TENTANG LAKU SPIRITUAL:

TENTANG LAKU SPIRITUAL:
IKI-KI KUNCI
Oleh: Wong Edan Bagu.

Belajar Spiritual;
Sudah lama aku ingin membuat postingankhusus tentang dunia spiritual dan berbagai hal yang melingkupinya. Baru kali ini aku kelakon mempostingkanya dengan mantab setelah kliwonan semalam, menulis pengalaman pribadi dan pengetahuan yang aku dapatkan selama proses spiritual yang telah dijalani.

Ini adalah sebuah jejak langkah
sebuah perjalanan batin dan spiritual
yang bisa membuka dua dunia
antara yang ghaib dan yang nyata
dua dunia yang sama-sama ada

kadangkala dunia ghaib dinafikkan dalam dunia nyata
sedangkan kehidupan yang sebenarnya adalah keseimbangan perjalanan dua dunia berdampingan seiring sejalan dalam harmoni
keselarasanan dalam gerak dan langkah untuk mencapai masa depan dan negeri yang lebih baik, pembelajaran spiritual adalah pembelajaran untuk pembentukan akhlak yang lebih baik, bukan untuk bisa ini dan itu dalam bentuk kesaktian dan kemampuan duniawi.

kemampuan manusia dalam hal laduni (duniawi) hanyalah efek samping dari perjalanan suatu proses spiritual, dunia spiritual adalah menghidupkan jiwa menyalakan hati dan mematikan raga, hingga tiba saatnya nanti tercapai harmonisasi antara lahir dan batin, seiring sejalan dalam memaknai kehidupan yang harus dilewati.

Ajaran Dasar Spiritual (Kebatinan)
Hakekat spiritual adalah mendekatkan hubungan manusia dengan Tuhannya, maka ajaran yang mendasari sesuai dengan ajaran Kejawen adalah sebagai berikut :

Aku kuwi ora duwe opo-opo
Aku kuwi dudu sopo-sopo
aku kuwi ora bisao opo-opo
kabeh kagunganne Gusti Ingkang Moho Gesang
Sedaya saking kersane Gusti Allah

dalam terjemahan bebas adalah sebagai berikut :
Saya tidak punya apa-apa
Saya bukan siapa-siapa
saya tidak bisa apa-apa
semua yang ada adalah kepunyaan Tuhan Yang Maha Esa
Semua yang terjadi adalah kehendak Tuhan

Ajaran dasar bagi penganut muslim maka didasarkan pada pemahaman ajaran
Iman, Tawakal, Tawadhu, yang diartikan bahwa kita sebagai manusia menjalani takdir dan segala yang terjadi dengan iklas, sabar, dan pasrah dengan tetap mempunyai keyakinan kepada Allah SWT.

Dalam berbagai aliran spiritual mulai dari Kejawen, Islam, maupun Budha maka sesungguhnya hakekat spiritual yang sebenarnya adalah pembentukan manusia seutuhnya dalam pendekatannya kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Jika ditemui dalam prosesnya akhirnya penganut ajaran spiritual akhirnya lebih mengejar kepada kemampuan duniawi, dunk denk, laduni, maka perlu diluruskan kembali niatnya. Karena semua kemampuan itu hanyalah efek dari semua proses yang akan kita lewati.

Semoga kita selalu dijaga dan dilindungi oleh Tuhan Yang Maha Esa dalam setiap langkah spiritual yang penuh dengan kelokan-kelokan yang menyesatkan. Godaan dan Ujian kehidupan yang sangat nyata dan membuat kita mudah tergelincir dalam langkah. Hal-hal duniawi menjadi semakin mudah untuk diraih, padahal duniawi adalah godaan memabukkan yang tidak ada habisnya.

Guru Sejati:
Siapakah guru sejati ?
dimanakah akan mencarinya ?
akankah kita bertemu dengan guru sejati?

Guru adalah keapda siapa kita akan belajar
kesejatian adalah pelajaran yang sebenarnya

guru sejati adalah kepada siapa kita belajar untuk menjadi yang benar dan baik menurut ajaran universal

setiap orang mempunyai gurunya sendiri-sendiri
ada yang belajar dari kitab suci
kitab-kitab keagamaan dan serat-serat leluhur
banyak cara untuk menjadikan dirinya menjadi lebih baik
dan dia telah belajar

“koco paesan “
adalah cermin
cermin kehidupan
belajar kepada siapa saja yang kita temui
dari binatang-binatang
dari kesetiaan matahari dan bulan pada janjinya
pada alam yang senantiasa memberi tanpa meminta
kepada orang yang menyakiti kita untuk belajar menghargai.

Niat Belajar Bathin dan Spiritual;
Dunia Bathin dan Spiritual adalah dunia yang tak terjamah oleh tangan dan mata. Segala sesuatunya tidak terlihat, tidak terjangkau. Tetapi segalanya mungkin dan bisa bagi yang diberi jatah.

Jika ingin belajar bathin dan spiritual, alangkah lebih baiknya menengok ke dalam diri lebih jauh, lebih dalam. Untuk apakah? mau apakah?

Bagaikan dunia nyata, di dunia bathin ada juga dunia hitam dan putih, ngiwo dan nengen. Semua kembali kepada pilihan kita.

Arah yang akan ditempuh nantinya berawal dari niat kita, maka diperlukan selalu untuk menjaga niat baik, keiklasan dan tanpa pamrih. Agar kita tidak tersesat langkah.

dunia bathin penuh godaan, harta, tahta dan wanita. Sama halnya dengan dunia nyata. Pilihan untuk mendapatkannya adalah sama saja kita mengakhiri perjalnan belajar bathin.

