Kisah Misteri Kehidupan Setelah Mati:
Kisah Misteri Kehidupan Setelah Mati:
Oleh: Wong Edan Bagu
Putera Rama Jayadewata Tanah Pasundan
Jawa Dwipa Hari Kamis Legi.
Tgl 30 Juni 2016
Para
Kadhang dan Para Sedulur kinasihku sekalian....
Seyogyanya,
ketika kita tidur, kita harus ingat, bahwa tidur itu, adalah saudaranya mati.
Bagaimana
tidak, apa yang bisa kita lakukan sa’at tidur?
Apa
yang mampu kita ingat waktu tidur?
Oleh
karena itulah pada saat ingin tidur, usahakan kita sungkem dulu kepada
Hidup kita yang menguasai tidur, lalu sowan kepada Hyang Maha Suci Hidup yang
mengusai segala dan semuanya. Agar supaya, kalau tidur kita tidak bangun lagi,
kita sudah siap dalam segala halnya, misalkan kita tidur masih bisa bangun
lagi, juga sudah siap dalam semua halnya.
Kita
sering beranggap, bahwasanya ketika kita
tidur, kita bisa menjamin besok kita masih bisa menikmati udara pagi,
cahaya matahari, serta kicauan burung. Padahal tiada seorangpun bisa, bahkan jin dan
malaikat pun, tidak bisa menjamin bahwa besok paginya kita masih hidup.
Betapa banyak dan seringnya kejadian disekitar kita, mereka yang hari ini sehat besoknya sudah tiada. Malam masih bercengkrama, besoknya sudah tak bernyawa. Tidak-kah cukup hal itu untuk dijadikan contoh dan peringatan...?!
Lagi
pula, tiada salah dan jeleknya kan, jika kita senantiasa
mengingat mati...?! Mengingat mati bukan berarti,
harus menjadikan diri kita lemah. Menurut saya, jusru dengan mengingat mati, kita harus lebih bersemangat menghadapi kehidupan ini. Agar
bisa memperoleh Sang Pemiliki segala dan semuanya ini. Coba pikir saja, iya apa
iya....
Lantas...
Kalau besok atau sekarang kita mati. Apa yang akan kita bawa...?!
Alangkah
piciknya kita, jika hanya sibuk mempersiapkan diri, sebatas hari tua saja!
Padahal, setelah hari tua, ada masa yang jauh lebih penting untuk kita
persiapkan bekalnya. Yaitu masa setelah kematian menjemput kita. Masa ini jauh lebih
lama, ketimbang masa tua kita. Bahkan kita akan kekal berada di dalamnya, jika
layak untuk kekal.
Masa ini minta konsekuensi jauh lebih berat, ketimbang masa tua kita. Jika tak kita persiapkan denga matang, maka penderita’an yang sungguh-sungguh tak terelakkan, bakal menanti kita. Sayangnya, banyak di antara kita, yang lebih merasa gamang menghadapi masa lebih tua, ketimbang masa muda ini. Padahal masa itu, bisa saja datang dengan tiba-tiba atau saat kita berada di usia “emas”. Jadi berbekal-lah selagi sempat walai Para Kadhang dan Para Sedulur kinasihku sekalian....
Taman
kematian... Yaitu kuburan, yang jasad-jasad lenyap dibawah tanah. Menunggu
penghidupan kembali dan kebangkitan, serta ditiupkannya sangkakala atau
kesempurna’annya, penduduknya berkumpul dibawah tanah yang lembab, tidak ada
yang mengetahui keadaan mereka kecuali Dzat Maha Suci.
Ya... Kematian rupanya menjadi sebuah tantangan terbesar, dari Dzat Maha Suci untuk seluruh makhluk cipta’annya, semuanya di tantang dengan “MATI”. Tak pandang bulu, suku, ras, budaya, agama, budak atau raja, cendekiawan atau para mentri, kaum bangsawan ataupun rakyat jalata, orang kaya ataupun orang miskin, semuanya di tantang. BERANIKAH...!!!
