Awal Mula Munculnya BerkeTuhanan. Dan Kunci The Power:
Awal Mula Munculnya BerkeTuhanan.
Dan Kunci The Power:
Oleh: Wong Edan Bagu
Putera Rama Jayadewata Tanah Pasundan
Djawa dwipa. Hari Minggu Wage. Tgl 20 Maret
2016
Awal Mula Munculnya
BerkeTuhanan;
Para Sedulur dan Para Kadhang Kinasihku sekalian
dimanapun berada. Secara umum, kebutuhan manusia hidup ada dua hal. Pertama
kebutuhan biologis jasmaniah. Yaitu sandang, pangan, papan dan pasangan. Kedua
kebutuhan psikologis bathiniah. Yaitu rasa aman, nyaman, bahagia, tenang dan
damai.
Untuk memenuhi kebutuhan psikologis atau kebutuhan
bathin ini, manusia mulai mencari sesuatu apapun bentuknya, yang dianggapnya
mempunyai kekuatan yang luar biasa, yang bisa membantu atau menolong dirinya,
yang bisa melindungi dirinya, sehingga dia merasa aman dan
nyaman. Sesuatu yang dianggap mempunyai kekuatan mistik itu, menjadi
sesuatu yang dirindui, dipuja dan dipuji serta disembah oleh mereka.
Pada awalnya,,, manusia primitip mengakui hanya ada
satu Tuhan Yang Maha Tinggi yang disembah. Namun dalam perkembangannya,
karena Tuhan tersebut tidak pernah bisa hadir dalam kehidupan mereka
sehari-hari, maka mereka mulai menggantinya dari satu Tuhan menjadi beberapa
tuhan yang mudah untuk dikenali dan mudah dijangkau oleh pola pikir mereka saat
itu. Keyakinan kepada beberapa tuhan dinamakan polytheisme.
Sejak saat itu dalam benak manusia, dalam pikiran
manusia, muncul suatu konsep berTuhan. Konsep berTuhan itu, turun-temurun
diyakini, walaupun yang ada di dalam pikiran manusia itu, bukan Tuhan yang
sebenar-benarnya Tuhan. Seperti Firman-Nya dalam al-qitab dibawah ini;
Mereka
tidak mengenal Allah dengan sebenar-benarnya. Sesungguhnya Allah
benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa ( AL HAJJ 22 : 74
)
Kamu
tidak menyembah yang selain Allah kecuali hanya nama-nama yang kamu dan nenek
moyangmu membuat-buatnya, Allah tidak menurunkan suatu keteranganpun tentang
nama-nama itu ( YUSUF 12 : 40 )
Itu
tidak lain hanyalah nama-nama yang kamu dan bapak-bapakmu mengada-adakannya,
Allah tidak menurunkan suatu keteranganpun untuknya, mereka tidak lain hanyalah
mengikuti sangkaan-sangkaan dan hawa nafsunya
(
AN NAJM 53 : 23 ).
Kita semua belum
pernah berjumpa dengan Tuhan bukan?
Lalu bagaimana kita bisa kenal nama-Nya. Enak aja…
He he he . . . Edan Tenan.
Tak jumpa maka tak kenal, tak kenal maka tak cinta,
tak cinta maka tak sayang, tak sayang maka mana mungkin bisa iman... masuk akal
tidak...?!
Tuhan yang sebenarnya tidak terjangkau oleh akal
pikiran manusia, Dia tidak serupa dengan apapun yang di kira dan di
sangka-sangka serta di duga-duga, tidak ada sesuatu apapun
disisi-Nya, Dia berdiri dengan sendirinya tanpa
penolong. Dia bukan laki-laki dan juga bukan perempuan. Orang
Arab atau orang Timur Tengah menyebut nama Tuhannya Al-Ilah artinya yang
disembah, akhirnya muncul kata
Allah. Berarti pada awalnya yang memberi nama Tuhan Allah adalah manusia juga.
Kata Allah menurut
gramatika bahasa Arab, berarti bentuk laki-laki (maskulin), Bapa, namun kata Al Dzat, berarti bentuk perempuan (feminin), Bunda.