Lingkaran

Dimanakah Dunia Bathin (Spiritual) ?
Dunia Bathin layaknya dunia nyata. Dunia yang berdampingan dengan kita. Hanya bedanya ada yang bisa melihat dan ada yang tidak. Sama seperti halnya sebuah perjalanan. Jika kita tinggal di yogya maka kita hanya mengetahui seluk beluk kota yogya, jika kita pergi ke Jakarta bertambah lagi khasanah pengetahuan kita.

Demikian juga dengan dunia bathin. Dunia yang sama, yang membedakan adalah untuk mengetahui daerah lain perlu dilakukan perpindahan fisik, nyata. Sedangkan perjalanan menuju dunia bathin adalah perjalanan mengolah roso, mengolah hati, mengolah nurani. Membuka cakra, membuka hijab, membuka penjara pikiran.

Bagaimana kita bisa mencapainya adalah dengan melakukan berbagai tahapan. Ada yang memang sudah dikaruniai bakat untuk melihat, seperti halnya anak indigo, ada juga yang harus belajar. Proses pembelajaran masuk dunia bathin hampir sama dengan proses sekolah di dunia nyata. Berbagai tingkatan dan level harus dilalui tahap demi tahap. Setiap orang mempunyai dasar kemampuan yang berbeda-beda satu dengan yang lain. Membutuhkan bakat dan kemampuan. Hal yang sama adalah ketekunan dan keyakinan merupakan faktor pendukung yang utama. Kemampuan dan bakat diperlukan, tetapi tanpa ketekunan maka perjalanan ini juga tidak dapat mencapai tingkat seperti yang diharapkan.

Masuk ke dunia bathin artinya membuka diri, menyiapkan diri untuk sebuah perjalanan jauh tanpa batas. Dunia bathin adalah dunia tanpa batas ruang dan waktu. Sama halnya dengan di dunia nyata mereka juga terdiri berbagai golongan mahluk, mahluk yang baik dan mahluk yang tidak baik. Dengan berbagai karakter yang harus dihadapi.

Mereka adalah sama-sama mahluk ciptaan Tuhan, sama halnya dengan kita, hanya berbeda dimensi. Maka Sembah dan Puji hanyalah milik Allah SWT. Menjalin sebuah komunikasi, sebuah hubungan adalah layaknya manusia dengan manusia, bisa serius, bisa bercanda, bisa minta tiolong. Sama halnya hidup bersosialisasi, urip bebarayan. Bebarayan jagad alus dan jagad nyoto. Badan wadag dan badan alus, lahir dan bathin.

Maka julukan kata musrik bagi mereka yang memahami dunia klenik dan dunia bathin adalah sebuah pembunuhan karakter, penafikan terhadap sebuah realitas. Sama halnya sirik tanda tak mampu.

Hukum dan tatanan yang berlaku di dunia ghaib adalah sama dengan hukum dan tatanan di dunia nyata yang bersifat universal. Maka jika ada jin yang beragama, hal itu wajar-wajar saja, karena segala hal yang baik di dunia juga baik di dunia mereka. Segala intrik, dan berbagai tipu muslihat juga berlaku di sana. Demikian juga sebaliknya, segala hal yang baik, membalas budi, tolong menolong juga ada.

Tidak ada yang aneh, perlu dibutuhkan kemauan untuk tahu. Dunia spiritual adalah pengolahan jiwa, pengolahan bathin, maka menyiapkan hati dengan niat yang baik, tulus dan iklas dan senantiasa tertuju kepadaNya adalah syarat mutlak dalam berjalan di dunia ini. Niat awal dari hati, hitam atau putih akan menentukan dengan siapa kita akan bertemu. Niat baik akan bertemu dengan mahluk yang baik, niat tidak baik akan bertemu dengan mahluk yang tidak baik juga. Mahluk yang berhati hitam dan bukan putih. Aku tidak akan menyebut mahluk hitam, karena mahluk di sana berwarna-warni, tetapi istilah hitam dan putih lebih aku gunakan sebagai karakter atau sifat si mahluk.

Mahluk hitam atau ilmu hitam biasanya melekat kepada mereka yang sering menggunakan ilmu bathin untuk suatu tindakan dengan tujuan tidak baik, mencelakakan, santet, telung dst. Tetapi sebenarnya di dunia bathin mahluk berwarna hitam memang identik dengan perilaku ngiwo, perilaku tidak benar. Merekalah yang sering dimintai tolong untuk melakukan perbuatan tidak baik. Mahluk hitam dengan darah hitam, tindakan hitam sifatnya juga hitam.

Sedangkan ilmu putih atau ilmu yang berlandasan kebaikan biasanya akan didukung oleh mahluk-mahluk ghaib yang berwarna putih, kuning, hijau dan biru. Putih getihe, darah putih, darah milik para biksu dan segala para penghuni nirwana, alam kebaikan dan bukan alam keburukan. Dilandasi jiwa yang bersih maka di dalam darahnya akan mengalir semua nilai-nilai kebenaran.

Karena demikianlah hakekat tarik menarik dalam alam semesta, hal yang besar akan menarik yang kecil, barang sejenis akan berkumpul pada barang sejenis. Demikianlah selalu adanya.

