Untukmu yang masih tertipu tentang SUCI... Dan. Bagimu yang masih salah dalam memahami soal Iman:
Untukmu
yang masih tertipu tentang SUCI... Dan.
Bagimu
yang masih salah dalam memahami soal Iman:
Oleh:
Wong Edan Bagu
Putera
Rama Jayadewata Tanah Pasundan
Djawa dwipa. Hari Sabtu Pon. Tgl 15 Oktober 2016
PERTAMA.
Tentang Suci;
Para
Kadhang dan Para Sedulur Kinasihku sekalian...
Pernah
mendengar kalimat atau kata Suci...?!
Banyak
diantara kita mengerti dan paham apa itu suci, namun,,, percayalah. Hanya
sedikit yang tahu maksud dari kalimat kata suci ini.
Dalam
kenyata’annya;
Hampir
di setiap lantai masjid atau musholah, agar sandal pengunjung tidak di bawa
masuk dan mengotoori lantai bagian dalam, lalu di teras, di beri pembatas.
Dengan tulisan “BATAS SUCI” tidak berhenti disitu saja, agar tempat ibadah
terkesan suci, lalu di pasangi keramik warna putih, dan masih banyak
kisah-kisah lainnya, yang menunjukan, betapa tidak tahunya kita, tentang apa
dan bagaimana itu suci.
Para
Kadhang dan Para Sedulur Kinasihku sekalian...
Ketahuilah... Suci itu bukan Bentuk atau Warna. Suci itu
ghaib, suci itu tentang isi hati, yaitu qalbu, soal rasa, jadi, tidak ada
kaitannya dengan bentuk dan warna, suci itu murni, tidak bisa tercampuri oleh
apapun, dan tidak bisa di campuri dengan apapun, terbebas dari semua dan segala
bentuk dan warna.
Suci
dalam Contoh pada manusianya, adalah bayi yang baru lahir, bayi yang baru
lahir, walaupun masih berlumuran darah dan kotoran lainnya dari kelamin sang
ibunya, disebut suci, karena belum terasupi oleh apapun, setelah di bersihkan
dan menelan ASI, maka suci itu menjadi terselubung/terbungkus bersih, semakin
bertumbuh si bayi, semakin terkotori jiwa raganya, semakin terkotori jiwa
raganya, semakin hilang bersihnya, semakin menghilang bersihnya, semakin
tertutup Sucinya.
Suci dan bersih itu tidak sama, dan sangat berbeda. Kalau
suci itu di gambarkan sebuah barang, biyar lebih mudah dipahaminya. Suci adalah
terbebasnya barang dari apapun itu. Sedangkan bersih, terbebasnya barang dari
kotoran.
Ada dua katagori Suci;
Yang pertama. Adalah Suci-Nya Tuhan/Allah. Suci-Nya
Tuhan/Allah, tidak bisa di pelajari dengan cara apapun. Karena Suci-Nya Tuhan/Allah,
adalah Maha Murni. Maha Suci. Artinya, tidak bisa dicampuri atau terampuri oleh
apapun, kecuali dengan Suci atau oleh Suci itu sendiri.
Yang kedua. Adalah Suci-nya Hidup/Roh, yang di sabdakan oleh
Tuhan/Allah, untuk menempati wujud mahluk cipta’annya, terutama manusia.
Suci-nya Hidup yang menempati diri kita ini. Bisa di pelajari, dan cara
mempelajarinya, dengan Laku Suci/Murni. Laku Suci/Murni itu, bukan bertapa,
bukan puasa, bukan bersemedi atau meditasi atau dzikir wiridz miliyaran jumlah
hitungannya, bukan juga pergi haji, atau beramal banyak. Bukan... Maksudnya, niyat, yang hanya menuju kepada
Tuhan/Allah. Bukan yang lainnya.
Para
Kadhang dan Para Sedulur Kinasihku sekalian... Ingat...!!!. hanya dengan
Suci-nya Hidup kita sendirilah, kita bisa mengenal Dzat Maha Suci Tuhan/Allah
kita. Bukan yang lainnya. “Sesungguhnya. Aku berada sangat dekat, bahkan lebih
dekat dari urat lehermu”.“Barang siapa yang mengenal dirinya. Niscaya dia akan
mengenal Tuhan-nya”. INGAT...!!! “Inna Lillaahi
Wa Inna Illaihi Rojiun” Siapapun dia, tidak akan bisa kembali kepada Dzat Maha
Suci Tuhan/Allah. Jika tidak Suci. Karena Dzat Maha Suci Tuhan/Allah itu. Maha
Suci, yang tidak bisa di campuri atau tercampuri oleh apapun, kecuali dengan
Suci itu sendiri. Suci yang kita miliki, adalah Hidup. Suci yang bisa kita
pelajari, adalah Hidup. Tidak mengenal Hidup, berati tidak bisa Suci, tidak
bisa Suci. Berati tidak bisa kembali kerahmatullah.
