TUHAN KAYUdan BATU (BERHALA):
TUHAN
KAYUdan BATU (BERHALA):
Dahulu
kala orang menggunakan kayu, batu dan sejenisnya sebagai. dan di kenal dengan
sebutan berhala, sebagai sesembahan dan memohon kepada mereka untuk memberi
keberuntungan.
Pada
suatu peristiwa yang amat teramat sangat, dimana saya sering berdoa kepada Allah.
Yang menurut agamaku paling benar, paling riyil, paling baik dan paling wah
diantara sekian banyak Sesembahan yang pernah ada di semua mata pelajaran yang
pernah ada dan saya ketahui sendiri.
Dah
hasilnya,,, selalu nihil, nol dan serba tidak pasti, ada alanya membingunkan,
karena di saat aku menginginkan masalah saya di ringankan, turut bertambah
semakin berat kurasakan, bahasa gampangnya, saya minta nasi, di beri rokok, di
saat saya meminta rokok, di beri sabun, itupun waktunya beberapa minggu bahkan
bulan kemudian. Dan aku selalu berdoa dan terus berdoa tanpa kecewa dan protes
apapun, saya menganggap semua itu adalah tantangan, mentognya pemikiran sempit
saya, Tuhan adalah maha tau, dia tau apa yang saya inginkan dan saya butuhkan
yang sesungguhnya, jadi, apa yang di berikan Tuhan kepada saya, adalah sesuatu
yang terbaik dan yang saya butuhkan saat itu. Tidak ada selembar daunpun yang
jatuh ke bumi tanpa kehendak Tuhan, dan apa yang menjadi kehendak Tuhan, itulah
yang terbaik dan benar. TITIK.
Pada
suatu ketika, juga dalam suatu peristiwa yang amat sangat, saya galau
menghadapinya, lalau saya pergi berjalan-jalan tempat untuk meluapkan emosional
yang membuntu jalannya. Di suatu tempat...
Saya
melihat seseorang yang sedang berdoa, di depan Tuhan yang selama ini di klaim
berhala. Sebut saja namanya Badrun. Dia berdoa dan dia berdoa kepada Tuhan
berhalanya itu, setelah berdoa, orang itu melihat saya yang sedang terpaku
melihatnya, kamipun berkenalan, salin tukar pengalaman, lalu saya diajaknya
mampir ke rumahnya untuk minum teh sambil melanjutkan obrolan, sayapun tidak
menolak. Di perjalanan, saya bertanya pada seseorang tersebut.
“
Kalau boleh saya tau, saudara tadi berdoa apa dan untuk apa?
Tanya
saya.
Orang
itu menjawab;
Saya
sedang mengalami kerugian datang, akibatnya, saya punya hutang pada serang
renternir untuk menutup kerugian dagang itu, tadi si penagih itu datang dengan
emosi, karena sdh terlalu lama saya belum bisa melunasi hutang tersebut. Saya
tidak ada jalan lagi untuk berusaha, lalu saya berdoa kepada Tuhan, agar saya
bisa melunasi hutang tersebut” katanya...
“Apakah
saudaraku percaya Tuhan akan mengabulkan doa itu?
Tanya
saya selanjutnya.
Tidak
tau...
Jawab
orang tersebut...
Sayapun
menganggukan kepala tanpa setuju. Karena mengalami hal berdoa yang sama. Tak
terasa berjalan sambil ngobrolpun, mengantar saya dan orang tersebut sampai di
rumahnya. Setelah masuk rumah, ternyata ada teman lamanya yang sedang
menunggunya sejak tadi. Sebut saja namanya Udin. Dan yang mengejutkan saya, si Udin yang
menunggu Badrun sejak tadi itu. Sedang mendapat rejeki dan ingin berbagi rejeki
dengan si badrun. Dan rejeki yang di bagikan oleh si Udin buat si Badrun. Lebih
dari Cukup untuk melunasi Hutang si Badrun pada renternir. Bardunpun
kegirangan, karena doanya tadi di kabulkan oleh Tuhan berhalanya. Sedangnya
saya... termangun dan terdiam di sudut bangku, sambil berkecamuk dalam hati...
Kok....
bisa ya,,, Dan kesaksian ini, sudah berulang kali saya dapatkan dan saya alami
sendiri. Bukan katanya... LALU.....
Harus
kah saya BerTuhan berhala agar terkabul doanya?
Apakah
Tuhan Berhala itu jauh lebih baik dan lebih berkuasa di bandingkan dengan Tuhan
Allah yang saya imani dan saya yakini Firman dan ayat-ayatnya sesaui al-qitab
itu ini dan bla...bla...bla... nya? MONGGO BIN SILAHKAN DI RENUNGKAN SENDIRI.
DI MANAKAH DUDUK PERMASALAHANNYA TENTANG HAL INI.
HE
HE HE . . . EDAN TENAN... SALAM RAHAYU KANTI TEGUH SLAMET BERKAH SELALU
SAUDARA-SAUDARIKU SEMUANYA TANPA TERKECUALI... SEMOGA POSTINGAN SAYA KALI INI.
BISA LEBIH MENGENOG ke RASA dan BERMANFAAT
BAGI siapapun yang Membacanya...
Ttd:
Wong Edan Bagu
Putera
Rama Tanah Pasundan
http://putraramasejati.wordpress.com
http://webdjakatolos.blogspot.com
https://padepokanonlinekuncithepower.wordpress.com
Post a Comment