LUNTUR:
LUNTUR:
Oleh: Wong Edan Bagu
Putera Rama Jayadewata Tanah Pasundan
Djawa dwipa. Hari Senin Wage. Tgl 29 Pebruari
2016
Ditambakno mrono mrene.
Tiwas-tiwas... ndedowo larane.
Nangin tombo sejatine. Ora
liyo mung awake dewe...
Syair Lagu
"Luntur" Karya : Alm. Gesang
Artinya;
“Berobat ke sana kemari, Sampai-sampai berkepanjangan sakitnya,
Namun obat sebenarnya, Tidak lain hanya diri sendiri”
Namun obat sebenarnya, Tidak lain hanya diri sendiri”
Ada saatnya kita berbahagia dan ada saatnya juga kita
bersedih. Demikian pun, adakalanya kita suka cita dirundung cinta, namun ada
kalanya juga kita sedih nestapa akibat putus cinta. Tidak sedikit orang-orang
yang datang langsung menemui saya, atau melalui internet, hanya untuk
berkonsultasi dengan saya, menanyakan
obat apa dan solusi yang bagaimanakah, untuk menghilangkan rasa sedih pedih
karena patah hati? Atau sakit hati?
Saya sarankan agar mereka yang sedang dirundung duka
karena patah hati, agar sekiranya mereka bercermin ke dalam diri pribadi. Obat
penyembuh perasa’an sakit sebenarnya, ada di dalam diri pribadinya sendiri.
Namun sayangnya, kebanyakan diantara mereka yang sedang patah hati, melakukan
pelarian dengan cara minum-minuman keras, berbelanja, jalan-jalan ntuk
melampiasan nafsu sesa’at, bahkan tak jarang lari ke paranormal sebagai solusi
sementara.
Padahal... Inti permasalahannya, ada di dalam dirinya sendiri. Yaitu; Ego kemelekatan terhadap cinta yang salah arti dalam penerapannya, dan nafsu menjadi sebab penderita’an akan hal itu, apabila kemelekatan tersebut, tidak bisa terwujud sesuai dengan yang di harapkan. Hanya dengan melakukan intropeksi diri “duduk diam” Nang Ning Nung (tenang, hening, nunggal/menyatu) antara hati dan pikiran, jiwa dan raga, perasa’an dan rasa, lahir bathin, roh dan Roh Suci, sedulur papat dan pancer, kawulo dan Gusti manunggal, menyatu, bersatu padu menjadi satu kesatuan.
Padahal... Inti permasalahannya, ada di dalam dirinya sendiri. Yaitu; Ego kemelekatan terhadap cinta yang salah arti dalam penerapannya, dan nafsu menjadi sebab penderita’an akan hal itu, apabila kemelekatan tersebut, tidak bisa terwujud sesuai dengan yang di harapkan. Hanya dengan melakukan intropeksi diri “duduk diam” Nang Ning Nung (tenang, hening, nunggal/menyatu) antara hati dan pikiran, jiwa dan raga, perasa’an dan rasa, lahir bathin, roh dan Roh Suci, sedulur papat dan pancer, kawulo dan Gusti manunggal, menyatu, bersatu padu menjadi satu kesatuan.
Penganalisa’an inti permasalahan, akan hadir secara
alami dan sesuai Firman yang tersurat dan tersirat atas Kuasa Hyang Maha Suci
Hidup. mempertanyakan kembali perspektif cinta kasih sayang sebenarnya, yang
diharapkan, hingga sampai ke perhitungan untung rugi dalam suatu ikatan cinta
kasih sayang jika tanpa iman.
Proses perenungan alami dan sesuai Firman yang
tersurat dan tersirat atas Kuasa Hyang Maha Suci Hidup ini, yang akan
memberikan bukti obyektif, yang dengan sendirinya, akan menuntun pandangan hidup
dalam kehidupan dan menetralisir perasa’an kecewa atau sakit hati.
Memang tidak semudah yang dikatakan, ketika hendak
melakukannya, karena cinta kasih sayang yang telah menyalah kaprahkan ego dan
nafsu, erat kaitannya dengan yang namanya masalah perasaan. Perasaan seringkali
bertentangan dengan logika. Dan Perasa’an inilah yang telah banyak membelenggu
kebanyak manusia, sampai ke kalangan para ahli, sejak awal pembelajaran
menjajah dirinya. Jangankan yang selain Tuhan. berTuhan saja, kita dengan
Perasa’an. Padahal kita tau, bahwa yang namanya Perasa’an itu, bohong, palsu,
semu, dusta dan mencelaka kan jika tanpa
iman yang benar dan tepat.
Para Sedulu dan Para Kadhang kinasihku sekalian... Ketahuilah.
Para Sedulu dan Para Kadhang kinasihku sekalian... Ketahuilah.
Beratnya jodoh atau ringannya jodoh. Beratnya rejeki
atau ringannya rejeki, beratnya sukses atau ringannya sukses dan lain
sebagainya itu. Semua bergantung dari sudut pandang mana kita melihatnya.
Dari cinta kasih sayang Buta...?! atau
Dari Cinta Kasih Sayang yang Waskita...?!
Dan keduanya tidak ada yang sia-sia atau percuma jika
kita Laku Wahyu Panca Gha’ib. Semua
tanpa terkecuali ada hikmah pembelajaran yang perlu di petik, untuk bekal
menyelesaikan Proses kehidupan di dunia ini. INGAT... Tidak selembar daunpun
yang jatuh ke bumi ini tanpa kehendak Tuhan... Dan yang harus lebih di INGAT
lagi... Inna lillaahi wa inna
illaahi roji’un. Dari Tuhan kita berasal dan hanya kepadanyalah kita kembali.
Bukan yang lain.
Duh... Gusti Ingkang Moho Suci.
Pencipta dan Penguwasa alam semesta seisinya. Bapak Ibu dari segala Ilmu
Pengetahuan, maafkan lah saya, jika apa yang saya tulis dan saya sebarkan
melalui media internet ini, adalah kesalahan yang tidak saya sengaja. saya
hanya ingin menyebarluaskan ilmu pengetahuan yang saya dapatkan dari-Mu, agar
tidak ada lagi kegelapan dan kesesatan di dunia ini. Damai dihati, damai didunia, damai Di Akherat.
Damai... Damai... Damai Selalu
Tenteram. Sembah nuwun,,, Ngaturaken Sugeng Rahayu, lir Ing Sambikolo. Amanggih
Yuwono.. Mugi pinayungan Mring Ingkang Maha Agung. Mugi kerso Paring Basuki
Yuwono Teguh Rahayu Slamet.. BERKAH
SELALU. Untuk semuanya tanpa terkecuali, terutama Para Sedulur, khususnya Para
Kadhang Konto dan Kanti Anom Didikan saya. yang senantiasa di Restui Hyang Maha
Suci Hidup....._/\_..... Aaamiin dan, Terima Kasih. Terima Kasih. Terima Kasih
*
Ttd: Wong Edan Bagu
Putera Rama Jayadewata Tanah Pasundan
Handphon:
0858 - 6179 - 9966
http://putraramasejati.wordpress.com
http://webdjakatolos.blogspot.com
Post a Comment