Jika Ada Yang Berkata dan Bertanya Soal Katanya: (Wejangan Tanpa Tedeng Aling-Aling).
Jika Ada Yang Berkata
dan Bertanya Soal Katanya:
(Wejangan Tanpa Tedeng Aling-Aling).
Oleh:
Wong Edan Bagu
Putera
Rama Jayadewata Tanah Pasundan
Kabuh
Jombang. Hari Sabtu Kliwon. Tgl 11 Maret 2017
Wahai Para Kadhang
kinasihku sekalian. Ketahuilah...!!!
Banyak orang yang
salah menemui ajalnya, sekalipun dia berilmu tinggi dan mumpuni dalam bidang
agama. Mereka tersesat tidak menentu arahnya, panca indera masih tetap siap,
segala kesenangan sudah ditahan, napas sudah tergulung, dan angan-angan sudah
diikhlaskan, tetapi ketika lepas tirta nirmayanya, belum mau. Maka ia menemukan
yang serba indah. Dan ia dianggap manusia yang luar biasa. Padahal sesungguhnya
ia adalah orang yang tenggelam dalam angan-angan, yang menyesatkan dan tidak
nyata.
Budi dan daya hidupnya,
tidak mau mati, ia masih senang di dunia ini, dengan segala sesuatu yang hidup,
masih senang ia akan pikirannya. Baginya hidup di dunia ini nikmat, itulah
pendapat manusia yang masih terpikat akan keduniawian, pendapat gelandangan
yang pergi ke mana-mana tidak menentu, dan tidak tahu bahwa besok ia akan
hidup, yang tiada kenal mati. Sesungguhnya dunia ini neraka.
Dunia ini alam
kematian. Oleh karena itu, dunia yang sunyi ini, tidak ada Hyang Agung, serta
malaikat. Akan tetapi bila Aku besok sudah ada di alam kehidupan-ku, akan
berjumpa, dan kadang kala Aku menjadi Allah. Nah,,, di situ Aku akan
Patrap/bersembahyang/shalat.
Wahai Para Kadhang
kinasihku sekalian. Ketahuilah...!!!
Jika ada yang
berkata, bahwa Tuhan/Allah menciptakan alam semesta. Itu adalah kebohongan
belaka. Sebab alam semesta itu barang baru, sedang Tuhan/Allah tidak membuat
barang yang berwujud, menurut dalil; layatikbiyu hilamuhdil, artinya tiada
berkehendak menciptakan barang yang berwujud.
Adapun terjadinya
alam semesta ini ibaratnya: drikumahiyati; artinya menemukan keadaan. Alam
semesta ini: la awali. Artinya tiada berawal. Panjang sekali kiranya, kalau Aku
menguraikan, bahwa alam semesta ini merupakan barang baru, berdasarkan yang
ditulis dalam al-qur’an.
Wahai Para Kadhang kinasihku
sekalian. Ketahuilah...!!!
Jika ada yang
bertanya, di mana rumah Hyang Widhi/Tuhan/Allah/Gusti? Hal itu bukan merupakan
hal yang sulit, sebab Allah sejiwa dengan semua Dzat. Dzat wajibul wujud,
itulah tempat tinggalnya, seumpamanya Dzat, tanahlah rumahnya. Hal ini panjang
sekali kalau Aku terangkan. Oleh karena itu, Aku ambil intisaripatinya saja.
Wahai Para Kadhang
kinasihku sekalian. Ketahuilah...!!!
Jika ada yang
bertanya, berkurangnya nyawa siang malam, sampai habis, ke manakah perginya
nyawa itu? Nah,,, itu sangat mudah untuk menjawabnya. Sebab nyawa tidak dapat
berkurang, maka nyawa itu bagaikan jasad , berupa gundukan, tak dapat aus,
rusak dimakan andai kata.
Wahai Para Kadhang
kinasihku sekalian. Ketahuilah...!!!
Jika ada yang
bertanya bagaimanakah rupa Hyang Widhi/Tuhan/Allah/Gusti itu? Kitab Ulumuddin
sudah memberitahukan; Wa Allahu dzahir al-insan, wabathin, al-insanu
baytullahu), artinya, lahiriah manusia itulah rupa Hyang
Widhi/Tuhan/Allah/Gusti. Batiniah manusia itulah rumah Hyang Widhi/Tuhan/Allah/Gusti.
Di beberapa Wejangan
yang telah berlalu, Aku pernah mewedarkan asal-usul manusia dengan jelas, semua
yang Aku Wejangkan, tiada memakai tirai selubung, tiada pula memakai
lambang-lambang sanepan atau teka-teki. Bendera kelompok atau kotak-kotak
golongan. Semua penjelasan. Aku berikan secara terbuka, apa adanya dan tanpa
mengharapkan apa-apa sedikitpun, kecuali keberhasilan-mu dalam belajar menggali
Rasa Sejati Hidupmu.
Dengan demikian
musnah segala tipu muslihat, kepalsuan dan segala perbuatan yang dipergunakan
untuk melakukan kejahatan. Hal ini berbeda dengan apa yang dilakukan para guru
lainnya. Mereka mengajarkan ilmunya secara diam-diam dan berbisik-bisik,
seolah-olah menjual sesuatu yang ghaib, disertai dengan harapan untuk
memperoleh sesuatu yang menguntungkan untuk dirinya.