Walaupun dalam setiap peristiwa selalu ada keseimbangan, ada hitam ada putih ada baik ada buruk. Demikianlah hakekatnya manusia, kurang dan lebih. Maka diperlukan pemahaman lebih lanjut untuk selalu mengerti dan menerima bahwa manusia tidak ada yang sempurna, berbeda satu dengan yang lain. Maka manusia satu melengkapi manusia yang lain. Mahluk sosial, membantu dan menyempurnakan untuk sama-sama mencari jalan keselamatan dunia dan akhirat.

Sedulur 4-5 pancer

Payung Makutha Rama;
Payung Makutho romo diberikan kepada orang yang mampu menerima wahyu makutho romo. Payung berbahan emas ini mempunyai bentuk seperti payung yang dipajang pada Palenggahan Agung para raja. Payung dari bahan besi yang lurus dan padat. Konon payung ini menggunakan tongkat penyangganya berupa tombak.

Payung Makutho romo adalah senjata pamungkas dari para raja. Saat Tombak dilepaskan dari payungnya maka payung akan keluar dan berputar seperti layaknya senjata bumerang yang akan bisa perputar dan kembali kepada tombak pengikatnya.

Payung ini diberikan kepada orang yang sudah menguasai kemampuan energi Bumi, air, api, angin, samudra, matahari bulan dan bintang. Ketiga energi yang terakhir bisa dirangkum menjadi energi cahaya.

penerima wahyu makutho romo mempunyai sifat Hambeg Bantala, Tirtono, Dahono, Maruto, lautan, suryo, Condro dan kartika.

Cakra Manggilingan;
Cakra Manggilingan adalah piranti yang ada di dunia Ghaib. Dunia Ghaib yang berhubungan langsung dan berpengaruh pada kehidupan nyata. Cakra Manggilingan ini adalah alat untuk memutar perubahan jaman. perubahan masa menuju ke arah situasi atau suatu keadaan yang dikehendaki.

Cakra Manggilingan yang dimiliki oleh BK berbentuk mirip dengan tugu monas (70%, hanya berbeda lekuk di tiangnya. Di tiang cakra manggilingan aslinya agak berulir. Cakra manggilinngan tertancap di dasar bumi dengan kekuatan energi alam. Di puncak cakra manggilingan terdapat batu merah delima, sehingga kobaran energi yang terpendar berwarna merah.

Warna merah adalah gelora semangat, tetapi lebih mewakili warna darah, sehingga dalam fase perubahannya membutuhkan pertumpahan darah. tetapi perubahan tetap terjadi.

Cakra manggilingan yang kedua adalah kagungannya Panembahan Senopati dengan bentuk seperti yang terdapat pada tiang dan kubah masjid yang ada di Arab Saudi, lengkap dengan ulir dan lubang angin di sela-sela putaran ulirnya. Lubang angin ini menjadi sumber kekuatan putaran energi.

persamaan cakra manggilingan antara BK dan PS adalah pada bahan dasarnya yaitu dari warna kuning emas, yang mendasari kekuatan laku dan prehaten. energi emas di dapat setelah seseorang melewati tahapan pencapaian unsur-unsur alam, yaitu api, logam, air, cahaya, angin dan tanah. Biasanya yang paling mudah di peroleh adalah energi air dan tanah. sedangkan energi api diperoleh terakhir. Perpaduan antara api dan logam akan melahirkan emas. Beliau-beliau ini memang mumpuni di bidang pengolahan energi.

Perbedaan cakra manggilingan keduanya adalah pada puncaknya, jika kepunyaan BK ditandai dengan ujung berwarna merah, maka kagungan PS adalah batu berwarna biru langit, simbol perpaduan kekuatan air, angin dan langit. Api digunakan sebagai bahan bakar untuk memutarnya, maka perubahan yang terjadi dijaman PS lebih nyaman dan tidak mengalami gejolak. Hal ini disebabkan karena kekuatan energi yang disebarkan bersifat lembut dan halus.

Energi-energi yang terpendar inilah yang mampu mempengaruhi pola pikir banyak orang, bahkan rakyat sebagian besar negeri untuk mengikuti apa yang disampaikan pemilik cakra manggilingan.

Spiritual dan Agama;
Akhir-akhir ini ketika beberapa orang sudah melakukan diskusi dengan berbagai macam latar belakang, saya malah bingung sendiri. Jika diskusi dengan orang berlatar belakang spiritual agama akhirnya sama malah diomongi ngga bener. Bila diskusi dengan latar belakang spiritual murni, kebenaran universal maka saya juga dibilang aneh, karena dianggap memihak pada ajaran tertentu. Repot.

Jika disuruh memilih saya akan memilih diam dan tidak berdiskusi, jika saya disuruh memilih beragama apa, saya memilih tidak beragama. Wadeew alamat saya dianggap melanggar Undang-Undang bernegara, lebih repot lagi.

Spiritualitas dan agama adlah dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan. satu sisi mengisi sisi lainnya, melengkapi. Spiritual adalah pengolahan jiwa, pengolahan bathin yang bertujuan akhir untuk mendekatkan manusia dengan Tuhannya, bukan hanya sekedar sebuah proses bathin, olah jiwa untuk memperoleh kemampuan tertentu.

Ada beberapa paham yang melatarbelakangi orang belajar spiritual. Tanpa disadari manusia sudah berada di dunia spiritual ketika melakukan doa, ketika memilih salah satu agama, menjalankan keyakinan dan melakukan ibadahnya. Doa adalah salah satu manifestasi dari keadaan spiritual, tanpa disadari manusia telah berusaha memasuki dunia spiritual dengan segala keterbatasannya.