Jadi,,, kata Allah ini, sudah ada sejak zaman Nabi
Ibrahim, sejak sebelum agama Islam muncul. Kemudian Nabi Ibrahim yang
berpikiran kritis, berusaha mencari Tuhan tanpa alat-alat canggih. Di abad
sekarang ini, kebenaran keberadaan Allah, kebenaran Al-Quran, mulai terbukti
dengan adanya penelitian luar angkasa, penelitian atom dan energi, penelitian
DNA, penelitian air dan bla...bla...bla...lainya.
Sejak zaman primitif, setelah manusia memiliki konsep
berkeTuhanan, mereka kemudian membuat aturan-aturan
dan tata cara penyembahan, tata cara peribadatan yang disebut Agama, yang berasal dari kata A artinya tidak dan gama. Yang artinya; kacau. Agama adalah aturan agar tidak kacau. Melalui keberagama’an inilah,
diharapkan kehidupan masyarakat tidak kacau, aman tentram dan damai.
Demikian juga Nabi Muhammad, membuat tata cara
beribadah, tata cara sholat sebagai
syareat Islam, setelah beliau
bermukim di Madinah. Seiring
dengan perkembangan zaman, dari zaman purba sampai zaman sekarang, tata-cara keberagama’an pun
banyak mengalami perubahan. Pada abad modern ini, hampir semua umat di
dunia berkeyakinan kepada Tuhan
Yang Maha Esa. Dari polytheisme menjadi monotheisme.
Pada zaman Nabi Ibrahim, Al-Ilah mereka adalah
berhala-berhala yang kemudian dihancurkan oleh Nabi Ibrahim. Kemudian
Ibrahim mengajarkan agama samawi, yaitu agama wahyu, menyembah Allah Tuhan Yang
Maha Esa. Begitu pula pada saat zaman Nabi Muhammad, masyarakat jahiliyah
tidak menolak nama Tuhan Yang Maha Tinggi adalah Allah, yang mereka tolak
adalah karena Nabi Muhammad mengajak mereka dan melarang mereka menyembah
Tuhan-Tuhan lainnya selain Allah Tuhan Yang Maha Esa.
Pada zaman Pra Islam, Ka’bah yang dibangun Nabi
Ibrahim di dekat sumber air keramat Zamzam, adalah sebagai kuil untuk menyembah
Allah, Tuhan Tertinggi bangsa Arab.
Disekitar nya banyak berhala-berhala sebagai Tuhan-Tuhan
yang lain. Mekah sudah dianggap sebagai kota suci, dimana dalam radius 20
mil dari Ka’bah, dilarang adanya segala macam kekerasan, perkelahian apalagi
pertumpahan darah. Pada saat itu, sudah ada kebiasaan tawaf dan
ibadah haji yang dilakukan setiap tahun, pada saat musim gugur. Ibadah
haji di awali di Ka’bah, kemudian diluar Mekah, untuk menghormati Tuhan-Tuhan
yang lain, kemudian acara di Arafah, dan melemparkan batu ke arah tiga pilar di
Mina. Pada musim haji ada gencatan senjata, setiap suku dijamin keamanannya,
untuk melakukan ibadah haji di Mekah.
Sebagai bukti sederhana, bahwa kata Allah sudah tidak
asing lagi di masyarakat Arab jahiliyah, adalah bahwa ayahanda Nabi Muhammad
bernama Abdullah.
Sesungguhnya, kita tidak tahu Tuhan itu apa, dan ada
dimana, adalah rahasia. Nama diberikan bila sesuatu ada wujudnya. Segala
sesuatu yang berwujud lebih dari satu, harus diberi nama agar kita tidak
keliru, agar tidak salah alamat. Bukankah begitu...?! berawal dari
sinilah, asma’ul husna di rancang.
Tuhan tidak punya nama, karena tidak
berwujud. Namun Dia Yang Maha Esa adalah Dzat Wajibul Wujud, wajib
adanya. Dia juga Dzat Mumkinu Wujud, mungkin adanya. Dia adalah
transenden, tak terjangkau oleh akal dan pikiran. Nama Tuhan yang sebenarnya,
tidak bisa diucapkan dan tidak bisa dituliskan.
