PERMASALAHAN SPIRITUAL BAGIAN.
PERMASALAHAN SPIRITUAL BAGIAN.
Oleh: Wong Edan Bagu.
Putera Rama Tanah Pasundan
Jakarta Jumat tgl 19 Sept 2014
Letak Permasalahan yang teramat sering muncul menjadi
gendala laku spiritual, adalah permasalahan para leluhur. Lalu apa yang dapat
saya lakukan untuk melindungi diri terhadap permasalahan-permasalahan leluhur?
MARI KITA SIMAK BERSAMA PENJELASAN DAN PENGERTIANNYA
BERIKUT INI;
Permasalahan yang disebabkan oleh leluhur–leluhur yang
telah meninggal merupakan suatu kesulitan spiritual tersendiri/ tertentu. Maka
dari itu hanya dapat berhasil mengatasinya dengan menerapkan suatu solusi
spiritual tertentu. Solusi-solusi psikologis dan fisik tidak dapat mengatasi
akar penyebab dari permasalahan tersebut dan paling maksimum hanya dapat
meringankan gejalanya. Contohnya, jika seseorang menderita suatu penyakit kulit
yang disebabkan oleh leluhur, pengobatan medis paling maksimum dapat
meringankan tetapi tidak dapat menyembuhkan penyakit tersebut secara tuntas
atau menghindari penyakit itu untuk kambuh lagi.
Untuk mendapatkan perlindungan dari permasalahan yang
disebabkan oleh leluhur yang telah meninggal, saya menyarankan pengucapan dan
pengulangan ‘ucapan pelindung ‘ (Rama… kula nyuwun tambahing pangestu lan
pangayoman, uga kasembadan, punapa ingkang dadi tujuan lan niyat kula, sageta
kalaksanan kanti teguh rahayu slamet). ‘ ucapan pengulanagn’
(….Asma’ sejati lungguha ingkang prayuga, ragane arsa
tentrem, sun sangoni basuki, kalis ing sanbikala, oliha rejeki lumantar saking
sangkan paran kanti teguh rahayu slamet). Ucapan dan pengulangan ini merupakan
link antara wadah kasar yaitu wujud, wadah halus yaitu roh dan isinya yaitu Roh
Suci atau Hidup. Ini suatu aspek dari Tuhan YME. Hal ini perlu dilakukan setiap
hari bersama’an dengan mengucap dan mengulang Nama Tuhan YME sesuai dengan
agama kelahiran seseorang.
Megucap (Rama… kula nyuwun tambahing pangestu lan
pangayoman, uga kasembadan, punapa ingkang dadi tujuan lan niyat kula, sageta
kalaksanan kanti teguh rahayu slamet) dan mengulang (….Asma’ sejati lungguha
ingkang prayuga, ragane arsa tentrem, sun sangoni basuki, kalis ing sanbikala,
oliha rejeki lumantar saking sangkan paran kanti teguh rahayu slamet), adalah
seperti pemberian ‘resep ucapan’ untuk mengatasi suatu permasahalan spiritual
tertentu misalnya; permasalahan yang disebabkan oleh leluhur-leluhur yang telah
meninggal. Di sisi lain, megucap nama Tuhan dan mengulang nama Hidup sesuai
agama kelahiran seseorang berfungsi sebagai tonik spiritual umum untuk
pertumbuhan spiritual secara keseluruhan.
Untuk memberikan anda suatu analogi, mengucap Nama Tuhan
dan mengulang Nama Hidup adalah seperti asupan dosis tambahan Vitamin C pada
saat seseorang terserang flu biasa. Vitamin C tersebut dikonsumsi bersamaan
dengan tablet multi-vitamin yang biasanya dikonsumsi untuk kesehatan (dalam hal
ini adalah Nama Tuhan sesuai agama kelahiran).
