Apa dan Siapa itu Kanjeng Romo Sejati Gusti Prabu Heru Cokro Semono...?! Dan Apa Bedanya Allah dan Romo dan Kanjeng Romo Sejati Gusti Prabu Heru Cokro Smono...?!
Apa dan Siapa itu Kanjeng Romo Sejati Gusti
Prabu Heru Cokro Semono...?!
Dan
Apa Bedanya Allah dan Romo dan Kanjeng Romo Sejati Gusti Prabu Heru Cokro Smono...?!
Oleh:
Wong Edan Bagu
Putera
Rama Jayadewata Tanah Pasundan
Jawa
Dwipa Hari Rabu Wage. Tgl 08 Juni 2016
Para
Kadhang dan Para Sedulur Kinasihku sekalian... Artikel ini. Merupakan sambungan
dari Artikel sebelumnya yang Berjudul;
“APA ITU ROMO..?! Dan SIAPA ITU ROMO..?!”
Tentang
Apa dan Siapa itu Kanjeng Romo
Sejati Gusti Prabu Heru Cokro Semono...?!
Ini
adalah Wedaran/Wejangan Tersulit dari saya untukmu sekalian Kadhang Didikan
saya. Seharusnya Wejangan ini, hanya diperbolehkan oleh yang benar-benar sudah
sampai di tingkatan makrifat. Namun karena saya percaya, kita semua adalah
sama. Maka saya wedarkan/wejangkan disini/sekarang ini, dengan penuh Cinta
Kasih Sayang untukmu sekalian. Karena itu, Berhati-hatilah. Gunakan
Rasa-mu/Hati-mu. Jangan Akal-mu.
Kanjeng Romo
Sejati Gusti Prabu Heru Cokro Semono adalah
nama dzat (ismu dzat) Tuhan
Yang Maha Pencipta, memiliki beberapa sebutan atau nama-nama yang baik yaitu
tersebut (asmaul husna)
sebanyak 99. Nama-nama tersebut digunakan oleh Romo untuk mengagungkan Dia. Aku
sebenarnya adalah Dia, Allah Azza wa Jalla. Romo ada kalau Dia senantiasa
bersama Engkau. Romo itu bukan Allah Yang tidak ada Aku kecuali Dia, tetapi
Allah itu adalah Romo Yang tidak ada Tuhan selain Dia.
Anda tahu di
mana Aku?
Tapi Maaf...
Anda pasti tidak tahu. Di mana keberadaan-Nya, bukan persoalan buat insan yang
tak ada Aku di dalam dirinya. Anda bukanlah orang yang disayang oleh Romo,
kalau tidak ada Dia menjadi Engkau Yang senantiasa mengagungkan Aku. Anda pasti
bingung menangkap semua kalimat saya ini.
Mengapa?
Karena anda
bukanlah Dia Yang senantiasa memuji Engkau sebagai Aku. Akal,,,? bagaimana
engkau menangkap-Ku? Aku tidak bersamamu, akal!
Maaf... Anda
sebenarnya pusing bin bingung jika
semata-mata mengandalkan akal, tidak mau memahaminya lewat perantara’an hati/rasa.
Akal itu hanya mengerti dengan kata-kata yang ril. Kata-kata atau kalimat
abstrak, sangat sulit ditangkap. Padahal sesuatu yang abstrak, menjadikan yang
ril mudah dipahami. Bila selalu ril dan mengabaikan yang abstrak, justru di
situlah akal tak mampu melampaui semuanya. Maka, bahwa akal sesungguhnya hanya mampu sebatas yang ril, memang
benar ada-Nya.
Maaf... Anda
pasti belum memahami kata ‘ada-Nya’ dalam kalimat tersebut. Sementara ini anda selalu
mengatakan: ‘benar, memang begitu ada-Nya’. Kalimat yang anda pakai tidak
disadari, bahwa adanya adalah ada-Nya. Ada menunjuk kepada Allah SWT. Semua
yang ada tak mungkin ada bila tidak ada Dia, Romo Yang Maha Ada. Dia adalah
kedudukan Allah yang diganti dengan ‘Nya’. Kata ganti Dia adalah ‘Nya’
mengisyaratkan bahwa Dia benar-benar ada dalam kalimat tersebut.