Kematian... Adalah penghancur segala kelezatan dan kenikmatan, pemisah sebuah kumpulan/golongan, yang membuat yatim anak laki-laki dan perempuan, kematian memasuki setiap tempat, kamatian membinasakan setiap hamba. Dan dia bersipat pasti akan dihadapi oleh setiap makhluk, khususnya manusia yang hidup di dunia. Meskipun begitu, tak semua manusia yang mengingat hal itu dan mempersiapkan penyambutannya. Padahal kedatangannya sudah jelas, meskipun tidak akan pernah tahu kapan waktunya. Karenanya setiap kita mestinya ingat terhadap hal ini dan mempersiapkannya. Kalau sudah ingat... Adakah yang lebih penting dan utama dari Dzat Maha Suci...?! Tuhan yang kita sebut dengan beraneka warna nama itu...?!
Para Kadhang dan Selulur
kinasihku sekalian... Ketahuilah, bahwa setelah mati, otak manusia tetap
bekerja selama tujuh masa, masing-masing masa itu, memakan waktu lebih
kurangnya satu menit? dan dalam tujuh masa itu, kita akan mengulang kembali,
seluruh kejadian dalam hidup kita, dalam sebuah mimpi, yang mengerikan, kenapa
saya sebut mimpi yang mengerikan, karena mengalami namun tak berdaya dan tanpa
penolong.
Banyak informasi yang menyampaikan misteri ini, mulai dari kitab sejarah kuno tentang arwah dan buku-buku spiritual lainnya, tentang tuju masa kehidupan setelah kematian, yang akan dialami setiap manusia jika tiba waktunya mati, tapi saya yakin, darimanapun sumbernya, pasti baru sebatas katanya, sebab validnya misteri ini, harus mati dulu kan...?
Banyak informasi yang menyampaikan misteri ini, mulai dari kitab sejarah kuno tentang arwah dan buku-buku spiritual lainnya, tentang tuju masa kehidupan setelah kematian, yang akan dialami setiap manusia jika tiba waktunya mati, tapi saya yakin, darimanapun sumbernya, pasti baru sebatas katanya, sebab validnya misteri ini, harus mati dulu kan...?
Terlepas dari semua katanya itu, saya akan coba
menguraikannya, sesuai pengetahuan yang pernah saya alami tempo dulu. Karena
saya suka, jadi semuanya masih saya ingat hingga sekarang, sebab ini adalah
saya satu bukti, yang saya dapatkan, bahwa Dunia dan Akherat serta Hidup dan kehidupan
itu memang benar ada.
1. Dimasa Pertama;
Di masa pertama ini , kita akan mengalami kembali, masa ketika kita baru dilahirkan kedunia. Disini kita akan melihat, wajah orang pertama yang kita lihat ketika lahir, dokter yang membantu kelahiran kita , atau dukun bayi atau dukun beranak, bagi yang lahir secara tradisional di kampung.
Kita akan melihat wajah seorang wanita, yang telah menjadi ibu kita untuk pertama kalinya. Lalu kita akan melihat wajah seorang pria, yang telah menjadi babap kita untuk pertama kalinya, dengan senyum lebarnya.
Rasa Perasaan yang kita rasakan, saat melihat kedua orang tua kita di masa ini , bergantung pada apa, yang kita alami pada mereka disepanjang kehidupan kita. Bisa Cinta , atau Benci…
2. Dimasa Kedua;
Di masa kedua, kita akan mengulang kembali, pengalaman bersama teman-rekan atau sahabat kita, dari yang terbaik hingga yang terburuk. Masa ketika kita tertawa bersama, menangis, bercerita, saling mendukung, pertengkeran, berdebat, hingga perpisahan dengan mereka.
3. Dimasa Ketiga;
Di masa ketiga, kita akan mengingat, orang-orang yang pernah kita cintai, dalam menit ini, kita akan mengalami jatuh cinta lagi pada mereka semua. D ari mulai dengan cinta pertama, dimana untuk pertama kalinya kita sadar, bahwa kita jatuh cinta. Kita akan ingat, bagaimana senyumannya bisa membuat kita tergila- gila, bagaimana kita rela melakukan apa saja untuk membuatnya bahagia. bagaimana kita tak bisa jauh darinya.
