WEJANGAN LAKU HAKIKAT HIDUP: No.3
ADOH TANPA WINANGEN.
Dengan Tema: GALILAH RASA YANG MELIPUTI SELURUH TUBUHMU.
KARENA DI DALAM TUBUHMU. ADA FIRMAN TUHAN YANG BISA MENJAMIN HIDUP MATIMU DAN
DAPAT MENJAMIN DUNIA AKHERATMU ;
Oleh: Wong Edan Bagu.
NIKMATNYA RACUN!.
Kemajuan teknologi membawa banyak manfaat. Waktu
pengiriman dipercepat, produksi leih efisien, komunikasi menjadi mudah, batasan
dunia menjadi hilang, dan hiburan semakin terjangkau. Mulai dari kafe tempat
nongkrong, handphone tv, internet, notebook, dunia malam, dunia gemerlap, dan
dunia – dunia lainnya. Sungguh banyak manfaat yang kita dapatkan dengan
kemajuan teknologi ini. Namun, kemajuan yang kita capai ini juga membawa racun.
Hanya saja, racun yang satu ini rasanya nikmat… Sekali coba, eh minta
lagi…lagi, tambah lagi..lagi, dan lagi…benar – benar racun yang nikmat. Apakah
benar itu racun ? Apakah anda tidak salah pak WEB ?
INIlah Racun Nikmat.
Menara babel, lambang keinginan manusia yang tidak
direstui TUHAN:
ANTARA KEINGINAN DAN KEBUTUHAN;
Semua orang sudah tahu hukum keinginan dan kebutuhan.
Keinginan belum tentu kebutuhan, keinginan lebih kepada emosi, keinginan dapat
ditunda, dan keinginan tidak selalu negatif. Setiap orang mempunyai keinginan
yang berbeda – beda, namun semuanya memiliki kesamaan, bahwa kita semua
seringkali dibutakan oleh keinginan. Inilah yang saya namakan racun, racun yang
nikmat.
Bulan Desember 2008, saya mengenal yang namanya Internet
yang judulnya Facebook. Pada awal bermain bermain facebookan ini, saya kurang
begitu tertarik, namun karena gosok-gosokan dari kepenasaran, Perasaan ingin
saya, maka saya lebih menyempatkan waktu untuk bermain facebook ini. Malahan
sempet beli hape yang ada aplikasinya yang bisa buat facebookan, lama-lama
asyik juga, lalu beralih ke computer hingga laptop. Empat bulan
kemudian….prosentasi waktu saya adalah 80% main facebook, 20% mikirin
facebook….
Saya menyadari bahwa ada yang salah dari diri saya.
Lah…jelas lah pak WEB…. waktunya ibadah gak beribadah, waktunya samadi tidak
bersamadi, waktunya istirahat tidur jadi tidak tidur, maen facebookaan toook,,,
sampai-sampai… ehek sama istripun sambil facebookan, minimal mikirin facebook,
tadi postingan saya ada yang like apa tdk, ada yang comentar apa tidak, jika
ada yang like siapa saja, jika ada yang comentar, apa comentarnya… Urusan Tuhan
terabaikan, masalah rumah tangga terelakan, soal tanggung jawab terbengkalai.
Dan jalan cerita selanjutnya adalah hari – hari dilalui dengan jiwa yang
setengah kosong. Kosong karena kebutuhan dasar manusia tidak terpenuhi. Ingat
gak teori kebutuhan Maslow ? Kebutuhan makanan, pakaian, tempat tinggal,
pengakuan, prestasi, dan aktualisasi diri. (mulai ngawur…^-^’) Nih pak WEB….
Saya tahu bahwa saya butuh bekerja untuk memenuhi
kebutuhan kehidupan saya dan keluarga dalam rumah tangga. Di sisi lainnya saya
ingin hiburan untuk melepas rasa jenuh dan beratnya tekanan hidup, karena saya
sudah insaf dan sadar, saya ga maudan tidak ingin berhiburan di mol, diskotik,
warung remang atau minum anggur sampai teler, apa lagi judi dan nidurin
istrinya orang lain, maka, hiburang yang sy pilih adalah facebook. Dalam
pertarungan keinginan dan kebutuhan saya ini, pemenangnya adalah KEINGINAN.
Maka saya dengan sadar meminum racun….sekali lagi, racun yang nikmat!… He he he
. . . Edan Tenan.