Maafkan,,, anda mulai
bertambah pusing bin bingung!
Sekali lagi
maafkan, cobalah menggunakan hati/rasa, jangan terus menerus menggunakan akal
ketika membaca kalimat-kalimat dalam artikel saya, terutama soal seperti di
atas!
Sekalipun akal
anda cerdas, bila memahami perkataan Romo atau bahasa seni Hidup, jangan selalu
mengabaikan hati/rasa. Menemukan pemahaman atas kalimat-kalimat Romo harus
dengan hati yang tenang, hati yang tenang itu adalah Rasa. tidak dengan dalam
keadaan hati yang gelisah, hati yang gelisah itu adalah perasaan. Lama akan
memahaminya bila dalam hati yang kosong dari mengingat nama-Nya. Anda bukan
tidak mengerti, akan tetapi anda tidak akan memahami, secara mendalam apa yang
sesungguhnya dari semua itu (kalimat-kalimat Romo).'Anda diam, Romo ada. Anda ada, Dia diam.' Kalimat ini sulit
dipahami!
Anda akan
mudah memahami bila bertanya kepada hati/rasa. Contoh; ‘Hai hati/rasa, aku tak
memahami apa makna dari kalimat tersebut, beritahukan aku!’ Maka,,, anda akan
mendapatkan apa yang anda inginkan.
Secara hati/rasa, kalimat “Anda diam,
Romo ada. Anda ada, Dia diam” memiliki makna (bukan tafsir) dan hanya bisa
di pahami oleh hati/rasa.
Maksud dari
Kalimat “Anda diam, Romo ada. Anda
ada, Dia diam, sebagai berikut: ‘Anda diam bermakna anda tak pernah berbuat sesuatu tentang yang
diperintahkan oleh Romo. Sementara Romo adalah Tuhan Yang senantiasa ada di
manapun. Allah Azza wa Jalla tidak akan diam bila anda berbuat sesuai dengan
perintah-Nya. Maka, anda ada apabila Ada-Nya Romo yang berdiam di hatimu.
Sangat mudah bagi Romo untuk berbuat sebagaimana kehendak-Nya.’
Perhatikan
pemaknaan kalimat tersebut ketika hati memberitahu apa yang sebenarnya dari
kandungan kalimat tersebut. Anda tak akan pernah memahami bila selalu
menggunakan akal untuk menjangkaunya!
Akal anda
tak lebih mengikuti bagaimana yang mengajak. Bila “Hati/Rasa” yang mengajak,
maka akal menjadi cerdas dengan tunduk kepada Allah Azza wa Jalla. Tetapi,
sebaliknya, bila “Pikiran/Perasaan” yang mengajak, maka akal akan menjelaskan
dengan penuh tipu daya. Akal tidak mengakui apa yang datangnya dari hati apabila
“Pikiran/Perasaan” sudah menguasainya.
Sebaliknya, bila “Hati/Rasa” menjadi imam dalam diri, maka akal mengimaninya
dengan segenap hati yang menjadi imamnya dalam jiwa.
Allah Azza
wa Jalla akan senantiasa membimbing akal yang patuh kepada perintah-Nya dan
yang menjauhi larangan-Nya. Allah Azza wa Jalla akan menunjukkan jalan terbaik
menuju Romo, bagi akal apabila dia mau mengikuti hati, yang telah diberi
petunjuk. Anda takkan mampu mengetahui sesuatu pun, bila tiadanya pentunjuk
dari Allah yang dipancarkan ke hati anda. Mengetahui sesuatu sama sekali bukan
pekerjaan mudah. Terkadang anda dapat mengetahui sesuatu, karena ada yang
memberi tahu bukan. Tetapi, anda sendiri jarang mengetahuinya secara langsung.