Dilanjutkan dengan masa ketika kita patah hati, kecewa, menjalani masa-masa sendirian , masa dimana kita bersumpah, bahwa cinta itu tak pernah ada. Kemudian sampai ketika kita menemukan kembali, orang yang membuat kita jatuh cinta lagi.
4. Dimasa Ke’empat;
Di masa ke’empat ini, kita akan kembali ke masa-masa terburuk dalam hidup kita, kita akan kembali kemasa, ketika kita pertama kali merasakan patah hati. Masa ketika kita harus melihat orang-orang yang kita sayangi meninggal dunia.
Kita akan ingat , bagaimana kita membenci seseorang , dan dia juga membenci kita. Kita akan ingat bagaimana kita, menemukan seseorang yang kita cintai , tapi tak bisa kita miliki. Mana yang paling menyakitkan dari semua itu ? Kematian ? Patah hati ? Permusuhan ? Kita sendiri yang menentukan.
5. Dimasa Kelima;
Di masa kelima ini, kita akan ingat semua pelajaran yang pernah kita pelajari. Pelajaran sekolah ? Bukan..!!! Pelajaran Pondok Pesantren? Bukan...!!! Padepokan Perguruan? Juga Bukan...!!! Melainkan;
1. Dimasa Pertama;
Di masa pertama ini , kita akan mengalami kembali, masa ketika kita baru dilahirkan kedunia. Disini kita akan melihat, wajah orang pertama yang kita lihat ketika lahir, dokter yang membantu kelahiran kita , atau dukun bayi atau dukun beranak, bagi yang lahir secara tradisional di kampung.
Kita akan melihat wajah seorang wanita, yang telah menjadi ibu kita untuk pertama kalinya. Lalu kita akan melihat wajah seorang pria, yang telah menjadi babap kita untuk pertama kalinya, dengan senyum lebarnya.
Rasa Perasaan yang kita rasakan, saat melihat kedua orang tua kita di masa ini , bergantung pada apa, yang kita alami pada mereka disepanjang kehidupan kita. Bisa Cinta , atau Benci…
2. Dimasa Kedua;
Di masa kedua, kita akan mengulang kembali, pengalaman bersama teman-rekan atau sahabat kita, dari yang terbaik hingga yang terburuk. Masa ketika kita tertawa bersama, menangis, bercerita, saling mendukung, pertengkeran, berdebat, hingga perpisahan dengan mereka.
3. Dimasa Ketiga;
Di masa ketiga, kita akan mengingat, orang-orang yang pernah kita cintai, dalam menit ini, kita akan mengalami jatuh cinta lagi pada mereka semua. D ari mulai dengan cinta pertama, dimana untuk pertama kalinya kita sadar, bahwa kita jatuh cinta. Kita akan ingat, bagaimana senyumannya bisa membuat kita tergila- gila, bagaimana kita rela melakukan apa saja untuk membuatnya bahagia. bagaimana kita tak bisa jauh darinya.
Dilanjutkan dengan masa ketika kita patah hati, kecewa, menjalani masa-masa sendirian , masa dimana kita bersumpah, bahwa cinta itu tak pernah ada. Kemudian sampai ketika kita menemukan kembali, orang yang membuat kita jatuh cinta lagi.
4. Dimasa Ke’empat;
Di masa ke’empat ini, kita akan kembali ke masa-masa terburuk dalam hidup kita, kita akan kembali kemasa, ketika kita pertama kali merasakan patah hati. Masa ketika kita harus melihat orang-orang yang kita sayangi meninggal dunia.
Kita akan ingat , bagaimana kita membenci seseorang , dan dia juga membenci kita. Kita akan ingat bagaimana kita, menemukan seseorang yang kita cintai , tapi tak bisa kita miliki. Mana yang paling menyakitkan dari semua itu ? Kematian ? Patah hati ? Permusuhan ? Kita sendiri yang menentukan.