Seringkali terjadi perbedaan pemahaman, ketika seseorang memahami dunia spiritual, melihat dari mana asal muasal belajarnya. Mengingat dunia spiritual bagaikan dunia nyata yang beraneka ragam aliran dan spesifikasinya, bisa dianalogikan dunia keilmuan yang dibagi dengan jurusan-jurusan. Ekonomi, sosial, tehnik dst. Dalam dunia spiritual juga terbagi-bagi menjadi berbagai macam jurusan. Mulai dari jurusan ilmu keselamatan akherat, untuk bekal orang yang sudah mati, di dalam ilmu Kejawen sering disebut dengan ilmu kasepuhan. Sedangkan di dalam khasanah Islam seing disebut dengan dunia Islam Sufi.

Ada lagi yang belajar mengenai pengobatan. Pengobatan spiritual masih dibagi-bagi lagi dalam berbagai jurusan, pengobatan dengan energi. Jika di kejawen ada energi alam dengan istilah Makdun Sarpin, pernafasan dengan mengambil energi tanah. Jika di Islam menggunakan kekuatan wirid atau zikir. Banyak cara untuk melakukan pengambilan energi ini, mengingat di alam semesta ini begitu banyak energi beterbaran, dengan berbagai macam jenisnya. Dan kita sebagai manusia bebas memanfaatkannya. Di dunia nyata energi ini terwujud menjadi energi listrik dsb.

Spiritual adalah pengolahan jiwa, bathin, proses mendekatkan manusia dengan Tuhannya. Agama adalah bagian dari proses spiritual. Dalam perjalanannya agama adalah proses yang melingkupi untuk menuju kecerdasan spiritual. Walaupun banyak kalangan agamis menganggap spiritual adalah salahbsatu cara untuk memperkuat keyakinan beragama. Ya, tergantung darimana memandangnya. Bagaikan ayam dengan telor, telor dengan ayam. Dua hal yang saling berhubungan erat dan tidak bisa dipisahkan satu persatu.

Dunia ini diciptakan lengkap dengan segala yang terkait di dalamnya. Tatanan, hukum alam, dunia ghaib, dunia bathin. Dunia dan seisinya lengkap. Semuanya diciptakan secara bersamaan. Hukum alam bersifat mutlak, pasti.

Dunia diciptakan dengan berbagai perbedaan. Luas dan tak terbatas, tak mungkin otak manusia menjangkau secara lengkap bagian perbagiannya.

5 Pancer

Kecerdasan Fisik, Otak, Emosi, dan Spiritual;
Kesempurnaan manusia bisa dicapai jika telah memenuhi beberapa kecerdasan. Kecerdasan Fisik, Kecerdasan Inteligensia, kecerdasan Emosional, dan akhirnya adalah kecerdasan spiritual.

Kecerdasan Fisik adalah bagaimana manusia bisa merawat fisik atau badan ragawi, jasmaniah. Efek dari kecerdasan fisik diharapkan manusia dapat melakukan aktivitas sehari-harinya dengan lancar tanpa mengalami keluhan atau gangguan yang berarti. Kecerdasan fisik mampu menjaga dirinya dari penyakit, memelihara kesehatan dan kebugaran badannya. Badan adalah wadag atau tempat roh kehidupan bersemayam.

Kecerdasan Intelegensia adalah kecerdasan berpikir manusia untuk memahami dan mengetahui pengetahuan tentang hal-hal yang bersifat duniawi. Dalam kehidupan sehari-hari kecerdasan ini adalah pemahaman manusia terhadap segala sesuatu yang bersifat ilmiah, edukatif, dunia pendidikan, dunia nyata yang bisa dilihat dengan mata. Kecerdasan Intelegensia bersumber pada kecerdasan otak. dari sini semua kemampuan berasal. Kecerdasan Intelegensia ditingkatkan melalui dunia pendidikan. Pendidikan yang diterapkan dengan mengutamakan pemikiran secara logika.

Kecerdasan Emosional adalah kecerdasan manusia dalam menyikapi kehidupan yang dihadapinya setiap hari. kecerdasan ini bersumber dari rasa. Perasaan dan emosi yang menandai dalam menyikapi segala sesuatunya. Ada yang mengatakan bahwa kecerdasan emosional berasal dari hati. Sedangkan saya berpikir bahwa kecerdasan emosional adalah sikap yang muncul sebagai sebagai perpaduan antara pikiran dan hati. Pengolahan dan pengendalian emosi positif dalam menyikapi kehidupan merupakan bagian yang terpisahkan dalam menjalani hidup. Kecerdasan Emosi adalah diperlukan dalam hidup manusia terkait dengan hubungan sesama manusia atau hubungan yang bersifat horisontal, jadi hati memegang peranan penting dalam mengambil sikap.

Kecerdasan Spiritual adalah kecerdasan yang berasal dari hati. Dari sinilah semuanya berawal. Kecerdasan spiritual dimiliki apabila manusia mempunyai tanggung jawab menjaga hubungan manusia dengan Tuhannya. Kecerdasan spiritual adalah kecerdasan yang timbul akibat adanya hubungan vertikal dalam kaitannya manusia menjaga dirinya terkait dengan menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya. Tanggung jawab yang muncul dari kecerdasan ini bahwa seluruh raga, jiwa dan hatinya berusaha diselaraskan dengan perintah dan ajaran-ajaranNya. Tidak melanggar aturan dan hukum agama ataupun keyakinan yang dianutnya.

