Cara Mempraktekan atau Menjalankan Wahyu Panca Gha’ib. Dengan menggunakan Wahyu Panca Laku (IMAN):
Cara
Mempraktekan atau Menjalankan Wahyu Panca Gha’ib.
Dengan
menggunakan Wahyu Panca Laku (IMAN):
Oleh
Wong Edan Bagu
Putera
Rama Jayadewata Tanah Pasundan
Jawa
Dwipa Hari Kamis Pahing. Tgl 03 November 2016
01.
Kunci;
Lakunya
Kunci, itu Manembahing Kawula Gusti.
Manembahing
Kawula Gusti itu, yang seperti apa pak WEB..?!
Manembahing
kawula gusti itu, istilah lainnya adalah sembah raga/wujud (sembah-hyang). Manembah itu, artinya sujud
atau sungkem. Kawula itu sedulur papat atau empat anasir. Gusti itu wujud atau
raga kita.
Prosesnya
seperti ini, di saat kita Patrap Kunci. Lakunya adalah mengajak belajar sedulur
papat kita, agar mau mencintai dan mengasihi serta menyayangi wujud/raga kita,
yang menjadi tempat berexpresinya. Agar sedulur papat kita sadar, bahwasannya,
mereka berempat, tidak akan bisa berbuat apa-apa, jika tanpa wujud/raga.
Karena
yang menjadi perantara mereka berempat bisa bergerak dan beraksi, adalah
wujud/raga kita ini. Jadi, maksud dari Laku Manembahing Kawula Gusti itu, adalah
mengkompromikan angan-angan, budi, pakarti dan panca indera kita, supaya bisa
mencintai, mengasihi dan manyayangi raga kita, tidak lagi menyiksa raga kita, untuk
melakukan hal-hal diluar kemampuannya, yang menyebabkan berpisahnya diri kita,
dengan Dzat Maha Suci Tuhan/Allah.
Jadi.
Intisaripati dari Laku Manembahing Kawulo Gusti itu. Adalah menata Jatidiri
kita sendiri, yang di sebut Sedulur Papat Kalima Pancer atau angan-angan, budi,
pakarti dan panca indera dan raga kita sendiri.
02.
Paweling;
Lakunya
Paweling, itu Manunggaling Kawula Gusti.
Manunggaling
Kawula Gusti itu, yang seperti apa pak WEB..?!
Manunggaling
Kawula Gusti itu, istilah lainnya adalah sembah qalbu/bathin (shalat daim).
Manunggal itu, artinya menyatu jadi satu, Kawula itu sedulur papat atau empat
anasir. Gusti itu wujud atau raga kita.
Prosesnya
seperti ini, di saat kita Patrap Paweling. Lakunya adalah mengajak sedulur
papat kalima pancer kita, agar mau bersatu atau menyatu dengan hidup kita,
supaya setiap gerak tubuh/wujud/raga dan gerik rasa serta perasa’an kita, dapat
selaras dengan hati/qalbu/Rasa atau sesuai dengan Sabda Hidup dan Firman Dzat
Maha Suci Hidup.
Jadi.
Intisaripati dari Laku Manembahing Kawulo Gusti itu. Adalah, menyatukan Sedulur
Papat Kalima Pancer kita dengan Hidup kita, agar menjadi satu kesatuan, yang tak
terpisahkan.
03.
Asmo;
Lakunya
Asmo itu. Leburing Kawula Gusti.
Leburing
Kawula Gusti itu, yang seperti apa pak WEB..?!
Leburing
Kawula Gusti itu, istilah lainnya adalah Semedi. (semelehe memedi). Lebur itu,
artinya sirna, Kawula itu sedulur papat atau empat anasir. Gusti itu wujud atau
raga kita sendiri.
Prosesnya
seperti ini, di saat kita menyebut Asmo Sejati kita, Lakunya, adalah Nang.
Neng. Ning. Nung, maksudnya, (tenang, diam, hening, manyatu), melenyapkan sedulur
papat, melenyapkan tubuh/wujud/raga kita, dari semua kemelekatan dunia, apapun
itu sebutannya, agar menjadi fitrah/bersih/suci, dari segala masalah yang tidak
berhubungan dengan DZat Maha Suci Hidup, yang bisa menjadikan laku kita
kemomoran/ternodai, lalu rasakan tak kala hati kita menyebut Asmo Sejati.
Jadi.
Intisaripati dari Laku Leburing Kawulo Gusti itu. Adalah, mengkonexsikan Hidup
kita dengan Dzat Maha Suci Hidup. Sehingganya, sudah tidak ada bedanya lagi,
antara Hidup dan Maha Suci Hidup, seperti gula dan manisnya, seperti garam dan
asinnya.
04.
Mijil;
Lakunya
Mijil itu. Sampurnaning Kawula Gusti.
Sampurnaning
Kawula Gusti itu, yang seperti apa pak WEB..?!