SAYA TIDAK SENDIRIAN:
Ha…ha…ha… Edan Tanan… Senangnya, karena ada temen – teman
yang menemani saya menikmati racun ini…..huuus!!! (udah teler kebanyakan racun
facebook ya, pak WEB….?!)
Ketika kita tahu bahwa apa yang kita kerjakan tidak baik,
tidak berguna, tidak bermanfaat, dan tidak menghasilkan, tetapi kita tetap
melakukannya, mungkin…sekali lagi mungkin…. kita sedang menenggak racun yang
nikmat. Saking nikmatnya mau berhenti… tapi tidak kuasa. Apakah anda juga
mengalami keadaan seperti saya ? Mungkin iya, mungkin tidak, mungkin iya tetapi
berbeda kasus atau sama sekali tidak.
Sesuatu itu berguna atau tidak berguna dilihat dari mana
? Sebab apa yang berguna bagi kita belum tentu berguna bagi orang lain.
Demikian sebaliknya apa yang menurut anda bermanfaat, belum tentu bermanfaat
juga buat saya. Jadi, berguna atau tidak adalah sesuatu yang relatif, relatif
menurut pandangan tiap-tiap kita. Namun jika anda melakukan sesuatu namun ada
yang hilang dalam diri anda, saya pastikan itu adalah racun nikmat. Orang bisa
dikelabuhi, hasil bisa dimanipulasi, emosi bisa diarahkan, tetapi tidak dengan
hati anda. Jika ada suara – suara kecil yang berbisik di telinga anda berarti
ada sesuatu yang salah.
SEMUANYA HANYA KEINGINAN SEMATA:
Keinginan yang berlebihan dan mengalahkan rasio adalah
racun nikmat. Racun bukanlah sesuatu untuk dimakan, namun karena rasanya yang
nikmat maka akhirnya kita telan juga. Namanya racun tetaplah racun, soal akibat
adalah soal waktu, jika tidak muncul saat ini pasti muncul nanti. Dan ketika
kita sadar bahwa yang kita telan adalah racun maka saat itu sudah terlambat.
Terlambat karena tanpa racun itu kita merasa ada sesuatu yang kurang dalam diri
kita. Hanya saja, semakin kita telan…kekosongan itu malah menjadi – jadi…iya,
karena yang kita telan dalah racun nikmat.
Setelah keluar dari opname saya akibat kebanyakan makan
racun nikmat ini, saya menyadari bahwa bentuk asli racun ini adalah keinginan.
Keinginan untuk tidak rugi atau keinginan untuk tidak gagal. Kita mau segala
yang kita kerjakan berhasil, tidak ada kata kalah dalam kamus kita. Saya
mengatakan bahwa, sampai saat ini, segala sesuatunya berjalan dengan baik,
malahan sangat baik. Tanpa hal ini, seseorang tidak bisa maju.
Ketika kita sangat terobsesi untuk menjadi pemenang kita
melupakan pepatah diatasnya langit masih ada langit. Bahwa keberhasilan adalah
keinginan semua orang dan kegagalan adalah mimpi buruk semua orang. Namun,
realitanya adalah keberhasilan adalah hak sebagian orang dan kegagalan adalah
hak semua orang. Tidak semua orang ditakdirkan menjadi pemenang, demikian pula
tidak semua orang ditakdirkan menjadi pecundang. Pendeknya, ada waktunya kita
maju sebagai pemenang dan ada juga waktu kita muncul sebagai orang gagal. Saya
pernah mengalami hal itu, beberapa teman saya, kedua orangtua saya, dan bahkan
juga anda….
Saya tahu, melepaskan sesuatu yang kita cintai, yang kita
sukai, yang kita hobi’i merupakan hal yang luar biasa sulit. Namun inilah
satu-satunya obat untuk menyembuhkan racun nikmat ini. Merelakan apa yang sudah
anda perjuangkan sehari-harinya, melepaskan kesenangan anda, keinginan anda,
dan kebanggan anda. Sulit sekali…., saya sudah berkali-kali mencoba dan
berkali-kali gagal juga. Namun…, dalam setiap kegagalan, ada sesuatu yang baru
yang membuat saya semakin kuat. Rasanya, saya pernah baca kata-kata yang hampir
mirip dengan tema ini. Kira-kira begini tulisannya :
“Barang siapa mempertahankan nyawanya, maka dia akan
kehilangan. Barangsiapa menyerahkan nyawanya, maka dia akan memperolehnya!” He
he he . . . Edan Tenan.
