Cara mengetahui Usia Jiwa Kita Dan Cara Mengetahui. Apakah Jiwa Kita Pernah Mengalami Reinkarnasi atau Tidak:
Cara
mengetahui Usia Jiwa Kita Dan Cara Mengetahui.
Apakah
Jiwa Kita Pernah Mengalami Reinkarnasi atau Tidak:
Oleh:
Wong Edan Bagu
Putera
Rama Jayadewata Tanah Pasundan
Djawa
dwipa. Hari Kamis Kliwon. Tgl 01 Desember 2016
Nomer
(1). Cara mengetahui Usia Jiwa Kita;
Sebenarnya
banyak sekali roh dari manusia, di kehidupannya yang sekarang ini, menjalani
kehidupan ke sekian ratus, atau bahkan ke sekian ribu kalinya, sebagai wujud
manusia. Memori kehidupan-kehidupan di masa lalu dari setiap manusia, sebenarnya
telah ada tersimpan dengan rapi di dalam labirin otaknya. Hanya saja, tidak
semua manusia bisa dengan mudah atau mampu untuk mengakses memori kehidupan
masa lalunya (seolah-olah ada semacam tirai/hijab yang menyelimuti memori ini).
Dalam
melakukan penjelajahan mencari sebuah pencerahan laku spiritual, manusia akan
menempuh jalan yang berbeda-beda, karena memang spiritualitas, bersifat
individualistis. Setiap manusia mempunyai sejarah hidup yang berbeda sejak
dilahirkan, dan lingkungan adalah salah satu sebab terjadinya perbedaan
tersebut. Hukum reinkarnasi akan menempatkan manusia pada perbedaan lingkungan
sesuai karmanya. Walau demikian, perbedaan adalah sebuah keunikan. Setiap
individu mempunyai kehendak bebas yang tidak bisa dipaksakan. Setiap manusia
mempunyai cara masing-masing dalam mencari pencerahan batinnya. Jalan yang
telah ditempuh orang lain, belum tentu baik untuk orang lain, karena
kegelisahan seseorang dalam pencarian jati diri tentu berbeda-beda.
Wahyu
Panca Gha’ib yang di Patrapkan dengan menggunakan Wahyu Panca Laku, memori masa
lalu di otak ini, bisa diakses kembali. Beberapa atribut kelebihan dan
kekurangan yang Anda bawa dalam kehidupan ini, berasal dari kehidupan Anda
sebelumnya. Karena semuanya merupakan pengalaman, yang akan bisa membuat Jiwa
belajar dan berpengalaman, supaya menjadi ‘bijaksana’. Berikut adalah cara
untuk menentukan usia jiwa Anda.
Pertama.
Jiwa baru lahir. Jiwa yang baru lahir, adalah jiwa baru yang masih baru
menjalani hidup pertama kali. Dalam hidup ini, jiwa difokuskan pada
kelangsungan hidup, kematian, dan dalam beberapa kasus, mementingkan
kecantikan/ketampanan penampilan. Jiwa baru lahir cenderung lucu, bersemangat,
lugu, dan kadang liar, namun pada saat yang sama, sangat berorientasi pada
keluarga dan berhati-hati.
Kedua.
Jiwa bayi. Jiwa-jiwa bayi yang telah hidup dalam beberapa kehidupan, sangat
banyak berfokus pada perasaan saling memiliki, berkumpul bersama teman/kelompok
mereka. Mereka ingin belajar tentang aturan, peran, hubungan serta struktur sosial.
Mereka cenderung mematuhi, disiplin, dan memiliki nilai yang kuat.
Ketiga.
Jiwa muda. Sifat jiwa muda, sama seperti kita, saat remaja berusia 20 tahunan,
berfokus pada kemerdekaan dan kemajuan pribadi. Jiwa muda memiliki keinginan
untuk belajar, mengembangkan diri, dan mengekspresikan kehendak bebas mereka.
Mereka ambisius, inovatif, giat, kadang-kadang egois dan berapi-api.
Ke’empat.
Jiwa dewasa. Sifat Jiwa dewasa, seperti orang yang sudah berumur setengah baya.
