TIDUR DI DALAM LAKU SPIRITUAL HAKIKAT HIDUP:
TIDUR DI DALAM LAKU SPIRITUAL HAKIKAT HIDUP:
Bagi seorang spiritual Hakikat Hidup... Dan Spiritual Model apapun embel-embelnya.
Harusnya sama... Tidak ada satupun yang
terlepas dari perhatian belajarnya, semuanya tanpa terkecuali, selalu dan
senantiasa di pelajari syare’at dan hakikatnya. Mulai dari gerak tubuhnya,
gerak bibirnya, gerak matanya, sampai uraian rambut yang tertepa angin atau
akbat gerak tubuhnya, setiap helainya tidak lepas dari perhatiannya. Caranya
makan, caranya minum, caranya duduk, caranya berjalan, caranya beraktifitas,
caranya mandi hingga ke cara buang hajat besar atau kecil, caranya
bersenggaman, caranya berhubungan, caranya berinteraksi, caranya berbicara,
caranya bernapas, caranya bersuara, caranya mendengar, caranya melihat, caranya
mencium hingga ke caranya tidurpun di pelajarinya. Karena apapun yang di
lakukan dan di perbuat oleh manusia hidup, akan di mintai pertanggung jawaban,
nantinya, jika sudah tidak menjadi manusia hidup lagi. Karena itu, teramat amat
sangat penting bagi seorang spiritual Hakikat Hidup mengetahui syare’at dan hakikatnya dari
setiap tarikan napas dan gerak tubuhnya. Agar kelak dapat mempertanggung jawabkannya.
Dan di kesempatan kali ini, melalui tulisan posting saya
kali ini. Saya ingin membagikan pengalaman saya tentang TIDURnya seorang Laku Spiritual
Hakikat Hidup. Semoga Pengalaman saya ini, dapat berguna bagi Pelaku Spiritual
Hakikat Hidup yang lainnya.
Sebagai langkah awal, saya akan memulai dari mempelajari
efek dari tidur dengan kaki menghadap ke barat. Sepenuhnya pembelajaran ini datang
dari sudut pandang pengalaman Laku Spiritual Hakikat Hidup yang sudah saya
pelajari. Hasilnya.... Hal ini bisa membantu saya untuk mengambil suatu
keputusan cerdas, Sa’at saya hendak tidur, tentang bagaimana posisi badan agar
enak aman dan nyaman hingga dapat tidur dengan nyenyak, sehingganya bangun dari
tidurnya terasa fress dan ugar, serasa habis bermeditasi mencapai klimax
keheningan (TENTERAM).
Sebelumnya saya pernah membaca sebuat buku tentang Para
pencari SSRF yang memiliki indra ke’enam mendalam atau persepsi ekstrasensori
(ESP) melakukan penelitian spiritual tentang posisi-posisi tidur yang berbeda.
Mereka berusaha untuk mencari tahu efek tidur dengan kaki menghadapi Barat, dan
arah mata angin yang terbaik untuk tidur. Pengetahuan yang mereka terima tentang efek tidur dengan
kaki kita menghadapi barat, dan arah mata angin yang terbaik untuk tidur tersebut,
telah diverifikasi kan pa ilmu
kedokteran seluruh dunia. Dan setelah saya buktikan sendiri. Saya pelajari
sendiri, ternyata hasilnya adalah benar. Berikut ini pengalaman saya...
1. Efek spiritual dari tidur dengan kaki menghadap arah
Barat;
A. Manfaat dari frekuensi-frekuensi dari tindakan Tuhan.
Frekuensi-frekuensi dari Tindakan Maha Suci Hidup selaras
dengan arah Timur ke Barat. Pergerakkan mereka berada dalam ruang di antara ke
dua arah ini. Dengan kaki kita menghadap ke Barat ketika tidur, berarti kita
mendapatkan manfaat yang lebih besar dari frekuensi-frekuensi dari Tindakan
Maha Suci Hidup ini. Hal tersebut memberikan kita kekuatan untuk menjalankan
kegiatan-kegiatan kita Sehari-hari setelah tidur.