Ketika kita mengulang Nama Hidup dan ucapan pelindung,
(Rama… kula nyuwun tambahing pangestu lan pangayoman, uga kasembadan, punapa
ingkang dadi tujuan lan niyat kula, sageta kalaksanan kanti teguh rahayu
slamet), kita menarik energi ilahi yang berkaitan dengan Nama Hidup dan sebagai
hasilnya kita mendapatkan keuntungan dengan hal sebagai berikut:
Suatu selubung/ lapisan pelindung halus menyelimuti kita,
melindungi kita dari hambatan-hambatan yang disebabkan oleh leluhur kita.
Membantu untuk menihilkan akun memberi-dan-menerima
(give-and take account) yang kita miliki dengan leluhur-leluhur kita sehingga
mengurangi pengaruh mereka terhadap kita.
Memberikan leluhur-leluhur kita bantuan yang mereka
butuhkan untuk melakukan perjalanan mereka selanjutnya di dunia non-fisik.
Namun, sejauh mana manfaatnya tergantung pada kuantitas
dan kualitas dari pengucapan dan pengulangan yang kita lakukan, disamping
faktor-faktor lainnya, yang tergantung pada tingkatan pencapaian spiritual
kita.
Disarankan agar seseorang pelaku spiritual hakekat hidup
mengucap (….Asma’ sejati lungguha ingkang prayuga, ragane arsa tentrem, sun
sangoni basuki, kalis ing sanbikala, oliha rejeki lumantar saking sangkan paran
kanti teguh rahayu slamet) dan merepetisikan ucapan pelindung, , (Rama… kula
nyuwun tambahing pangestu lan pangayoman, uga kasembadan, punapa ingkang dadi
tujuan lan niyat kula, sageta kalaksanan kanti teguh rahayu slamet), setiap
hari tergantung pada beratnya kesulitan atau penderitaan. Karena ini merupakan
resep pengucapan yang membantu untuk menghilangkan hambatan dalam kehidupan
seseorang spiritual, maka sebaiknya ucapan tersebut dilakukan di pagi hari agar
selanjutnya dapat memberikan perlindungan spiritual yang diperlukan untuk hari
itu.
Saya merekomendasikan jumlah pengucapan dan repetisi
‘Nama Hidup dan Nama Tuhan’ yang sepadan dengan beratnya kesulitan/ penderitaan
yang dialami akibat permasalahan leluhur. Hal ini berdasarkan penelitian
spiritual dan Pengetahuan yang diperoleh dengan mengakses Pikiran dan Intelek
Semesta melalui media indera ke’enam (ESP) yang mendalam sebagai berikut:
Dalam kasus di mana tidak ada penderitaan hingga
mengalami penderitaan ringan, seseorang dapat mengucap dan mengulang selama 1
sampai 2 jam setiap hari untuk menghindari penderitaan yang sama di masa depan.
Dalam kasus di mana penderitannya medium, mengucap dan
mengulang selama 2 sampai 4 jam setiap harinya.
Jika penderitaannya parah seseorang harus mengulang,
(….Asma’ sejati lungguha ingkang prayuga, ragane arsa tentrem, sun sangoni
basuki, kalis ing sanbikala, oliha rejeki lumantar saking sangkan paran kanti
teguh rahayu slamet) dan mengucap (Rama… kula nyuwun tambahing pangestu lan
pangayoman, uga kasembadan, punapa ingkang dadi tujuan lan niyat kula, sageta
kalaksanan kanti teguh rahayu slamet) Selama 4 sampai 6 jam setiap harinya.
Catatan:
Kuantitas dari rekomendasi pengucapan dan repetisi di
atas telah saya buktikan sendiri di dalam keseharian saya. Peningkatan durasi
dari pengucapan dan pengulangan telah saya rekomendasikan dengan
memperhitungkan naiknya kesulitan/ penderitaan yang disebabkan oleh
leluhur-leluhur dan energi-energi negatif sesuai dengan kondisi sekarang ini
dan di masa mendatang…. He he he . . . Edan Tenan.
Apakah permasalahan-permasalahan leluhur itu?
