan,
kepada orang-orang yang saya Cintai. Kasihi dan Sayangi, tidak membuat
orang-orang yang saya Cintai. Kasihi dan Sayangi. segera Sadar dan menyadari
akan kebenaran-Mu. Ampunilah orang-orang yang saya Cintai. Kasihi dan Sayangi.,
dan bukakanlah pintu hati mereka, dan terangilah dengan Rahmat-Mu, agar tidak
ada lagi kegelapan dan kesesatan di hati orang-orang yang saya Cintai. Kasihi
dan Sayangi. Damai dihati, damai didunia, damai Di Akherat.
Damai... Damai... Damai Selalu
Tenteram. Sembah
nuwun,,, Ngaturaken
Sugeng Rahayu, lir Ing Sambikolo. Amanggih Yuwono.. Mugi pinayungan Mring
Ingkang Maha Agung. Mugi kerso Paring Basuki Yuwono Teguh Rahayu Slamet.. BERKAH SELALU. Untuk semuanya tanpa
terkecuali, terutama Para Sedulur, khususnya Para Kadhang Konto dan Kanti Anom
Didikan saya. yang senantiasa di Restui Hyang Maha Suci Hidup....._/\_.....
Aaamiin... Terima Kasih. Terima Kasih. Terima Kasih *
Ttd:
Wong Edan Bagu
Putera
Rama Jayadewata Tanah Pasundan
Telephon;
0819-4610-8666.
SMS/WhatsApp/Line;
0858-6179-9966.
BBM;
D38851E6”
http://putraramasejati.wordpress.com
http://webdjakatolos.blogspot.com
Post a Comment