Bagaimana Aku harus memandang Tuhan..?! Bagaimana Aku harus mencari dan menemui Tuhan..?!

Bagaimana Aku harus memandang Tuhan..?!
Bagaimana Aku harus mencari dan menemui Tuhan..?!
Oleh Wong Edan Bagu
Putera Rama Jayadewata Tanah Pasundan
Jawa Dwipa Hari Selasa Kiwon. Tgl 05 April 2016

01. Bagaimana Aku harus memandang Tuhan..?!
Dalam Wahyu Panca Gha’ib. Bagaimana Aku harus memandang Tuhan WEB...?!
Dengan bakti/sungkem yang Hidup. Sebab Aku adalah manusia Hidup. Bukan manusia Mati. Jadi...   Bukan dengan bakti/sungkem yang mati.

Bakti/Sungkem yang Hidup itu, yang bagaiamana WEB...?!
Bakti/Sungkem yang Hidup itu, adalah Laku. Laku itu, bergerak selalu-selalu bergerak, menuju Hyang Maha Suci Hidup, bukan yang lainnya, selain-Nya.

Prakteknya Laku itu, bagaimana WEB...?!
“Ana apa-apa Kunci. Laka apa-apa Kunci”  

Maksud Jelasnya WEB...?!
Ada masalah apapun Patrap Wahyu Panca Gha’ib. Tidak ada masalahpun, tetap Patrap Wahyu Panca Gha’ib. Dengan begitu, bakti/sungkemku akan selalu Hidup. Tidak pernah berhenti atau Mati. Karena bakti/sungkemku selalu Hidup. Maka kadar/porsi bakti/sungkemku, selalu bertambah dan meningkat di setiap harinya.  

Semakin bakti/sungkemku bertambah, semakin Aku nampak jelas, semakin bakti/sungkemku meningkat, semakin Aku bisa melihat, semakin Aku bisa melihat, maka semakin Aku tahu, dan semakin Aku tahu, semakin Aku bisa mengerti semuanya dan memahami segalanya dengan benar.

Dengan mengerti semuanya dan memahami segalanya itulah. Aku menjadi sadar, dengan sadar inilah. Aku akan menyadari. Bahwa Hyang Maha Suci Hidup itu, benar-benar lebih dekat dari urat leher.

02. Bagaimana Aku harus mencari dan menemui Tuhan..?!
Dalam Wahyu Panca Gha’ib. Bagaimana Aku harus mencari dan menemui Tuhan..?!
Dengan Wahyu Panca Laku. Maka, jalankan/praktekan Wahyu Panca Gha’ib dengan Wahyu Panca Laku.

Apa itu Wahyu Panca Laku WEB..?!
Wahyu Panca Laku adalah, lima alat atau lima sarana atau lima lelaku/lakon, untuk menjalankan atau mempraktekan Wahyu Panca Gha’ib.

Lima alat atau lima sarana atau lima lelaku/lakon didalam Wahyu Panca Laku itu, apa saja WEB..?!
Wahyu Panca Laku;
1. Manembahing Kawula Gusti.
2. Manunggaling Kawula Gusti.
3. Leburing Kawula Gusti.
4. Sampurnaning Kawula Gusti
5. Sampurnaning Pati Urip.

Bagaimana caranya menjalankan Wahyu Panca Gha’ib dengan menggunakan Wahyu Panca Laku WEB..?!
Syare’atnya; Menebar Cinta Kasih Sayang kepada semuanya tanpa terkecuali, terutama terhadap sesama manusia Hidup. Hakikatnya; Galilah Rasa yang meliputi seluruh tubuh. 

1. Manembahing Kawula Gusti itu. Apa WEB..?!
1. Manembahing Kawula Gusti. Adalah Kunci.

2. Manunggaling Kawula Gusti itu. Apa WEB..?!
2. Manunggaling Kawula Gusti. Adalah Paweling.

3. Leburing Kawula Gusti itu. Apa WEB..?!
3. Leburing Kawula Gusti. Adalah Asmo.

4. Sampurnaning Kawula Gusti itu. Apa WEB..?!
4. Sampurnaning Kawula Gusti. Adalah Mijil.

5. Sampurnaning Pati Urip itu. Apa WEB..?!
5. Sampurnaning Pati Urip. Adalah Singkir.

Dengan Menjalankan Wahyu Panca Gha’ib, menggunakan sarana Wahyu Panca Laku. Aku bisa, berati, yang lainnya juga bisa. Sebab Aku adalah manusia Hidup, yang lainnya pun sama, yaitu manusia Hidup. Karena sama-sama manusia Hidup-nya. Pasti Bisa.

Sungguh Hyang Maha Suci Hidup itu, sangat elok dan menawan, jauh lebih tampan dan jauh lebih cantik serta menarik dibandingkan dengan pacar/kekasih/istri/anak/harta/tahta/ilmu dan semua serta segalanya yang terkagumi di dunia ini.