Ingin Mengenal Hidup. Berati, mau tidak mau, harus Laku
Suci/Murni. . Laku Suci/Murni itu, bukan bertapa, bukan puasa, bukan bersemedi
atau meditasi atau dzikir wiridz miliyaran jumlah hitungannya, bukan juga pergi
haji, atau beramal banyak. Bukan...
Maksudnya, niyat, yang hanya menuju kepada Tuhan/Allah. Bukan yang
lainnya.
KEDUA. Soal IMAN;
Para
Kadhang dan Para Sedulur Kinasihku sekalian...
Pernah
mendengar kalimat atau kata Iman...?!
Banyak
diantara kita mengerti dan paham apa itu iman, namun,,, percayalah. Hanya
sedikit yang tahu maksud dari kalimat kata iman ini.
Dalam
kenyata’annya;
Tidak sedikit diantara kita, yang ingkar bahkan membangkang
atau melawan Dzat Maha Suci Tuhan/Allah, buktinya, banyak yang lari ke dukun
dan paranormal, takkala sedang dalam masalah rumit dan sulit yang dianggapnya
berat, ketibang kepada Dzat Maha Suci Tuhan/Allah yang di ibadahi setiap
waktunya, ini membuktikan, bahwa betapa tidak tahunya kita, tentang apa
dan bagaimana itu iman.
Para
Kadhang dan Para Sedulur Kinasihku sekalian...
Ketahuilah... Iman itu, bukan yakin atau percaya atau
hakqul yakin, yakin itu sipatnya manusia, percaya itu sikapnya manusia, dan
yakin atau percaya, masih bisa di manipulasi, masih bisa di kompromi sesaui
kepentingan dan kebutuhan. Kalau iman, itu Hidupnya manusia, dan Hidup itu,
tidak bisa di otak atik dengan cara apapun.
Suka tidak suka, di sadari atau tidak di sadari, jika kita bertakwa, akan
bertambah kadarnya, kalau kita ingkar, akan berkurang kadarnya. Itulah iman.
Titik.
Iman adalah Hidup, yang lebih di kenal dengan sebutan Roh
Suci atau Roh Kudus. Hidup itu tidak bisa di otak atik atau di tawar-tawar
dengan politik apapun. Iman atau Hidup atau Roh Suci atau Roh Kudus, adalah
Jati Diri Manusia yang sebenarnya, yang lebih di kenal dengan sebutan AKU, iman
atau Hidup atau Roh Suci atau AKU ini, meliputi
perkata’an/sifat dan perbuatan/sikap lahir bathinnya manusia.
Kadar Iman, yang lebih di kenal dengan istilah
cahaya atau nur, bisa bertambah dan bisa berkurang. Bertambah karena sebab takwa,
dan berkurang karena sebab ingkar. Takwa adalah menjaga, memelihara, melindungi,
maksudnya daripada taqwa adalah, menjaga, memelihara, melindungi iman,
sedangkan Ingkar, adalah menutupi,
menyembunyikan dan membohongi iman. Globalnya
perkata’an/sifat iman bathinnya manusia, adalah. “menerima”. Sedangkan
globalnya perbuatan/sikap iman lahirnya manusia, adalah. “tunduk”.
Didalam ayat/surat peringatan yang tersirat di
dalam al-kitab. Dzat Maha Suci Tuhan/Allah, selalu berseru. “Hai orang-orang
beriman”. Maksudnya adalah... Hai manusia-manusia hidup, bukan manusia mati.
Ada lagi ayat/surat peringatan. Dzat Maha Suci Tuhan/Allah, selalu berseru “Hai
orang-orang yang bertaqwa”. Maksudnya adalah... Hai orang-orang yang menjaga, memelihara, melindungi Iman/Hidup/Roh
Suci/Roh Kudus/Aku, bukan manusia-manusia yang menutupi, menyembunyikan dan membohongi Iman/Hidup/Roh Suci/Roh Kudus/Aku. Ada juga ayat/surat pemberitahuan. Dzat Maha Suci
Tuhan/Allah, menegaskan “Sesungguhnya, aku hanya berlaku bagi orang-orang yang
beriman”. Maksudnya adalah, bagi
manusia-manusia hidup, bukan manusia-manusia mati.
Nabi Isa As pernah bersabda tentang iman, yang
kurang lebih artinya seperti ini “Sekiranya
kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada gunung
ini, Pindah dari tempat ini kesana, maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada
yang mustahil”. Maksudnya adalah, sekiranya kadar/cahaya/nur Hidupmu bertambah
sebesar biji sesawi saja...
Mengungkap Suci. Berati mengungkap Hidup. Mengungkap Hidup. Berati
mengungkap Wahyu Panca Gha’ib. Mengungkap Wahyu Panca Gha’ib. Berati mengungkap
Dzat Maha Suci. Mengungkap Dzat Maha Suci. Berati mengungkap Iman. Mengungkap
Iman. Berati mengungkap Wahyu Panca Laku. Dan jangan sekali-kali mengaku telah
berIman. Kalau belum Pernah PMMMM “Wahyu Panca Laku”
Wahyu Panca Laku;
Pasrah kepada Dzat Maha Suci Tuhan/Allah.
