Manunggal Kuwi. Ana apa-apa Kunci. Laka apa-apa Kunci.
Manunggal Kuwi.
Ana apa-apa
Kunci. Laka apa-apa Kunci.
Oleh:
Wong Edan Bagu
Putera
Rama Jayadewata Tanah Pasundan
Djawa
dwipa. Hari Rabu Kliwon. Tgl 06 Januari 2016
Manunggal
Kuwi...
Ana
apa-apa Kunci. Laka apa-apa Kunci. (Ada apa-apa Kunci. Tidak ada apa-apa
Kunci).
Ana
apa-apa Kunci. Laka apa-apa Kunci itulah yang dimaksud Manusia Seutuhnya atau
Manusia Sadar.
Manusia Seutuhnya
atau Manusia Sadar
itulah yang disebut Manusia Hidup. Manusia Hidup itu harus kenal dan mengetahui
Hidupnya. Karena jika tidak kenal dan mengetahui Hidupnya, berati bukan Manusia
Hidup, melainkan Mayat Hidup.
Manusia Hidup atau Manusia seutuhnya atau Manusia Sadar adalah manifestasi Hyang Maha Suci Hidup di dunia, yang memiliki kebutuhan mengagungkan dan memiliki keperluan memuliakan Hyang Maha Suci Hidup, dalam kata lain, menomer satukan atau mengutamakan Hyang Maha Suci Hidup.
Karena
inilah Manusia Hidup atau Manusia Sadar diberikan ha-hak istimewa oleh Hyang
Maha Suci Hidup. Untuk menjadi manusia sadar, harus melampaui kedudukan sebagai
manusia (an-nas) terlebih dahulu, bukan hanya sekedar manusia berkesadaran
hewan yang memangsa dan dimangsa sesamanya.
Hidup adalah kehendak, untuk membuktikan bahwa dirinya ada, bukan khayal. Inilah yang mesti disadari oleh kita sebagai Manusia Hidup, untuk menyadarinya ujilah dirimu. Tempalah jiwamu. Paksalah ragamu.
Akuilah
dengan kesadaran, bahwa dirimu merupakan manusia terbuat dari tanah, yang
disemayami ruh Ilahi.
Akuilah
dengan kesadaran, bahwa keberadaan manusia yang lain, juga sama dengan dirimu,
sehingga tidak usah merasa lebih tinggi atau rendah.
Akuilah
dengan kesadaran, bahwa yang paling tinggi derajatnya, diantara insan, adalah
mereka, yang sudah mencapai pencerahan, dengan menyaksikan Hakikat yang Ilahi,
yang tersembunyi didalam dirinya.
Manusia
hakiki (sejati ) adalah, wujud hak, kemandirian dan kodrat.
Berdiri
dengan sendirinya, Sukma menjelma sebagai hamba.
Hamba
menjelma pada Sukma, nafas sirna menuju ketiadaan.
Kehampa’annya
meliputi alam semesta.
Duhai anak cucuku....
Wahai kadhang kinasihku...
Ambillah Hiqmah/Manfaat dari apa yang telah Aku jalani ini.
Karena sesungguhnya, menjalani jauh lebih mudah dari pada mencari dan mengalami/merasakan. Urusan duniawimu dan kekawatiranmu akan hilang sekejab bila mengerti akan Rasa dan Manfaat dari yang Tersirat dan Tersurat dalam Rasa.
Ambillah Hiqmah/Manfaat dari apa yang telah Aku jalani ini.
Karena sesungguhnya, menjalani jauh lebih mudah dari pada mencari dan mengalami/merasakan. Urusan duniawimu dan kekawatiranmu akan hilang sekejab bila mengerti akan Rasa dan Manfaat dari yang Tersirat dan Tersurat dalam Rasa.
Tak perlu
kau ritualkan juta’an dinar, tak perlu kau tirakatkan puluhan hari, tak perlu
kau lafalkan sekian ribu, cukup engkau rasakan dalam setiap celah-celah
bunyinya sa’at Patrap, rasakan,,, rasakan dan Rasakan. Betapa kasih Gusti-Mu
kepada-mu.
INI DIMENSI DIRI SEJATI KITA:
Ono
dodo = ada dada.
Sak jerone dodo ono milike (panggonan) = didalam dada ada milike (tempat/ruang)
Sak jerone Milike ono Qolbun = didalam Milike ada Qolbun.
