RENUNGAN TENTANG KEHIDUPAN:
Wahai
saudara-saudariku,,, dunia adalah salah satu tahap dari perjalanaan hidup kita
menuju kampung kita yang sebenarnya yaitu akhirat. Negeri akhirat adalah asal
usul kita, negeri yang mungkin bagi sebagian orang dianggap sebagai negeri
khayalan atau negeri ilusi, negeri yang mungkin telah dilupakan oleh kebanyakan
manusia. Manusia memang memiliki kecenderungan menyukai hal-hal yang sifatnya
kontan, sehingga karena akhirat dianggap sebagai suatu hal yang nan jauh
disana, maka mudah terlupa.
Dalam
sebuah hadist nabi Muhammad SAW bersabda:
“Jadilah
engkau di dunia ini seolah-olah orang asing atau (orang) yang sedang melewati
jalan (musafir)” (HR.Bukhori). Ya,,, jika kita benar mau merenung, maka kita
akan mendapati bahwa sebenarnya kita itu selayakya seorang musafir yang saat
ini sedang melewati suatu tempat yang bernama dunia. Anak istri keluarga
sahabat dll adalah tempat mampir minum kita. Karena kita hanya lewat, tentunya
tidak kekal kita di dunia, bahkan hanya sementara (Sebentar/Sekejap).
Dunia
memang hijau, gemerlap dan sangat mempesona. Apa lagi jika sudah mengaitkan
dengan yang namanya istri cantik nan molex atau suami tampan nan rupawan.
Wow... seakan-akan sempurna, tapi tidak kah kita sadari,,, sesempurna apapun,
itu hanya seakan-akan. Namun itu hanya
fatamorgana, alias kesenangan yang sementara.
Sebagaimana
firman Alloh SWT:
“Dan
Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan” (QS.Al
Imran : 185). Ya, memperdayakan bagi orang yang tertipu dan hanyut olehnya.
Walaupun
begitu, bukan berarti kita harus meninggalkan kenikmatan duniawi dan hanya
fokus pada akhirat, sama sekali bukan begitu. Alloh SWT telah memberikan
petunjuk agar kita bisa menjalani kehidupan di dunia ini dengan adil dan bijak.
Karena itu Banyak Firman-Firman yang di wahyukan. Adil dan bijak dalam artian
kita bisa menempatkan sesuatu pada tempatnya, dan kita harus mempunyai timbangan
skala prioritas yang tepat. Karena akhirat adalah tujuan terakhir kita, maka ia
harus diprioritaskan.
Allah
SWT berfirman:
“Dan
carilah pada apa yang telah dianugrahkan Alloh kepadamu (kebahagiaan) negeri
akhirat dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari kenikmatan duniawi” (QS. Al
Qashash :77). Ya, kita dibolehkan menikmati kesenangan dunia, yaitu kesenangan
yang tidak membahayakan dunia dan akhirat kita. Terlebih lagi iman kita. Itulah
bukti bahwa Alloh Maha Adil dan Maha Bijaksana.
Nabi
Muhammad SAW pernah menggambarkan tentang hakikat kehidupan dunia dalam
sabdanya: “Tidaklah dunia bila dibandingkan dengan akhirat kecuali hanya
semisal salah seorang dari kalian memasukkan sebuah jarinya ke dalam lautan.
Maka hendaklah ia melihat apa yang dibawa oleh jari tersebut ketika diangkat?”
(HR. Muslim no. 7126)
Apa
yang tersisa dari jari yang kita celupkan ke dalam lautan setelah kita angkat?
Tidak
lain hanyalah setetes air laut. Dan itulah perbandingan antara kehidupan dunia
dan akhirat.
Bisa
di bandingkan bukan...?!
Jadi,,,
jadilah kita menjadi kekasih Allah yang cerdas, jangan hamba Allah, yang buta,
tuli dan bisu, ingat... C.E.R.D.A.S,,, yang bisa menjadikan dunia ini untuk
meraih kebahagiaan di negeri asli kita nantinya, yaitu negeri A.K.H.E.R.A.T.
SALAM
RAHAYU KANTI TEGUH SLAMET BERKAH SELALU SAUDARA-SAUDARIKU SEMUANYA TANPA
TERKECUALI... SEMOGA POSTINGAN SAYA INI. BISA LEBIH MENGENOG ke RASA dan
BERMANFAAT BAGI siapapun yang
Membacanya... HE HE HE . . . EDAN TENAN.
Ttd:
Wong Edan Bagu
Putera
Rama Tanah Pasundan
http://putraramasejati.wordpress.com
http://webdjakatolos.blogspot.com
Post a Comment