CARA MENGHADIRKAN ROMO DI DALAM DIRI KITA:
CARA MENGHADIRKAN ROMO DI
DALAM DIRI KITA:
Oleh: Wong Edan Bagu
Putera Rama Jayadewata Tanah Pasundan
Jawa Dwipa Hari Jumat Wage.
Tgl 08 Juli 2016
Para Sedulur... Khususunya Para Kadhang kinasihku
sekalian...
Sebagai Putro Romo. Disetiap kali malam Senin Pahing,
kita di ingatkan pada lima peristiwa dalam kehidupan Romo Semono Sastrohadijoyo,
dengan segala kecerahannya yang sempurna, sebagai manusia pertama yang
memperkenalkan kebenaran Dzat Maha Suci, dengan bukti nyata dan detil/riyil.
Pertama, yaitu tentang kelahiran Romo Semono
Sastrohadijoyo yang teramat panjang ceritanya, dan tak seorangpun bisa
mengetahui ceritanya, kecuali beliau sendiri. Kedua, tentang kehidupan Romo
Semono Sastrohadijoyo, yang berbeda
dengan kehidupan manusia hidup pada umumnya. Yang Ketiga, tentang peristiwa
turunnya Wahyu Panca Gha’ib. Ke’empat, tenteng peristiwa Mijile Kanjeng Romo
Sejati Gusti Prabu Heru Cokro Semono. Dan yang Kelima adalah tentang mangkatnya
Romo Semono Sastrohadijoyo yang begitu cerah dan sempurna.
Dan Hebatnya, Lima Peristiwa Sejarah Perjalanan Hidup
Menuju Pulang Ke Maha Hidup ini, yang merupakan penggugah untuk semua makhluk
hidup yang sedang tertidur pulas dan penyadara untuk sekalian alam seisinya
yang terlena dan lupa ini. Terangkum satu jawaban di dalam saloka “ana apa-apa
Kunci. Laka apa-apa Kunci” bukan pada
tapabrata, tirakat atau puasa, ritual atau rialat, agama atau kepercaya’an atau
kebatinan, nyepi atau bertapa, namun bisa di temukan jawabannya hanya dengan
saloka “ana apa-apa Kunci. Laka apa-apa Kunci”
Keajaiban atau mujijat dari “ana apa-apa Kunci. Laka
apa-apa Kunci” sungguh di luar nalar
pemikiran bahkan ilmu apapun. “ana apa-apa Kunci. Laka apa-apa Kunci” sederhana
bukan? Bahkan mungkin banyak diantara kita yang memandang remeh dan sepele.
Padahal,,, secara syare’at maupun hakikat. “ana apa-apa Kunci. Laka apa-apa Kunci”
ini, adalah intisaripatinya lelaku Sangkan Paraning Dumadi atau Inna Lillaahi
Wa Inna Illaihi Rojiun. Dasarnya samudra atau bumi, puncaknya angkasa atau
langit. Dan tidak semua Putro Romo bisa menerapkan saloka “ana apa-apa Kunci.
Laka apa-apa Kunci” di dalam kehidupan sehari-harinya hingga bab keluar
masuknya napas hidupnya, apa lagi yang bukan Putro Romo.
Berjalan di atas bumi, di bawah langit, berarti
berjalan dengan penuh kesadaran yang murni, tanpa embel-embel apapun. Menurut
saya, kesadaran adalah jalan menuju kekekalan atau kesempurna’an. Adapun mereka
yang tidak sadar seolah-olah telah mati, seperti mayat hidup (zombie). Dia bergerak tanpa sadar.
Dan kalau sedang lengah, berdasarkan pengalaman nyata saya di lapangan, bisa
banyak melakukan kesalahan-kesalahan, bahkan fatal. Sesungguhnya Romo merupakan
tempat kita berlindung yang paling aman. Romo di sini adalah Hidup yang ada
dalam setiap diri, yaitu kesadaran murni kita. Karena Romo adalah satu-satunya
Utusan yang terkait langsung dengan Dzat
Maha Suci, dan satu-satunya Rasul yang mendapat kuasa penuh akan Hidup Matinya
setiap Makhluk, tanpa perantara apapun.
Romo adalah Guru Sejati-nya dan junjungan-nya para
dewa dan manusia serta semua makhluk. Romo Semono Sastrohadijoyo memperkenalkan
ini kepada semua dan segala makhluk tanpa terkecuali, sebab tidak ada satupun
yang bisa menjamin kehidupan beserta embel-embelnya bisa kembali kepada asal
usulnya terjadi, jika tanpa Romo/Hidup/Guru Sejati. Seluruh perjalanan hidup
Beliau, mulai dari kelahiran sampai kemangkatan, dengan Wahyu Panca Gha’ib dan
Panca Laku, telah memberikan petunjuk berharga dan terbaik dari semua yang
pernah ada, kepada kita tentang bagaimana menghadirkan Romo/Hidup/Guru Sejati (dengan
kesadaran murni-kesadaran seutuhnya sebagai manusia hidup, bukan sebagai hewan
dll).
Kita semua tanpa terkecuali, sesungguhnya telah memiliki
potensi untuk menjadi Romo. Bagaimana tidak, sejak di dalam kandungan, bahkan
sebelum di cipta menjadi janin. Romo/Hidup/Guru Sejati, sudah bersemayan di
dalam diri kita. Ada benih Romo/Hidup/Guru Sejati atau hakikat Romo/Hidup/Guru Sejati di dalam
diri kita. Di akui atau tidak diakui, di sadari atau tidak di sadari. Itu dan
begitulah nyata adanya. Renungkan saja di setiap pembelajaran-mu.