Manusia tidak ada yang sempurna, demikianlah hakekat hidup manusia, karena kesempurnaan hanyalah milik Tuhan Yang Maha Esa. Manusia akan menjadi semakin lebih baik apabila memiliki kecerdasan spiritual yang tinggi. dari kecerdasan ini manusia akan berhati-hati dalam bersikap, berpikir, bertindak dalam menjalin hubungan dengan manusia dan alam sekitarnya. Tanggung jawab yang lebih luas dari sekedar mampu hidup di dunia, tetapi bagaimana menjaga keseimbangan lahir batin dalam hubungan yang abadi dengan Tuhannya. Menjaga diri agar tetap terpelihara untuk kehidupan yang lebih baik.



Urip kuwi lakon;
dadi kabeh kuwi kudu dilakoni
opo wae samubarang kang bakal di tompo
dilakoni

abot entheng
angel susah
gampang seneng
ati ayem ati tentrem

sugih mlarat
padang peteng
gede cilik
adoh cedhak

urip kuwi sak dremo
opo kang dipawehi
opo kang diparingi
opo kang kudhu dicandaki

kabeh kuwi wes ono pepesthenane
opo kang thok tumindakake
opo kang thok lakoni
kabeh mengko mesti katut ono ing pamburine

babagan lelakonmu nduk
kabeh ngerti kuwi dudu barang entheng
dudu barang gampang

ora pendhak uwong iso
ora pendhak uwong gelem
ora pendhak uwong tekan

wes abot ora ono opahe
wes angel ning dho di paido
adoh tur yo tetep kudu dilakoni

mlakuo nduk
dalanmu isih dowo

lakonmu isih okeh
pathing klarah
sak paran-paran
sak wayah-wayah

abote rogo
abote awak
abote balung

isoh ketutupen entheng angger ora abot panggonmu “sir”
“sir” mu kang sumeleh kuwi
bakal ngangkat sak kebehe rosomu kang abot

sing marake abot kuwi kabeh howo nefsumu
yo kabeh kepinginanmu pangananmu
lakumu sing thok rasakno abot kuwi

kudune
sak mestine
kabeh kuwi kudu digowo entheng
diuculi kang ora kudu digowo

piranti sing ora diperlokake
sing ngabot-ngaboti tinggalno
uculone

pasrahno kabeh neng Gusti Ingkang Murbeng Dumadi

ireng
abang
ijo
petheng loro
entheng
susah
lan sakkabehe
ora sah digowo
rasah dicandaki
culno kabeh

tandangono opo kang dadi kewajibanmu
opo kang kudu thok tandangi

Kosong dan Ada;
Dalam kekosongan maka segala sesuatu bisa diisi
dalam ketiadaan maka segalanya bisa dijadikan ada

demikianlah makna pasrah
makna belajar
makna ngangsu kawruh, ngelmu

senantiasa kembali kepada pemaknaan dalam ketiadaan dan kekosongan
menyadari sepenuhnya hakekat manusia

diri ini bukan siapa-siapa
diri ini bukan apa-apa
tidak punya apa-apa
dan tidak bisa apa-apa

segala indra ini adalah anugrahNya
segala kenikmatan ini adalah karuniaNya
segala kemampuan adalah hadiah dariNya
segala yang ada adalah milikNya

adalah sebuah keangkuhan dan kesombongan manusia
jika mengatakan dirinya bisa dan punya
bukankah kita hanya menjadi insan yang dititipi segala piranti yang ada
dan kehendakNya juga sampai kapan kita akan diberikan berkahnya

tidak ada kekuatan selain kekuatanNya
tidak ada kebesaran dan keagungan selain milikNya

maka
kita berjalan dalam ketiadaan
dalam kekosongan
hingga menjadikan kita ada dan isi

….. semua karenaNya
dan kita tetaplah bukan apa-apa

Hakekat Perubahan;
Hakekat perubahan dimulai dari bathin dan bukan dari lahir
Perubahan batin dimulai dr pola pikir
Pola pikir dimulai dari pemahaman
Pemahaman dimulai dari input
Bisa dr diri sendiri bisa dari orang lain
Input didapat dari niat orang yg mau belajar
Mau mengerti
Besar kecilnya perubahan tergantung pada besarnya kecilnya proses pemahaman proses belajar

Perubahan itu pasti ada
Dari waktu ke waktu
Tidak pernah berhenti
Karena demikian adanya
Putaran jagad raya
Putaran segala lini
Putaran batin
Putaran pikir
Putaran semesta
Membuat segala sesuatunya tidak pernah sama persis
Hari ini dan kemaren
Semuanya berbeda

Waktu adalah perputaran itu sendiri
Perputaran semesta
Pergesekan semua partikel dan ion-ion yang berbeda -beda
Perbedaan situasi dan kondisi
Karena semuanya berputar

Kumpulan partikel2 yang sejenis membentuk suatu benda
Tetapi gesekan partikel 2 yg berbeda juga menghasilkan perubahan jenis

Hakekat waktu adalah perputaran alam semesta
Pergerakan
Pergesekan

Waktu akan berhenti jika putaran semesta juga berhenti
Waktu akan semakin cepat jika putaran dipercepat

Alam semesta mempunyai tatanan sendiri
Yang pasti dan tidak berubah
Orang yang mampu memahami adalah orang yang genep dan jangkep
Putih getihe
Resik atine
landhep pikire

Kebesaran Yang Murbeng Dumadi
Sangkan paraning dumadi
Adalah semua partikel-partikel yang ada di semesta

Santet, Teluh, Tenung:
Istilah santet sering kita dengar sebagai sebuah kata yang berkonotasi tidak baik. Santet sering dianggapsebagai penyebab penyakit ataupun kematian yang tidak jelas. Penyebab non medis yang tidak dapat di deteksi dengan keilmuan kesehatan.

