KESIMPULANNYA ADALAH PEMBUKTIAN:
KESIMPULANNYA ADALAH PEMBUKTIAN:
Oleh:
Wong Edan Bagu
Putera
Rama Jayadewata Tanah Pasundan
Djawa
dwipa. Hari Selasa Pahing. Tgl 30 Agustus 2016
Para
Kadhang dan Para Sedulur Kinasihku sekalian...
Ada
sebuah inbox bagus di facebook saya, beberapa waktu yang lalu, yang menarik
buat saya, sehingganya, tertulislah artikel ini.
Begini
isi kata-kata inboxnya;
Artikel
pak WEB, sangat bagus dan menarik, juga cukup menggugah banyak kesadaran orang,
termasuk saya sendiri. Cuman sayang Praktek-nya, bagaikan mencari satu jarum di
tumpukan jerami 1 TON. Suliiiiittt,,, sekali pak WEB, untuk saya praktekan.
Itu
adalah rangkuman komentar terhadap hampir semua posting saya di facebook. Hanya
saja, di kirim melalui inbox/pesan, jadi lebih pribadi, kalau yang mengiri
inbox ini, membaca artikel ini, mohon maafkan, bukannya saya membuka aib, tapi
saya membagikan ilmu, ilmu pengalaman baru bagi saya, karena kata-kata
saudaraku itu, bukanlah aib, melainkan ilmu yang berguna bagi saya dan mungkin
bermanfaat bagi yang lainnya. Sekali lagi, maafkan saya.
Menurut
pengalaman saya pribadi “Sulit” adalah kata yang seringkali keluar, saat kita
akan melakukan sesuatu, yang kita angan-angankan/bayangkan seakan-akan
mustahil.
Mungkin
itu benar bagi sebagian orang, namun tidak semuanya. Kalau saya boleh
bertanya,,, memang apa yang mudah...?!
Adakah Laku yang mudah...?! Adakah Spiritual yang mudah...?! Atau,,, adakah
bisnis yang mudah...?! Contoh misal, dengan modal kecil dan akan menghasilkan
banyak uang dengan mudah...?! Kalau ada, pasti saya sudah mengalaminya dan
menjalankan terlebih dulu, dan pastinya, ilmunya akan saya sebarkan di seluas
mungkin. Setahu saya, dalam meraih sukses/berhasil, apapun itu sebutannya,pasti harus
ada yang kita korbankan, kalau tidak uang, ya waktu atau tenaga atau pikiran
yang harus kita korbankan.
Adalah
sebuah fenomena yang bisa kita ambil hikmahnya, hampir semua orang, untuk
mendapatkan cara yang mudah, dalam menghasilkan uang, sehingga dia akan
disibukan oleh pekerjaan. Misalnya mencari cara mudah itu dan ini. Dia akan
menghabiskan waktu untuk mencari sebuah “formula ajaib/spontan-alias bim sala
bim” yang akan membuat kita cepat sukses/berhasil. Padahal,,, tanpa sadar, dia
sudah membuang waktu, yang seharusnya bisa dia manfaatkan, untuk membangun
usaha/upaya yang menurut dia sulit itu.
Dalam
Proses Perjalan Hidup, sulit selalu menyertai kita. Tidak pernah ada orang sukses/berhasil, yang kesehariannya, hanya
lenggang kangkung tanpa kesulitan. Justru hanya orang yang tidak bertindak,
tidak akan mendapatkan kesulitan, meskipun dia akan mendapatkan kesulitan pada
hal yang lain. Kira-kira ya seperti itu apa tidak Para Kadhang dan Para Sedulur
Kinasihku sekalian...?! Coba renungkan sejenak dengan SADAR. Jangan sambil
berhayal ya... He he he . . . Edan Tenan.
Orang sukses/berhasil, bukanlah orang yang hidupnya
tanpa kesulitan, tetapi orang yang bisa mengatasi kesulitan tersebutlah, yang
di sebut sukses/berhasil itu. Kalau pun kesulitan sampai membuat dia jatuh,
orang sukses/berhasil, pasti akan bangkit kembali
dengan iman, bukan dengan nafsu.
