TAKUT...!!! APA ITU TAKUT...???
TAKUT...!!!
APA ITU TAKUT...???
Berikut
ini PENJELASAN Tentang Takut dan Soal Takut.
Oleh:
Wong Edan Bagu
Putera
Rama Tanah Pasundan
Iddu
Fitri 1436. H. Hari Jumat Pahing. Tgl 17 Juli 2015
Sedikit
Soal Definisi “TAKUT”
1.
Takut:
Merasa Gentar ngeri menghadapi sesuatu yang dianggap akan mendatangkan bencana;
Jika Istri/Suami marah/minta cerai nantinya, jika anak kecewa, jika celaka,
jika tidak berhasil, jika tidak makan, jika tidak selamat dll. Akhirnya, tidak
punya nyali atau keberanian untuk ber HAM. Sehingganya jadi pengecut dan
pecundang; Keinginan, cita-cita dan harapan
menjadi pupus dan sirna. (TERPURUK) Pamungkasnya TRAUMA.
2.
Takut-Takut:
Merasa tidak yakin/percaya sehingga Setengah-setengah dalam
berkesimpulan/berkeputusan; Jangan2x Istri/Suami curiga, jangan2x tidak bisa,
jangan2x berakibat fatal, jangan2x tambah parah, jangan2x dan jangan2x dll. Akhirnya, bimbang, gelisah, khawatir, kacau-balau,
ragu-ragu, segan atau segan-segan, malu atau malu-malu dll. Semangat dan selera
jadi hilang dan lenyap (TERBELENGGU) Pamungkasnya TRAUMA.
Sedikit
Tentang Hakikat ”TAKUT”
Takut
itu ibarat dari kepedihan dan kebakaran hati, disebabkan terjadinya yang tidak
disukai pada masa depan atau hari esok yang dikiranya, yang disangkanya, yang
diduganya akan seperti egonya. Padahal itu belum tentu, karena masa depan dan
hari esok, adalah masih milik Hyang Maha Suci Hidup.
Sekali
lagi saya katakan; sesungguhnya takut adalah ibarat dari kepiluan hati dan
kebakaran hati. Dan kebakaran hati itu, ialah Takut;
Barang
siapa yang hatinya jinak hanya kepada Allah, bukan kepada selain Allah dan
hatinya memiliki kebenaran yang Hidup, maka jadilah ia anak zamannya yang
menyaksikan ke elokan al-Haq secara terus menerus, maka tiadalah ia akan
menoleh kepada masa yang akan datang. Maka tidak terdapat dalam dirinya suatu
perasaan takut maupun ragu, akan masa depan, masa yang akan datang atau hari
esok yang belum menjadi milik kita tersebut.
TAKUT:
Oleh:
Wong Edan Bagu
Putera
Rama Tanah Pasundan
Ketika
Aku bertemu dengan kalajengking atau mungkin binatang yang lebih mengerikan
lagi seperti kecoa, Aku membunuhnya. karena takut.
Ketika
Aku bertemu dengan Harimau atau Singa atau ular berbisa, Akupun melarikan diri
karena takut.
Ketika
Aku di olok-olok oleh teman bahwa aku penakut, maka kupukul temanku itu. Aku
tidak takut karena Aku merasa kesal dan marah. Demi untuk mempertahankan harga
diriku.
Ketika
Aku sedang beribadah. Sholat/semedi dllnya. Aku menundanya ketikan Sang
Permaisuruku memanggil, menyuruh dll. Karena Aku takut kalau istriku akan marah
dan tersinggung jika tidak lebih di pentingkan. Aku takut kalau permaisuriku
akan minta cerai jika marahnya sudah kelewat. Aku takut kehilangan sang
permaisuriku yang denog deblon moblong-moblong yang bohay itu.
Ketika
Aku Mendapat kabar teman atau tetanggaku sakit.
Namun
Aku lebih memilih pekerja’anku. Karena Aku takut tidak mendapat penghasilan
yang nantinya akan membuatku jadi tidak bisa makan dan merokok.
Ketika
Aku Mengetahui ada acara kekadhangan/pengajian akbar.
Namun
aku lebih memilih menghibur/ngeloni anak astriku. Karena Aku takut anaku
menangis dan istriku kecewa. Karena Aku takut anaku sakit hati dan istriku
tidak ngasih jatah birahiku.
Ketika
Aku diajak ngobrol soal Tuhan dan
tentang Tuhan.
Namun
Aku lebih memilih menepati janjiku kepada rekan bisnisku, dengan pacarku. Karena
Aku takut nama baiku akan tercemar dan harga diriku rusak.
Ketika
Aku ingin laku mendekatkan diri kepada Tuhan.
Namun
Aku lebih memilih mendekatkan diri pada istriku, anaku, keluargaku, temanku,
pacarku, kepertinganku, keperluanku dll. Karena Aku takut kehilangan dan
mengecewakan semua itu.