Wahai Para Kadhang
kinasihku sekalian. Ketahuilah...!!!
Aku sudah pernah
keliling jagat/dunia, bahkan lima agama yang resmi di akui dunia, pernah aku
salami kedalamannya, sudah berulang kali berguru serta diwejang oleh para
Pembimbing mu’min, diberitahu akan adanya Muhammad sebagai Rosulullah serta
Allah sebagai Pengeran-ku.
Tapi,,, ajaran yang
dituntunkan itu, menuntun serta membuat-ku menjadi bingung, dan menurut
pendapat-ku, ajarannya sukar dipahami, merawak-rambang tiada patokan yang dapat
dijadikan dasar atau pegangan. Ilmu Arab menjadi ilmu Budha, begitupun
sebaliknya, karena hasilnya tidak sesuai dengan yang di praktekan, kemudian Aku
mengambil dasar dan pegangan Kanjeng Nabi. Aku mematikan raga, merantau
kemana-mana sambil menyiarkan agama. Padahal, ilmu Arab itu tiada kenal
bertapa, kecuali berpuasa pada bulan Romadhan, yang dilakukan dengan mencegah
makan, tiada berharap apapun.
Jadi jelas kalau Aku
dulu itu masih manganut agama Budha, berkedok agama islam, buktinya, Aku masih
sering ketempat-tempat sunyi, gua-gua, hutan-hutan, gunung-gunung, bahkan
samudera, dengan mengheningkan cipta, sebagai lelaku demi terciptanya
keinginan-ku, agar dapat bertemu dengan Dzat Maha Suci. Itulah buktinya bahwa
Aku masih dikuasai setan ijajilku sendiri.
Wahai Para Kadhang
kinasihku sekalian. Ingatlah...!!!
Dengan lima wasiat
laku dibawah ini, yang pernah Aku pelajari dan aku praktekan disetiap waktunya
hingga sekarang. Yang berhasil menuntun-ku, bisa mencapai titik finis
idaman-ku. lima wasiat laku dibawah ini, Yang menjadi intisaripatinya semua
ilmu dan ajaran. Dan lima wasiat laku, yang di amanahkan kepada-ku oleh Kanjeng
Romo Sejati Gusti Prabu Heru Cokro Semono atau Dzat Maha Suci ini, kini Aku
limpahkan dan Aku Amanah kepadamu sekalian.
Wahyu Panca Laku-IMAN;
1. Manembahing Kawula
Gusti.
2. Manunggaling
Kawula Gusti.
3. Leburing Kawula
Gusti.
4. Sampunaning Kawula
Gusti.
5. Sampurnaning Pati
lan Urip.
Wahyu Panca
Laku-IMAN-Arti Dan Maksudnya;
1. Pasrah kepada Dzat
Maha Suci.
2. Menerima keputusan
Dzat Maha Suci.
3. Mempersilahkan
Kuasa Dzat Maha Suci.
4. Merasakan
keberadaan Dzat Maha Suci.
5. Menebar Cinta
Kasih Sayang Dzat Maha Suci.
Gunakan Wahyu Panca
Laku yang lebih di kenal dengan sebuatan IMAN ini, untuk menjalankan Wahyu
Panca Ghaib. Ingat… jangan merasa benar, jangan merasa pintar dalam segala hal,
jangan merasa memiliki, karena hal itu dapat mengikis hingga habis sipat dan sikap belajarmu, merasalah bahwa semua
itu hanya titipan dari Dzat Maha Suci, yang membuat bumi dan langit, jadi,,,
manusia itu hanyalah sudarma (memanfaatkan dengan baik dengan tujuan dan cara
yang baik pula). Pakailah lelaku, syukur dan jujur serta rela/legowo. Dengan
ini. Wong Edan Bagu Bisa, saya Jamin… Panjenengan semuanya juga bias, bahkan
mungkin lebih bias disbanding Wong Edan Bagu.
Salam Rahayu selalu dariku serta Damai...
Damai... Damai Selalu Tenteram. Sembah nuwun,,, Ngaturaken
Sugeng Rahayu, lir Ing Sambikolo. Amanggih Yuwono.. Mugi pinayungan Mring Ingkang
Maha Agung. Mugi kerso Paring Basuki Yuwono Teguh Rahayu Slamet.. BERKAH SELALU. Untuk semuanya tanpa
terkecuali, terutama Para Sedulur, khususnya Para Kadhang Konto dan Kanti Anom
Didikan saya. yang senantiasa di Restui Hyang Maha Suci Hidup....._/\_.....
Aaamiin... Terima Kasih. Terima Kasih. Terima Kasih *
Ttd:
Wong Edan Bagu
Putera
Rama Jayadewata Tanah Pasundan
Telephon;
0819-4610-8666.
SMS/WhatsApp/Line;
0858-6179-9966.
BBM;
D38851E6”
http://putraramasejati.wordpress.com
http://webdjakatolos.blogspot.com
Post a Comment