Menghadapi hal luar biasa yang tak dapat dihindari:
Menghadapi
hal luar biasa yang tak dapat dihindari:
Sebuah
kisah menghadapi kematian dan mengetahui kehidupan setelah kematian.
Oleh:
Wong Edan Bagu
Putera
Rama Tanah Pasundan
Toili
Sulteng. Sabtu tgl 06 Juni 2015
Kematian
dan .....ketakutan akan kematian;
Jika
ada suatu pengalaman yang terjadi sepanjang sejarah dan di seluruh dunia yang
mengikat manusia bersama-sama, pengalaman itu adalah kematian. Kematian adalah
sesuatu yang harus dihadapi oleh kita semua tanpa terkecuali, tidak ada
latihan, aturan diet, teknik meditasi, uang yang banyak juga istri cantik atau
suami tampan dan ilmu jaya kawijayan yang dapat menghindarkan kita dari
kematian.
Untuk
kebanyakan orang, akhir hidup adalah kematian, ditambah dengan ketidakpastian
akan adanya kehidupan setelah kematian, menghasilkan ketakutan. Kita dapat
melihat hal yang ada disekitar kita ini, ketika kita mencoba dengan gigih untuk
menghentikan proses penua’an. Kita berharap bahwa ilmu, bahkan pil/obat yang
selanjutnya, pembedahan yang selanjutnya, atau penemuan genetis yang
selanjutnya akan menjadi kunci untuk memperpanjang kehidupan kita...
Subhanallah... He he he . . . Edan Tenan.
Menghadapi
kematian dengan damai....Proses setelah kematian yang sempurna.
Bagaimanapun,
tidak semua orang menghadapi kematian dengan ketakutan dan ketidakpastian.
Beberapa tahun yang lalu, seorang GURU terhormat saya, menghadapi musuh tanpa
wajah ini. Pada umur 16 tahun, dia didiagnosa mengidap penyakit kanker perut. Akibat
makan minum yang tidak teratur (terlalu sering puasa). Dokter-dokter berusaha
penuh mencoba segala macam perawatan, tetapi semua tidak ada gunanya. Dalam
satu setengah tahun, di dua kota yang berbeda dan di tiga rumah sakit yang
berbeda pula, GURU saya dirawat. Pada waktu itu, berat badannya berkurang 90
pon dan dia juga kehilangan seluruh rambutnya. Sayangnya, setelah 18 bulan,
tidak ada yang dapat dilakukan untuknya.
Setelah
putus asa mengobati GURU saya, dokter-dokter GURU saya melakukan hal terakhir
yang dapat dilakukan oleh mereka, mereka mengirimkan GURU saya kembali kerumah
untuk menikmati hari-hari terakhir dalam kehidupannya. Pada saat itu, aku
benar-benar sedih karena takut kehilangan seorang GURU terbaik saya dan saya
marah kepada Tuhan. Aku marah kepada Tuhan, karena Dia tidak menyembuhkan GURU
saya. Aku juga marah karena sang GURU akan kehilangan banyak hal.
Berurusan
dengan kematian...
Luar
biasanya... GURU saya tidak marah apa lagi TAKUT. Kenyata’annya, GURU saya menghadapi yang mengerikan ini, tidak dengan kegugupan
yang mungkin pernah dirasakan kebanyakan orang pada kencan pertamanya. Sampai hari
ini, ketika saya melihat kedamaiannya di dalam permasalahanku, aku terpesona...
Edan Pora.
Kedamaian
yang dirasakannya bukan hanya didapat dari lahir. Bukan juga kedamaian itu
terpancar dari sikapnya yang perhatian. Sebaliknya, kedamaian itu datang dari
keputusan yang GURU saya buat berbulan-bulan sebelum diagnosa awal. Dengan keputusan
itu, GURU saya menemukan kedamaian didalam Tuhannya. GURU saya mengetahui
bagaimana memiliki hidup setelah kematiannya jika karena Allah. Bila mau
menerimanya dengan legowo/rela.
Kehidupan
setelah kematian.... Adalah Keputusan Kita Sendiri. Sama dengan Kehidupan
sebelum kematian. Di dunia ini, mau sehat atau mau sakit, mau enak atau tidak
enak, semuanya yang memutuskannya, adalah diri kita sendiri. Kehidupan setelah
kematian juga begitu, kita yang memutuskan. Mau Sempurna? Atau Tidak Sempurna? Kitalah
yang memutuskan.
GURU
saya bukanlah satu-satunya orang yang perlu membuat keputusan ini, kita semua
perlu. Kita harus memutuskan apakah kita mau menerima proses pemberian Tuhan setelah
kematian nantinya. Jika kita menolak pemberian Tuhan setelah kematian ini, kita
akan dihukum untuk mendapatkan kematian rohani secara terpisah selamanya dari
Hyang Maha Suci Hidup. Jika kita menerimanya, bagaimanapun itu, Sempurna Tidak
Sempurna. kehidupan setelah kematian yang Sempurna menjadi milik kita.
Keputusan
yang kita buat ini, bukan berarti bahwa kita bisa lolos dari kematian jasmani,
tetapi kita bisa Tenang menghadapi kematian, karena kematian itulah yang bisa
mengarahkan kita kepada kehidupan yang Sempurna setelah kematian. Inilah
kebenaran yang GURU saya temukan, dan,,,
setelah saya buktikan, ternyata benar, hubungan yang tumbuh bersama Maha Suci
Hidup, membuat segalanya berbeda di
dunia ini. Inilah kebenaran yang saya temukan, yang terinspirasi dari keputusan
GURU saya itu, dan hubungan bersama Tuhan, memang benar membuat setiap hari
dalam hidupku menjadi berbeda. BUKTIKAN SAJA...!!!
Jika
Saudara-Saudariku sekalian menghadapi kematian, dan bertanya-tanya tentang
kehidupan setelah kematian, atau mungkin Saudara-Saudariku menghadapi permasalahan
dalam kehidupanmu, Saudara-Saudariku Jangan Takut, tidak usah lari, kita masih
bisa mendapatkan kedamaian dan harapan Tenteram. Bila kita Berani Memutuskan
dan Menentukannya dengan IMAN. Bukan dengan Imron... He he he . . . Edan
Pora..?!
SALAM
RAHAYU KANTI TEGUH SLAMET BERKAH SELALU
SAUDARA-SAUDARI SAYA SEMUANYA TANPA TERKECUALI... SEMOGA POSTINGAN
SAYA KALI INI. BISA
DI AMBIL HIQMAHNYA . Terima Kasih.
Ttd:
Wong Edan Bagu
Putera
Rama Tanah Pasundan
http://putraramasejati.wordpress.com
http://webdjakatolos.blogspot.com
https://padepokanonlinekuncithepower.wordpress.com
Post a Comment