Walaupun demikian, bila penyembahan semua umat tertuju
kepada-Nya, tidak akan salah sasaran, karena Dia Maha Tunggal. Oleh karena
Tuhan tidak punya nama, maka kita pun bebas memanggil atau menyebut nama Tuhan
dengan nama apa saja. Boleh panggil Bapa atau Bunda atau Yesus atau
Hyang Widi, pokoknya dengan nama apa saja, termasuk (Asma’ul husna) dll. Nggak masalah, jadi, nggak usah sewot atau
cemburu jika ada yang menyebut Nama Tuhan dengan masing-masing seleranya…Tuhan
juga tidak pernah marah akan hal itu. Seperti Firman-Nya dibawah ini;
Katakanlah:
Seru-lah Allah atau seru-lah Ar-Rahman, dengan nama yang mana saja kamu seru,
dia mempunyai nama Al-Asma’ul Husna … ( AL-ISRA 17 : 110
).
Kita pun yakin bahwa Tuhan Maha Pengampun, Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang, bukan Tuhan Maha Pemurka. Tuhan tidak
pernah menyusahkan umatnya, atau mempersulit umatnya. Semua Nama yang
menggambarkan sifat-sifat dualitas-Nya dan saling bertentangan itu, berada
dalam ke-Esa-an Dzat-nya. Misalnya sifat Jamal ( Terang ) dan Jalal
( Gelap ), Al Hadi, Yang Memberi Petunjuk dan Al Mudzil, Yang Menyesatkan,
tidak berarti Tuhan ada dua, Dia tetap Yang Maha Tunggal. Yang kita sembah
bukan nama-Nya, tapi Dzat-Nya yang Essensi-Nya berada didalam setiap mahluk
cipta’annya.
Karena Dialah Al Muhit, Yang Maha Meliputi Segala Sesuatu. Dia
ada di mana-mana, namun dalam ke Esa-an-Nya. Dia tidak ke mana-mana, Dia berada
di dalam diri kita semua. Kemana kita menghadap, disitulah wajah Tuhan.
Dimana ada kehidupan, disitulah ada Tuhan. Kemana kita mengahadap, disitulah
wajah Tuhan. Kepan kita menyebut, pada sa’at itulah Tuhan Berlaku.
Bagi saya, alam semesta
seisinya, adalah guru saya, khususnya manusia hidup, karena itu, saya memperlakukan
setiap orang, sama persis seperti saya ingin di perlakukan oleh orang. Hal ini bukan
karena saya menghormatinya sebagai manusia hidup, akan tetapi, karena saya
melihat ada Guru Sejati di setiap diri manusia hidup. Saya mengetahui ada
Cahaya Tuhan, disetiap diri manusia hidup. Saya melihat Cahaya Tuhan bersinar
di setiap diri manusia hidup.
Pembukti nyata inilah, yang membuat saya,
semakin Cinta kepada semua makhluk hidup, yang membuat saya, semakin Kasih
kepada semua makhluk hidup, yang membuat saya, semakin Sayang kepada semua
makhluk hidup, terutama sesama Manusia Hidup. Bagi saya, mencubitnya, sama
halnya saya mencubit Wujud Tuhan saya sendiri.
Kunci The Power;
Karena itu, saya berpesan penuh Cinta Kasih
Sayang, kepada semuanya tanpa terkecuali, lebih baik berhati-hatilah. Tuhan ada
dimana-mana, di makhluk hidup, di
tetumbuhan hidup, di hewan-hewan hidup, dan semuanya serta segalanya yang
hidup, ada Tuhan di dalamnya, mencubitnya, menghinanya, menyakitinya,
membencinya. Berati; mencubit, menghina, menyakiti, dan membenci Tuhan Hyang
Maha Suci Hidup, yang sedang kita puja dan puji serta kita rindukan
penyatuannya selama ini.
Sebab di semua diri manusia hidup, memiliki
Hakikat keTuhanan. Artinya, semuanya manusia hidup, bisa dan bisa, Itu sebab
saya berkeinginan, menunjukan bukti kebenarannya, kepada semuanya, karena
semuanya juga bisa. Bisa apa? Bisa apa saja...