Sak jerone Qolbun ono Jantung = didalam Qolbun ada Jantung.
Sak jerone Jantung ono Aling – Aling = didalam Jantung ada Aling-Aling/Pembatas.
Sak jerone Aling – Aling ono Jisim Putih = didalam Aling-Aling ada Jisim Putih/qorin.
Sak jerone Jisim Putih ono Sukmo = didalam Jisim Putih ada sukma/jiwa/roh.
Sak jerone Sukmo ono Roso = didalam Jiwa ada Rasa/Hidup/Roh Suci.
Sak jerone Roso ono Alloh = didalam Rasa ada Alloh/Allah/Tuhan/Maha Suci Hidup.
Sak jerone Alloh ono Ingsun = didalam Alloh ada Aku.
Sak jerone dodo ono milike (panggonan) = didalam dada ada milike (tempat/ruang)
Sak jerone Milike ono Qolbun = didalam Milike ada Qolbun.
Sak jerone Qolbun ono Jantung = didalam Qolbun ada Jantung.
Sak jerone Jantung ono Aling – Aling = didalam Jantung ada Aling-Aling/Pembatas.
Sak jerone Aling – Aling ono Jisim Putih = didalam Aling-Aling ada Jisim Putih/qorin.
Sak jerone Jisim Putih ono Sukmo = didalam Jisim Putih ada sukma/jiwa/roh.
Sak jerone Sukmo ono Roso = didalam Jiwa ada Rasa/Hidup/Roh Suci.
Sak jerone Roso ono Alloh = didalam Rasa ada Alloh/Allah/Tuhan/Maha Suci Hidup.
Sak jerone Alloh ono Ingsun = didalam Alloh ada Aku.
INI CARANYA:
Nang
Neng Ning Nung. Adalah lakonnya. “Nang-Tenang. Neng-Meneng. Ning-Hening.
Nung-Nunggal”. Maksudnya. Duduk, diam, semedi mengalahkan kemunafikan diri/ego.
Wahyu Panca Gha’ib. Adalah lakunya; Maksudnya Patrap Palungguh
“Kunci-Paweling-Asmo-Mijil-Singkir”.
INI PROSESNYA:
Jika
berhasil mengalahkan kemunafikan diri/ego. Jiwamu akan Hidup dan Hidupmu akan
bangkit lalu berkata. Aku-lah-Allah. He he he . . . Edan Tenan. Lalu...
Allah
Bertanya kepada Aku:
“Ana Curiga kalawan
Warangka. Yen mung katon Warangka, aneng ngendi Curiganira?”
(Ada Keris dan Warangka. Manakala hanya
terlihat Warangka, dimanakah Kerisnya ?)
Aku Menjawab:
Aku Menjawab:
“Amanjing
Warangka. Manunggal anyawiji!”
(Masuk kedalam Warangka. Manunggal menjadi satu!)
Alloh Bertanya lagi kepada Aku:
(Masuk kedalam Warangka. Manunggal menjadi satu!)
Alloh Bertanya lagi kepada Aku:
“Yen
mung katon Curiga, aneng ngendi Warangkaneki?”
(Manakala hanya terlihat Keris, dimanakah Warangkanya?)
Aku Menjawab lagi:
(Manakala hanya terlihat Keris, dimanakah Warangkanya?)
Aku Menjawab lagi:
“Amanjing
Curiga. Manunggal anyawiji!”
(Masuk ke dalam Keris. Manunggal menjadi satu!)
Kemudian Alloh bertanya:
(Masuk ke dalam Keris. Manunggal menjadi satu!)
Kemudian Alloh bertanya:
“Yen
musna ilang lelorone, dumunung ing ngendi?”
(Manakala hilang musnah keduanya, berada dimanakah?)
(Manakala hilang musnah keduanya, berada dimanakah?)
Aku Menjawab:
“Dumunung aneng Urip!”
(Berada didalam Hidup!)
Alloh tertawa Wahahahaha... Edan Tenan. Lalu Bertanya lagi:
Alloh tertawa Wahahahaha... Edan Tenan. Lalu Bertanya lagi:
“Ana ing
ngendi dununging Urip?”
(Dimanakah tempat kediaman Hidup?)
Aku Menjawab:
“Ana Ing Galihing Kangkung,
Ana Ing Gigiring Punglu,
Ana Ing Susuhing Angin,
Ana Ing Wekasaning Langit.