B. Teraktivasinya ke lima energi vital dalam tubuh.
Akibat dari pengalihan frekuensi-frekuensi Tindakan
tersebut di dalam tubuh, maka ke lima energi vital yang terletak di tingkat
pusar menjadi teraktifasi. Kelima energi vital ini membuang gas ekskretoris
halus dari tubuh melalui media energi-energi sub-vital. Hal ini membantu dalam
pemurnian tubuh vital (praṇa-deha) dan pemurnian selubung dari tubuh energi
vital tersebut. Yang mana membuat orang menjadi fress dan segar kembali,
setelah tidur.
C. Manfaat dari frekuensi-frekuensi sattvik.
Pada saat fajar, frekuensi-frekuensi sattvik (selain dari
frekuensi yang disebutkan di atas) ditransmisikan dari arah Timur.
Frekuensi-frekuensi sattvik dari atmosfir ini lebih mudah masuk ke dalam tubuh
kita melalui Brahmarandhra (pembukaan di atas dari sistem Kunḍalini ke 7) sa’at
kita sedang tidur dengan kaki menghadap Barat, dikarenakan kepala kita
menghadap ke Timur. Pembuka’an di atas Kundalini chakra ke 7, adalah Sahasrar-chakra.
Dengan menyerap frekuensi-frekuensi sattvik tersebut, maka kita pun juga
menjadi lebih sattvik. Oleh sebab itu, kita memulai hari dengan sattvika yang
tinggi. Maka dari itu, untuk memulai hari dengan catatan positivitas yang
tertinggi, maka kita seharusnya tidur dengan kaki menghadap Barat.
D. Gerakan searah jarum jam dari siklus tubuh.
Selain dari frekuensi-frekuensi Tindakan Maha Suci Hidup
dan frekuensi-frekuensi sattvik di saat fajar, frekuensi-frekuensi sapta-tarang
(lit. tujuh riak) yang nyaman juga datang dari arah Timur. Ketika kita tidur
dengan kepala ke arah Timur, kita memperoleh manfaat maksimal dari frekuensi
tujuh riak tersebut. Akibat dari pengaruh frekuensi tersebut, maka siklus tubuh
kita bergerak searah jarum jam, yaitu arah yang dinginkan. Sebagai hasilnya,
semua fungsi tubuh dioptimalkan. Siklus tubuh merupakan suatu sistem yang halus
tak kasat mata dari semua fungsi tubuh kasar maupun tubuh halus/ tubuh rohani.
F. Terbebas dari partikel-partikel Raja-Tama yang
berkaitan dengan tidur.
Ketika kita tidur dengan kaki menghadap arah Barat,
sebagaimana kepala kita berada di arah Timur, maka ke tujuh cakra Kundalini
dapat menyerap frekuensi-frekuensi tujuh riak 10% lebih banyak. Karena
chakra-chakra yang telah terpengaruh oleh frekuensi tujuh riak tersebut
bergerak searah jarum jam, maka orang tersebut mendapatkan manfaat pada tingkat
spiritual tingkat tinggi. Oleh sebab itu, ia tidak mengalami ketidak nyamanan
akibat dari partikel-partikel dasar halus Raja-Tama yang dihasilkan di dalam
tubuh saat tidur. Maka ia pun dapat tidur dengan nyenyak, aman dan nyaman
(TENTERAM).
Kesimpulan;
Dari penjelasan di atas, kita dapat melihat, bahwa dari
sudut pandang tentang bagaimana cara agar dapat tidur nyenyak, maka disimpulkan
arah Timur-Barat dengan kaki menghadap Barat merupakan arah yang terbaik untuk
tidurnya seorang Laku Spiritual Hakikat Hidup.
2. Efek spiritual dari tidur dengan kaki menghadap arah
Selatan;
A. Peningkatan dalam aktivitas dari frekuensi arah ke
bawah dan frekuensi tiryak.
Terdapat berbagai frekuensi yang ada secara tidak
terpisahkan (inheren) di atmosfer. Kehadiran dan aliran dari
frekuensi-frekuensi tersebut masing-masing mendominasi dalam arah tertentu.