Menerima Dzat Maha Suci Tuhan/Allah.
Mempersilahkan Dzat Maha Suci Tuhan/Allah.
Merasakan Kekuasa’annya Dzat Maha Suci Tuhan/Allah.
Menebar Cinta Kasih Sayang Dzat Maha Suci Tuhan/Allah.
Barang Siapa yang sedang mengibadahkan Wahyu Panca Gha’ib
dengan Menggunakan Wahyu Panca Laku. Berati sedang menapaki Syare’at dan
Hakikat serta Tauhid-nya “Inna Lillaahi Wa Inna Illaihi Rojiun” Dan barang
siapa yang menapaki Syare’at dan Hakikat serta Tauhid-nya “Inna Lillaahi Wa
Inna Illaihi Rojiun” Berati akan mendapat sambutan istimewa dari Dzat Maha Suci
Tuhan/Allah. Dan, sepenuhnya akan menjadi tanggung jawab Dzat Maha Suci
Tuhan/Allah. Jadi,,, tidak ada ragu dan bimbang apa lagi takut. TERIMA KASIH Dan
SALAM RAHAYU SELALU Dari Saya Untukmu Sekalian...
“Tidak ada Tuhan selain AKU. Akulah Hakikat Dzat Hyang
Maha Suci, yang meliputi Sifat-Ku, yang menyertai (ASMA/ASMO) Nama-Ku, dan yang
menandai (AF’AL) perbuatan-perbuatan-Ku”.-. “ Sesungguhnya AKU ini adalah
Allah, Tidak Ada Tuhan (yang hak), selain AKU, maka SEMBAHLAH AKU, dan
Dirikanlah Shalat untuk mengingat AKU”. (At -Thaahaa : 14)
AKU Dzat/Nurullah, Sifat Laisa kamishlihi syaiun, Dzat
yang tidak dapat diserupai oleh sesuatu apapun, tidak ada umpamanya.
BILLA HAEFFIN; artinya tak
berwarna dan tak berupa, tidak merah tidak hitam, tidak gelap tidak pula
terang.
BILLA MAKANIN; artinya tidak
berarah tidak bertempat, tidak di barat tidak di timur, tidak di utara maupun
di selatan, tidak di atas maupun di bawah.
DZAT yang berdiri sendiri tanpa
adanya ketergantungan kepada mahluk lain ciptaan-Nya, berbeda dengan manusia
yang membutuhkan Tuhan/Allah, untuk bisa selamat di kehidupan Dunia dan Akhiratnya,
adanya Alam semesta, Dunia, Arasy, Malaikat, Idajil/Azazil, Iblis, Setan, Jin
dan Manusia, dan semua ciptaan-Nya yang ada, adalah karena akibat dari adanya
Dzat Maha Suci.
Duh... Gusti Ingkang Moho Suci.
Pencipta dan Penguwasa alam semesta seisinya. Bapak Ibu dari segala Ilmu
Pengetahuan, sungguh saya telah menyampaikan Firman-Mu, kepada orang-orang yang
saya Cintai. Kasihi dan Sayangi. maafkan lah saya, jika apa yang telah saya
sampaikan, kepada orang-orang yang saya Cintai. Kasihi dan Sayangi ini, tidak
membuat orang-orang yang saya Cintai. Kasihi dan Sayangi. segera Sadar dan
menyadari akan kebenaran-Mu. Ampunilah orang-orang yang saya Cintai. Kasihi dan
Sayangi., dan bukakanlah pintu hati mereka, dan terangilah dengan Rahmat-Mu,
agar tidak ada lagi kegelapan dan kesesatan di hati orang-orang yang saya Cintai.
Kasihi dan Sayangi. Damai dihati, damai didunia, damai Di Akherat.
Damai... Damai... Damai Selalu
Tenteram. Sembah
nuwun,,, Ngaturaken
Sugeng Rahayu, lir Ing Sambikolo. Amanggih Yuwono.. Mugi Pinayungan Maring
Ingkang Maha Agung. Dzat Maha Suci Mugi kerso Paring Basuki Yuwono Teguh Rahayu
Slamet.. BERKAH SELALU. Untuk semuanya
tanpa terkecuali, terutama Para Sedulur, khususnya Para Kadhang Konto dan Kanti
Anom Didikan saya. yang senantiasa di Restui Hyang Maha Suci
Hidup....._/\_..... Aaamiin... Terima Kasih. Terima Kasih. Terima Kasih *
Ttd:
Wong Edan Bagu
Putera
Rama Jayadewata Tanah Pasundan
Telephon/Watshap/Line;
0858 - 6179 – 9966. BBM; D38851E6
http://putraramasejati.wordpress.com
http://webdjakatolos.blogspot.com
Post a Comment