Sewaktu
saya masih awam dalam Iman Cinta Kasih Sayang Dzat Maha Suci Tuhan saya, saya
dulu juga sering menyerah jika ada kesulitan. Misalnya saat akan berjualan sesuatu,
saya mengira sudah ada saingan, bahkan banyak. Ada teman yang menawarkan yang
belum ada saingan, saya berpikir susah/sulit menjualnya. Datang lagi teman yang
lain, menawarkan usaha lain, saya mengatakan bahwa modalnya perlu besar, sulit
cari modal dll. Akhirnya sampai sekarang, walau jamannya jaman bisnis, saya
buta bisnis dan tidak punya rekan bisnis apapun, dan parahnya lagi, tidak punya
ilmu pengalaman apa-apa dalam berdagang.
Kenapa?
Karena saya seperti yang sudah saya uraikan diatas. Para Kadhang dan Para
Sedulur Kinasihku sekalian, kesulitan selalu menyertai kita. Jika kita berusaha
menghindari dari kesulitan, ibarat kita lari dari bayangan. Kemana pun kita
pergi, sebagaimana bayangan, maka kesulitan akan selalu menyertai kita.
Bayangan tidak akan mengikuti kita, hanya jika kita pergi ke tempat yang gelap
selamanya. Nah.... Pertanya’annya sekarang. Maukah kita berada di tempat gelap selamanya...?!
Para
Kadhang dan Para Sedulur Kinasihku sekalian, ketahuilah.... Kesalahan
Terhebat-nya Manusia Hidup itu. Ketika mengatakan “aku/saya tidak bisa,
karena...”
Mungkin
Para Kadhang dan Para Sedulur Kinasihku sekalian, akan membentak saya, jika
kita salin berhadapan secara langsung.
Memang
benar kok... “aku/saya tidak bisa, karena….” Menurut pengalaman pribadi saya,
adalah kesalahan paling hebat, di bandingkan kesalahan-kesalahan lainnya. Kalau
tidak percaya, cari dan baca saja, artikel-artikelnya orang-orang yang sukses
di internet, kira-kira di benarkan apa tidak, kata-kata tersebut untuk meraih
sukses/berhasil.
Atau
mungkin Para Kadhang dan Para Sedulur Kinasihku sekalian punya alasan, lalau
Para Kadhang dan Para Sedulur Kinasihku sekalian, akan membela mati-matian,
bahwa alasan Para Kadhang dan Para Sedulur Kinasihku sekalian itu, adalah benar.
Boleh saja, silahkan. Jika Para Kadhang dan Para Sedulur Kinasihku sekalian,
mau bahwa alasan Para Kadhang dan Para Sedulur Kinasihku sekalian itu benar,
maka memang benar.
Namun
yang perlu Para Kadhang dan Para Sedulur Kinasihku sekalian perhatikan. Iyalah,,,
meskipun Para Kadhang dan Para Sedulur Kinasihku sekalian benar. Tetap saja
tidak akan memperbaiki keada’an Para Kadhang dan Para Sedulur Kinasihku
sekalian kan...?!
Apakah
alasan Para Kadhang dan Para Sedulur Kinasihku sekalian benar atau salah. Para
Kadhang dan Para Sedulur Kinasihku sekalian tetap saja tidak bisa. Berati,,,
duduk perkaranya, duduk persoalnya, bukan pada benar atau salahnya kan...?!
Duduk
perkaranya dan duduk persoalnya itu, adalah iman/keyakinan. Tepatnya, keyakinan
kita yang negatif. Namun ada hal yang lebih berbahaya ketimbang keyakinan yang
negatif tersebut, yaitu tentang keyakinan kita, bahwa Baik itu berasal dari
Tuhan, kalau buruk itu, berasal dari iblis, sementara kita iman/yakin kalau
Tuhan it Esa/Tunggal alias satu. Sama halnya dengan keyakinan bahwa tidak ada
jalan keluar atas alasan kita. Saat kita mengatakan tidak bisa, kemudian kita
mengungkapkan suatu alasan dan yakin bahwa alasan kita benar, yang lebih parah,
iyalah kita tidak mengambil alasan untuk mangatasi masalah kita itu.