Ketika tubuh kita selaras dengan arah dari aliran salah satu frekuensi
tersebut, maka kita masuk dalam medan frekuensi tersebut dan menjadi lebih
banyak terpengaruh dibandingkan ketika kita tidak berada di medan frekeusni
tersebut. Di antara frekuensi-frekuensi tersebut di atas, terdapat dua jenis
frekeunsi-frekuensi negatif. Salah satu jenis frekuensi adalah frekuensi yang
mengalir ke bawah menuju wilayah Neraka (Patal) dan satunya adalah jenis
frekuensi yang dikenal sebagai frekuensi-frekuensi tiryak. Tiryak, secara
harfiah berarti miring/ tidak beraturan. Karena frekuensi-frekuensi ini tidak
beraturan, maka hal ini menyebabkan ketidak nyamanan, Kedua frekuensi ini
bergerak ke arah Selatan. Maka arah selatan dipenuhi oleh frekuensi-frekuensi
negatif tersebut.
Ketika kita tidur dengan kaki menghadap ke Selatan, tubuh
kita paling banyak terpapar terhadap aktivitas dari frekuensi-frekuensi yang
mengalir ke bawah dan frekuensi-frekuensi tiryak. Hal ini meningkatkan
aktivitas dari partikel-partikel dasar halus Raja-Tama baik di dalam maupun di
luar tubuh. Hal ini kemudian meningkatkan aktivitas dari komponen dasar halus
Raja-Tama yang membantu aktivitas hantu-hantu (setan, iblis, energi negatif
dll). Akibatnya, kita menghadapi peningkatan risiko untuk menjadi terpengaruh
atau dirasuki oleh hantu-hantu (setan, iblis, energi negatif dll).
B. Meningkatnya aliran dari getaran-getaran dari wilayah
kematian dan wilayah Neraka
Arah Selatan juga berkaitan dengan wilah kematian
(Yamalok), di mana terdapat frekuensi-frekuensi dasar halus Raja-Tama dan
frekuensi tidak nyaman. Ketika kita tidur dengan kaki kita menghadap arah
Selatan, getaran-getaran dari wilayah kematian dan wilayah Neraka bergabung
bersama.
Dengan sendirinya, kita menarik frekuensi-frekuensi
Raja-Tama dan frekuensi para hantu (iblis, setan, energi-energi negatif, dll).
Akibat hasil dari efek gabungan getaran-getaran di atas, saat kita tidur dengan
kaki menghadap ke selatan, maka kita dapat menderita dari ketidak nyamanan
dalam bentuk yaitu: susah tidur, gelisah, mimpi buruk, merasa takut saat tidur
atau bangun dalam ke’ada’an tidak nyaman bahkan ketakutan.
Kesimpulan;
Maka, dari sudut pandang tentang bagaimana cara agar
dapat tidur nyenyak, adalah penting untuk meperhitungkan arah dari tempat tidur
saat kita merencanakan tata letak rumah. Bahkan ketika kita berkemah di luar
atau bermalam di hotel atau di rumah orang lainpun, yang terbaik adalah untuk
memperhatikan agar kita tidak tidur dengan kaki menghadap ke Selatan.
He he he . . . Edan Tenan...:-)
Dengan Penjelasa diatas... Kita jadi ingin tahu bagaimana
untuk tidur dengan nyenyak sehingga kita berada dalam keadaan terbaik kita
ketika bangun tidur, kang...? Salah satu parameter penting yang diperlukan
dalam bagaimana cara untuk tidur nyenyak adalah waktu untuk tidur. Sebagian
besar dari kita telah mengalami bahwa kita tidak berada dalam kondisi yang
terbaik di pagi hari ketika kita tidur larut malam (begadang) sebelumnya.
Sebagian dari kita telah menyadari tentang efek buruk dari tidur larut malam
pada tingkatan fisik dan psikologis. Namun, dikarenakan tekanan pekerjaan ataupun
ikut berpesta, semakin banyak orang yang
pergi tidur larut malam.Untuk itu, saya akan memaparkan tentang apa yang
terjadi dalam dimensi spiritual (halus) ketika kita pergi tidur larut malam.
Hal ini akan membantu kita dalam mengambil keputusan cerdas tentang bagaimana
untuk tidur dengan nyenyak dari sudut pandang ‘kapan kita harus pergi tidur di
malam hari’.