Menurut ilmu pengetahuan spiritual pribadi saya dan tidak
diketahui dalam ilmu pengetahuan modern, bahwa 50% dari kesulitan-kesulitan
dalam kehidupan kita disebabkan oleh semata-mata faktor-faktor spiritual dan
30% lainnya disebabkan faktor – faktor spiritual serta psikologis dan/ atau
fisik.
Satu aspek akar penyebab spiritual dari
permasalahan-permasalahan dalam hidup kita adalah penderitaan yang disebabkan
oleh tubuh-tubuh rohani para leluhur yang telah meninggal terhadap
keturunan-keturunan mereka. Hal ini juga merupakan faktor spiritual paling umum
yang mempengaruhi seluruh umat manusia dalam berbagai bentuk atau lainnya.
Sebelum kami memberikan penjelasan terperinci tentang mengapa leluhur-leluhur
kita ingin menimbulkan suatu masalah apapun untuk kita, marilah kita
pertama-tama meneliti jenis-jenis dari kesulitan yang dapat dialami oleh
seseorang akibat leluhur-leluhur yang telah meninggal.
Penderitaan yang disebabkan oleh tubuh-tubuh rohani para
leluhur kita terhadap kita, keturunannya, terwujud dalam banyak kejadian dalam
kehidupan kita sehari-hari. Hal ini menciptakan hambatan-hambatan baik dalam
kehidupan duniawi kita maupun praktik spiritual. Dalam beberapa kasus, mungkin
terlihat bahwa seluruh keluarga sedang diliputi awan gelap dan berbagai anggota
keluarga menjalani berbagai permasalahan meskipun telah melakukan segala upaya
untuk mengatasinya. Kesusahan-kesusahan yang diciptakan akibat leluhur-leluhur
yang telah meninggal datang dalam berbagai bentuk seperti yang tercantum di
bawah ini:
1.Susah untuk menikah
2.Ketidak harmonisan dalam pernikahan
3.Kecanduan/ Ketergantungan (Sekitar 70% dari
ketergantungan disebabkan oleh para leluhur yang telah meninggal)
4.Pikiran menjadi kosong dalam ujian meskipun telah
dipersiapkan dengan baik
5.Kehilangan pekerjaan
6.Kesulitan dalam mengandung seorang anak
7.Keguguran
8.Menanggung anak-anak cacat mental atau anak-anak dengan
kebutuhan khusus.
9.Kematian saat masa kanak – kanak
Keguguran, Kematian di masa kanak-kanak, dst. terjadi
ketika penderitaan oleh para leluhur ditambahkan dengan penyebab-penyebab utama
spiritual lainnya seperti kematian yang mungkin ditakdirkan. Hal-hal tersebut
tidak dapat terjadi semata-mata karena penderitaan dari para leluhur. Walaupun
jenis-jenis permasalahan di atas mungkin adalah inidikasi yang kuat akan
permasalahan – permasalahan leluhur, hanya seorang Saint atau Guru (pembimbing
spiritual yang telah maju) yang dapat mengatakan dengan pasti akar penyebab
dari permasalahan itu.
Pada tingkatan intelektual, kita dapat menggunakan dua
kaidah untuk memutuskan apakah penyebab dari penderitaan tersebut bersifat
spiritual:
Jika solusi-solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut
telah gagal. Yang mana seharusnya hal ini dengan mudah dapat disembuhkan oleh
ilmu pengetahuan modern seperti iritasi kulit, nyeri dada, dll.
Sejumlah anggota keluarga (misalnya 4 dari 5) sedang
menderita salah satu permasalahan yang disebutkan di atas secara bersamaan.
(Alasan kenapa semua anggota keluarga terpengaruh adalah karena mereka semua
memiliki leluhur-leluhur yang sama.) Ini bisa di buktikan… He he he . . . Edan
Tenan. Muga Bermanfa’at.
Salam Rahayu kanti Teguh Selamat Berkah Selalu
Ttd:
Wong Edan Bagu
Putera Rama Tanah Pasundan
http://putraramasejati.wordpress.com
http://wongedanbagu.blogspot.com
Post a Comment