Benih Romo/Hidup/Guru Sejati yang ada dalam diri kita, ibarat matahari
yang tertutup awan. Adapun awan yang menutupi hakikat Romo/Hidup/Guru Sejati kita,
adalah akar dari noda batin, seperti keserakahan, kebencian, iri dengki,
dendam, fitnah dan kebodohan serta kejahatan dan ketidak baikan. Kita
seharusnya tidak membiarkan awan gelap menutupi sinar mentari yang kita miliki.
Oleh karena itu, manakala emosi-emosi negatif muncul, seharusnyalah kita segera
kembali pada kesadaran murni yang menjadi asal usul kita pada awal mulanya,
yaitu “ana apa-apa Kunci-laka apa-apa Kunci”.
Caranya adalah dengan mengamati masuk dan keluarnya
nafas kita disertai Laku “ana apa-apa Kunci-laka apa-apa Kunci” atau dengan
melangkahkan kaki secara sadar di barengi Laku “ana apa-apa Kunci-laka apa-apa
Kunci”. Setiap orang dapat berlatih bernafas dengan sadar dan menghasilkan
kesadaran murni tan kemomoran. Setiap orang dapat berlatih melangkahkan kaki menyentuh
bumi dengan sadar.
Dengan cara membiasakan untuk selalu Kunci dalam sikon
apapun, enak hatinya Kunci, tidak enakpun hatinya tetap Kunci, tidak enak
hatinya Kunci, enakpun hatinya tetap Kunci. Patrap Semedi Kunci 2-3-4-5-6-7
kali sekalipun dalam sehari semalam, tidaklah cukup, karena masih ada kemungkinan
bisa lepas dari Romo yang pada hakikatnya adalah berada dalam diri kita.
Buktinya, di saat patrap saja, ada kalanya kita lupa Romo, tidak ingat Romo,
yang di ingat motornya, istrinya dll. Apa lagi di luar patrap, kakinya
kesandung, misalnya, refleknya misuh-misuh, bukan Romo, makan, minum ingatnya
enak dan lezatnya, bukan Romo. Tapi hati yang telah terisi dan berisi Kunci
dalam sikon apapun “ana apa-apa Kunci-laka apa-apa Kunci”. Tidur pun bersama
Romo, jadi, bagaimana bisa lupa...
Kita seharusnya menghadirkan Romo di dalam diri kita,
di setiap keseharian kita, seraya dengan tarikan nafas. Karena kehadiran Romo
secara kontinyu, selalu dapat menyelesaikan ketidaknyamanan akibat dari
kemunculan emosi-emosi negatif dll.
Hidup berkesadaran murni, adalah untuk dilakukan
sepanjang hari bagi setiap Putro Romo, dalam segala aktivitas. Dengan
senantiasa memelihara kesadaran murni, untuk berdiam pada kekinian, maka kita
akan memiliki perlindungan yang paling aman dan pasti serta menjamin.
KESIMPULANNYA;
Dan dengan pembuktian ini, saya berani mengatakan
dengan tegas. “Bagi seseorang yang selalu “ana apa-apa Kunci-laka apa-apa
Kunci”. Pasti sadar, dan sadarnya pasti murni,
Artinya; Bagi seseorang yang sadar, selalu ada kebaikan. bagi seseorang
yang sadar, kebahagiaan bertambah. bagi seseorang yang sadar, segala hal
membaik, walaupun ia belum terbebas dari para musuh. Namun, ia yang baik siang
maupun malam mendapatkan kebahagia’an dalam ketenteraman, karena memiliki
kemampuan membagi cinta kasih sayang dengan semua yang hidup, ia tidak
menemukan permusuhan dengan apapun dan siapa pun”.
Duh... Gusti Ingkang Moho Suci.
Pencipta dan Penguwasa alam semesta seisinya. Bapak Ibu dari segala Ilmu
Pengetahuan, sungguh saya telah menyampaikan Firman-Mu, kepada orang-orang yang
saya Cintai. Kasihi dan Sayangi. maafkan lah saya, jika apa yang telah saya
sampaikan, kepada orang-orang yang saya Cintai. Kasihi dan Sayangi, tidak
membuat orang-orang yang saya Cintai. Kasihi dan Sayangi. segera Sadar dan
menyadari akan kebenaran-Mu. Ampunilah orang-orang yang saya Cintai. Kasihi dan
Sayangi., dan bukakanlah pintu hati mereka, dan terangilah dengan Rahmat-Mu,
agar tidak ada lagi kegelapan dan kesesatan di hati orang-orang yang saya
Cintai. Kasihi dan Sayangi. Damai dihati, damai didunia, damai Di Akherat.
Damai... Damai... Damai Selalu
Tenteram. Sembah
nuwun,,, Ngaturaken
Sugeng Rahayu, lir Ing Sambikolo. Amanggih Yuwono.. Mugi pinayungan Mring
Ingkang Maha Agung. Mugi kerso Paring Basuki Yuwono Teguh Rahayu Slamet.. BERKAH SELALU. Untuk semuanya tanpa
terkecuali, terutama Para Sedulur, khususnya Para Kadhang Konto dan Kanti Anom
Didikan saya. yang senantiasa di Restui Hyang Maha Suci Hidup....._/\_.....
Aaamiin... Terima Kasih. Terima Kasih. Terima Kasih *
Ttd:
Wong Edan Bagu
Putera
Rama Jayadewata Tanah Pasundan
Handphon: 0858 - 6179 - 9966
http://putraramasejati.wordpress.com
http://webdjakatolos.blogspot.com
Post a Comment