(Berada di inti tumbuhan Kangkung,
Berada di sudut Pelor,
Berada di Kediaman Angin,
Berada di akhir Langit. )
Alloh tertawa lagi... Edan Tenan. Wahahahahaha. Lalu bertanya lagi:
(Dimanakah tempat kediaman Hidup?)
Aku Menjawab:
“Ana Ing Galihing Kangkung,
Ana Ing Gigiring Punglu,
Ana Ing Susuhing Angin,
Ana Ing Wekasaning Langit.
(Berada di inti tumbuhan Kangkung,
Berada di sudut Pelor,
Berada di Kediaman Angin,
Berada di akhir Langit. )
Alloh tertawa lagi... Edan Tenan. Wahahahahaha. Lalu bertanya lagi:
“Yen ilang Alip, lebur
marang Lam Awal lan Lam Akhir. Ilang Lam Awal lan Lam Akhir, lebur marang Ha'.
Yen lebur Ha' dumunung aneng ngendi?”
(Jika hilang huruf Alif, maka lebur kedalam Lam Awwal dan Lam Akhir. Jika hilang Lam Awwal dan Lam Akhir, lebur kedalam Ha'. Jika lebur Ha', berada dimanakah?)
Aku Menjawab:
(Jika hilang huruf Alif, maka lebur kedalam Lam Awwal dan Lam Akhir. Jika hilang Lam Awwal dan Lam Akhir, lebur kedalam Ha'. Jika lebur Ha', berada dimanakah?)
Aku Menjawab:
“URIP!” (Hidup!)
Alloh Menyela:
Alloh Menyela:
“ALIP
Jisimingsun!”
(ALIP Jasad-Ku!)
Aku Menyela juga:
Aku Menyela juga:
“ANG Raganingsun!”
(ANG Raga-Ku!)
Alloh Menyela lagi:
Alloh Menyela lagi:
“LAM AWAL lan LAM AKHIR
Napsuningsun!”
(LAM AWWAL dan LAM AKHIR Nafas-Ku!)
Aku Menyela juga:
(LAM AWWAL dan LAM AKHIR Nafas-Ku!)
Aku Menyela juga:
“UNG
Suksmaningsun!”
(UNG Suksma-Ku!)
Alloh Menimpali lagi:
Alloh Menimpali lagi:
“HU
Ruhingsun !”
(HU Roh-Ku!)
Aku Menimpali juga:
“MANG
Atmaningsun!”
(MANG Atma-Ku!)
Alloh:
Alloh:
“ALLAH Asmaningsun!”
(ALLAH Nama-Ku!)
Aku:
Aku:
“HONG
Asmaningwang!”
(HONG Nama-Ku!)
Alloh:
Alloh:
“ALIP,
LAM AWAL, LAM AKHIR, HU............ALLAH!”
Aku:
“ANG, UNG, MANG.............HONG!”
ANG, UNG, MANG, HONG (AM, UM, MAM, AUM)
Alloh diam.. Lantas menantang secara halus:
“Yen tebu weruh legine, yen endhog weruh dadare!”
(Apabila Tebu nyata manisnya, apabila telur nyata isinya!”
Aku:
“ANG, UNG, MANG.............HONG!”
ANG, UNG, MANG, HONG (AM, UM, MAM, AUM)
Alloh diam.. Lantas menantang secara halus:
“Yen tebu weruh legine, yen endhog weruh dadare!”
(Apabila Tebu nyata manisnya, apabila telur nyata isinya!”
(ini adalah Gaya
seni Bahasa Hidup, yang maksudnya meminta bukti nyata dari semua yang telah
diucapkan. Jika Berhasil. Aku akan menjawab; Sumangga ing Karsa. Namun bila
belum berhasil. Aku akan kembali ke awal) Ingat... Bukan Gagal, tapi kembali ke
awal lagi. Begitu seterusnya.
INI HASILNYA:
Dengan nada
lirih dan tersendat tangis.
Aku
mengitrospeksi diri ini...
Dibawah
Kuasa Hyang Maha Suci Hidup.
Digerbang
Tahun 2016...
Aku kembali
tertunduk.
Disaat semua
Manusia bergembira...
Merayakan
Penyambutan Tahun Baru 2016.
Dengan hiruk
pikuknya mercon kembang api...
Aku sumujud
sungkem ingarsaning Gusti Ingkang Moho Suci.
Lirih
tangisku karena mengingat kembali...
Selama
perjalanan setahun kemarin.