Tapi saya sendiri juga bingung, ketika dunia medis sudah menganggap itu penyakit jantung tetapi dari kalangan dunia mistis menganggap itu santet. Lalu bagaimanakah sebenarnya santet itu ?

Selanjutnya saya akan menggunakan istilah penyakit. Di dalam tulisan ini penyakit bisa mencakup dua hal yaitu penyakit dan kematian. Kematian di sini juga disebabkan oleh penyakit, baik langsung meninggal ataupun melalui proses sebelumnya. Maka selanjutnya istilah penyakit adalah penyakit yang disebabkan karena santet.

Dimensi atau yang biasa disebut dengan dunia terdiri dari berbagai lapisan. Dalam Islam disampaikan bahwa dunia ini terdiri dari7 lapisan. Saya lebih suka menggunakan istilah dimensi. Dimensi Nyata berdampingan langsung dengan dimensi ghaib. Dimensi nyata atau tempat yang kita tinggal adalah segala keadaan yang dapat kita lihat dengan mata telanjang. Benda-benda ada, menempati ruang. Berbentuk jelas dan dapat dipegang. Kecuali udara maka semua adalah ada.

Berdampingan secara langsung dalam dunia nyata adalah dunia ghaib. Dunia ghaib terbagi dalam berbagai macam dimensi. Dimensi yang berlapis-lapis sesuai dengan siapa yang menjadi penghuninya. Dunia ghaib tidak terbatas ruang dan waktu. Maka memandang di dunia ghaib adalah secepat pikiran bergerak. Tanpa ada jarak tanpa ada batas waktu. Sesuai dengan kemampuan pelaku spiritual maka dunia ghaib bisa melihat situasi seperti dengan mesin waktu. semakin tinggi kemampuannya maka akan semakin mudah memutar sesuai dengan keinginannya, melihat di waktu yang akan datang atau hanya napak tilas ke waktu yang telah lalu.

Dimensi Ghaib setiap saat berada di sekitar kita. Seperti halnya dengan dunia kita mereka juga terdiri dari berbagai mahluk hidup. Hal yang sama dengan kita adalah kodratnya sebagai mahluk ciptaan Tuhan. Mempunyai kedudukan dan derajat yang sama di hadapan Penciptanya. Mempunyai kewajiban yang sama dalam berdoa dan bersujud kepadaNya. Tidak selayaknya jika manusia yang dapat melihat, dapat berhubungan langsung mahluk ghaib itu menjadi pemuja atau malah kadang-kadang menyembahnya.

Karena hakekat ghaib adalah tidak terbatas ruang dan waktu maka benda-benda yang secara harafiah nyata bagi manusia bukan penghalang buat mereka untuk lewat. Tetapi pengaruh efek, atau aura dari keberadaan, pergerakan dan mobilitas mahluk ghaib berpengaruh secara langsung kepada manusia. demikian juga sebaliknya. Misalnya, jika ada mahluk ghaib yang ada di kamar kita maka kita akan merasa merinding. Begitu juga sebaliknya.

Tidak semua manusia dapat melihat dimensi ghaib, begitu juga sebaliknya. Semua kembali pada tingkat kepekaan roso pangroso.

Kembali kepada santet. Santet sering dianggap adanya mahluk ghaib atau tuduhan adanya niat buruk dari seseorang untuk mencelakakan orang lain.

Tinjauan santet berarti meninjau berbagai hal penyebab penyakit. Meninggal karena faktor non medis bisa disebabkan hal-hal sebagai berikut :

1. Mahluk ghaib menempati ruang atau bagian di dalam tubuh manusia.

Biasanya mereka suka dibagian-bagian pembuluh darah. Konon katanya mereka suka mengkonsumsi darah sebagai salah satu minumannya. Maka mereka memilih pembuluh darah di tubuh manusia. dan inilah yang kadang-kadang menyebabkan penyumbatan-penyumbatan, bisa stroke, bisa jantung dll. Tinjauan ini adalah tinjauan secara klenik. Tetapi tinjauan secara medis juga disebabkan karena timbunan lemak yang sudah mengeras, atau sisa-sisa makanan yang tidak dapat dicerna oleh tubuh kita dan menjadikan penimbunan di bagaian pembuluh darah.

2. Gangguan pada konsentrasi

Biasanya kasus ini terjadi ketika manusia sedang lengah. Karena demikian sejatinya manusia selalu diingatkan untuk selalu eling lan waspodo sehingga tidak memberi kesempatan mahluk lain untuk mempengaruhi kita. Bukan hanya mahluk ghaib tetapi dari bangsa manusia juga.
Keadaan ini bisa menyebabkan kelalaian, kecelakaan lalu lintas dan hal-hal yang diluar kontrol.

Kedua kondisi itu adalah kondisi yang paling sering terjadi. Tetapi apakah itu semata-mata karena niat tidak baik dari orang lain. Berprasangka baiklah kepada kehidupan, maka kehidupan akan menajdi seperti yang kau sangkakan.

Berbagai kemungkinan bisa terjadi :
1. Doa dari orang teraniaya.
2. Kebetulan
Banyak kebetulan yang bisa terjadi. Mahluk yang tidak sengaja mengambil tempat di sana.