3. Waktu untuk tidur;
A. Manfaat dari tindakan-tindakan kita sesuai dengan waktu
setelah matahari terbenam.
Dari waktu matahari terbit sampai matahari terbenam,
frekuensi-frekuensi searah jarum jam atau frekuensi yang positif bergerak di
atmosfer. Setelah matahari terbenam, frekuensi-frekuensi yang berlawanan arah
jarum jam atau frekuensi yang tidak nyaman mulai bergerak di atmosfer. Oleh
sebab itu, semakin malam, kita mendapatkan keuntungan yang semakin rendah dari tindakan-tindakan kita. Untuk memahami
hal ini secara lebih terperinci, mari kita membagi 12 jam antara matahari
terbenam sampai matahari terbit dalam 4 bagian (blok) yang setiap bagiannya
terdiri dari 3 jam. Diagram berikut menunjukkan bagaimana manfaat dari tindakan
kita menjadi terganggu setelah matahari terbenam. (Dalam contoh ini kita telah
mengambil jam 6:00 PM sebagai waktu matahari terbenam dan jam 6:00 AM sebagai
waktu matahari terbit.)
B. Peningkatan pengaruh dari komponen dasar halus
Raja-Tama pada malam hari.
Waktu setelah matahari terbenam adalah suatu periode
dengan aktivitas dasar halus Raja-Tama yang lebih tinggi. Komponen dasar halus
Raja-Tama ini, terus meningkat seiring berjalannya malam. Komponen dasar halus
Raja-Tama tidak kondusif untuk kegiatan positif. Oleh sebab itu ketika kita
mencoba untuk meraih sesuatu hasil pada saat periode setelah matahari terbenam,
kita harus bekerja melawan gelombang komponen dasar halus Raja-Tama yang lebih
tinggi. Dengan demikian, banyak energi kita yang terbuang hanya dalam mengatasi
pengaruh negatif dari komponen dasar halus Raja-Tama yang meningkat tersebut.
Akibatnya untuk menyelesaikan tugas apapun kita akhirnya harus menghabiskan
energi yang jauh lebih banyak.
Fluktuasi dari komponen dasar halus Sattva, Raja dan Tama
adalah sebesar 5%. Selama pagi hari, komponen dasar halus Sattva berada pada
tingkat tertingginya. Saat matahari naik, yaitu siang hari, komponen dasar
halus Raja terus meningkat. Dengan matahari terbenam, komponen dasar halus Tama
mulai naik dan berada pada puncak
tertinggi sekitar jam 00:00-03:00. Oleh sebab itu, pagi hari merupakan
yang paling kondusif untuk menyelesaikan kegiatan yang positif. Hal ini karena
peningkatan sattvikta di atmosfer meningkatkan kemampuan seseorang untuk
bekerja dan karena berkurangnya komponen dasar halus Raja dan Tama, sehingga
resistensi terhadap aktivitas rendah.
C. Pengaruh dari hantu-hantu/ setan di malam hari.
Faktor lain yang penting untuk dipertimbangkan adalah
pengaruh dari hantu-hantu (setan, iblis,
energi negatif, dll). Akibat peningkatan yang stabil dalam komponen dasar halus
Tama setelah matahari terbenam, maka pengaruh hantu meningkat dalam dua cara:
1. Meningkatnya kemampuan untuk memanfa’atkan energi
hitam atau energi negatif dari lingkungan.
2. Meningkatnya kemampuan memanfa’atkan energi ini,
misalnya dengan menguras energi vital seseorang dan menempatkan pikiran
pemikiran-pemikiran negatif dalam pikiran mereka.
Pengaruh hantu tersebut semakin meningkat setelah senja
dan mencapai puncaknya setelah lewat tengah malam. Periode dari jam 00:00-3:00
adalah periode pengaruh maksimal. Ini juga merupakan periode di mana efek yang
didapat dari latihan spiritual adalah minimal, seperti yang sudah dijelaskan di
atas. Oleh sebab kita lebih rentan terhadap serangan mereka.
