10 Hukum Kehidupan Paling Populer:
10 Hukum Kehidupan Paling Populer
Oleh: Wong Edan Bagu
Putera Rama Tanah Pasundan
Brebes Kamis tgl 11 Des 2014
Berapa orang dari kita yang pernah memikirkan
sungguh-sungguh arti kehidupan ini?
Meskipun kita menjalani hidup kita masing-masing, banyak
dari kita yang mempertanyakan apakah arti kehidupan ini. Kita perlu menyisihkan
waktu untuk memikirkan hal ini dengan serius. Kecuali kita benar-benar memahami
kehidupan kita saat ini dan bagaimana kita menjalaninya, kita tidak bisa
merubahnya sesuai dengan keinginan kita. Terdapat pandangan-pandangan kehidupan
yang berbeda dimana orang-orang akan melihat kehidupan berdasarkan pendidikan,
pemahaman, dan pengalaman pribadi mereka.
Melalui artikel ini, Saya ingin berusaha menjabarkan 10
hukum kehidupan sebagai dasar pemikiran positif.
10. Pengambilan Keputusan;
Ada saat tertentu dalam kehidupan dimana rasanya sulit
untuk mengambil keputusan yang tepat. Hal ini mungkin terjadi karena kita tidak
memiliki semua informasi yang kita butuhkan untuk membuat keputusan yang tepat.
Alasan lain ialah karena kita kurang berhati-hati dalam menghadapi situasi atau
masalah tersebut. Faktor lain yang mungkin berujung pada kesalahan dalam
pengambilan keputusan adalah kita merasa tidak sabaran sehingga kita membuat
keputusan yang tergesa-gesa. Pada saat yang bersamaan, kita harus menganalisa
dengan objektif penyebab kegagalan kita. Analisis objektif semacam ini akan
membantu kita dalam usaha kita ke depan. Kita harus memastikan bahwa kesalahan
yang kita lakukan tidak terulang kembali. Pengalaman masa lalu seharusnya
menjadi bekal untuk kesuksesan kita di masa depan. Antusiasme dan minat yang
lebih besar menjadikan kesalahan kita sebagai batu loncatan untuk kesuksesan di
masa mendatang.
9. Seni Memberi;
Dimanapun kita tinggal, kita mendapati bahwa ada
orang-orang di sekitar kita yang sangat miskin dan tidak mampu memenuhi
kebutuhan dasar mereka. Sebagian dari mereka bahkan tidak bisa makan 2x sehari.
Mereka tinggal di rumah yang lapuk. Mereka tidak memiliki pakaian yang layak
untuk dikenakan. Anak-anak mereka terlihat di lingkungan sekitar kita dan tidak
meneruskan pendidikan mereka. Ketika anda telah berada pada titik dimana anda
merasa nyaman, pikirkanlah orang-orang tersebut yang berjuang susah payah untuk
mencari uang demi bertahan hidup. Dalam hal ini, kita harus menyediakan bantuan
bagi mereka dalam bentuk materi maupun bentuk lain. Beasiswa dapat ditawarkan
kepada pelajar yang berasal dari keluarga miskin. Bantuan juga bisa diberikan
untuk perawatan dan biaya rumah sakit bagi pasien yang miskin. Sebagian dari
mereka tidak memiliki tempat berteduh dan terpaksa tidur di tempat terbuka.
Singkat kata, kita bisa menemukan berbagai macam cara untuk membantu
orang-orang yang membutuhkan. Dan kita harus membantu mereka tanpa pamrih.
Mereka yang berkecukupan harus menyisihkan sebagian dari pendapatan mereka
untuk kegiatan semacam ini.
8. Harapan dan Iman;
Nasib bukanlah soal kesempatan; nasib adalah perihal
pilihan. Nasib bukanlah sesuatu yang harus kita tunggu, namun sesuatu yang
harus kita capai. Manusia adalah arsitek dari nasibnya sendiri. Nasib atau
takdir merupakan hasil dari tindakan dan usaha kita. Jika kita mengetahui
kejadian-kejadian yang akan kita alami di tahun mendatang, apa reaksi kita?
Kebanyakan dari kita berpikir: kita sudah mengetahui nasib kita, jadi mengapa
kita harus bekerja? Apapun yang kita lakukan hasilnya akan tetap sama. Jika
anda terus bersikap demikian, anda tidak pernah maju. Tidak akan pernah ada
produk baru maupun penemuan baru. Hanya stagnasi lah yang akan terjadi. Nasib
membuat orang menjadi pasif dan menumpulkan pertumbuhannya. Kita tidak boleh
bergantung pada nasib. Kita harus memahami pentingnya kejujuran dan kerja
keras. Seperti kata pepatah: kerja adalah bagian dari doa. Kerja keras yang
disertai kecerdasan dan ketulusan akan menghasilkan sukses di berbagai bidang.
