Guyon Sufi Ala... Wong Edan Bagu:
Guyon
Sufi Ala...
Wong
Edan Bagu
Putera
Rama Tanah Pasundan
Guyon...
dimulai;
Pada
suatu hari Raja Kambing mengadakan sidang terbatas dengan para pembantu
utamanya. Kita dengarkan pembicaraan mereka.
Kambing
pertama : Sang Raja Yang Mulia, kami melaporkan kondisi lapangan saat ini.
Kondisi masyarakat kita di abad milenium ini, masih tidak berbeda dengan
kondisi manusia yang kalah perang di abad pertengahan. Masih dalam perbudakan.
Masyarakat Paduka diperjual belikan, diangkut memakai pickup berdesak-desakan,
dan diberi menu harian hanya rumput dan daun-daunan.
Kambing
kedua : Kecuali kelompok hamba, Paduka, kami tinggal di benua Australia, kami
diberi konsumsi cukup dan selalu dicukur rapi, potongan bulu tubuh kami
dijadikan pakaian wool para selebrities.
Kambing
ketiga : Nasib kelompok kami lebih parah Yang Mulia, anak-anak kami yang masih
muda dipotong, dicincang, ditusuk, dibakar setengah matang, jadi santapan
manusia. Mereka bangga merasakan sate kambing muda.
Kambing
pertama menyahuti : Betul Sang Raja, kaki diikat, leher dikerat, kulit
dikelupas dan digambari wayang dan dijadikan pajangan di kamar tamu manusia.
Bahkan tulang belulang dengan daging melekat tersisa, dipotong dimasukkan kuah
panas dijadikan thengkleng kesukaan mereka. Betul-betul tidak
berperikebinatangan.
Dengan
kepala dingin, Sang Raja bertitah : Sahabat-sahabatku terkasih, cool-man, kalem
sedikit dong, kita tidak kalah-kalah banget. Cepat sebarkan instruksi ke semua
kelompok kalian. Ketika daging kalian masuk perut manusia, keluarkan energi
panas, tingkatkan tekanan darah mereka, buat mereka ketagihan, dan akhirnya
biarkan mereka terkena stroke. Minimal tempel darah mereka, jadilah lemak di
tubuh mereka, syukur kalau bisa bermukim di saluran jantung. Biar susah
bernapas. Mereka suka mengerat leher kita, buat tenggorokan mereka radang
kronis. Mereka suka menggantung kaki kita waktu menguliti, buat kaki mereka
terkena asam urat.
Kambing
pertama : Baik Sang Raja, hamba juga dikenal sebagai Bandot, kubuat juga yang
memakanku terpengaruh sifatku, lihat pakaian wanita tersingkap sedikit sudah
sakit kepala. Syukur kalau jatuh kesadarannya, biar dia menyesal seumur
hidupnya.
Sang
Raja Kambing : Roh ku sendiri akan masuk ke penguasa-penguasa durhaka,
mempengaruhi pikiran dan nafsu mereka, biar mengobarkan peperangan, agar
manusia saling membunuh dan merasakan pembalasan kambing-kambing tak berdosa.
Tiba-tiba
Seekor Kambing berjenggot panjang yang menjadi Penasehat Rohani Sang Raja
tertawa penuh makna : Ha ha ha ha Edan Tenan, calm-guys, cool please, dengarkan
cerita saya. Sudah lama kalian menderita, segala macam kesalahan pun ditimpakan
pada saudara kita, Kambing Hitam. Ada dua macam hukum alam, hukum sebab-akibat
dan hukum evolusi. Apa pun akibat yang kalian terima disebabkan oleh tindakan
kalian sendiri. Terimalah yang terjadi dengan lapang dada, bukan dengan ikhlas,
manusia yang bermora saja tidak bisa ikhas, apalagi kambing-kambing seperti
kita, janganlah kalian membuat karma baru setelah karma yang lama. Biarlah
Keberada’an mengimplementasikan hukum sebab-akibat kepada mereka. Belajarlah
mengampuni manusia. Doakan mereka, agar mereka menjadi sadar, dan bangsa kita,
setelah mati akan berevolusi, menitis menjadi mereka. Hening semua.co.id
SALAM
RAHAYU KANTI TEGUH SLAMET BERKAH SELALU
SAUDARA-SAUDARI SAYA SEMUANYA TANPA TERKECUALI... MUGA GUYONAN SAYA INI.
ADA MANFAAT DAN HIQMAHNYA . Terima Kasih.
Ttd:
Wong Edan Bagu
Putera
Rama Tanah Pasundan
http://putraramasejati.wordpress.com
http://webdjakatolos.blogspot.com
https://padepokanonlinekuncithepower.wordpress.com
Post a Comment