Kesimpulan;
Jadi, selain dari efek
fisik dan psikologis yang merugikan dari tidur larut malam (begadang),
pada tingkatan spiritual pun pergi tidur larut malam juga merugikan. Ketika
kita pergi tidur larut malam kita juga selalu berakhir dengan bangun terlambat
di pagi hari. Seperti dijelaskan di atas, komponen dasar halus sattva berada
pada puncak tertinggi di jam –jam sebelum matahari terbit dan beberapa jam
setelah itu. Oleh sebab itu dengan tidak bekerja di pagi hari kita kehilangan
manfaat dari peningkatan sattvikta pada waktu itu. Maka dari sudut pandang
untuk mendapatkan nilai maksimum dari waktu yang kita pakai, yang terbaik
adalah tidak pergi tidur pada larut malam... He he he . . . Edan Tenan.
Pada awalnya kita harus memahami bahwa, dari suatu sudut
pandang spiritual, pada dasarnya tidur merupakan suatu keadaan yang paling
terkait dengan komponen dasar halus Tama. Hal ini berarti bahwa pada saat tidur,
komponen dasar halus Tama dalam tubuh kita akan meningkat. Di samping hal
tersebut di atas, sebagaimana latihan spiritual juga berada pada titik terendah
pada saat kita tidur, kita pun menjadi paling rentan secara spiritual ketika
tidur. Akibatnya, ketika tidur, kita lebih rentan terhadap serangan-serangan
hantu (setan, iblis, energi negatif, dll)
Apa yang terjadi ketika kita tidur?
Ketika kita tidur... Kita masuk dari keadaan sadar ke ke’adaan
tidak aktif.
Akibat hal di atas, efisiensi dari rongga-rongga internal
di dalam tubuh, serta sel-sel dan sistem peredaran darah menjadi sangat
berkurang. Yang dimaksud rongga internal adalah rongga di antara 2 organ di
dalam tubuh. Akibat masuk ke ke’adaan tidur, energi sub-vital dalam tubuh
(upapraana) bergerak. Hal ini mengaktifkan gas ekskretoris internal dan gas
tersebut mulai bergerak ke arah bawah.
Akibat adanya pengaruh dari aliran ke bawah,
getaran-getaran tidak nyaman yang dipancarkan dari Wilayah Neraka tertarik
terhadap orang yang sedang tidur tersebut.
Adapun, momentum dari partikel-partikel dasar halus
raja-tama di atmosfer lebih tinggi pada waktu senja apabila dibandingkan dengan
waktu-waktu lainnya di hari itu. Energi negatif dari Wilayah neraka (Paataal)
memanfaatkan gerakan dari partikel-partikel dasar halus raja-tama ini untuk
dapat masuk ke atmosfer dengan mudah. Karena pengaruh dari suasana yang
tercemar secara spiritual ini, frekuensi-frekuensi dasar halus raja-tama
dipindahkan dari tubuh fisik seseorang ke energi tubuh vitalnya (praanadeha)
dalam waktu yang sangat singkat.
Oleh sebab itu, orang tersebut dapat menderita ketidak
nyamanan berikut ini:
.Mimpi-mimpi buruk
.Resah dan gelisah
.Bangun dengan terkejut
.Tubuh gemetaran
.Sensasi seperti tersetrum listrik
.Bahkan bisa kerasukan setan
Dengan demikian, pada tingkatan fisik kita mungkin merasa
mendapatkan istirahat yang cukup dengan tidur sesaat di waktu senja, tetapi
pada tingkatan spiritual yang lebih dalam, kita mendapatkan risiko yang lebih
besar. Karena kita tidak tahu tentang ilmu pengetahuan spiritual yang bersipat
ga’ib dan hanya di ketahui secara mutlak oleh Maha Suci Hidup ini, sehingga
kita tidak menyadari bahwa kita telah terpengaruh, kita juga mengabaikan salah
satu ketidak nyamanan di atas sebagai pengaruh dari tidur di waktu senja.
Kesimpulan;
Dari sudut pandang spiritual, dikarenakan proporsi dari
komponen dasar halus raja-tama yang tinggi di waktu senja, maka yang terbaik
pada waktu tersebut adalah tidak memanjakan diri dengan suatu aktivitas seperti
tidur yang dominan tamasik nya.