Dengan ini, saya beritakan sekali lai, saya
sampaikan sekali lagi, saya tegaskan sekali lagi. Saya tidak bisa membantu
siapapun Anda, dengan cara memberi apa yang Anda dibutuhkan/Perlukan, tapi saya
bisa mengajari Anda untuk bisa mendapatkan apa yang Anda Butuhkan/Perlukan.
Dengan Wahyu Panca Gha’ib dan Wahyu Panca
Laku. Salah satu Ajaran Hakikat Hidup, yang sudah saya buktikan sendiri
kemurniannya, bukan katanya. Yang lalu bukti-buktinya saya rangkai secara
khusus, sesuai Pembuktian sa’at saya Praktek di TKP. Yang saya beri judul “Kunci
The Power” siapapun Anda. Pasti “BISA” dengan Laku Hakikat Hidup “Kunci The
Power” apapun yang Anda Butuhkan dan Anda Perlukan, bisa tercapai berdukun,
berkiyai, bersuhu, tanpa uborampe, tanpa tumbal, tanpa puasa/tirakat, tanpa
Efek dan Risiko Negatif apapun.
Hanya dengan Membeli Buku Bimbingan “Kunci
The Power” (Bagi yang tidak bisa datang langsung menemui saya). Seharga Rp.
550.000. Anda bisa mengenal Jati Diri Pribadi. Bisa Memiliki Guru Sejati. Bisa
Paham tentang Hal-hal yang bersipat Gha’ib. Bisa Mengerti Hyang Maha Suci Hidup
(Tuhan).
Rp. 550.000. Sungguh bukanlah kerugian yang
amat sangat besar. Karena dulu, saya belajar tentang hal ini, kalau di nilai
hitung dengan uang, sungguh tidak ternilai dan terhitung jumlahnya, sebab bukan
cuma uang saja, tapi juga anak istri keluarga dan pekerja’an bahkan harga diri,
saya korbankan untuk bisa sampai mencapai ini.
Dan cobalah Anda telisik sendiri keluar sana.
Berapa juta yang mereka habiskan untuk belajar di pesantren, padepokan,
perguruan dll selama bertahun-tahun. Tapi hasilnya, masih tetap katanya. Berapa
juta yang mereka habiskan untuk mencari pesugihan di tempat-tempat keramat, di
tambah harus mengorbankan anak istri keluarga hingga tetangga, namun hasilnya
belum tentu. Berapa juta yang mereka habiskan untuk berdukun, berembah, bersuhu,
berkiyai, hanya demi penyakit, nomer togel, pengasihan dll, tapi hasilnya
apa...?!
Hanya dengan Rp. 550.000 saja. Anda bisa
menyelesaikannya sendiri, tanpa berdukun, bertapa, beritual dan ber
bla...bla...lainnya, tanpa risiko negatif apapun, selain itu, bisa mengenal
Jati diri/Guru Sejati dan ilmu-ilmu keTuhanan, yang sedang di gandrungi dan
buru oleh miliyaran manusia pencinta Tuhan. Anda masih berpikir eman-eman
dengan uang Rp. 550.000 itu, dan mamilih yang gratis dan yang lebih mahal,
karena yang lebih mahal pasti lebih hebat dan bla...bla...lainnya. berati
sungguh Anda telah di takdirkan oleh Tuhan, untuk menjadi manusia-manusia
Hidup, yang selama Hidupnya, untuk di perbudak oleh sesama manusia hidup.
Karena itu, saya tidak akan memaksakan kehendak saya.
Saya cukupkan sampai disini, ini artikel
terakhir saya, tentang syi’ar “Kunci The Power” setelah ini, saya tidak akan
menawarkan lagi, saya tidak akan mengajak lagi, apa lagi memaksa, karena kita
sudah sama-sama tuanya, artinya, sama-sama bisa mikirnya, tau mana yang baik
mana yang tidak. Waktu untuk bersyi’ar sudah habis, waktu untuk mengbarkan
sudah selesai. Jadi, setelah artikel ini, saya tidak akan menceritakan atau
mengungkap bab soal “Kunci The Power” lagi. Jika ada yang minta nomer togel.
