PERSIAPKAN DIRIMU WAHAI PARA PUTERA RAMA:
PERSIAPKAN DIRIMU WAHAI PARA PUTERA RAMA:
(KESAKSIAN Wahyu Panca Gha'ib)
Oleh
Wong Edan Bagu
Putera
Rama Jayadewata Tanah Pasundan
Jawa
Dwipa Hari Sabtu Kliwon. Tgl 30 Mei 2016
Duh... Gusti ingkang moho suci, celikkan setiap mata
hati yang buta, dan lembutkan setiap hati yang keras, serta ajari setiap putero
untuk mengerti dan paham, apa yang Engkau sampaikan, kepadaku sa’at
Manembah Sungkem Patrap Bersimpuh dihadapan-Mu, pada hari Jumat Wage Tanggal 29
April 2016. Engkau perlihatkan kepadaku sebuah gunung besar, yang siap untuk
meletus sewaktu- waktu. Dan Engkau perlihatan pula kepadaku, banyak orang yang
berlalu lalang disebuah jalan dekat gunung itu, mereka berlalu lalang dengan
santainya, tanpa rasa takut, padahal gunung itu bisa meletus dahsyat sewaktu-
waktu.
Aku mencoba berteriak kepada semua orang di sekitar gunung itu, tetapi sayangnya mereka tidak ada satupun yang memperdulikan peringatanku, karena enggan menyaksikan dengan apa yang akan terjadi detilnya, akupun menyudahi semediku, setelah palungguh, lalu aku bergegas bangkit dan pergi keluar dari tempat semedi, namun jangankan pergi keluar meninggalkan tempat semedi, bangkit berdiri saja tidak mampu, lemas lunglai seakan tak bertulang.
Tak lama kemudian, tiba-tiba mataku terbelalak
menyaksikan bentangan samudera dihadapanku, aku melihat di tengah laut muncul sosok
seperti malaikat yang pernah aku lihat di film-film bioskop, berbentuk AIR BAH dan
API yang siap untuk menghancurkan dunia seluruhnya, aku berusaha untuk
berpaling dari pemandangan itu, karena aku pikir itu hanya fikti hayalan atau
halusinasi angan-anganku, namun mataku terpaku dan terasa dipaksa untuk
menyaksikannya.
Sehingganya, mau tidak mau, aku menyaksikannya, tiba- tiba aku melihat, ditengah- tengah Api dan Air Bah itu, ada sepasang tangan yang sedang KUNCI, setelah aku amati tangan itu, ternyata adalah tangan-tangan orang-orang yang sedang Patrap Laku Wahyu Panca Gha’ib
Tiba- tiba aku melihat “ROMO” yang sedang mengumpulkan “PUTERO-PUTERO-Nya” dan membawanya masuk kesuatu tempat. Aku pun ikut masuk bersama yang lainnya itu, dan kulihat didalam tempat itu, ada istriku, ada anaku, ada kedua orang tuaku, ada adik kakaku, ada keluargaku, ada kakek neneku, ada seluruh leluhurku, dan beberapa orang lain yang tidak aku kenal, jumlahnya tidak banyak.
Tetapi saat aku hendak masuk ketempat itu, tiba- tiba ada sosok yang menarik kakiku dan menginginkan aku turun. Aku tidak mau turun, karena aku mau ikut “ROMO” Tetapi “ROMO” Berkata sambil tersenyum. Selesaikanlah dulu Tugas yang sudah AKU tetapkan bagimu.
Akhirnya aku turun kembali dengan dibekali tambahan Cinta Kasih Sayang, dan di sepanjang perjalanan turun, aku melihat pemandangan yang begitu menakutkan dan mengerikan....
PENYIKSAAN, PENGANIAYAAN dan KEJAHATAN TERJADI DIMANA- MANA...
Aku melihat seseorang yang dibelah wajahnya, anak kecil yang dikubur hidup- hidup, dan anak kecil yang ditenggelamkan di sungai dan dilakukan oleh orang- orang yang mereka kenal, ada murid atau santri yang di kawini guru atau kiyainya, ada anak gadis yang di perkosa bapak kandungnya, ada seorang ibu yang di perkosa anak kandungnya, ada orok yang hancurkan, ada bayi yang di cekik ibu kandung, ada saudara kandung yang salin bunuh karena rebutan warisan, teman makan teman, sahabat nikam sahabat dll...
Aku hanya bisa melihat dan tak bisa melakukan apa- apa, tiba- tiba aku melihat salah seorang Saudaraku ada disana. Aku berlari menghampirinya dan mengatakan, supaya dia segera Laku Wahyu Panca Gha’ib, tetapi sayangnya dia malah pergi meninggalkanku, sambil mengolok-olok dan menghinaku, aku melihat lagi ada salah seorang Kadhangku disana, lalu aku mencoba lagi untuk menasehatinya, agar Laku Kunci dengan tepat, namun sayang, lagi-lagi dia malah menghujatku, menghinaku dan meninggalkanku dengan sinis.