Tentang apa
yang sudah saya kabarkan dan saya wejangkan...
Kepada yang
saya kasihi, belum berhasil menuntun mereka ke gerbang finis
keberhasilan/Sukses.
Romo.... Sungguh....
Romo.... Sungguh....
Satu Ilmu-Mu
ini, berat tarasa dipundak.
Sebuah Ilmu
yang sekian ribu tahun di buru oleh
sekalian Para Pecinta-MU.
Di Dzikirkan
oleh seluruh Umat Pemuja-Mu.
Dan tak
henti-hentinya mereka dzikirkan secara terus-menerus memburu-Mu.
Tak kenal
lelah dan nyerah, walau rintangan dan hambatan, tak ada satupun yang ringan
bagi mereka, mereka tetap laju menuj-Mu.
Namun Aku menjalaninya bukan dengan berDzikir.
Bukan dengan
Wiridz, bukan juga dengan tafakur.
Aku mencari-Mu
dengan mengalaminya sendiri, bukan katanya.
Sungguh Berat dipundak kecil ini.
Sungguh Berat hingga terasa menghancurkan tulang Belakangku.
Sebuah Lakon yang Maha Dahsyat.
Sungguh Berat dipundak kecil ini.
Sungguh Berat hingga terasa menghancurkan tulang Belakangku.
Sebuah Lakon yang Maha Dahsyat.
Sebuah Laku
yang Maha Hebat.
Yang tersurat oleh Dzat yang Maha Agung.
Yang tersurat oleh Dzat yang Maha Agung.
Yang
tersirat oleh Dzat Hyang Maha Suci.
Dan Aku merasakan ke Dahsyatan dan ke Hebatan-Mu itu.
Dan Aku merasakan ke Dahsyatan dan ke Hebatan-Mu itu.
Dengan
nyata, bukan katanya apapun dan siapapun.
Surat yang mampu meremukkan Hati, meskipun bertahan dengan iman sekuat besi. Sirat yang mampu meluluhkan jiwa, meskipun bertahan dengan ego sekeras baja. Namun siapapun yang mengerti kedahsyatan ke Dahsyatan dan ke Hebatan-Mu ini, akan mengerti, bahwa butiran debu Cipta’an-Mu, akan lebih besar dari pada kebesaran hati dan jiwa ini.
Sungguh begitu besarnya dirimu Gusti...
Sehingganya...
Hanya dengan Kasih-Mu saja.
Engkau mampu
membuat para pelantun Surat-Mu, para pemuja sirat-Mu.
Merasa kuat
dan tenang.
Gusti Ingkang Moho Suci...
Awalnya Aku
hanya sebatas mengerti. Kini Aku lebih mengerti lagi...
Aku mengerti
bahwa setiap Cipta’an-Mu.
Sesungguhnya
diberikan sebuah Wahyu dan Muzizat yang tak akan pernah habis.
Wahyu dan Muzizat yang tak Kalah dengan yang Engkau berikan kepada para Nabi dan Rasul-Mu. Wahyu dan Muzizat yang tak hanya diberikan pada para umat-Mu Rasul Muhammad. Matur nuwun Romo...... Matur nuwun Gusti...... Matur Nuwun.
Terima kasih sudah Engkau jelaskan/terangkan dengan penuh kasih kepada-Ku.
Wahyu dan Muzizat yang tak Kalah dengan yang Engkau berikan kepada para Nabi dan Rasul-Mu. Wahyu dan Muzizat yang tak hanya diberikan pada para umat-Mu Rasul Muhammad. Matur nuwun Romo...... Matur nuwun Gusti...... Matur Nuwun.
Terima kasih sudah Engkau jelaskan/terangkan dengan penuh kasih kepada-Ku.
Tentang arti
yang sebagian besar, orang hanya mengerti dengan melafalkannya.
Namun Engkau
menerangkannya dengan penuh arti dan rasa kepada-Ku.
Iya Romo..... kini Aku mampu merasakannya dengan Nyata.
Satu Ilmu yang hanya bisa dperoleh setelah melewati selaput fitrah.
Selaput yang tak kasat mata namun dapat dirasakan.
Selaput yang memisahkan raga yang terikat oleh duniawi.
Iya Romo..... kini Aku mampu merasakannya dengan Nyata.
Satu Ilmu yang hanya bisa dperoleh setelah melewati selaput fitrah.