Mereka mencari keharmonisan dalam hidup mereka, dan memiliki fokus pada
hubungan, kesadaran diri, dan berempati dengan orang lain. Mereka sensitif,
diplomatik, dan kadang-kadang sedikit neurotik.
Kelima.
Jiwa tua. Orang yang berjiwa tua, memiliki sifat lebih mencari spiritualitas,
kedamaian batin, mendekatkan diri kepada Sang Pencipta, atau mementingkan rasa
kesatuan universal dan saling keterkaitan dengan sesama makhluk. Mereka
bijaksana, sadar lingkungan sekitar, dan tidak terikat dengan hal-hal. Mereka
cenderung soliter, pendiam, dan filosofis. Mereka adalah akhir dari siklus
reinkarnasi.
Reinkarnasi
merupakan sebuah sistem maha dahsyat, yang diciptakan oleh otoritas tertinggi
alam semesta (Dzat Maha Suci), yang mengikat secara pasti, bagi semua entitas
roh, untuk terus-menerus berevolusi menuju kesempurnaan yang sempurna, dengan
menempati makhluk-makhluk berdimensi ruang dan waktu di alam semesta ini.
Reinkarnasi adalah hukum yang sangat sulit dijangkau oleh akal pikiran biasa
manusia. Reinkarnasi hanya bisa dipahami oleh kesadaran tinggi atau murni
manusia, yang telah memahami hakikat Hidup kehidupan dunia akherat. Dzat Yang
Maha Pengampun, telah berkehendak, terhadap tiap-tiap makhluk untuk masuk dalam
mekanisme reinkarnasi, jika belum mendapatkan yang sesungguhnya, yang
sebenar-benarnya Inna Lillaahi Wa Inna Illaaihi Rojiun. Mekanisme ini merupakan
pemakluman Dzat Maha Suci atas laku
manusia yang menujunya, namun memiliki kecenderungan lalai. Semua ini adalah
kehendak Dzat Maha Suci Tuhan/Allah, dan hanya kepada-Nya-lah segala sesuatu
kembali.
Nomer
(2). Cara mengetahui, apakah jiwa kita pernah mengalami Reinkarnasi atau Tidak;
Kepercaya’an
tentang reinkarnasi, awalnya bertolak belakang dengan keyakinan saya.
Sebelumnya, saya tidak pernah percaya/menerima apa itu reinkarnasi atau
kelahiran berulang. Tapi, setelah mengalami sendiri dan melakukan penelitian
tentang beberapa ‘keanehan’ yang saya alami sendiri, pengalaman-pengalaman laku
spiritual pribadi saya tentang Hakikat Hidup, akhirnya saya mengerti bahwa
reinkarnasi memang benar-benar nyata.
Jiwa
yang sudah pernah mengalami reinkarnasi. Dalam tradisi Islam, kepercayaan
adanya reinkarnasi ini banyak dianut kalangan sufi, termasuk saya sendiri tempo
dahulu. Mereka percaya, bahwa banyak sisipan ayat-ayat dalam kitab Suci, yang
menyiratkan kebenaran adanya reinkarnasi. Meskipun banyak penyair yang
mengutarakannya, secara tersembunyi dalam syair-syair yang ditulisnya, seperti
Jalaluddin Rumi, Ibnu al-arabi, maupun Saadi dari Shiraz. Reinkarnasi saat ini,
telah menjadi pembahasan ilmiah kalangan intelektual barat. Dan beberapa
perguruan tinggi di dunia barat mencantumkan permasalahan paranormal, termasuk
didalamnya tentang reinkarnasi sebagai mata kuliah pada fakultas kedokteran dan
psikologi.
Penelitian
yang logis, objektif dan tentu saja netral telah mampu menepis secara perlahan
tentang kemustahilan adanya reinkarnasi. Para peneliti telah menemukan bukti
bahwa reinkarnasi bukanlah merupakan sesuatu yang takhayul, dan benar-benar ada
dalam kehidupan manusia. Reinkarnasi berlaku untuk semua makhluk hidup, yang
belum tanggung jawabnya di dunia belum terselesaikan. Hal ini didukung adanya
fakta bahwa seluruh responden yang diterapi dengan metode regresi kehidupan
lampau, yang membantu mengobati trauma atau sakit yang diderita, menunjukan
reaksi yang diluar pemikiran akal, yaitu secara sadar, walau dalam kondisi
terhipnosis, menceritakan fragmen-fragmen kehidupan mereka pada kehidupan
sebelum saat ini.