7. Hukum Karma;
Poin ini khusus bagi mereka yang percaya akan adanya
hukum karma. Berdasarkan hukum karma, setiap akibat pasti memiliki sebab. Semua
terjadi karena ada yang memulainya terlebih dahulu. Beberapa orang hidup hingga
usia 100 tahun bahkan lebih sementara yang lain meninggal pada usia muda.
Beberapa orang meninggal dengan cara yang menyakitkan dengan terbaring di rumah
sakit karena penyakit serius. Sebaliknya, ada orang-orang yang meninggal tanpa
merasa sakit. Pertanyaan dasar yang muncul dalam benak seseorang adalah:
mengapa terdapat begitu banyak perbedaan dalam kehidupan manusia? Jawabannya
sangat sederhana: karena hukum karma. Orang memperoleh hasil dari pemikiran
serta tindakan mereka di kehidupan terdahulu. Jika seseorang telah hidup dengan
jujur, membantu orang-orang di sekelilingnya; cepat atau lambat ia akan
memperoleh imbalannya. Orang-orang yang memiliki kehidupan yang baik dan nyaman
kemungkinan telah melakukan banyak perbuatan baik semasa hidupnya dulu; dan
sebaliknya. Jiwa bersifat abadi dan selalu ada. Jiwa tidak pernah bisa
ditenggelamkan ke dalam air atau dibakar dengan api. Tujuan utama dari jiwa
adalah untuk mencapai tahap kesadaran diri dan kesempurnaan. Jiwa harus melalui
beberapa tahap kelahiran dan kematian hingga akhirnya jiwa tersebut bisa
mencapai tujuan akhirnya. Namun, jiwa bisa mencapai tujuan akhirnya jika jiwa
tersebut tidak lagi memiliki hasrat, semua urusan-urusan telah dituntaskan dan
tidak ada lagi beban yang ditanggungnya.
6. Manusia Harus Menghormati Sesamanya;
Pada pandangan pertama, poin ini nampaknya berhubungan
dengan aspek moral kehidupan. Tidak diragukan lagi, pertanyaan terhadap
integritas moral cukup penting namun poin ini memiliki arti yang lebih
mendalam. Seringkali, seseorang merasa dipermalukan oleh atasannya dan di
hadapan rekan-rekan kerjanya. Jika dia terus dipermalukan di kantor atau di
antara teman-temannya; ia akan kehilangan harga diri. Orang yang mengalami ini
tidak saja akan merasa tidak berdaya dan terganggu, ia akan cenderung tidak
menghargai atasannya dan bahkan menggunakan bahasa yang kasar. Dalam situasi
semacam ini, sangat disarankan untuk mengundurkan diri dari tempat kerja maupun
lingkungan meskipun dalam situasi tertentu hal ini tidak memungkinkan. Sebagai
alternatif, ia seharusnya berterus terang kepada atasannya mengenai perasaan
dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi pekerjaannya. Atasannya seharusnya
cukup dewasa untuk memahami bahwa ia harus menghargai bawahannya. Dengan
melakukan ini, hubungan antara atasan dan bawahan akan membaik dan akan
tercipta keharmonisan diantara mereka berdua.
5. Manusia Harus Memiliki Kepuasan atas Kebutuhan
Sosialnya;
Manusia harus memiliki kehidupan sosial karena ia tidak
dapat hidup seorang diri. Kecuali bagi mereka yang menjauhkan diri dari
kehidupan materi dan mencari pencerahan jiwa; manusia membutuhkan interaksi
sosial. Pada jaman dahulu, dalam sistem keluarga, kebutuhan sosial dapat
terpenuhi dengan interaksi antar anggota keluarga. Namun dengan meningkatnya
jumlah keluarga inti, manusia nyaris putus hubungan dengan interaksi sosial. Di
kota-kota besar di tengah padatnya penduduk, seseorang bisa merasa terisolasi.
Ia hidup di tengah-tengah orang asing. Ia harus memenuhi kebutuhan sosialnya
dan menemukan cara untuk bercengkrama dengan lingkungan sekitarnya. Ia bisa
bergabung dengan klub sosial atau asosiasi dimana ia bisa menghabiskan waktu
dan berinteraksi dengan sesama anggota yang memiliki kesamaan minat. Para orang
tua sebaiknya tidak terlalu mengekang kehidupan sosial anak-anak mereka. Jika
mereka melarang anak-anak untuk bergaul dengan kawan-kawannya, orang tua
seharusnya sadar bahwa hal itu akan menghambat pertumbuhan mereka.
4. Manusia Harus Memperoleh Rasa Superioritas
(Setidaknya) Dalam 1 Hal;
Jadilah ahli dalam beberapa bidang. Manusia harus memilh
pekerjaan sesuai dengan keahliannya, meskipun seringkali kebebasan untuk
memilih pekerjaan tidaklah mungkin. Intinya adalah pekerjaan apapun yang ia
lakukan, ia harus menjadi ahli dalam pekerjaannya, dan dari situlah ia akan
mendapatkan rasa hormat dari kelompoknya. Keahlian ini harus terus ia miliki
sepanjang hidupnya. Sebagai contoh, mari kita lihat dari bidang akademis.
