MANUSIA DALAM TIGA KEHIDUPAN Bagian.01

MANUSIA DALAM TIGA KEHIDUPAN Bagian.01
Oleh: Wong Edan Bagu
Putera Rama Tanah Pasundan
Jakarta. Rabu tgl. 3 Des 2014

Manusia Dalam Tiga Kehidupan;
Untuk lebih dalam menyelami rahasia keutamaan manusia, mencari hakekat jati diri manusia, sebagai mutiara utama yang tersimpan rapat dalam rahasia hidup manusia, maka kita akan memasuki pembahasan yang paling mendasar tentang rahasia kehidupan manusia beserta alamnya.

Sedulur-Sedulur saya....
Manusia sebagai makhluk yang tercipta dalam bentuk paling sempurna, baik lahir maupun batin.
Seperti yang sudah di jelaskan dalam ayat dibawah ini;
 “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”(QS. At-Tin; 4)

Meskipun demikian, sesungguhnya manusia merupakan makhluk yang asalnya tidak ada menjadi ada. Sebelum ada, manusia belum dapat disebut sebagai sesuatu. Berarti saat itu merupakan masa yang ghaib bagi manusia. Tidak ada yang mengetahuinya kecuali hanya Allah s.w.t. Untuk mengungkap rahasia tersebut, maka tidak ada jalan lain kecuali harus mengikuti petunjuk wahyu Allah.

Allah SWT. berfirman:
“Bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa, di mana manusia ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut?” (QS. al-Insan (76); 1).

Firman Allah di atas memberikan suatu ketegasan, bahwa sesungguhnya manusia bukan makhluk yang dihasilkan oleh proses evolusi alam, dari kejadian satu kepada kejadian lain sebagaimana yang diyakini oleh penganut teori Darwin. Atau reinkarnasi dari binatang menjadi manusia. Akan tetapi manusia adalah makhluk yang asalnya tidak ada menjadi ada karena ia diciptakan. Namun kemudian, setelah kematian pertamanya di alam kehidupan dunia, manusia akan dihidupkan kembali untuk selama-lamanya di dalam kehidupan yang hakiki.

Jadi, manusia adalah makhluk yang memiliki awal, tetapi tidak mempunyai akhir. Karena manusia harus mempertanggungjawabkan perbutannya di akhirat nanti untuk selama-lamanya. Itulah yang menjadi salah satu keutaman manusia dibanding makhluk-makhluk lain. Tidak seperti binatang misalnya, meski binatang mempunyai awal akan tetapi ia juga mempunyai akhir. Pada saatnya, setelah binatang itu dibutuhkan untuk sekedar proses persidangan bagi manusia pada hari kiamat, binatang itu akan dihilangkan sama sekali kecuali anjing Ashabul Kahfi. Konon menurut sebuah riwayat, anjing Ashabul Kahfi akan dimasukkan surga bersama majikannya.

Sejak pertama kali diciptakan, manusia tidak akan dihilangkan kembali untuk selama-lamanya. Sejak pertama kali hidup itu, manusia akan mengalami kehidupan yang abadi, baik bahagia di surga ataupun sengsara di neraka. Hanya saja dalam menjalani kehidupannya tersebut akan mengalami beberapa tahapan kehidupan. Disini... kita bisa renungkan, jika kita mati dalam keada’an tidak sesuai dengan FirmanNYA. Betapa tidak pernah ada akhirnya... Uedan Tenan lur...  Jazzakumullah Khoiran Katsiro...