Beberapa
orang percaya bahwa ada jiwa-jiwa di antara kita, yang baru mengalami kehidupan
pertama mereka di Bumi, (belum pernah inkarnasi) dan ada juga beberapa jiwa
yang lebih berpengalaman yang telah tinggal berkali-kali sebelumnya (jiwa tua,
biasanya dialami orang-orang Indigo).
Nah,
ini adalah pertanyaan yang harus. Anda cari sendiri ketika mencoba untuk
menentukan apakah Anda sudah pernah tinggal di kehidupan sebelumnya. Dibawah
ini Ciri dan Tandanya, yang pernah saya pelajari.
Pertama.
Kita memiliki mimpi yang sama berulang-ulang. Mimpi adalah refleksi dari
hal-hal yang kita lihat dalam hidup kita, itu bukan sekedar ‘bunga tidur’.
Apakah kita tahu, meski semua tampak sangat asing, setiap momen dalam mimpi kita,
adalah kejadian yang telah kita lihat sebelumnya. Ini fakta yang memaksa saya
untuk menambahkan soal mimpi sebagai tanda, api mimpi yang berulang kali
teralami. Apakah Anda memiliki mimpi aneh, yang terjadi berulang-ulang ketika
tidur? Apakah orang-orang dan tempat-tempat dalam mimpi ini, muncul untuk
mewakili periode tertentu dalam sejarah? Dan ini merupakan tanda bahwa jiwa
Anda, mengingat kenangan dari kehidupan Anda sebelumnya.
Kedua.
Beberapa kenangan muncul kembali, dari tempat yang dikunjungi. Hal ini cukup
sering terjadi, khususnya pada anak-anak. Anak-anak jauh lebih dekat ke titik
persimpangan jiwa, daripada orang dewasa, dan mereka sering mampu mengingat
lebih mudah, hal-hal dari masa lalu. Saat masih kecil atau sekarang. Apakah
Anda memiliki kenangan saat Anda berkunjung ke suatu tempat tertentu? Seperti
tiba-tiba muncul ikatan emosi dengan tempat itu? Memiliki tempat kenangan,
sepertinya tidak asing umumnya terjadi pada orang yang telah memiliki kehidupan
masa lalu, padahal kehidupan saat ini, belum pernah mengunjungi tempat itu.
Ketiga.
Kita sangat empatik. Orang yang memiliki rasa empatik, memiliki sensitifitas
tinggi. Mereka sering langsung merasakan pengalaman orang-orang di sekitar
mereka. Kadang-kadang orang menggunakan empatinya, untuk melupakan masalah
mereka sendiri, dan memiliki rasa welas asih kepada orang lain. Dan itu bisa
menjadi tanda nyata, bahwa jiwa Anda memiliki reinkarnasi sebelumnya, dan lebih
diarahkan untuk perdamaian dunia daripada diri sendiri.
Ke’empat.
Kita “lebih bijaksana melampaui usia kita” Pengalaman ini disebut teori “Soul
Age”, yang menjelaskan bahwa jiwa yang telah bereinkarnasi berkali-kali,
mendapatkan usia yang jauh melampaui kepribadian kita. Jika Anda dilahirkan
sebagai seorang jiwa yang baru, Anda mudah sekali terlihat dari perilaku dan
cara bersikap dalam menyikapi masalah. Jika Anda seorang jiwa yang lebih tua,
itu berarti menunjukkan, Anda telah bereinkarnasi berkali-kali. Salah satu
tandanya adalah tidak suka menyalahkan dan selalu memiliki cara pandang dalam
banyak sudut.
Kelima.
Kita tidak memiliki hubungan kuat dengan orang tua kita. Yang satu ini, hampir
secara pasti dialami anak-anak. Sebagai seorang anak, Anda mungkin seharusnya
mencintai dan menghormati orang tua Anda, tetapi Anda tidak memiliki rasa
ketertarikan untuk mereka. Mengapa? itu berarti inkarnasi Anda sebelumnya,
mengalami kematian saat usia belia, dan belum sempat mengenal orang tua Anda.