Sebagai
contoh, suatu ketika anda menulis tentang ilmu fisika. Anda sedang menggeluti
bidang tersebut di kampus, sementara ilmu fisika yang anda pelajari berasal
dari teori newton. Kemungkinan besar, anda pasti tidak akan mengetahui bila
bukan karena dosen anda yang memberi tahu atau penulis buku yang menjelaskan
teori newton tersebut. Sebab anda pasti tidak mungkin menemui newton yang sudah
meninggal. Saya juga tidak mungkin mengetahui apa yang saya tulis, bila bukan
karena adanya pesan-pesan yang muncul dari dalam hati, karena saya sudah tidak
pernah membaca buku agama.
Saya hanya
menuliskan apapun yang ada dari dalam hati/rasa. Saya mengetahui karena ada
yang memberi tahu, bukan produk saya (akal) sendiri. Akal saya sudah tak mampu
mengurai kalimat yang isinya berkaitan dengan petunjuk Romo.
Sekali lagi,
anda hanya mengetahui setelah diberitahu. Anda tahu bukan karena akal anda.
Akal berfungsi menampung informasi, mengolahnya, menganalisa, lalu
menyimpulkan. Tetapi, awalnya, informasi itu bukan produk akal, melainkan
berasal dari yang mempunyai informasi. Oleh karena itu, anda tidak semestinya
bangga dengan semua produk akal anda. Karena akal, kalau tidak ada informasi
tak mungkin berfungsi sebagaimana seharusnya. Secara kebetulan, informasi yang
anda peroleh selalu di wilayah lahir (alam dunia yang tampak). Anda
sesungguhnya mendapati informasi itu sebagai karunia juga, meski datangnya
bukan dari hati. Hanya saja, kewaspadaan terhadap informasi itu, patut anda
pertimbangkan.
Sekali lagi.
Maaf... Anda sesungguhnya tidak mengetahui apa-apa kalau tidak diberitahu atau
mencari tahu tentang sesuatu yang anda perlukan itu. Iya apa iya? Hayo....
Jadi,
peradaban umat manusia, sesungguhnya bukan produk manusia saat ini, melainkan
produk para pemikir terdahulu, yang telah menghasilkannya. Saat ini,
produk-produk itu dikembangkan lebih jauh mengikuti perubahan global, yang
sangat membutuhkan komunikasi lintas negara dan budaya. Ilmu matematika, ilmu
elektronik, ilmu fisika, ilmu komunikasi, ilmu astronomi, ilmu peradaban, ilmu
logika, ilmu metafisika, ilmu geologi, ilmu kedokteran, dan ilmu-ilmu lain,
sesungguhnya telah ada jauh sebelum ada sekarang ini. Maka, sejalan dengan
kebutuhan umat manusia, Allah Azza wa Jalla telah menyediakan seluruh
keberadaan ciptaannya, baik di langit maupun di bumi, untuk menjadi bahan
pemikiran bagi orang-orang yang berakal, yang meyakini akan kebenaran Romo
sebagai Yang Menjadikan semua ini terjadi.
Aku adalah
Engkau yang berada di wilayah-Ku. Apapun yang Aku kehendaki adalah itu
kekuasaan-Ku, bukan milik makhluk-Ku. Aku bukan kamu, dan Dia juga bukan
dirimu. Tetapi, aku adalah Diri-Ku bila Aku sayang kepadanya. Dia bukan engkau,
tetapi aku adalah Dia sekiranya Romo berada di dalam dirinya. Allah bukan
seperti dia, tetapi Dia adalah aku dalam pandangan-Nya. Allah Azza wa Jalla
bukan Romo Yang Aku adalah dia, melainkan Dia adalah Allah Azza wa Jalla yang
bersamanya.
“Saya bukan kamu, tetapi dia adalah aku, maka
aku pasti adalah dia yang bukan saya maupun kamu”
Coba bagaimana
anda memaknainya?
Apakah akal
anda dapat memahami secara langsung semua uraian saya tersebut?
Bingung
kan...?
Pusing
kan...?
Karena semua
yang saya ungkapkan bukan itu produk akal, melainkan produk hati/rasa. Anda
pasti akan mengerti apa yang saya uraikan di atas, apabila saya memberitahukan
penjelasan rinya. Anda baru bisa yakin.
Sekiranya
tidak ada informasi, apakah akal anda dapat menangkapnya?
