Haqikat Hidup-nya Syare’at. Haqikat Hidup-nya Thariqat-Tasyawuf. Haqikat Hidup-nya Haqikat. Haqikat Hidup-nya Ma’rifat:
Haqikat Hidup-nya Syare’at. Haqikat Hidup-nya
Thariqat-Tasyawuf. Haqikat Hidup-nya Haqikat. Haqikat Hidup-nya Ma’rifat.
Oleh:
Wong Edan Bagu
Putera
Rama Jayadewata Tanah Pasundan
Jawa
Dwipa Hari Selasa Legi. Tgl 07 Juni 2016
1. Haqikat Hidup-nya Syari’at:
Menurut saya. Hakikat Hidupnya Syari’at. Saya
gambarkan seperti jalan setapak yang menuju saluran air. Dipelajari melalui
ilmu fiqih dan usuluddin, yang artinya adalah ilmu Kepastian hukum ilmu Tata
cara beribadah. Aqidah, perintah dan larangan. Yang berinti menjalin hubungan
dengan Allah dan antar manusia hidup. Amal-ibadah dan olah lahir yang
tujuannya membangun akhlak yang baik. Sumbernya dari wahyu Allah dan sunnah.
Maksudnya adalah Firman Allah dan Sabda Rasul. Pemahamannya melalui otak kiri.
2. Haqikat Hidup-nya Thareqat atau Tasawuf:
Adalah Jalan dari saluran air menuju mata air.
Riyadhoh. Suluk. Lelaku. Maksudnya adalah olah bathin, untuk meningkatkan
keimanan dan ketaqwa’an, melalui pengalaman spiritual yang dialami secara
pribadi, bukan kata orang lain, melalui dzikir-semedi, olah bathin untuk
pengembangan otak kanan.
3. Haqikat Hidup-nya Haqikat:
Adalah sudah mencapai sumber mata
air. Mencari Sang Pencipta air. Tonggak terakhir, tajalli, mukasyafah, penyaksian
dan penghayatan rahasia-rahasia keTuhanan melalui mata hatinya “Rasa”, bukan
mata lahir.
4. Haqikat Hidup-nya Ma’rifat:
Adalah Sampai kepada Sang Pencipta air. Para pencari (Salik)
, sampai pada Al-Haq.
5. Dan Wahyu Panca Gha’ib:
Bersama, menyatu, bersatu padu menjadi satu dengan
Dzat Sang Pencipta dan Pemilik Air. Tanpa kata. Tanpa suara. Tanpa tapi apapun.
Ibarat buah kelapa;
Kulitnya adalah syari’at.
Dagingnya adalah thariqat atau tasyawuf.
Minyaknya adalah haqiqat.
Minyak kelapa bekas, yang dalam bahasa jawanya
disebut. Jalan-Tah. Itulah jalannya. Yang pernah dilalui oleh Para Nabi
dan manusia-manusia Hidup yang berhasil mencintai dan di cintai oleh Allah.
Apapun itu, tidaklah penting. Yang penting dan terpenting adalah “Allah
Mencintai-ku apa TIDAK”
Nabi Muhammad saw Bersabda:
Manusia dalam keadaan tidur, ketika mati dia terbangun
. Ruh Suci-Hidup-nya bangkit.
Harus bisa mati sebelum mati, agar kesadaran Ruh
Suci-Hidup-nya bangkit. Hanya Ruh Suci-Hidup yang bisa berkomunikasi dengan
Allah.
Bacalah kitab yang kekal yang berada di dalam diri
kalian.
Urusan dunia engkau lebih tahu, tapi tata cara
beribadah ikutilah caraku…!!!
Suatu ketika ada yang bertanya kepada Rosulullah saw;
Ya Rosulullah apakah engkau Tuhan...?
Rosulullah menjawab;
Bukan, aku A-RAB tanpa huruf Ain... berarti Aku Rab.
