Jangan Pernah Meremehkan Orang Lain:
Jangan Pernah Meremehkan Orang Lain
Oleh: Wong Edan Bagu
Putera Rama Tanah Pasundan
Brebes Kamis tgl 11 Des 2014
Pada suatu hari, saya pernah masuk ke dalam rumah makan
yang sangat terkenal dan mahal. Tapi saya masuk seorang diri dan memakai
pakaian biasa saja, tidak seperti orang lain yang memakai pakaian yang bagus.
Saya duduk di salah satu kursi ,lalu mengangkat tangan untuk memanggil salah
satu pelayan.
Seorang pelayan perempuan canti nan aduhai menghampiri
saya... He he he . . . Edan Tanan, lalu memberikan buku menu makanan. Pelayan
tersebut agak heran memperhatikan saya, pikirnya mungkin,,, mengapa berani masuk ke dalam rumah makan yang mahal,
padahal dari penampilannya, pelayan itu tidak yakin bahwa saya mampu membayar
makanan yang ada.
“Berapa harga es krim yang diberi saus strawberry dan
cokelat?” tanya saya.
Sang pelayan menjawab, “Lima puluh ribu,”
Dan sayapun memasukkan tangan ke dalam saku celana lalu
mengambil beberapa receh dan menghitungnya. Lalu saya kembali bertanya,
“Kalau es krim
yang tidak diberi saus strawberry dan cokelat?”
Si pelayan mengerutkan kening, “Dua puluh ribu jawabnya,”
Sekali lagi saya mengambil receh dari dalam saku
celananya lalu menghitung.
“Kalau aku pesan separuh es krim tanpa saus strawberry
dan cokelat berapa?”
Kesal dengan kelakuan saya, pelayan menjawab dengan
ketus, “Sepuluh ribu!”
Saya tersenyum, “Baiklah aku pesan itu saja, terima
kasih!”
Pelayan itu mencatat pesanan lalu menyerahkan pada bagian
dapur lalu kembali membawa es krim pesanan saya. Saya senang dan menikmati es
krim yang hanya separuh dengan suka cita. Saya melahap es krim sampai habis. He he he . . .
Edan Tenan. Maklum.... sudah beberapa hari perut kosong, selain restoran
tersebut, di sepanjang jalan yang saya lalui tidak menemukan penjual makanan
apapun. Kemudian sang pelayan kembali datang memberikan nota pembayaran.
“Semua sepuluh ribu bukan?” tanya saya, lalu membayar es
krim pesanan saya dengan setumpuk uang receh. Wajah sang pelayan tampak masam
karena harus menghitung ulang receh-receh itu. Lalu saya mengeluarkan selembar
uang lima puluh ribu dari saku celana belakangnya, “dan ini tips untuk Anda!” ujar
saya sambil menyerahkan selembar uang tersebut untuk si pelayan cantik dan
seksi itu... He he he . . . Edan Tenan.
Ada kalanya kita tidak melihat apa yang melekat pada
tubuh seseorang saja sebagai penilaian. Bukan hal yang bagus untuk meremehkan
seseorang karena melihat penilaian dari luar, Anda tidak akan pernah tahu pada
beberapa waktu yang akan datang, seseorang yang Anda remehkan bisa jadi
merupakan pengantar rejeki yang tak terduga bagi Anda.
NB: Untuk semua saudara dan saudariku di seluruh dunia…
HE HE HE . . . EDAN TENAN.:-) SALAM RAHAYU KANTI TEGUH
SLAMET BERKAH SELALU SAUDARA-SAUDARIKU SEMUANYA TANPA TERKECUALI... SEMOGA
POSTINGAN SAYA KALI INI. BISA LEBIH
BERMANFAAT LAGI DARI
ARTIKEL-ARTIKEL SEBELUMNYA...
Ttd: Wong Edan Bagu
Putera Rama Tanah Pasundan
http://putraramasejati.wordpress.com
http://wongedanbagu.blogspot.com
Post a Comment