5. Dimasa Kelima;
Di masa kelima ini, kita akan ingat semua pelajaran yang pernah kita pelajari. Pelajaran sekolah ? Bukan..!!! Pelajaran Pondok Pesantren? Bukan...!!! Padepokan Perguruan? Juga Bukan...!!! Melainkan;
Pelajaran besar tentang hidup. Pelaran tentang kebahagian. Pelajaran tentang kesedihan. Pelajaran tentang persahabatan. Pelajaran tentang cinta kasih sayang. Pelajaran tentang kebencian dan iri sirik dengki dan dendam. Pelajaran tentang kehilangan…
6. Dimasa ke’enam;
Di masa ke’enam ini , kita akan mengalami kembali, segala sesuatu tentang diri kita. Bagaimana kita berbicara, berjalan, bernyanyi, tertawa, bergaul, menangis dan semua kebiasa;an aktifitar seumur hidup kita. Bagaimana bentuk wajah kita, tubuh kita. Apakah kita mensyukri atau tidak menerimanya ? Keputusannya ada pada diri kita sendiri.
7. Dimasa ketujuh;
Di masa terakhir ini , saya tidak menemukan dengan pasti, apa yang akan kita alami. Tapi yang jelas, dimenit terakhir ini, kita akan kembali ke kejadian yang paling berarti di sepanjang sejarah hidup kita. Bisa jadi kejadian baik atau buruk (asal-usul) atau kedatangan malaikat untuk mengadili lalu memasukan ke surga atau neraka atau “INNALILLAHI WA INNA ILAIHI ROJIUN” Apa “INNALILLAHI WA INNA ILAIHI SURGAUN” Atau “INNALILLAHI WA INNA ILAIHI BIDADARIUN”... Mohon maafkan, saya tidak bisa menceritakan tentang yang terkahir ini, yang jelas kita akan menemukan jawaban dari seluruh kehidupan kita. jawaban yang tak pernah kita dapat semasa hidup didunia fana ini.
Kesimpulannya;
Kitalah yang menentukan bagaimana tujuh masa kehidupan setelah mati itu, mau tidak mau, rela tidak relah, suka atau tidak suka, semuanya PASTI Mengalami. Maka, tentukan mulai sekarang, selagi mati itu belum datang tiba untuk-mu. “INNALILLAHI WA INNA ILAIHI ROJIUN” Apa “INNALILLAHI WA INNA ILAIHI SURGAUN” Atau “INNALILLAHI WA INNA ILAIHI BIDADARIUN” Ini bukan dogma, ini soal kenyata’an, nyatanya,,, silahkan saksikan sendiri, ada berapa ratus bahkan juta manusia hidup di dunia ini yang mati di setiap harinya.
Duh... Gusti Ingkang Moho Suci.
Pencipta dan Penguwasa alam semesta seisinya. Bapak Ibu dari segala Ilmu
Pengetahuan, sungguh saya telah menyampaikan Firman-Mu, kepada orang-orang yang
saya Cintai. Kasihi dan Sayangi. maafkan lah saya, jika apa yang telah saya
sampaikan, kepada orang-orang yang saya Cintai. Kasihi dan Sayangi, tidak
membuat orang-orang yang saya Cintai. Kasihi dan Sayangi. segera Sadar dan
menyadari akan kebenaran-Mu. Ampunilah orang-orang yang saya Cintai. Kasihi dan
Sayangi., dan bukakanlah pintu hati mereka, dan terangilah dengan Rahmat-Mu,
agar tidak ada lagi kegelapan dan kesesatan di hati orang-orang yang saya
Cintai. Kasihi dan Sayangi. Damai dihati, damai didunia, damai Di Akherat.
Damai... Damai... Damai Selalu
Tenteram. Sembah
nuwun,,, Ngaturaken
Sugeng Rahayu, lir Ing Sambikolo. Amanggih Yuwono.. Mugi pinayungan Mring Ingkang
Maha Agung. Mugi kerso Paring Basuki Yuwono Teguh Rahayu Slamet.. BERKAH SELALU. Untuk semuanya tanpa
terkecuali, terutama Para Sedulur, khususnya Para Kadhang Konto dan Kanti Anom
Didikan saya. yang senantiasa di Restui Hyang Maha Suci Hidup....._/\_.....
Aaamiin... Terima Kasih. Terima Kasih. Terima Kasih *
Ttd:
Wong Edan Bagu
Putera
Rama Jayadewata Tanah Pasundan
Handphon: 0858 - 6179 - 9966
http://putraramasejati.wordpress.com
http://webdjakatolos.blogspot.com
Post a Comment