Setiap orang pasti ingin tahu bagaimana cara untuk tidur
dengan baik, sehingga kita cukup mendapat istirahat setelah bangun. Sejumlah
faktor ikut terlibat dalam bagaimana cara untuk tidur nyenyak. Salah satu
faktor adalah postur/ posisi tidur kita. Kita semua memiliki posisi tidur yang
khas dan kita merasa nyaman ketika kita tidur di posisi tidur tersebut... Iya
tidak lurr..?
Tapi saya menyadari bahwa terdapat implikasi-implikasi
dari posisi tidur kita dari sudut pandang kesehatan fisik. Di samping itu,
terdapat juga banyak penjelasan-penjelasan psikologis tentang posisi-posisi
tidur. Karena itu, dari semua yang saya pelajari tentang gerak tubuh dalam
berspiritual, yang paling saya fokuskan adalah Masalah an Tentang Tidur, posisi
mana yang merupakan posisi tidur terbaik untuk tidur dengan nyenyak dan Sebab
Akibat sebenarnya yang terjadi dalam dimensi spiritual (halus) dengan
masing-masing posisi tidur tersebut, sehingganya saya dapat membuat suatu
keputusan cerdas tentang bagaimana untuk tidur dengan nyenyak dan posisi tidur mana
untuk mencapai hal tersebut.
4. Pemahaman dasar tentang sistem energi Kunḍalini dari
tubuh;
Kundalini merupakan sistem energi spiritual yang satu
kesatuan di dalam tubuh. Kundalini terdiri dari 7 pusat utama atau chakra-chakra,
3 saluran utama – Saluran Matahari (Saluran di bagian kanan atau Pingalanaḍi),
saluran Bulan (Saluran di bagian kiri atau Iḍanaḍi) dan saluran Tengah
(Sushumnanaḍi) serta pembuluh-pembukuh yang tak terhitung jumlahnya.
Energi untuk fungsi tubuh dan fungsi mental mengalir
melalui saluran Matahari dan saluran Bulan. Energi yang mengalir melalui
Saluran Tengah terkait dengan pertumbuhan spiritual.
Saluran Matahari adalah Raja dominan, sedangkan saluran
Bulan adalah Sattva dominan. Energi mengalir secara bergantian melalui Ida dan
Pingala. Pergeseran ini terjadi setiap 3-4 menit. Meskipun perubahan aliran
energi terjadi begitu sering, sebagaimana Ida dan Pingala melintasi sisi tubuh,
kedua bagian dari tubuh tersebut (fisik dan mental) menerima energi yang
memadai dari masing-masing jenis. Hal ini memelihara keseimbangan antara 2
jenis aliran energi tersebut.
Selama pergantian dari saluran Matahari ke saluran Bulan,
Saluran Tengah menjadi aktif secara singkat selama 1-2 detik pada orang dengan
tingkat spiritual yang rendah, hal ini dapat diabaikan dari sudut pandang
tentang manfaat yang berasal dari aktifnya Saluran Tengah. Dengan meningkatnya
tingkat pencapaian spiritual, durasi aktivasi dari Saluran Tengah juga
meningkat. Di atas tingkat spiritual 55%, durasi dari aktivasi berlangsung
selama lebih dari 1-2 menit saat terjadi pergantian. Ketika hal ini berlangsung
selama itu (1-2 menit), beberapa manfa’at didapat untuk membawa hasil dalam hal
pertumbuhan spiritual.
Pengaktifan saluran-saluran tersebut juga tergantung pada
posisi tidur. Saluran yang berlawanan dengan sisi kita tidur yang terutama
menjadi aktif. Pada orang yang tingkat spiritualnya di atas 55%, saluran Tengah
akan diaktifkan ketika orang tersebut tidur terlentang. Tidak ada saluran yang
diaktifkan pada orang-orang di bawah tingkat spiritual ini.
Aktivasi dari saluran Matahari atau saluran Bulan juga
bisa terjadi sesuai kebutuhan tubuh. Sebagai contoh, setelah mengkonsumsi
makanan, saluran Matahari secara dominan diaktifkan untuk memperlancar
pencernaan makanan.