Setelah melihat semua kejadian yang mengerikan itu, aku berkata, " Romo,,, cukup Romo,,, sudah cukup Romo,,,, aku tak sanggup lagi menyaksikan semuanya itu."
Lalu dengan bergetar, aku berusaha mengumpulkan
sisa-sisa tenaga, untuk bisa melakukan Patrap Laku Wahyu Panca Ghaib. Hingga
selesai dengan Tenteram.
Ke Esokan Harinya, memasuki malam sabtu kliwon, Tgl 30 Mei 2016,
jam 18:00 petang, aku melakukan Patrap Sungkem lagi,
menggunakan Mijil Sowan. Dan
apa yang sudah terurai diatas, terulang lagi, aku alami lagi, sama persih,
hanya saja, kalau kemaren aku alami dengan tebakan dan ketakutan, namu yang
keduanya, aku alami dengan iman dan kemantapan, sehingganya lebih detil dan
jelas, sejelas yang sudah saya uraikan diatas.
Para Kadhang dan Sedulur semuanya tanpa terkecuali. Tidak lama lagi... Romo akan mengadakan mujizat-mujizat di langit dan di bumi, darah dan api serta gumpalan-gumpalan asap. Matahari akan berubah menjadi gelap gulita dan bulan menjadi darah. Sebelum datangnya hari (......) yang hebat dan dahsyat itu.
Tetaplah berjaga dan waspada “Eling lan Mituhu” yang "tidur" segera "bangun" kita harus selalu Hidup dalam kebenaran-Nya, jaga hati dan jaga pkiran kita “Rasa dan Perasa’an” agar kelak saat Romo Mijil, Dia menjumpai kita tak bercacat cela dan layak untuk Manunggal bersama-Nya.. Jangan sampai tertinggal dan masuk dalam masa aniaya besar yang akan segera terjadi tidak lama lagi.
Para Kadhang dan Sedulur semuanya tanpa terkecuali. Tidak lama lagi... Romo akan mengadakan mujizat-mujizat di langit dan di bumi, darah dan api serta gumpalan-gumpalan asap. Matahari akan berubah menjadi gelap gulita dan bulan menjadi darah. Sebelum datangnya hari (......) yang hebat dan dahsyat itu.
Tetaplah berjaga dan waspada “Eling lan Mituhu” yang "tidur" segera "bangun" kita harus selalu Hidup dalam kebenaran-Nya, jaga hati dan jaga pkiran kita “Rasa dan Perasa’an” agar kelak saat Romo Mijil, Dia menjumpai kita tak bercacat cela dan layak untuk Manunggal bersama-Nya.. Jangan sampai tertinggal dan masuk dalam masa aniaya besar yang akan segera terjadi tidak lama lagi.
Duh... Gusti
Ingkang Moho Suci. Pencipta dan Penguwasa alam semesta seisinya. Bapak Ibu dari
segala Ilmu Pengetahuan, sungguh saya telah menyampaikan Firman-Mu, kepada
orang-orang yang saya Cintai. Kasihi dan Sayangi. maafkan lah saya, jika apa
yang telah saya sampaikan, kepada orang-orang yang saya Cintai. Kasihi dan
Sayangi, tidak membuat orang-orang yang saya Cintai. Kasihi dan Sayangi. segera
Sadar dan menyadari akan kebenaran-Mu. Ampunilah orang-orang yang saya Cintai.
Kasihi dan Sayangi., dan bukakanlah pintu hati mereka, dan terangilah dengan
Rahmat-Mu, agar tidak ada lagi kegelapan dan kesesatan di hati orang-orang yang
saya Cintai. Kasihi dan Sayangi. Damai dihati, damai didunia,
damai Di Akherat.
Damai...
Damai... Damai Selalu Tenteram. Sembah
nuwun,,, Ngaturaken Sugeng Rahayu, lir Ing Sambikolo.
Amanggih Yuwono.. Mugi pinayungan Mring Ingkang Maha Agung. Mugi kerso Paring
Basuki Yuwono Teguh Rahayu Slamet..
BERKAH SELALU. Untuk semuanya tanpa terkecuali, terutama Para Sedulur,
khususnya Para Kadhang Konto dan Kanti Anom Didikan saya. yang senantiasa di
Restui Hyang Maha Suci Hidup....._/\_..... Aaamiin... Terima Kasih. Terima
Kasih. Terima Kasih *
Ttd: Wong Edan Bagu
Putera Rama Jayadewata Tanah Pasundan
Handphon:
0858 - 6179 - 9966
http://putraramasejati.wordpress.com
http://webdjakatolos.blogspot.com
Post a Comment