Falsafah
saya Wong Edan Bagu. Adalah “Baik Buruk berasal dari Satu, yaitu Dzat Maha
Suci” Karena Dzat Maha Suci Tuhan itu, hanya satu, penguasa Tunggal dan Maha
Segalanya”.“Selalu ada jalan keluar jika Dzat Maha Suci yang menjadi Penguasa
saya”
Terlepas
apakah alasan saya benar atau salah, saya memiliki iman/keyakinan bahwa selalu
ada jalan keluar di setiap ketidakbisaan/ketidak mampuan saya. Saya yakin dan
saya percaya. jika kita mau Pasrah
kepada Dzat Maha Suci Tuhan kita, kita mau menerima Dzat Maha Suci Tuhan kita,
kita mau mempersilahkan Dzat Maha Suci Tuhan kita. Kita akan mendapatkan jalan
keluar yang sempurna. Namun sebelum itu,
langkah awal yang perlu di terapkan. Adalah mengubah semua alasan kita dengan
satu kata saja, yaitu “AKU”.
Sebagai
contoh: “Saya tidak bisa karena AKU.”
Artinya, kitalah yang menyebabkan bahwa kita tidak bisa, bukan orang lain, bukan
lingkungan, bukan ilmu atau kejadian. Jika kita sudah bisa menerima kenyataan
ini, maka kita akan mendapatkan jalan keluarnya yang sempurna di luar rancangan
dan duga’an kita.
Para
Kadhang dan Para Sedulur Kinasihku sekalian. Ingat-ingatlah... Selama kita
beralasan dengan alasan diluar diri kita, sampai kapan pun kita tidak akan pernah
mendapatkan jalan keluar apapun, apa lagi kesempurna’an. Saat kita sudah
mengalihkan alasan menjadi diri kita sendiri dan dari diri kita sendiri. Artinya;
di sadari atau tidak di sadari, kita sudah memiliki kemampuan untuk meninggalkan
alasan-alasan itu. Jika alasan itu adalah diri kita sendiri, sama artinya bahwa sudah tidak ada lagi
alasan. Tinggal bagaimana kita mengibadahkan iman cinta kasih sayang Dzat Maha
Suci tersebut.
Para
Kadhang dan Para Sedulur Kinasihku sekalian... Dengan munculnya alasan
tertulisnya artikel ini, saya teringat masa kanak-kanak saya. Dulu,,, sewaktu
saya masih kecil, saya sering di dongengi sama mendiang kakek saya. Maksunya,
di beri cerita sebelum tidur. Ceritanya sangat-sangat lucu, bagi saya yang pada
sa’at itu masih berusia anak-anak. Salah satu cerita dari mendiang kakek saya
itu, ada yang berkesan dan menjadi ilmu bagi saya. Yaitu. Judul ceritanya
Kerbau dan Harimau.
Ceritanya
Begini;
Ada seekor
kerbau, yang setiap pagi dibawa oleh seorang anak penggembala, yang masih kecil,
menuju sawah yang akan dibajaknya. Jika tidak ada pekerjaan, kerbau itu oleh
penggembala, dibawa ke daerah yang banyak rumputnya. Kemana pun kerbau itu
dibawa, selalu saja nurut kepada majikannya yang seorang anak kecil itu.
Pada suatu
ketika, saat si kerbau sedang sendirian, ada seekor harimau yang datang menghampiri kerbau itu. Si harimau berkata
kepada si kerbau;
“Haeee
kerbau, saya sudah beberapa hari mengamati kamu. Kamu selalu nurut saja
dibawa-bawa atau disuruh-suruh oleh majikan kecilmu itu. Manusia majikanmu itu
sangat kecil dibanding kamu, kenapa tidak kamu tubruk saja, pasti dia terpental
jauh atau mati. Kamu jadi bebas seperti saya, bebas kemana pun saya mau,
haaaauuuuuu” kata si harimau.
“Saya takut
kepada anak kecil itu”. Jawab si kerbau.
“Hu... ha...
ha... ha,,, dasar bodoh kamu. Masa badan kamu yang besar, takut kepada anak
kecil?” ejek si harimau sambil menertawakan.
“Kamu juga
akan takut jika kamu mengetahui kelebihan manusia” kata si kerbau menjelaskan.
“Apa sih
kelebihan manusia itu, kok sampai bisa membuat kamu takut?” tanya si harimau
penasaran.