Ketika terjadi lonjakan emosi, saluran Matahari pun juga
akan teraktifkan. Ketika emosi-emosi tersebut mereda, maka saluran Bulan akan
teraktifkan. Namun, ketika keadaan emosional sering goyah dengan cepat (tidak
stabil), maka terjadi juga pergeseran yang cepat dan tidak teratur dalam
aktivasi dari dua saluran tersebut, karena saluran Matahari yang mendominasi
tetap teraktifkan. Akibatnya, terjadi ketidak seimbangan dalam dua jenis aliran
energi tersebut (Raja dan Sattva). Pada orang yang emosional, gejolak emosi
bahkan terus berlangsung selama dalam tidur di pikiran bawah sadarnya. Hal ini
dikarenakan impresi-impresi dalam pikiran bawah sadar yang tetap aktif bahkan
dalam tidur.
Ketika kita tidur terlentang;
Chetana (aspek dari kesadaran Ilahi yang mengatur fungsi
pikiran dan tubuh) dalam sel-sel tubuh kita menjadi tidak termanifestasikan
atau tertidur (tidak aktif).
Tubuh kita paling terpapar ke Wilayah Neraka (Patal),
karena bagian utama dari tubuh terarah ke lantai. Dikarenakan efek gabungan
dari dua faktor di atas, sel-sel tubuh tidak dapat mengusir serangan yang
disebabkan oleh getaran-getaran tidak nyaman dari wilayah Neraka. Namun, efek
dari posisi tidur ini berbeda sesuai dengan tingkat pencapaian spiritual dari
orang tersebut.
Contoh. 1:
Tingkat pencapaian spiritual di bawah 55%
Pada seseorang yang tingkat pencapaian spiritualnya di
bawah 55%, batasan emosi-emosi duniawinya cukup tinggi dibandingkan dengan
emosi spiritualnya (bhav). Oleh sebab itu, terdapat kegoyahan yang sering dan
cepat antara saluran-saluran tersebut di atas. Dengan demikian, terjadi ketidak
seimbangan yang konstan dalam aliran energi dari saluran Matahari dan saluran
Bulan dari sistem energi Kundalini di dalam tubuh.
Seperti dijelaskan di atas, ketika seseorang yang tingkat
pencapaian spiritualnya di bawah 55% yang mana mengambil posisi tidur dengan
berbaring terlentang, maka Saluran Tengahnya tidak aktif. Apapun alasannya,
dikarenakan sifat emosionalnya, terdapat aliran energi yang tidak seimbang
kepada tubuh. Ketidak seimbangan antara dua aliran energi dari saluran Matahari
dan saluran Bulan dapat mempengaruhi suatu pengalihan komponen dasar halus
Raja-Tama secara cepat di dalam tubuh dari atmosfer di sekitarnya. Ketika
terdapat suatu peningkatan komponen-komponen halus Raja-Tama, seseorang
menjalankan risiko yang lebih tinggi untuk diserang oleh getaran-getaran tidak
nyaman dari Wilayah Neraka. Namun, begitu kita telah berkembang secara
spiritual ke tingkatan emosi spiritual yang tak termanifestasikan, seseorang
dapat mengontrol aliran energi nya. Namun sebelum mencapai saat tersebut, yang
terbaik adalah untuk menghindari tidur terlentang di mana terdapat paparan
maksimum dari tubuh ke tanah, dan dengan sendirinya paparan ke Wilayah Neraka.
Namun, jika seseorang diperlukan tidur terlentang
dikarenakan beberapa alasan, maka risiko dari ketidaknyamanan dapat dikurangi
dengan menggunakan solusi-solusi spiritual seperti menyalakan dupa sattvik,
misalnya dupa SSRF, dekat tempat tidur sebelum tidur, kemudian meletakkan
sebuah gambar Tuhan di bawah bantal, pemurnian spiritual dari kamar tidur,
terutama di dekat kasur, memainkan lantunan (rekaman dari penyebutan dan
pengulangan) Nama Tuhan YME dalam volume yang sangat rendah sepanjang malam,
dll. “Yang paling menjamin adalah” (KUNCI
7x. PAWELING 3x. Lalu MIJIL Hendak Tidur)
Contoh. 2:
Tingkat pencapaian spiritual di atas 55%
Ketika seseorang yang tingkat pencapaian spiritualnya di
atas 55% tidur terlentang, Saluran Tengah dari sistem Kundalini nya teraktifasi.