Semisal contoh; anda
mengerti dengan apa yang saya uraikan diatas, karena anda sudah pernah membaca tulisan
para ahli tasawuf di internet. Anda sesungguhnya mengetahui karena sudah ada
informasi sebelum saya menguraikannya sekarang. Andaikan tidak ada informasi
tentang ilmu tasawuf yang mengajari tentang kedudukan Aku, Engkau, dan Dia
dalam kedudukan-Nya di antara Allah dan hamba-Nya, maka tak mungkin Anda mengerti.
Misal contoh lagi; anda menjadi semakin pusing bila mencernanya, dengan pandangan akal, yang
tidak ada informasi sebelumnya. Akal anda akan mudah memahami, kalau sudah
diberitahu!
“Saya pasti bukan kamu karena saya adalah
aku, sedangkan kamu adalah engkau. Apabila dia sebagai aku, maka dia pun
seperti aku sebagaimana aku saat ini. Untuk itu, aku dan dia pasti bukan saya
apalagi kamu. Yang ada adalah dia itu aku, dan aku juga adalah dia dalam
kedudukanku yang bila aku bagaikan dia” He he he . . . Edan Tenan.
Malaikat
adalah perantara antara Kita dengan Allah, malaikat dan allah ini,
sesungguhnya berada di dalam diri kita.
kita sebenarnya ada di antara Allah dengan malaikat. Anda sendiri tidak
menyadarinya. Bila suatu ketika anda ada di tengah hutan sendirian, maka
malaikat menemani anda, sampai ada orang atau pertolongan datang.
Sayangnya, sekali lagi Maafkan, anda tidak menyadarinya. Bagaimana
anda mengenali bahwa ada malaikat pada diri anda?
Saya adalah
manusia hidup yang wajar, tentu tak mungkin mengetahui jika tidak diberitahu
oleh Allah Yang Maha Bijaksana. Anda ada di manapun, malaikat senantiasa
bersama anda. Ada enam malaikat yang bersama kita setiap saatnya. Dia adalah
Malaikat Jibril. Mika’il. Ijro’il dan
Isrofil, yang dalam istilah jawanya dikenal dengan sebutan Mutmainah. Aluamah.
Supiyah dan Amarah atau sedulur papats. Sedangkan yang duanya adalah Malaikat
Rotib dan Atid. Malaikat atid ditugasi untuk mencatat seluruh amal perbuatan
anda yang tidak baik. Sedangkan malaikat
rokib menulis seluruh amal perbuatan anda yang baik.
Apakah
mereka berenam selalu menjaga anda? Tentu saja, dia menemani anda dalam keadaan
apapun. Romo menciptakan
ke enamnya sama pada setiap diri manusia. Mereka berenam selalu melaporkan
keadaan perbuatan manusia hidup yang dijaganya kepada Romo.
Manun sekali
lagi mohon maakan saya. Anda selalu saja tidak tahu akan kehebatan Allah Azza
wa Jalla. Meskipun sudah diberitahu, tetapi anda tidak mau tahu apapun yang
seharusnya anda lakukan.
Mengapa anda
selalu berat untuk menjalankannya?
Bukankah
Romo telah memberi anda semua kebutuhan hidup?
Saya sendiri
juga begitu. Sekiranya anda adalah saya, tentu akan berkata: “PASTI” bukan
insya Allah, karena setiap manusia hidup, sesungguhnya tidak tahu apa-apa.’
Inilah selintas pengakuan saya dalam kedudukan sebagai manusia hidup yang wajar.
Anda, juga
saya, tak lebih sebatas makhluk yang tak berarti apa-apa di hadapan kebesaran
Romo. Allah Azza wa Jalla berada di mana-mana, sebenarnya senantiasa mengawasi,
apakah ada di antara manusia dan jin yang berbuat untuk kebahagiaan kelak di
alam keabadiannya?
Anda sama
sekali tidak bakal pernah tahu apa-apa bila tidak diberitahu oleh Allah. Adakah
manusia yang saat ini dengan intelegensi yang briliant mampu menciptakan daun sebagaimana Romo
menciptakannya? Tidak ada bukan... Romo seakan menantang semua manusia hidup,
karena manusia ciptaanya, selalu membangkang kepada-Nya. Anda sebenarnya mengakui
secara jujur, bahwa anda tak mampu
berbuat apa-apa, apabila saya adalah saya. Pasti anda bertambah bingung,
bukannya dapat memahami apa makna dari pernyataan ‘saya adalah saya’.