Selaput yang tak kasat mata namun dapat dirasakan.
Selaput yang memisahkan raga yang terikat oleh duniawi.
Sehingga tak
bisa merasakan keberadaan-Mu, yang senantiasa mengalir disetiap desiran darah
dan membusan napas. Selaput yang membutakan mataku akan sebuah hakikat cinta
tertinggi yang Hanya kepada-Mu. Selaput yang selalu membuat kawatir, ragu,
bimbang dan takut.
Yang
seharusnya tidak perlu kawatir, ragu, bimbang dan takut. menghadapi apapun.
Karena Engku telah memberikan Wahyu dan Muzizat yang Maha Sempurna.
Melengkapi Shyadatku-Jiwa Ragaku.
Melengkapi Fatehahku-Ibadahku.
Melengkapi La Haula Wala Quwwata Illa Billah...ku-Imanku.
Dan Engkau menunjukkan dengan Rasa, bukan dengan perasa’an.
Rasa yang teramat dalam lagi lembut.
Karena Engku telah memberikan Wahyu dan Muzizat yang Maha Sempurna.
Melengkapi Shyadatku-Jiwa Ragaku.
Melengkapi Fatehahku-Ibadahku.
Melengkapi La Haula Wala Quwwata Illa Billah...ku-Imanku.
Dan Engkau menunjukkan dengan Rasa, bukan dengan perasa’an.
Rasa yang teramat dalam lagi lembut.
Yang dapat melenakan setiap diri yang belum melewati selaput fitrah.
Matur nuwun Gusti.... Gusti Ingkang Moho suci. Matur Nuwun....
Telah menjadikan Aku sebagai Manusia Hidup Seutuhnya, yang tidak mementingkan berapa banyak jumlah Dzikir yang Aku lafalkan, namun telah menjadikan aku, bagaimana merasakan setiap dzikir itu, memiliki Rasa dan Fadillah pada setiap pengucapan dan pengaplikasiannya.
Matur nuwun Gusti.... Gusti Ingkang Moho suci. Matur Nuwun....
Telah menjadikan Aku sebagai Manusia Hidup Seutuhnya, yang tidak mementingkan berapa banyak jumlah Dzikir yang Aku lafalkan, namun telah menjadikan aku, bagaimana merasakan setiap dzikir itu, memiliki Rasa dan Fadillah pada setiap pengucapan dan pengaplikasiannya.
Rasa yang hanya dimiliki oleh para hambamu yang mau menjadikan diri-Mu adalah Diriku.
Raga-ku dan Dzat-ku adalah Dzat-Mu.
Sifat-ku dan gerakan-ku adalah Sifat-Mu.
Nama baik-ku, perjuangan-ku dan prestasi-ku di bawah Asma-Mu
Matur Nuwun Gusti..... Aku telah mengerti.
Sekian lama Aku Berdoa agar aku diberikan keselamatan di Dunia dan Akhirat.
Sekian lama
Aku Berkelana agar aku bisa mengenal diri dan guru sejati.
Sekaian lama
Aku Bersemedi agar aku bisa aman, nyaman, tenang bahagia dan tenteram.
Kini Aku mengerti landasannya. Kini Aku merasakan pondasinya.
"Ana apa-apa KUNCI. Laka apa-apa KUNCI"
Kini Aku mengerti landasannya. Kini Aku merasakan pondasinya.
"Ana apa-apa KUNCI. Laka apa-apa KUNCI"
He he he . . . Edan Tenan. SALAM RAHAYU
HAYU MEMAYU HAYUNING KARAHAYON KANTI TEGUH SLAMET BERKAH SELALU Untukmu Sekalian para Kadhang Konto dan Kanti
Anom maupun Sepuh kinasih saya, yang
senantiasa di Restui Hyang Maha Suci Hidup. Pamrih saya berharap ARTIKEL Saya
Kali INI. Dapat Bermanfaat untuk semua Kadhang
kinasihku sekalian tanpa terkecuali yang belum mengetahui ini dan Bisa
Menggugah Rasa Hidup-nya siapapun yang membacanya.
*Matur
Nuwun ROMO....._/\_.....Terima Kasih.Terima Kasih. Terima Kasih*
Ttd:
Wong Edan Bagu
Putera
Rama Jayadewata Tanah Pasundan
Handphon: 0858 – 6179 - 9966
http://putraramasejati.wordpress.com
http://webdjakatolos.blogspot.com
Post a Comment