MASA LALU. MASA KINI DAN MASA DEPAN:
MASA LALU. MASA
KINI DAN MASA DEPAN:
Oleh: Wong Edan
Bagu
Putera Rama
Jayadewata Tanah Pasundan
Djawa
dwipa. Hari Jumat Pon. Tgl 30 September 2016
Para Sedulur dan
Para Kadhang Kinasihku sekalian...
Jangan
menganggap masalah terlalu berbahaya...
Sebab,
tidak ada satupun yang lebih berbahaya, dari pada murka Dzat Maha Suci.
Karena
di dalam masalah yang kita anggap berbahaya itu, tersirat ketidakpuasan dan perasaan
tertekan yang menumpuk. Bukti nyataanya,
tak kala kita mengganggap masalah itu berbahaya, kita begitu tegang, dan sangat
tergesa-gesa, ini menunjukkan, bahwa kita tertekan.
Kalau
semua tampak sangat genting, berarti ada banyak yang dipertaruhkan bukan..?! dan
sebab dari banyaknya yang kita pertaruhkan, resikonya menjadi sangat tinggi.
Hal ini menimbulkan kekhawatiran dan ketakutan, sehingganya, kita jarang puas,
karena selalu mengingat-ingat kesalahan kita sendiri, bahkan orang lain. Semua
seolah menjadi masalah.
Kalau
semua menjadi sangat penting bagi kita, rasanya hampir tak mungkin kita merasa gembira,
apa lagi bahagia. Bagaimana bisa, kita terlalu sibuk dengan merasa kesal,
berharap menjadi orang lain atau mengkritik kehidupan orang lain. Cobalah
berfikir,,, betapa konyol dan sia-sianya untuk selalu merasa kesal itu. Kenyataannya,
saya akan dikritik, Para Sedulur dan
Para Kadhang Kinasihku juga iya, kita akan
kehilangan sesuatu, melakukan kesalahan, dan rencana kita akan gagal. Tapi
itulah hidup di dalam kehidupan dunia ini. Lalu,,, apa gunanya frustasi, karena
hal-hal yang tidak bisa kita kendalikan...
Hidup
di dalam kehidpan dunia fana ini, takkan pernah sempurna dan semulus yang kita
inginkan. Yang bagus. Adalah... Begitu kita bisa menerima semua kenyataan ini,
kita bisa melanjutkan hidup di dalam kehidupan dunia fana ini, hingga pulang
kehadirat Dzat Maha Suci nantinya, tanpa menjadi tertekan oleh hal-hal kecil
dan sepele yang tak berguna sama sekali.
Para Sedulur dan
Para Kadhang Kinasihku sekalian... Hargai Hidup-mu. Karena Hidup-mu itu, sungguh sangat
berharga, hanya dengan Hiduplah, kita bisa terus menerus menghadapi ancaman
kehidupan, yang di luar kuasa kita.
Sungguh
selama bertahun-tahun, semua rencana serta harapan saya, berulang-kali gagal
bahkan hancur, dan saya terus menerus mengalami kekecewaan, sebab itu, lalu saya
mulai merujuk pada tujuan akhir, dalam artian belajar, yaitu sangkan paraning
dumadi, yang di dalam ajaran agamanya, tersebut inna lillaahi wa inna illaaihi
rojiun, lalu saya menyesuaikan diri di dalam menghadapi apapun itu, lalu mengoptimalkannya
dengan Iman Cinta Kasih Sayang Dzat Maha Suci Tuhan/Allah.
Dengan
begitu, saya sudah tidak lagi bertanya "Mengapa?" melainkan "Apa
sih yang dapat saya pelajari dari pengalaman sepanjang
perjalanan Hidup ini..?!”
Saya belajar bertanya. Apa sih yang diminta oleh Hidup saya,
di dalam kehidupan dunia fana ini...?!
Ketimbang "Apa sih yang kuinginkan dari Hidup, di dalam
kehidupan dunia yang fana ini...?!"
Dengan itu... Tantangan membimbing saya, untuk belajar dari
pengalaman di sepanjang perjalanan Hidup saya, di dalam dunia yang fana ini,
entah pengalaman itu positif, ataupun negatif, keduanya saya jadikan ilmu
kajian, ketimbang merasa berhak, terhadap kehidupan yang nyaman serta tenteram.
Sasaran-sasaran yang telah saya tetapkan, saya yakin bisa
saya capai, tetapi akan banyak hambatannya. Saya Hidup untuk hari ini, dan apa
yang bisa saya perbuat hari ini, bukan di masa lalu atau masa yang akan datang.
Karena bagi saya, masa lalu sudah bukan milik saya lagi, dan masa depan, belum
tentu sesuai dengan rencana saya, karena masih milik Dzat Maha Suci Tuhan/Allah.
Yang terpenting bagi saya. Adalah berusaha Hidup, di saat sekarang ini, dengan
rasa syukur atas Iman Cinta Kasih Sayang Dzat Maha Suci Tuhan/Allah.
Duh... Gusti Ingkang Moho Suci. Pencipta dan Penguwasa
alam semesta seisinya. Bapak Ibu dari segala Ilmu Pengetahuan, sungguh saya
telah menyampaikan Firman-Mu, kepada orang-orang yang saya Cintai. Kasihi dan
Sayangi. maafkan lah saya, jika apa yang telah saya sampaikan, kepada
orang-orang yang saya Cintai. Kasihi dan Sayangi ini, tidak membuat orang-orang
yang saya Cintai. Kasihi dan Sayangi. segera Sadar dan menyadari akan
kebenaran-Mu. Ampunilah orang-orang yang saya Cintai. Kasihi dan Sayangi., dan
bukakanlah pintu hati mereka, dan terangilah dengan Rahmat-Mu, agar tidak ada
lagi kegelapan dan kesesatan di hati orang-orang yang saya Cintai. Kasihi dan
Sayangi. Damai dihati, damai didunia, damai Di Akherat.
Damai... Damai... Damai Selalu Tenteram. Sembah
nuwun,,, Ngaturaken
Sugeng Rahayu, lir Ing Sambikolo. Amanggih Yuwono.. Mugi Pinayungan Maring
Ingkang Maha Agung. Dzat Maha Suci Mugi kerso Paring Basuki Yuwono Teguh Rahayu
Slamet.. BERKAH SELALU. Untuk semuanya
tanpa terkecuali, terutama Para Sedulur, khususnya Para Kadhang Konto dan Kanti
Anom Didikan saya. yang senantiasa di Restui Hyang Maha Suci
Hidup....._/\_..... Aaamiin... Terima Kasih. Terima Kasih. Terima Kasih *
Ttd: Wong Edan
Bagu
Putera Rama
Jayadewata Tanah Pasundan
Handphon: 0858 - 6179 - 9966
http://putraramasejati.wordpress.com
http://webdjakatolos.blogspot.com
Post a Comment