(Piala)
Lambarane batin
Kuwi sikile ming siji gede ngisor gede nduwur
Senajan awake ning cilik tetep kudu kuat nyonggo
Gari kepiye le nggedekke lambaran ngisor karo lambaran nduwur
Gari kepiye anggone kuat nglakoni lelakon
Lan
Kepiye anggone pasrah marang Gustine
Pasrah karo kang gawe urip

Cagake cilik, yo kuwi awake dewe
Alase gede
Yo kuwi kekuatan lehmu nglakoni
Jembar cawane
Kuwi pasrahmu anggonmu nglakoni
Nyengkuyung kebutuhane wong akeh
Dadi pengayom
Dadi lelipur
Lan dadi pengampu
Dadi cagak
Dadi soko guru

Sing jenenge soko guru kuwi kudu kuat
Lahir lan bathin
Sing jenenge soko guru kuwi
Kudu ngerti kekuatane dewe
Sepiro kang kuat disonggo
Sepiro sing dadi penyonggone
Ora iso ditumpuke neng soko guru sing ringkih
Ingkrik ingkrik arep rubuh kok digawani gawan

Mulane yen arep golek sokoguru kuwi kabeh kudu didelok bibit bobot lan bebet e
Ora iso ming waton uwong
Sak-sak e
Sopo sing ono sopo sing iso
Tapi kudu didelok ndisik
Kepiye lakune
Kepiye ilmune
Kepiye kekuatanne
Genep lan jangkepe

Kleru milih mengko dadi kleru arahe
Ora kuat nyonggo kok dipekso
Nek ra kuat malah ndadak rewang-rewang
Gotong royong
Sing kudune rampung dadi ra rampung
Sing kudune iso dadi ra iso

Dadi sokoguru kuwi ora gamnpang
Sak liyane kuat
Kudu gelem rekoso
Ora iso dak geleme dewe
Mengko ambruk kabeh
Kudu thetheg (konsisten)

Makane sokoguru kuwi muncul seko niate ati
Ora seko niate angkoro murko

Kanggo brayat kabeh kang kudu diayomi
Kang kudu di sengkuyung

Iso kegowo
Ora ming meneng wae
Yo kudu obah wae
Mosok yo ndadak di tuntun terus

Pendamping Spiritual;
Pendampingan spiritual adalah pendampingan yang dilakukan oleh para tokoh-tokoh spiritual kepada konsumen yang membutuhkan. Namanya saja pendampingan spiritual, tentu saja pendampingan ini bermacam-macam bentuknya. Ada yang menggunakan pendamping spiritual untuk mencapai tujuannya, misalnya orang ingin menduduki jabatan tertentu, atau memperoleh kelancaran dalam melakukan bisnisnya. Ada juga yang berfungsi sebagai penasehat spiritual, menyejukkan di kala galau, di kala susah dan panik.

Sudah semestinya, yang namanya pendamping spiritual seharusnya mempunyai kemampuan spiritual, kemampuan bathin yang mumpuni. Artinya pelaku spiritual sudah melakukan olah roso, pengolahan bathin yang sudah lengkap, sudah genep dan jangkep. Mereka mampu melewati godaan tahta, harta, dan maksiat.

Dalam serat wulangreh disampaikan bahwa ngelmu iku kanthi laku, maka bisa disampaikan bahwa orang yang mumpuni dan layak menjadi pendamping spiritual adalah orang yang sudah melewati tahapan laku dan mampu nglakoni hidup lebih baik dari manusia pada umumnya. Lebih baik kualitas spiritualnya. Bukan hanya orang yang bisa ngomong bagus, mengerti bagus, tetapi tidak melakukan. Bicara lebih mudah daripada bekerja, bicara bagus harus sesuai dengan apa yang ada di pikirannya, di perasaannya hingga akhirnya harus sama dengan perbuatannya. Jika bicara bagus tetapi kelakuannya tidak bagus, maka orang ini dikategorikan orang-orang yang berbeda depan berbeda belakang. Dramaturgi, panggung depan panggung belakang.

Memang tidak mudah, dan orang seperti ini juga jarang. Mengingat keadaan jaman sekarang berbeda dengan jaman dahulu. Laku spiritual juga tidak semudah dahulu. Memilih pendamping spiritual adalah melihat bagaimana orang itu menjalani kehidupannya. Jika kehidupannya masih gemerlap harta, maka orang ini belum lepas dari godaan harta. Apabila jumlah istrinya lebih dari 1, maka orang ini belum mampu mengendalikan keinginan nafsu badaniah, walaupun sah secara syariah. Tetapi sepertinya spiritual adalah pengendalian diri, pengendalian keinginan, pengendalian nafsu. Jika masih mendengar keluhan tentang hidup, tentang kesulitan ekonomi, terakhir masih meminta-minta, maka boleh dikatakan pendamping spiritualnya telah setengah menjual kemampuannya kepada konsumen. Bisa jadi pendamping spiritual adalah orang yang berjualan isi kitab, berjualan ayat-ayat dan falsafah hidup, bukan pelaku spiritual yang sesungguhnya.

Memang jaman sekarang segala sesuatu dinilai dengan uang. Tetapi spiritual adalah puncak keadaan bathin dimana segalanya telah merdeka dari segala tuntutan kehidupan. Hidup membutuhkan piranti. akan berbeda halnya jika dikasih tanpa meminta, diberi tanpa menunjukkan keinginannya. Karena hakekat menjalani hidup adalah nerimo ing pandum, menjalani saja, tidak bertanya, tidak meminta. Tetapi hanya nglakoni, hanya menjalankan apa yang menjadi hak dan kewajibannya. Manusia berusaha maka Tuhan yang menentukan. Dimana manusia berada pada putaran nasib dan takdirnya, maka kehidupanlah yang telah menentukan.