Tahapan pertama di ALAM RUH (Alam qodim atau alam azaliyah) dan Tahapan kedua di ALAM DUNIA (Alam hadits atau alam fana). Di dalam tahapan kedua ini manusia juga akan mengalami tiga tahapan kehidupan. Pertama di alam rahim, kedua di alam kehidupan dunia, ketiga di alam barzah.  Tahapan ketiga di ALAM AKHIRAT, dan di alam akhiratpun manusia akan mengalami beberapa tahapan kehidupan, di antaranya alam mahsyar, alam hisab, alam mizan dan kemudian melintasi shirothol mustaqim baru kemudian alam akhirat yaitu alam kekal, di mana ahli surga telah menduduki surga dan ahli neraka telah mendekam di neraka. Disinipun kita bisa merenungkannya. Jika kita Mati dalam keada’an tidak sesuai dengan FirmanNYA. Betapa amat Sangatnya... Naudzubillahi mindzalik Lurr... He he he . . . Edan Tenan.

Dalam beberapa tahapan kehidupan tersebut manusia menjalani kehidupannya dalam dua dimensi. Dimensi pertama, disebut dimensi Jismul lathif, artinya “kehidupan manusia” itu dibungkus dengan Jismul lathif atau jasad halus, yaitu di saat manusia berada di dalam alam ruh dan juga di saat manusia mengalami kehidupan setelah matinya, di alam barzah dan alam akhirat. Dan dimensi yang kedua disebut dimensi Jismul mahsusah, artinya kehidupan manusia itu dibungkus dengan Jismul Mahsusah atau jasad kasar yang terdiri dari daging dan tulang, yaitu ketika kehidupan manusia itu berada di alam rahim dan alam kehidupan di dunia.

Jismul Latif adalah jasad halus yang membungkus ruh kehidupan manusia yang bukan terdiri dari daging dan tulang. Yaitu di saat kehidupan manusia itu belum diletakkan di dalam rahim seorang Ibu dan ketika kehidupan manusia itu sedang menjalani tahapan kehidupannya di alam barzah dan alam akhirat. Jismul latif ini adalah sesuatu yang ghaib bagi indera lahir manusia (panca indera) yang keberadaannya hanya dapat dirasakan oleh matahati dengan kekuatan iman dan yakin yang prima.

Jismul mahsusah adalah jasad kasar yang membungkus kehidupan manusia yang terdiri dari daging dan tulang yang awalnya diciptakan dari tanah kemudian yang selanjutnya diciptakan dari saripati air mani. Ketika manusia mengalami kematian yang pertama di dunia, Jismul mahsusah ini kemudian dikubur yang selanjutnya akan kembali menjadi tanah.

Jismul lathif (jasad halus), sebagaimana juga jismul mahsusah (jasad kasar) keduanya mempunyai ruh kehidupan, itulah yang disebut dengan: “nismatul ‘adamiyah” Ruh kehidupan itu, sebagai jati diri manusia ada yang baik dan yang jelek, mempunyai anggota tubuh, mempunyai pendengaran, penglihatan, pemikiran dan perasaan. Itulah yang dimaksud dengan “hakekat manusia” itu juga disebut “lathifatur rabbaniyyah”

 Yang dimaksud dengan “Nismatul ‘Adamiyah” adalah anak turun Nabi Adam As. yang dikeluarkan langsung dari sulbi Nabi Adam, yaitu disaat punggung Nabi Adam diusap Allah SWT. di alam ruh. Allah mengabarkan hal itu dengan firman-Nya:
 ”Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka (QS. al-A`raf; 172).

Ketika manusia hidup di alam dunia, baik di alam rahim maupun alam kehidupan dunia, maka “nismah” itu dibungkus dengan Jismul mahsusah dan ketika manusia hidup di alam ruh, alam barzah dan alam akhirat, “Nismah” itu dibungkus dengan Jismul Lathif... He he he . . . Edan Tenan. Penasaran kan..?! Sudah kepanjangan nih tulisannya... jadinya ( Bersambung ke bagian.02 di bawahnya postingan ini)

SALAM RAHAYU KANTI TEGUH SLAMET BERKAH SELALU... Dari saya untukmu sekalian.
Ttd:
Wong Edan Bagu
Putera Rama Tanah Pasundan

http://webdjakatolos.blogspot.com