Seorang professor mengajar sebuah mata pelajaran dalam kelas-kelas tingkat
lanjut di sebuah universitas. Ia tidak hanya harus memiliki pengetahuan yang
cukup terhadap mata pelajaran yang ia ajarkan, ia juga harus mengajar dengan
cara yang bisa dipahami murid-muridnya. Jika para murid menganggap ia bisa
mengajar dengan baik, mereka akan bersemangat untuk hadir dalam mata kuliahnya
dan memberikan rasa hormat baginya. Sang professor akan merasa sangat senang
jika ia mengetahui bahwa mata pelajaran yang ia ajarkan dapat diterima dengan
baik dan dihargai.
3. Energi Harus Disalurkan;
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menemukan orang
tua yang mencegah anak-anak mereka melakukan hal yang mereka minati. Jika si
anak menentang keinginan orang tua nya , orang tua akan menegurnya dan meminta
agar hal tersebut tidak mereka lakukan lagi. Hal ini mungkin akan berhasil
untuk sementara waktu namun jika sering dilakukan, hal ini akan berdampak buruk
bagi pertumbuhan anak. Jika si anak berada pada rentang usia 14-20 tahun, ia
akan memberontak dan melawan ayahnya secara terbuka. Sebagai contoh, ketika air
mendidih, uap dengan dorongan tenaga kuat akan dihasilkan. Nah, jika tidak ada
pelepasan dan air terus mendidih, akan terjadi ledakan. Intinya adalah jika seseorang
memiliki dorongan untuk melakukan sesuatu, tidak disarankan untuk menekan
dorongan tersebut. Menekan “dorongan tersebut” akan berakibat pada kemunduran
kehidupan orang yang bersangkutan. Hal itu akan merampas kepribadian unik dari
orang tersebut.
2. Manusia Harus Mendengarkan Suara Hatinya;
Untuk mencapai kehidupan yang terorganisir, manusia harus
mematuhi suara hatinya. Bahkan, poin ini adalah hukum terpenting dari
hukum-hukum yang sudah ada. Jika manusia tidak mampu mendengarkan suara
hatinya, ia tidak akan mampu mengendalikan dan mengarahkan hidupnya. Perlu
dicatat juga bahwa kita tidak pernah bisa memutuskan apa yang harus dilakukan
orang lain. Namun kita bisa mendengar suara hati kita yang akan memberi tahu
kita apa yang harus kita lakukan. Sekali lagi, orang tua memiliki peran besar
untuk mendorong anak-anak mereka; semakin mereka dewasa mereka harus
mengarahkan kehidupan mereka. Untuk hal ini, orang tua harus memberikan
pengarahan sehingga mereka bisa mengetahui bagaimana intuisi mereka bisa menuntun
kehidupan mereka. Jika seseorang telah mengembangkan kebiasaan bermeditasi,
akan terasa lebih mudah untuk mendengarkan suara hati. Meditasi juga akan
membawanya menuju kebangkitan spiritual.
1. Harus Mengatur dan Mengarahkan Hidupnya;
Hukum fundamental ini mengatakan bahwa manusia harus
menguasai kehidupannya. Ia harus mampu membentuk kehidupannya sesuai dengan
keahlian dan minatnya. Namun, hal ini mungkin terjadi jika ia memeiliki
kehidupan yang teratur. Ia harus memastikan bahwa seluruh kegiatannya memiliki
waktu sehingga ia memiliki kehidupan yang seimbang. Kehidupan demikian akan
membantu menghindari waktu terbuang sia-sia dan memungkinkan manusia untuk
memberikan hasil yang maksimal dan di waktu yang bersamaan menyediakan
relaksasi dan suka cita bagi dirinya sendiri. Saat ini, banyak hal yang berubah
dengan cepat. Dunia telah menjadi pemukiman global. Perubahan teknologi
berlangsung setiap harinya. Oleh sebab itu sangatlah penting bagi manusia untuk
tetap mengikuti perubahan jaman. Hal ini mungkin terjadi jika anda memiliki
rasa ingin tahu untuk terus mempelajari hal-hal baru. Anda tidak boleh menunda
proses pembelajaran. Jika anda menunda proses tersebut, anda akan mendapatkan
diri anda terjebak dalam bidang anda. Dalam dunia yang kompetitif, banyak orang
yang akan mendahului anda. Hal ini akan meruntuhkan semangat anda dan membuat
anda merasa frustasi.
HE HE HE . . . EDAN TENAN.:-) SALAM RAHAYU KANTI TEGUH
SLAMET BERKAH SELALU SAUDARA-SAUDARIKU SEMUANYA TANPA TERKECUALI... SEMOGA
POSTINGAN SAYA KALI INI. BISA LEBIH
BERMANFAAT LAGI DARI
ARTIKEL-ARTIKEL SEBELUMNYA...
Ttd: Wong Edan Bagu
Putera Rama Tanah Pasundan
http://putraramasejati.wordpress.com
http://wongedanbagu.blogspot.com
Post a Comment