Apakah Anda pernah bermimpi memiliki orang tua lainnya? Bisakah Anda mengingat
nama-nama mereka dan dimana mereka tinggal? Ini merupakan tanda yang mengarah
bahwa Anda pernah lahir di kehidupan sebelumnya.
Ada
banyak keyakinan tentang reinkarnasi. Beberapa orang percaya bahwa kita
berulang kali bereinkarnasi sebagai manusia, sampai kita benar-benar belajar
tentang pelajaran kehidupan sejati, dan kemudian berpindah ke dimensi lain,
yang lebih tinggi dari keberadaan. Anda tidak harus percaya dengan artikel yang
saya tulis ini. Tapi, akan lebih baik. Anda saya anjurkan untuk lebih percaya
kepada ketentuan (qadha’ dan qadar) Dzat Maha Suci dan mencatat setiap
pengalaman Anda sendiri, karena alam semesta ini, penuh dengan banyak misteri,
yang kadang tidak masuk akal. Dalam kehidupan, kita tidak boleh berhenti
belajar mengenali diri kita sendiri, dan hal-hal di sekitar kita. Karena setiap
pengalaman, semasa kita hidup, adalah guru terbaik bagi kita, agar jauh lebih
memahami hakikat Hidup didalam kehidupan ini.
Segala
sesuatu yang saya tuliskan di artikel ini, tidak bermaksud lain, selain
membagikan apa yang saya alami di sepanjang perjalanan laku spiritual hakikat
hidup pribadi saya sendiri. Dengan niat yang tulus untuk berbagi tentang
kesadaran, diluar batas sebagai organisasi, paham, atau bahkan agama. Saya
netral menuliskan semuanya dalam iman cinta kasih sayang, dan saya yakin semua
orang bisa merasakannya. Sekali lagi, satu-satunya sarana untuk mengenali
kebenaran, hanyalah dengan menggunakan hati/rasa, di setiap kali membaca atau mendengar
atau menerima informasi tertentu, tanyakan pada hati/rasa, apakah hal yang Anda
terima sesuai dengan keyakinan diri sendiri? Jika jawabannya tidak, Anda bisa mengembalikannya
kepada Dzat Maha Suci. Tanpa penilaian akal atau menghakimi apapun dan siapapun.
Duh... Gusti Ingkang Moho Suci.
Pencipta dan Penguwasa alam semesta seisinya. Bapak Ibu dari segala Ilmu
Pengetahuan, sungguh saya telah menyampaikan Firman-Mu, kepada orang-orang yang
saya Cintai. Kasihi dan Sayangi. maafkan lah saya, jika apa yang telah saya
sampaikan, kepada orang-orang yang saya Cintai. Kasihi dan Sayangi, tidak
membuat orang-orang yang saya Cintai. Kasihi dan Sayangi. segera Sadar dan
menyadari akan kebenaran-Mu. Ampunilah orang-orang yang saya Cintai. Kasihi dan
Sayangi., dan bukakanlah pintu hati mereka, dan terangilah dengan Rahmat-Mu,
agar tidak ada lagi kegelapan dan kesesatan di hati orang-orang yang saya
Cintai. Kasihi dan Sayangi. Damai dihati, damai didunia, damai Di Akherat.
Damai... Damai... Damai Selalu
Tenteram. Sembah
nuwun,,, Ngaturaken
Sugeng Rahayu, lir Ing Sambikolo. Amanggih Yuwono.. Mugi pinayungan Mring
Ingkang Maha Agung. Mugi kerso Paring Basuki Yuwono Teguh Rahayu Slamet.. BERKAH SELALU. Untuk semuanya tanpa
terkecuali, terutama Para Sedulur, khususnya Para Kadhang Konto dan Kanti Anom
Didikan saya. yang senantiasa di Restui Hyang Maha Suci Hidup....._/\_.....
Aaamiin... Terima Kasih. Terima Kasih. Terima Kasih *
Ttd:
Wong Edan Bagu
Putera
Rama Jayadewata Tanah Pasundan
Telephon/SMS/WhatsApp/Line;
0858-6179-9966
BBM;
D38851E6
http://putraramasejati.wordpress.com
http://webdjakatolos.blogspot.com
Post a Comment