Minta ilmu pelet, pengasihan, penglarisan, penyembuhan, naik jabatan, atau
bertanya tentang hal-hal gha’ib, guru sejati, jati diri dllnya, sungguh, dengan
amat sangat sedih, saya tidak akan menanggapi lebih, karena saya sudah berulang
kali memberikan peluang, menawarkan Kunci The Power, agar bisa sendiri, tapi
dianggap meraup keuntungan pribadi. Saya Tinggal Ucapkan Lakum Dinukum Waliyadin.
Jadi.... Silahkan di pikir selogika mungkin,
adakah yang semurah Wong Edan Bagu...?! Murah, bukan berati murahan, murah
saya, karena Cinta Kasih Sayang. Adakah yang seterbukan Wong Edan Bagu...?!
Membeli buku Bimbingan Laku Hakikat Hidup “Kunci
The Powr” semahar Rp. 550.000 itu, kalau dalam belajarnya, tidak bisa datang ke
tempat saya, karena sibuk bekerja atau karena kepentingan lain-lainya, kalau
bisa datang langsung ke tempat saya. GRATIS. Buku saya berikan secara
Cuma-Cuma. Kurang apa coba...?!
Jika maunya, enjoy di rumah atau tetap bisa
sibuk kerja ditempat, kumpul sama keluarga, tapi bisa sambil belajar, terus
buku bimbingannya di kirim secara gratis. Dengan alasan, katanya syiar, katanya
Cinta Kasih Sayang. Berati kan, harus rela mengirim buku gratis dan siap
melayani bimbingan dari jarak jauh. He he he . . . Edan Tenan. Silahkan dipikir
saja. Kira-kira menurut nalar Anda bagaimana...
Bagi yang sudah berhasil memiliki Buku
Bimbingan “Kunci The Power”. Tolong...7x, berkomunikasihlah dengan saya selalu,
agar tidak mengalami kesulitan, tanyakan jika ada yang tidak dipahami. Agar
saya bisa menjelaskannya. Jangan sekali-kali merubah apa yang sudah saya
Pakemkan dalam buku tersebut, karena semuanya sudah saya Racik Pas. Dan jangan
karena sudah memiliki bukunya, lalu diam saja dan merasa cukup dengan buku
tersebut. Saya ingin siapapun yang sudah berhasil memiliki Buku Bimbingan “Kunci
The Power” bisa berhasil tanpa mengalami kesulitan apapun, hal ini, hanya bisa
di lakukan dengan cara berkomunikasih selalu. Bukan diam saja. Seklian dan
Terima Kasih.
Duh... Gusti
Ingkang Moho Suci. Pencipta dan Penguwasa alam semesta seisinya. Bapak Ibu dari
segala Ilmu Pengetahuan, maafkan lah saya, jika apa yang saya tulis dan saya
sebarkan melalui media internet ini, adalah kesalahan yang tidak saya sengaja.
saya hanya ingin menyebarluaskan ilmu pengetahuan yang saya dapatkan dari-Mu,
agar tidak ada lagi kegelapan dan kesesatan di dunia ini. Damai
dihati, damai didunia, damai Di Akherat.
Damai...
Damai... Damai Selalu Tenteram. Sembah
nuwun,,, Ngaturaken Sugeng Rahayu, lir Ing Sambikolo.
Amanggih Yuwono.. Mugi pinayungan Mring Ingkang Maha Agung. Mugi kerso Paring
Basuki Yuwono Teguh Rahayu Slamet.. BERKAH SELALU. Untuk semuanya tanpa
terkecuali, terutama Para Sedulur, khususnya Para Kadhang Konto dan Kanti Anom
Didikan saya. yang senantiasa di Restui Hyang Maha Suci Hidup....._/\_..... Aaamiin
dan, Terima Kasih. Terima Kasih. Terima Kasih *
Ttd: Wong Edan Bagu
Putera Rama Jayadewata Tanah Pasundan
Handphon:
0858 - 6179 - 9966
http://putraramasejati.wordpress.com
http://webdjakatolos.blogspot.com
Post a Comment