Sehingganya, sepintas saja bisa mengetahui-Nya, dijamin pasti akan selalu ingin bertemu, ingin selalu bersanding, ingin selalu bersua, bahkan ingin selalu bersama-sama dalam sikon apapun dan bagaimanapun selama-lamanya.

Wong Edan Bagu:
Jika ingin mencari dan menemui Hyang Maha Suci Hidup, yang adanya lebih dekat dari urat leherku.  Maka Aku harus mengarahkan pandanganku ke dalam diri pribadiku, bukan keluar.

Kalau Aku merindukan  Hyang Maha Suci Hidup. Maka Aku harus menangis seperti anak sapi memanggil induknya, yang telah meninggalkannya, bersama kawanan sapi lain. Aku  harus meratap seperti wanita setia, yang kehilangan suami dan menangis sedih karena berpisah. Aku harus menjerit memohon kepada Hyang Maha Suci Hidup, seperti suami istri yang tidak punya anak, memohon dengan sangat amat agar dikaruniai anak.

Aku harus selalu Toto Titi Surti Ngati-Ati dan mawas diri, apakah Aku mengikuti jalan satunya pikiran?, perkataan?, dan perbuatan ini?. Jika Aku intropeksi/memeriksa diriku sendiri dengan jujur. Aku akan mengakui bahwa hampir selalu ketiga unsur itu mengikuti arah yang berbeda, tidak ada kesatuan. Kalau pikiran lain, kata-kata lain, dan perbuatan lain pula, maka Aku akan memiliki sifat jahat sikap duratma. Dan Sipat Jahat dan Sikap Duratma inilah, yang merugikan Aku dan menjauhkan Aku dari Hyang Maha Suci Hidup.

Percayalah...!!!
Hanya dengan Cinta Kasih Sayang Aku dapat menghayati Hyang Maha Suci Hidup, karena Aku Berasal dari Cinta Kasih Sayang, berbahan Cinta Kasih Sayang, dicipta dengan Cinta Kasih Sayang, dilahirkan dengan Cinta Kasih Sayang dan di besarkan dengan Cinta Kasih Sayang serta akan kembali kepada Cinta Kasih Sayang. Dan... Hyang Maha Suci Hidup itu... Adalah  Cinta Kasih Sayang itu sendiri. Karena kasucilan saddhaning rumaksa ika.

Kehadiran Sipat dan Sikap Cinta Kasih Sayang dalam Wahyu Panca Laku sa’at mempraktekan/menjalankan Wahyu Panca Gha’ib, akan Mijilake Hyang Maha Suci Hidup,  dengan segala manifestasinya. Begitulah benarnya Laku Patrap Wahyu Panca Gha’ib. Bila engkau mendengarkan/membaca kalimat diatas dengan benar dan betul-betul memahaminya serta mengamalkannya, engkau akan dapat mencapai apapun tujuanmu dengan benar/tepat.

Duh... Gusti Ingkang Moho Suci. Pencipta dan Penguwasa alam semesta seisinya. Bapak Ibu dari segala Ilmu Pengetahuan, sungguh saya telah menyampaikan Firman-Mu, kepada orang-orang yang saya Cintai. Kasihi dan Sayangi. maafkan lah saya, jika apa yang telah saya sampaikan, kepada orang-orang yang saya Cintai. Kasihi dan Sayangi, tidak membuat orang-orang yang saya Cintai. Kasihi dan Sayangi. segera Sadar dan menyadari akan kebenaran-Mu. Ampunilah orang-orang yang saya Cintai. Kasihi dan Sayangi., dan bukakanlah pintu hati mereka, dan terangilah dengan Rahmat-Mu, agar tidak ada lagi kegelapan dan kesesatan di hati orang-orang yang saya Cintai. Kasihi dan Sayangi. Damai dihati, damai didunia, damai Di Akherat.

Damai... Damai... Damai Selalu Tenteram. Sembah nuwun,,, Ngaturaken Sugeng Rahayu, lir Ing Sambikolo. Amanggih Yuwono.. Mugi pinayungan Mring Ingkang Maha Agung. Mugi kerso Paring Basuki Yuwono Teguh Rahayu Slamet..  BERKAH SELALU. Untuk semuanya tanpa terkecuali, terutama Para Sedulur, khususnya Para Kadhang Konto dan Kanti Anom Didikan saya. yang senantiasa di Restui Hyang Maha Suci Hidup....._/\_..... Aaamiin... Terima Kasih. Terima Kasih. Terima Kasih *
Ttd: Wong Edan Bagu
Putera Rama Jayadewata Tanah Pasundan
Handphon:  0858 - 6179 - 9966
http://putraramasejati.wordpress.com
http://webdjakatolos.blogspot.com