Apalagi jika
anda ditanya di mana Allah SWT berada. Anda bahkan belum tahu apa yang akan
terjadi besok. Maka, apabila ada seorang manusia yang sombong di hadapan Romo,
dia tak ubahnya dengan se onggok mayat hidup. Allah Azza wa Jalla berkehendak
agar manusia mengikuti nenek moyangnya, yaitu Adam a.s, yang menangis menyesali
perbuatannya, hanya karena beliau tidak mengikuti ajakan Allah Azza wa Jalla,
untuk tidak mendekati sebuah pohon larangan.
Allah Azza
wa Jalla berfirman: "Hai Adam
diamilah oleh kamu dan istrimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang
banyak lagi baik di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon
ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang dzalim” (al-Baqarah:35).
Namun Adam
terpedaya oleh kecantikan Hawa yang nan molek, sehingga dia lalai akan
kebenaran Allah Azza wa Jalla, yang jauh lebih Cantik dan Molek dibandingkan
dengan Hawa. Sehingganya, keduanya harus menanggung beban didunia fana ini.
Namun Adam menyesalinya dengan penyesalan yang tiada henti-hentinya, begitupun
dengan Hawa. Allah Azza wa Jalla berkehendak agar semua keturunan Adam
mengikuti nenek moyangnya ini.
Sadarlah
wahai manusia, hidup ini hanya sebentar. Sangat pendek berlalunya. Hanya
tinggal menunggu waktu yang tak ada seorang pun tahu. Lebih lama tinggal di
alam kelanggengan, alam mulanya kita di ciptakan, bahkan tak ada lagi peluang
untuk kembali. Kekal di dalamnya. Seluruh manusia akan berakhir dengan
pertanggungjawaban akan amal perbuatannya waktu hidup di dunia.
Jika anda
bertanya, adakah pintu tobat bagi yang mau mengubah amal perbuatannya, dari
yang tidak baik menjadi lebih baik? Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla Maha
Menerima tobat orang-orang yang ingin berhenti dari perbuatan jahatnya. Karena
itu. Romo akan menghapus dosa orang yang betul-betul bertobat (taubatan nasuha) sekalipun dosanya sebesar
gunung uhud. PASTI, bukan insya Allah.
Kehidupan di
dunia memang sangat terasa nikmat, bila dihadapkan dengan sejumlah perhiasan,
uang, wanita/pria, jabatan, dan akan lebih mengasikan kalau di kombinasi dengan
kebencian, dendam, iri dengki, fitnah kepada sesama mahkluk hidup, akan
tetapi... Ketahuilah, dunia ini adalah ladang tempat menanam benih amal
perbuatan (Karma) Bagaimana benih yang anda tanam, akan menentukan anda meraih
buah amal perbuatan yang anda tanam.
Saya sadar
bahwa sesungguhnya masalah ini sudah banyak yang membicarakan, tetapi anda
tetap saja belum berubah. Bahkan andaikan anda dipaksa sekalipun, belum tentu
dapat menerima keadaan yang sesungguhnya. Semuanya bergantung pada tingkat
keyakinan anda. Allah Azza wa Jalla adalah Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Semua sudah pasti tahu. Akan tetapi, anda adalah manusia yang baru
sampai mengetahui dari sisi perkataan saja, belum mengerti apa yang sebenarnya
bahwa Allah Azza wa Jalla itu memang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Bagaimana
anda memaknai Allah Azza wa Jalla sebagai Tuhan anda, yang senantiasa ada dalam
kekuasaan-Nya? Anda akan mengalami kesulitan, sekiranya dimintai untuk
menjelaskannya. Anda adalah manusia biasa yang sulit mengerti bila anda belum
mencapai tingkat dalam perbendaharaan asal-asul hadirnya manusia di muka bumi.