Ketika
Aku melihat kebaikan dan kebenaran disuatu ketika.
Namun
Aku lebih memilih berpaling dan menghindar karena kebaikan dan kebenaran itu
datangnya dari sesuatu yang tidak saya suka, dari orang yang saya benci. Karena
Aku takut dianggap remeh dan sepele (GENGSI)
Pernah
kucoba membunuh takut dalam diriku ini, dengan cara melakukan bunuh diri. tapi
tidak jadi, karena Aku takut mati.
Akupun
tetap hidup dan menemukan ketakutan-ketakutan lainya, aku takut menjadi miskin,
aku takut tidak mendapat pekerjaan, takut anaku tidak makan, takut istriku
berpaling, takut tidak mendapat kepercaya’an dari sesama, takut jadi pengangguran,,,
bla,,,bla,,,bla,,, dll.
Dan
Aku masih bertahan hidup demi takut itu.
Dan
semakin takut, akhirnya trauma itu membelenggu diriku. Lama-lama Aku berpikir
bagaimana jika kelak aku takut hidup. Dan akhirnya aku benar-benar takut hidup.
Dan
kucoba lakukan bunuh diri untuk yang kedua kali, tapi aku takut matinya nanti
masuk neraka... Disini saya tertawa... He he he . . . Edan Tenan.
Ternyata
aku telah di permainkan dan diolok-olok oleh takutku sendiri. Aku mulai kesal,
dan menyesal, berani memukul orang yang pernah mengolok-olokku dulu, ternyata
itu tidak benar. Yang benar adalah aku harus memukul takutku sendiri, karena
yang mempermainkan Aku adalah takutku sendiri, bukan orang-orang itu.
Mengapa
aku selalu ditakut-takuti oleh hal-hal yang ada di imajinasiku sendiri. Oleh duga’anku
sendiri, oleh sangka’anku sendiri, oleh raba’anku sendiri. Oleh sesuatu yang
belum tentu terjadi benar.
Aku
jadi ingat dulu ketika aku menyukai seorang perempuan dan aku takut untuk
mengatakanya. Tapi kupaksa diriku mengatakanya dan memintanya menjadi pacarku
karena aku punya keinginan yang kuat untuk memilikinya.
Dan
ternyata dia tidak semenakutkan yang saya duga dan sangka.
Kesimpulanku
adalah ; Takut adalah suatu kekhawatiran tanpa dasar sama sekali. Takut adalah
malu. Takut adalah ketidaksiapan. Takut adalah mengetahui kekuatan-kekuatan
yang lebih besar diluar diri kita. Takut adalah aib. Akhirnya kutemukan cara
agar tidak takut, yaitu menjadi sesuatu yang menakutkan. Wahahahhaha...... Edan
Tenan. Tapi ingat... yen wani aja wedi-wedi. Yeng wedi aja wani-wani.
Ketika
Aku lebih menakutkan dari apapun diluar sana. Maka semua menjadi kadhangku,
segalanya menjadi kekasihku, termasuk setan dan pasukanya, termasuk cacing,
ulat bulu, kucing, tikus, cicak dan hal-hal lain yang sangat menakutkan lainnya...
“MAKA”.... Jadikan Dirimu Semenakutkan
mungkin dan kau akan kalahkan sendiri takutmu itu, dengan sangat Mudah.
Orang
yang pemberani adalah orang yang tidak memiliki kekhawatiran/keraguan akan
apapun, karena dia lah yang sungguh sangat menakutkan. Cobalah dan jangan takut
salah, kalaupun kau salah jangan takut untuk mengakuinya. SELESAI.
Bagi
saya Wong Edan Bagu. Di dunia ini dan akherat nanti. Tidak sada satupun yang
menakutkan. Hanya satu yang kutakutkan di dunia ini dan di akherat nanti, tapi
bukan karena DIA sangat menakutkan, namun karena Aku tidak bisa membuatNYA “takut"
Yaitu Hyang Maha Suci Hidup. He he he . . . Edan Tenan. Salam Rahayu kanti
Teguh Slamet Berkah Sukses selalu untukmu sekalian Pro Kadhang Kinasihku
Semuanya tanpa Terkecuali. Selamat Merayakan Hari Raya Iddul Fitri 1436. H. Minal
Aidzin wal faizin. Mohon Ma’afkan Kesalah dan Dosa serta Luput saya lahir
hingga bathin ya. Sebaliknya, sebelum dimintai ma’af. Dengan ketulusan kasih
hati. Sayapun telah ma’afkan Jua. Terima Kasih.
Ttd:
Wong Edan Bagu
Putera
Rama Tanah Pasundan
http://putraramasejati.wordpress.com
http://webdjakatolos.blogspot.com
https://padepokanonlinekuncithepower.wordpress.com
Post a Comment