SUDUT PANDANG…
Segala sesuatu di dunia ini bisa dikategorikan menjadi
dua kategori saja. Misalnya baik dan buruk, teman dan lawan, masalah atau
tantangan, hitam atau putih. Semuanya diawali dari sudut pandang. Dari mana
kita memandang ….?!
Sudut Pandang Anda;
Dan ternyata….sudut pandang bisa mempengaruhi kita.
Bagaimana kita menanggapi sesuatu tergantung darimana kita memandangnya,
bagaimana kita bertindak tergantung darimana kita melihatnya, dan bagaimana
kita menjawab, sekali lagi, dipengaruhi sudut pandang kita.
Dan seringkali perbedaan sudut pandang inilah yang
membuat suatu masalah tidak pernah selesai. Satu orang melihat dari sudut kiri,
dan orang lainnya melihat dari sudut kanan. Tentunya gambaran yang mereka lihat
berbeda. Saya paling suka ilustrasi mengenai tiga orang buta dan gajah.
Ketiga orang buta ini masing-masing berdebat mengenai
gajah. Orang buta pertama berkata bahwa gajah itu bentuknya panjang dan tipis
seperti sedotan. Orang buta kedua mengatakan bahwa gajah itu bentuknya bundar
dan besar. Dan orang buta ketiga mengatakan bahwa gajah itu bentuknya tipis dan
lebar.
(Karena kita tidak buta maka kita bisa melihat beberapa
hal yang lucu di sini… Iya tidak Lurr..?!)
Pertama, jawaban ketiga orang buta tersebut mengenai
gajah memang tidak salah. Tetapi tidak lengkap ! Orang buta pertama memegang
buntut si gajah, dan memang betul kalau ekor gajah itu panjang dan tipis. Orang
buta kedua memegang kaki gajah. Dan orang buta ketiga memegang telinga gajah.
Kedua, semua hal bisa dilihat dari berbagai macam
perspektif. Entah itu tipis dan panjang, atau bulat dan besar, ataukah tipis
dan lebar. Semua itu adalah perspektif. Hal yang perlu disingkirkan di sini
adalah anggapan bahwa AKULAH YANG PALING BENAR ! AKULAH YANG PALING TAHU !
atau, yang parah, KAMU TAHU APA ?!
Cara pandang kita terhadap permasalahan;
Selama kita hidup di dunia ini, kita akan selalu bertemu
dengan yang bernama masalah. Tidak peduli yang kita lakukan itu baik atau
buruk, rohani atau ragawi, yang namanya masalah itu pasti ada. Lalu, manakah
sudut pandang kita ?
Masalah adalah bagian dari kehidupan, atau masalah
sebagai tantangan untuk hidup yang lebih baik ?
DEWASA !
Semua orang bertambah tua, hanya sedikit yang bertambah
dewasa…
Kedewasaan karakter;
Berarti dari kalimat di atas ada perbedaan antara tua dan
dewasa dong ! Iya sayang….dan pasti kebanyakan orang udah tau bedanya. Kalau
tua itu berarti usianya di atas 40 tahun, berambut putih atau berambut jarang.
Sedangkan kalau dewasa tidak berhubungan dengan umur dan rambut…
Dewasa itu berhubungan dengan pikiran dan tingkah laku.
Lalu, pikiran apa yang dikatakan dewasa ? Dan Tingkah laku bagaimana yang bisa
dikatakan dewasa ? Pasti akan ada banyak definisi dan jawaban atas pertanyaan
ini. Tiap – tiap orang boleh mengungkapkan jawabannya…dan orang yang dewasa
yang bisa menerima pendapat orang lain (definisi dewasa nih !)
BERTANGGUNG JAWAB;
Ini adalah kata – kata yang mudah diucapkan namun susah
dilakukan. Tapi, pada akhirnya kita akan menemukan si BT (bertanggung jawab)
ini di perjalanan hidup kita. Pertama – tama kita masuk sekolah dan bertemu
dengan PR serta tugas. Dan akhirnya sampai ujian/ulangan. Lalu kita bekerja dan
mulai belajar mengenai pegawai dan bos, atasan dan bawahan, gaji dan bonus.