Sulit adalah sebuah ancaman untuk menjauh dari kemampuan anda, untuk mudah
memahami apapun. Sekiranya anda adalah manusia yang diberi ancaman akan
persoalan hidup, maka bagi anda dunia itu akan menjerat anda, saya yakin, masih
sulit untuk menangkap perkataan saya, apabila tidak saya jelaskan. Apalagi,
anda dapat menangkap pengertian dari ayat-ayat di dalam al-Qur’an.
Mengapa
banyak orang berusaha menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an?
Sesungguhnya
karena ayat-ayat Allah itu sama sekali tidak ada yang dapat di mengerti secara langsung,
apa yang sesungguhnya dari firman Allah Azza wa Jalla tersebut. Akan tetapi,
bila anda termasuk yang diberi petunjuk oleh Romo Yang Maha Mengetahui. Pasti,
tidak perlu menafsirkan pun akan diberitahu. Adakah yang dapat menyangkal
pernyataan saya ini?
Sudahkah Pernah Pasrah kepada Allah Azza wa Jalla?
Sudahkah Pernah Menerima Allah Azza wa Jalla?
Sudahkan Pernah Mempersilahkan Allah Azza wa Jalla?
Sudahkah Pernah Merasakan Semua Proses Dari Allah Azza wa Jalla?
Dengan Cara Menebar Cinta Kasih Sayang Kepada Siapapun dan Apapun
Demi/Karena Allah Azza wa Jalla?
Ya Allah...Yang Maha Mengetahui hal-hal goib. Yang Mengetahui persolan hidup manusia. Yang Tak Dapat dijangkau oleh panca indera. Yang Memelihara keyakinan orang-orang bertakwa. Yang Menyediakan kebutuhan manusia. Yang Maha Mendengarkan orang-orang yang berdo’a.
Ya Allah...Yang Maha Mengetahui hal-hal goib. Yang Mengetahui persolan hidup manusia. Yang Tak Dapat dijangkau oleh panca indera. Yang Memelihara keyakinan orang-orang bertakwa. Yang Menyediakan kebutuhan manusia. Yang Maha Mendengarkan orang-orang yang berdo’a.
Yang
senantiasa mengabulkan do’a orang-orang yang berdo’a, dengan penuh keyakinan. Salahkah
bila aku senantiasa memuji-Mu dengan perkataan seperti itu? Segala puji hanya
untuk-Mu. Semua makhluk di kerajaan langit dan bumi tunduk kepada-Mu. Haruskah
aku bertanya dulu kepada-Mu? Tidak! Sudah pasti memang Engkau Yang Maha
Terpuji,
Duhai Kanjeng Romo Sejati Gusti Prabu Heru Cokro Semono... Adakah yang memberiku petunjuk kalau bukan Engkau? Tak mungkin ya Allah selain diri-Mu! Adakah yang dapat menjadikan manusia merasakan bisa dengan sendirinya? Mustahil. Semua pasti karena Engkau!
Duhai Kanjeng Romo Sejati Gusti Prabu Heru Cokro Semono... Adakah yang memberiku petunjuk kalau bukan Engkau? Tak mungkin ya Allah selain diri-Mu! Adakah yang dapat menjadikan manusia merasakan bisa dengan sendirinya? Mustahil. Semua pasti karena Engkau!
Kanjeng Romo
Sejati Gusti Prabu Heru Cokro Semono adalah Tuhan langit dan bumi serta
siapapun dan apapun yang berada di dalamnya dan di antara keduanya, Akankah aku
berlepas dari pertolongan-Mu? Naudzu
billahi min dzalik. Sangat mustahil manusia hidup berlepas diri dari
pertolongan-Mu.
Wahai Allah Azza wa Jalla... Kini aku sadari bahwa; hanya Engkaulah yang memberiku pertolongan, hanya Engkaulah yang memberiku makan, hanya Engkaulah yang dapat menjadikan manusia bisa apa-apa, hanya Engkaulah yang menunjukkan aku kepada jalan-Mu, hanya Engkaulah yang serba bisa.