Tidak lama
kemudian, anak kecil si penggembala kerbau tersebut datang. Langsung saja si
harimau menyapanya.
“Heeeeei
anak manusia!! Kata si kerbau kamu mempunyai kelebihan yang membuat dia takut.
Apa itu?” Tanya si harimau pada si anak pengembala.
Anak
pengembala itu menjawab, “Saya sebagai manusia diberikan kelebihan oleh Sang Pencipta,
yaitu berupa akal yang tidak dimiliki oleh makhluq lainnya, termasauk kamu
harimau”
“Akal itu
apa?
Boleh saya
melihat akal kamu?
Jika kamu
tidak menunjukkan, saya akan memakan kamu.” tanya harimau sambil mengancam.
“Wah saya
tidak bisa memperlihatkannya, karena akal saya tertinggal di rumah”. jawab si
pengembala dengan tenangnya.
“Kalau
begitu kamu ambil dulu.” kata si harimau dengan nada mendesak.
“Saya bisa
saja mengambilnya, tetapi percuma. Kamu akan lari.” Jawab si pengembala tidak
mau kalah.
“Saya janji,
saya tidak akan lari” kata si harimau dengan percaya diri.
“Sekarang
kamu berkata demikian, setelah melihat saya membawa akal, kamu pasti lari.
Bagaimana kalau kamu saya ikat? Supaya kamu tidak lari nantinya” kata si
pengembala kepada si harimau.
“Setuju”
jawab harimau.
Kemudian si
anak penggembala kecil tersebut, mengikat harimau tersebut di sebuah pohon.
Bukan saja tidak bisa lari, tetapi sampai tidak bisa bergerak leluasa. Setelah
mengikat harimau si anak pun pergi. Kerbau yang mengamati dari tadi tertawa,
melihat nasib harimau.
“Sekarang
kamu bisa apa?” tanya si kerbau. Harimau tidak bisa menjawab, dia panik dan
ingin melepaskan diri, tetapi tidak bisa.
“Itulah akal
manusia. He he he Edan Tenan. kata si Wong Edan Bagu sambil melanjutkan tulisan
artikel ini sampai selesai hingga disini. Dan silahkan di renungkan wahai Para Kadhang dan
Para Sedulur Kinasihku sekalian. Lalu BUKTIKAN Sekarang. Semuga Bermanfaat bagi
kita bersama.
Duh... Gusti Ingkang Moho Suci.
Pencipta dan Penguwasa alam semesta seisinya. Bapak Ibu dari segala Ilmu
Pengetahuan, sungguh saya telah menyampaikan Firman-Mu, kepada orang-orang yang
saya Cintai. Kasihi dan Sayangi. maafkan lah saya, jika apa yang telah saya
sampaikan, kepada orang-orang yang saya Cintai. Kasihi dan Sayangi, tidak
membuat orang-orang yang saya Cintai. Kasihi dan Sayangi. segera Sadar dan
menyadari akan kebenaran-Mu. Ampunilah orang-orang yang saya Cintai. Kasihi dan
Sayangi., dan bukakanlah pintu hati mereka, dan terangilah dengan Rahmat-Mu,
agar tidak ada lagi kegelapan dan kesesatan di hati orang-orang yang saya Cintai.
Kasihi dan Sayangi. Damai dihati, damai didunia, damai Di Akherat.
Damai... Damai... Damai Selalu
Tenteram. Sembah
nuwun,,, Ngaturaken
Sugeng Rahayu, lir Ing Sambikolo. Amanggih Yuwono.. Mugi pinayungan Mring
Ingkang Maha Agung. Mugi kerso Paring Basuki Yuwono Teguh Rahayu Slamet.. BERKAH SELALU. Untuk semuanya tanpa
terkecuali, terutama Para Sedulur, khususnya Para Kadhang Konto dan Kanti Anom
Didikan saya. yang senantiasa di Restui Hyang Maha Suci Hidup....._/\_.....
Aaamiin... Terima Kasih. Terima Kasih. Terima Kasih *
Ttd:
Wong Edan Bagu
Putera
Rama Jayadewata Tanah Pasundan
Handphon: 0858 - 6179 - 9966
http://putraramasejati.wordpress.com
http://webdjakatolos.blogspot.com
Post a Comment