Pulang bekerja, ketemu cewek yang membuat kita melupakan segalanya di hidup
ini….trus kita kawinin tuh cewek….lalu punya anak….lalu menjadi tua…dan mati…..
Kita break down dikit di masalah menikah….menikah itu
berarti kita bisa melakukan (secara resmi) adegan-adegan di pilem-pilem porno
yang pernah kita lihat (atau koleksi!) Ini hal yang menyenangkan kan…..?!
Apalagi waktu pertama kali! Tapi…..ada juga sisi lain dari menikah ini….bahwa
kita mempunyai teman sehidup semati di sisa perjalanan kita. Sebagai beban atau
sebagai bantuan dapat dilihat dari sisi mana kita memandangnya. Dari sisi orang
yang bertanggung jawab atau malah sebaliknya. Jika kita menghindar…suatu saat
pasti akan bertemu dengan yang namanya bertanggun jawab ini. Dan waktu itu, si
bertanggung jawab akan mengajak seorang temannya yang bernama penyesalan !
Banyak orang dewasa tapi masih kekanak-kanakan sifatnya…
Wow… He he he . . . Edan Tenan.
BERUBAH;
Dewasa atau tidak itu hanyalah sejauh pikiran kita. Pikiran
kita secara sederhana bisa dibagi dua, menerima atau menolak. Tidak semua orang
seperti kita, tidak semua orang berpikir seperti kita, dan tidak semua orang
bekerja seperti kita. Inilah kenyataan dalam dunia kita, keunikan di dunia
kita. Sejauh mana kita bisa menerima orang lain adalah ukuran kedewasaan kita.
Lebih jauh lagi, sebagai mana kita bisa menerima keadaan di sekeliling kita
adalah pilihan kita, pilihan untuk bersikap dewasa atau sebaliknya. Menjadi
dewasa berarti menerima akibat dari perbuatan kita. Dan menyelesaikan akibat
yang ditimbulkan adalah tanda kalau kita telah menjadi dewasa.
KARAKTER MANUSIA…
Ada berbagai macam orang, tetapi hanya ada empat macam
karakter ….
Berbicara mengenai pembagaian karakter, ada banyak orang
dengan berbagai teori-teorinya. Dan yang paling banyak dikenal orang adalah
pembagian karakter menjadi Sanguin, Kholerik, Melankolis, dan Plegmatis.
Saya ini suka sekali baca buku mengenai tingkah laku
manusia, karena dengan melihat orang lain saya bisa introspeksi diriku sendiri
dan mengerti mengapa mereka bertindak seperti ini atau seperti itu. Mungkin aku
ter-“racuni” dengan perkataanya Sun Tzu, “Kenali dirimu sendiri, dan kenali
pula musuhmu, maka 100 pertempuran akan 100 kali menang.”
Meskipun hanya ada empat macam karakter dasar, tetapi
bisa menciptakan beribu macam karakter loh… Karena pada kenyataannya, sangat
jarang orang hanya memiliki satu karakter dominan. Kebanyakan orang memiliki
satu karakter primer dan satu karakter sekunder. Bahkan mungkin mempunyai tiga
karakter sekunder.
Kalo saya sendiri, karakter primerku adalah kholerik dan
sekunderku melankolis. He…he…he… Edan Tenan… Apa sih kholerik itu dan makanan
apa tuh melonkolis ? Itulah yang ingin saya bagikan di ruangan
facebook/twitter/blogspot/wordpress saya ini. Hasil ketikan saya selama
beberapa hari tdk aktif di internet. Simak dan baca postingan-postingan saya
yang bertanggal mula malam ini dan setelah postingan ini ya.. Karena saya sudah
mengerti manfaat mengetahui “siapakah diriku ini, apa kelebihanku, dan apa
kekuranganku.” Dan manfaat mengetahui, “apa karakter orang yang berbicara
denganku saat ini, bagaimana cara berfikirnya dan cara bertindaknya…
He he he . . . Edan Tenan …. Salam Rahayu kanti Teguh
Slamet selalu ya Lurr… Semoga Bermanfa’at dan Berkah….
Ttd: Wong Edan Bagu
Pengembara Tanah Pasundan
http://putraramasejati.wordpress.com
http://wongedanbagu.blogspot.com
Post a Comment