Wahai Allah Azza wa Jalla... Kini aku sadari bahwa; hanya Engkaulah yang memberiku pertolongan, hanya Engkaulah yang memberiku makan, hanya Engkaulah yang dapat menjadikan manusia bisa apa-apa, hanya Engkaulah yang menunjukkan aku kepada jalan-Mu, hanya Engkaulah yang serba bisa.
Andaikan aku
tidak ditolong oleh-Mu, maka pasti aku termasuk orang-orang yang merugi, maka
pasti tak ada kemampuan apapun dalam diriku, maka pasti semua yang ada menjadi
hujatan dan dakwaan padaku, maka pasti takkan mungkin aku mengerti petunjuk-Mu.
Untuk itu, Wahai Allah Azza wa Jalla,
berilah aku pertolongan-Mu, hanya dengan itu aku menjadi sebagaimana aku sekarang,
hanya dengan itu aku dapat merasakan nikmatnya sebagai hamba, hanya dengan itu
aku bukan termasuk orang-orang yang sombong kepada-Mu kabulkanlah do’aku
ya Karim.
Apa dan Siapa itu Kanjeng Romo Sejati Gusti
Prabu Heru Cokro Semono...?!
Dan
Apa Bedanya Allah dan Romo dan Kanjeng Romo Sejati Gusti Prabu Heru Cokro Smono...?!
INI JAWABANNYA:
“Apa dan Siapa itu Kanjeng Romo Sejati Gusti
Prabu Heru Cokro Semono...?!”
Kanjeng
Romo Sejati Gusti Prabu Heru Cokro Semono. Adalah; Dzat Hyang Maha Suci atau Allah Azza wa Jalla. Seru
sekalian alam dan isinya. Yang memiliki 99 sebutan naman dalam (asma’ul husna)
temasuk Allah dan Romo serta Tuhan atau Gusti.
“Apa
Bedanya Allah dan Romo dan Kanjeng Romo Sejati Gusti Prabu Heru Cokro Smono...?!”
Allah
adalah Hidup; yang menempati setiap wujud yang Hidup. Sedangkan Romo; Adalah
bersatunnya atau menyatunya Allah/Hidup
dengan Hyang Maha Suci Hidup. Kalau Kanjeng Romo Sejati Gusti Prabu Heru Cokro
Semono. Adalah; Dzat Hyang Maha Suci atau Allah Azza wa Jalla. Selesai.
Duh...
Gusti Dzat Ingkang Moho Suci. Pencipta dan Penguwasa alam semesta seisinya.
Bapak Ibu dari segala Ilmu Pengetahuan, sungguh saya telah menyampaikan
Firman-Mu, kepada orang-orang yang saya Cintai. Kasihi dan Sayangi. maafkan lah
saya, jika apa yang telah saya sampaikan, kepada orang-orang yang saya Cintai.
Kasihi dan Sayangi, tidak membuat orang-orang yang saya Cintai. Kasihi dan
Sayangi. segera Sadar dan menyadari akan kebenaran-Mu. Ampunilah orang-orang
yang saya Cintai. Kasihi dan Sayangi., dan bukakanlah pintu hati mereka, dan
terangilah dengan Rahmat-Mu, agar tidak ada lagi kegelapan dan kesesatan di
hati orang-orang yang saya Cintai. Kasihi dan Sayangi. Damai dihati, damai didunia,
damai Di Akherat.
Damai...
Damai... Damai Selalu Tenteram. Sembah
nuwun,,, Ngaturaken Sugeng Rahayu, lir Ing Sambikolo.
Amanggih Yuwono.. Mugi pinayungan Mring Ingkang Maha Agung. Mugi kerso Paring
Basuki Yuwono Teguh Rahayu Slamet..
BERKAH SELALU. Untuk semuanya tanpa terkecuali, terutama Para Sedulur,
khususnya Para Kadhang Konto dan Kanti Anom Didikan saya. yang senantiasa di
Restui Hyang Maha Suci Hidup....._/\_..... Aaamiin... Terima Kasih. Terima
Kasih. Terima Kasih *
Ttd: Wong Edan Bagu
Putera Rama Jayadewata Tanah Pasundan
Handphon:
0858 - 6179 - 9966
http://putraramasejati.wordpress.com
http://webdjakatolos.blogspot.com
Post a Comment