Suatu ketika ada yang bertanya lagi kepada Rosulullah
saw;
Ya Rosulullah apakah engkau Tuhan...?
Rosulullah menjawab;
Bukan, aku AHMAD tanpa Mim... berarti Aku Ahad.
FIRMAN ALLAH:
Tanda-tanda Kami disegenap
penjuru, dan didalam diri mereka sendiri, sehingga jelas bagi mereka bahwa Al
Qur’an itu benar... ( FUSHSHILAT 41 : 53 ).
…...di dalam
dirimu, apakah engkau tidak memperhatikan ( ADZ-DZARIYAT 51 : 21 ).
Setelah Aku sempurnakan
kejadiannya, Aku tiupkan Ruh-Ku kepadanya ( Al Hijr
15 : 29 ).
Dia lah Jibril yang menurunkan Al Qur’an ke dalam
Qolbu-mu ( Al Baqarah 2 : 97 ).
Ini adalah ayat-ayat yang nyata dalam hati ( qolbu
) orang-orang yang diberi ilmu ( Al Ankabut 29 : 49 ).
Ayat-ayat kami disegenap penjuru dan di dalam diri
mereka sendiri (Fushshilat 41 : 53).
KESIMPULANNYA:
Berarti Essensi Dzat Ilahiah, berada di
dalam semua cipta’an-NYA.
Barang siapa mengenal dirinya maka dia mengenal
Tuhannya.
Barang siapa mengenal Tuhannya maka dia merasakan diri/Hidupnya.
Barang siapa yang mencari Tuhan keluar dari dirinya,
maka dia akan tersesat semakin jauh.
Tauhid murni, adalah penglihatan atas Tuhan dalam
semua benda. Bila kita tidak menyadari adanya Unsur-Unsur KeTuhanan yang
tersembunyi di dalam setiap ciptaan-Nya, berarti islamnya adalah islam
semu. Tapi bila menyadari adanya adanya
Unsur-Unsur KeTuhanan yang tersembunyi di dalam setiap ciptaan-Nya. Maka dia
akan mengatakan sama seperti Wong Edan Bagu dengan Sangat Berani TEGAS...!!!.
Aku tidak melihat segala sesuatu kecuali Allah.
Aku tidak melihat segala sesuatu tanpa Allah di
dalamnya.
Sambil tertawa. He he he . . . Edan Tenan.
La kalau sudah begini. Layak-kah kita salin
membenci...?! Pantas-kah kita salin membedakan...?! “Sirik Iri Dengki” Tidak
bukan... yang ada Hanyalah. Pasrah kepada Hyang Maha Suci Hidup. Menerima Hyang
Maha Suci Hidup. Mempersilahkan Hyang Maha Suci Hidup. Dan Merasakan semua
Prosesnya dengan menebar Cinta Kasih Sayang kepada apapun dan siapapun (Wahyu
Panca Laku). Walau hanya sedikit, masih ada waktu. Maka... Silahkah di Pikir
pakai Logika sewajar dan seumum mungkin.
Damai...
Damai... Damai Selalu Tenteram. Sembah
nuwun,,, Ngaturaken Sugeng Rahayu, lir Ing Sambikolo.
Amanggih Yuwono.. Mugi pinayungan Mring Ingkang Maha Agung. Mugi kerso Paring
Basuki Yuwono Teguh Rahayu Slamet..
BERKAH SELALU. Untuk semuanya tanpa terkecuali, terutama Para Sedulur,
khususnya Para Kadhang Konto dan Kanti Anom Didikan saya. yang senantiasa di
Restui Hyang Maha Suci Hidup....._/\_..... Aaamiin... Terima Kasih. Terima
Kasih. Terima Kasih *
Ttd: Wong Edan Bagu
Putera Rama Jayadewata Tanah Pasundan
Handphon:
0858 - 6179 - 9966
http://putraramasejati.wordpress.com
http://webdjakatolos.blogspot.com
Post a Comment