Menjalani kehidupan spiritual tidaklah mudah. Beberapa hal di dunia nyata seperti terlihat mudah, tetapi mampu menahan godaan untuk tidak berdagang kemampuan spiritual adalah tantangan berikutnya.

Pendampingan spiritual yang seharusnya dilakukan adalah mendidik, bukan memberikan. Mendidik artinya membuat orang yang didampingi dapat mempunyai kemampuan spiritual, sebagai peningkatan dari kemampuan olah raga dan olah pikiran (intelektual). Manusia yang genep dan jangkep adalah manusia yang mempunyai kegenapan dalam kecerdasan raga, kecerdaan inteelktual dan kecerdasan spiritual. Kecerdasan spiritual meliputi kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual dalam arti sesungguhnya. Hingga nanti lahirlah seorang manusia yang mumpuni, berkualitas secara lahir dan bathin.

Jika pendampingan diberikan hanya untuk mampu mendapatkan kedudukan, melancarkan bisnisnya, maka pendampingan ini bersifat instan, tidak mendidik. memang jaman serba instan, maka dalam olah spiritualpun dijadikan instan, tidak mau susah, maunya cepet, jadinya bagus. Dimana-mana yang instan itu jadinya malah mogol. Kadang tidak mendidik tetapi malah meracuni, terkadang malah njlontrongke (menjerumuskan). Bayangkan jika ada orang yang sebenarnya tidak layak menduduki jabatan pemimpin publik, tetapi dipaksakan secara spiritual, maka akan lahirlah pemimpin yang adigang adigung dan adiguno. Pemimpin yang tidak layak menjadi pemimpin, bukan membawa manfaat malah melahirkan modharat.

Jika orang yang belum layak kaya, atau diberi kemampuan ekonomi lebih, tetapi dipaksakan dan akhirnya kaya. Yang terjadi adalah orang kaya baru, yang tidak dapat mengendalikan dirinya untuk bersombong-sombong dengan yang lainnya. Bahayanya jika tidak punya kemampuan mengendalikan diri, maka akan mengkonsumsi sesuatu yang tidak pantas dikonsumsi. Belanja ke tempat haram, belanja barang haram. Bukan manfaat, tetapi kehancuran.

Maka sudah seperlunya untuk meluruskan kembali makna dan arti pendampingan spiritual secara keseluruhan. Bahwa pendampingan seharusnya dilakukan untuk membentuk manusia genep dan jangkep secara lahir bathin. Melahirkan manusia yang berkualitas, dan mempunyai nilai lebih secara spiritual. Spiritual adalah kemampuan nilai-nilai luhur yang tidak dapat diperoleh di sekolah formal. Spiritual adalah kemampuan dasar dalam mensikapi kehidupan, menjalani kehidupan dan bukan kemampuan bathin.

Kemampuan bathin akan diperoleh dengan sendirinya, sebagai bagian dari perjalanan dalam pengolahan jiwa. Kemampuan bathin bukanlah tujuan sebuah proses spiritual, hanya sebuah bagian dari perjalanan dalam menjalani kehidupan, sebuah piranti yang melengkapi dalam menghadapi aral dan rintangan hidup.

Jika pengolahan spiritual telah dilakukan, memperbaiki kekurangan dan menambah kelebihannya, maka manusia tersebut siap dimajukan pada medan pertempuran. Mempunyai kemampuan sendiri untuk menghadapi segala masalah, tahan banting, siap lahir dan bathin untuk perang di medan laga.

Dari jagad bathin, semuanya tampak dalam simbol-simbol. Segala kekurangan dan kelebihan manusia, pikiran, karakter dan kekuatan dirinya. Maka pendamping spiritual memilah-milah kembali apa yang pantas dan yang tidak. Apa saja kemampuannya, kekurangan dan kelebihannya, hingga pada akhirnya manusia tersebut dapat mencapai tujuan yang diinginkannya karena memang dirinya sudah layak untuk mendapatkannya.

Memberikan sesuai dengan porsinya. Ibarat anak-anak diberi mainan anak-anak dan bukan motor. Ibarat pembantu rumah tangga diberikan pisau dan alat masak dan bukan pesawat terbang. Maka semuanya akan benar-benar berguna dan tidak menyesatkan. menempatkan sesuai dengan ruang dan waktunya. Sesuai dengan kepantasannya. Bukan pada kata, aku jual kamu beli.

Negeri ini butuh seorang pemimpin yang layak yang mumpuni, cerdas lahir dan bathin, mempunyai kemampuan inteletual dan kemampuan spiritual. Sebagai negeri timur, negeri spiritual, maka negeri ini harus ditata secara spiritual. ketegasan terhadap segala sesuatu hal, kemampuan memecahkan masalah, dan kekuatan menghadapi tekanan. Bukan pemimpin cengeng yang suka mimbik-mimbik. Apalgi hanya mampu menyindir sana-sini, justru tidak menyelesaikan persoalan malah menjadi bagian dari masalah bangsa.

Seorang pemimpin ibarat piala, yang harus digenepi kemampuannya. Jika dituangkan dalam kiasan maka akan menjadi seperti ini. Semoga Postingan tentang Spiritual ini, ada Berkah dan Manfa’at bagi siapapun yang membacanya karena Ridho ALLAH, Amiin…

He he he . . . Edan Tenan.
Muga Bermanfa’at.
Salam Rahayu kanti Teguh Selamat Berkah Selalu
Ttd:
Wong Edan Bagu
Putera Rama Tanah Pasundan
http://putraramasejati.wordpress.com
http://wongedanbagu.blogspot.com