Emosi spiritual dari orang ini cukup tinggi, sedangkan pengaruh
emosional-emosional duniawi terhadap dirinya cukup rendah. Ketika seseorang
berada di atas tingkat spiritual 55%, seseorang memperoleh kendali terhadap
aliran dari komponen dasar halus Raja-Tama di dalam tubuh sesuai kebutuhan. Hal
ini terjadi pada tingkatan emosi spiritual seseorang yang tak
termanifestasikan. Hal ini dikarenakan seseorang mulai berfungsi semakin banyak
di tingkatan Energi Jiwa/ Roh (atma-shakti). Sebaliknya, ini bertolak belakang
dengan tingkat Energi Pikiran (manaha-shakti) dalam kasus seseorang di bawah
tingkat pencapaian spiritual 55%. Energi Jiwa ini menjaga keseimbangan antara
saluran Matahari dan saluran Bulan saluran dari sistem Kundalini.
Ketika kita tidur tengkurap;
Ketika seseorang tidur tengkurap, terdapat tekanan pada
rongga-rongga di perutnya . Tekanan ini menyebabkan aliran ke bawah dari
gas-gas ekskretoris (buangan) halus dalam rongga-rongga perut. Kadang-kadang
ketika proporsi gas-gas ekskretoris halus tersebut tinggi di dada, mereka juga
bergerak dengan arah ke atas dan keluar dari tubuh melalui hidung dan mulut.
Pada saat proses menghilangkan gas ekskretoris halus ini, tubuh menjadi sangat
sensitif dalam menyerap frekuensi-frekuensi komponen dasar halus Raja-Tama dari
lingkungan eksternal. Ketika seseorang tidur dalam posisi ini, gerakan dari
organ-organ tubuh yang sebenarnya melambat dan rongga-rongga di sekitar organ
tersebut menjadi aktif dikarenakan tekanan dari gas ekskretoris halus tersebut.
Oleh sebab itu, proses pelepasan dari gas ekskretoris halus yang dikeluarkan
dari organ-organ tersebut dan proses pengisian rongga akan dipercepat. Selama
periode ini tubuh seseorang menjadi hipersensitif terhadap proses transmisi
dari komponen dasar halus Raja-Tama di tingkatan halus (dimensi spiritual).
Akibatnya, orang tersebut menjadi rentan terhadap serangan oleh hantu-hantu
dari lingkungan sekitar maupun dari Wilayah Neraka.
Ketika kita tidur menyamping;
Ketika seseorang tidur menyamping, maka saluran Matahari
atau Saluran Bulan dari sistem Kundalini nya teraktifasi secara menyeluruh. Saluran
Bulan teraktivasi ketika seseorang tidur di sisi kanannya.
Saluran Matahari teraktifasi ketika seseorang tidur di
sisi kirinya.
Ketika saluran Matahari atau saluran Bulan teraktifasi,
chetana di dalam sel-sel tubuh menjadi tetap aktif. Sebagai hasilnya, terdapat
tingkatan/ kadar yang lebih rendah dari komponen dasar halus Tama yang
dihasilkan dan chetana tersebut juga membantu memerangi serangan-serangan dari
para hantu.
Kesimpulannya;
Dari sudut pandang spiritual, kecuali seseorang berada di
atas tingkat spiritual 55%, yang terbaik adalah untuk tidur meyamping (di
sisinya) SELESAI... HE HE HE . . . EDAN TENAN.:-) SALAM RAHAYU KANTI TEGUH
SLAMET BERKAH SELALU SAUDARA-SAUDARIKU SEMUANYA TANPA TERKECUALI... SEMOGA
POSTINGAN SAYA KALI INI. BISA LEBIH
BERMANFAAT LAGI DARI
ARTIKEL-ARTIKEL SEBELUMNYA...
Ttd: Wong Edan Bagu
Putera Rama Tanah Pasundan
Cirebon Jumat tgl 2 Januari 2015
http://putraramasejati.wordpress.com
http://webdjakatolos.blogspot.com
Post a Comment