Sampurna
di dalam laku spiritual, itu beda dan berbeda dengan sempurna yang biasa digunakan
dalam istilah makanan, pakaian, wujud, rupa atau barang dan bentuk kasat mata
di dunia ini, dan kalau soal sampurnanya makanan, pakaian, wujud, rupa atau
barang dan bentuk yang kasat mata di dunia ini, tidak perlu saya bahas, karena
pasti sudah tahu seperti apa. Sempurna yang di maksud di dalam laku spiritual,
adalah bisa mencapai titik tujuan, atau berhasil kembali kepada asal mulanya
kejadian.
Dalam
istilah lainnya; (Inna Lillaahi Wa Inna Illaaihi Rojiun), kita milik Allah,
berasal dari Allah, dan akan kembali hanya kepada Allah, bukan yang lainnya. Jadi,
sampurna yang di maksud disini, adalah bisa berhasil/sukses. Kawula itu sedulur
papat atau empat anasir. Gusti itu wujud atau raga kita sendiri.
Prosesnya
seperti ini, di saat kita Patrap Mijil. Lakunya, adalah nggelar jagat anyar (membuka
dunia baru), yaitu jagat/dunia ketenteraman yang penuh dengan Iman Cinta Kasih
Sayang Tuhan, terhadap apapun dan kepada siapapun serta diamanapun, dan
nggulung jagat/dunia lawas/lama, yaitu jagat/dunia kacau balau, yang penuh
dengan khayalan dan kemunafikan.
Jadi.
Intisaripati dari Laku Sampurnaning Kawulo Gusti itu. Adalah, mengganti dunia
lama yang penuh kebencian, dendam, sirik, dengki, fitnah dan sejenisnya itu,
dengan dunia baru, dunia rasa, dunia nyata, bukan dunia perasaan yang penuh
dengan hayalan dan kemunafikan, tentram, indah, nyaman, aman, bahagia, tenang, damai
dll.
05.
Singkir;
Lakunya
Singkir itu. Sampurnaning Pati lan Urip.
Sampurnaning
Kawula Gusti itu, yang seperti apa pak WEB..?!
Untuk
soal yang satu ini, siapapun Anda dan dimanapun Anda, harus bisa bertemu secara
langsung dengan saya, karena Sampurnaning Pati lan Urip atau (Sampurnanya Mati
dan Hidup-Dunia Akherat), bukanlah hal yang sepele dan remeh, ini menyangkut
Dunia Akherat kita. Jadi,,, tidak bisa di bahas melalui media apapun, harus
bertemu langsung, salin berhadapan secara langsung. Karena ini, tentang kenyata’an,
berbicara soal bukti, tidak boleh katanya, tidak bisa seandainya atau semisal. Mengungkap
Singkir, berati mengungkap Sampurnaning Pati lan Urip (Sampurnanya Mati dan
Hidup-dunia akherat).
Jadi...
Mohon Maafkan, saya tidak bisa medar atau mejang atau menjelaskan apapun yang
terkait dengan Singkir yang memiliki Laku Sampurnaning Pati lan Urip. Sebab
ini, masalah khusus yang berurusan antara Hidup Dan Mati. Antara Dunia dan
Akherat, yang berurusan langsung dengan Dzat Maha Suci Hidup Tuhan/Allah. Semoga
Artikel ini, bermanfaat membantu kesulitan Para Kadhang dalam mengamalkan Wahyu
Panca Ghaib. Disaat Patrap Semedi.
Duh... Gusti Ingkang Moho Suci.
Pencipta dan Penguwasa alam semesta seisinya. Bapak Ibu dari segala Ilmu
Pengetahuan, sungguh saya telah menyampaikan Firman-Mu, kepada orang-orang yang
saya Cintai. Kasihi dan Sayangi. maafkan lah saya, jika apa yang telah saya
sampaikan, kepada orang-orang yang saya Cintai. Kasihi dan Sayangi ini, tidak
membuat orang-orang yang saya Cintai. Kasihi dan Sayangi. segera Sadar dan
menyadari akan kebenaran-Mu. Ampunilah orang-orang yang saya Cintai. Kasihi dan
Sayangi., dan bukakanlah pintu hati mereka, dan terangilah dengan Rahmat-Mu,
agar tidak ada lagi kegelapan dan kesesatan di hati orang-orang yang saya
Cintai. Kasihi dan Sayangi. Damai dihati, damai didunia, damai Di Akherat.
Damai... Damai... Damai Selalu
Tenteram. Sembah
nuwun,,, Ngaturaken
Sugeng Rahayu, lir Ing Sambikolo. Amanggih Yuwono.. Mugi Pinayungan Maring
Ingkang Maha Agung. Dzat Maha Suci Mugi kerso Paring Basuki Yuwono Teguh Rahayu
Slamet.. BERKAH SELALU. Untuk semuanya
tanpa terkecuali, terutama Para Sedulur, khususnya Para Kadhang Konto dan Kanti
Anom Didikan saya. yang senantiasa di Restui Hyang Maha Suci
Hidup....._/\_..... Aaamiin... Terima Kasih. Terima Kasih. Terima Kasih *
Ttd:
Wong Edan Bagu
Putera
Rama Jayadewata Tanah Pasundan
Telephon/SMS/WhatsApp/Line;
0858-6179-9966
BBM;
D38851E6
http://putraramasejati.wordpress.com
http://webdjakatolos.blogspot.com
Post a Comment