PERBEDA’AN ANTARA SALAH – DOSA – LUPUT dan HUKUM SEBAB AKIBAT “KARMA” Bagian. 01
(SALAH – DOSA – LUPUT)
Di Tulis oleh: Wong Edan Bagu:
Dari Pengetahuan al-kitab dan agama yang disesuai dengan
Pembuktian dari Pengalaman pribadi Wong Edan Bagu:
Banyak orang bisa berkata ucap. Salah. Dosa. Luput, namun
hanya sedikit saja yang tau dan mengerti, apa itu salah, apa itu dosa dan apa
itu luput. Itupun masih sebatas katanya, katanya al-kitab dalam agama dan
spiritual serta kepercaya’an, katanya guru, ustadz dan kiyai, hanya ada
beberapa orang saja, yang benar-benar tau dengan kenyata’an yang benar-benar
nyata menurut Syare’at kehidupan dan Hakikat Hidup, kanapa bisa begitu..?
karena… yang banyak itu meyakini kalau benar itu dari Maha Benar Tuhan dan
salah itu dari maha salah Iblis, sedangkan yang sedikitnya, mempercayai katanya
perasa’an, Asalkan itu bertulisan dengan bahasa yang di imaninya dalam kitab,
itu sudah cukup kuat dan baku untuk di perkokoh, Akhirnya merekapun berhenti
hanya sampai disitu saja, tanpa mau mencari kesejatian dari kebenarannya.
Sementara yang beberapanya itu… Yakin bahwa Salah dan Benar serta Baik dan
Buruk itu, Berasa dari satu, yaitu Tuhan Allah, karena Tuhan Allah hanya ada
satu alias tidak 2-3-4-5 dan seterusnya, serta percaya akan alur cerita jalan
sejarah yang jelas sesuai dengan silsilah turun temurunnya jaman kehidupan dan
Hidup yang di mulai dari awal. Tuhan. Ada. Tiada, lalu kembali lagi menjadi.
Tiada. Ada. Tuhan.
Dibawah inilah: Pengetahuan dan Pengertian Dalam
Perbedaan antara Salah, Dosa, Luput dan Hukum sebab akibat serta Karma, Menurut
Pengalaman Pribadi saya, selama nglakoni/menjalani. Wejangan Ilmu Idep Tetep
Madep Mantep. Tlaten. Titen. Niteni dan Tata. Titi. surti ngati-ati (Iqro’).
Semoga Bermanfa’at bagi anak2 didik saya kususnya dan bagi siapapun yang memang
sedang mencari-cari bab soal dan tentang hal ini;
Apa dan yang bagaimanakah? Salah. Dosa dan Luput itu
menurut firman Allah? Didalam al-kitab..?!
Berdasarkan ayat-ayat Alkitab, posisi dan kondisi manusia
di dalam standar kebenaran Allah, bahaya dan pembalasan dari perbuatan dosa
tersebut. Ambilah Alkitab Anda dan marilah kita memulai Pendalaman Alkitab
tentang dosa. Dosa terletak diantara posisi Salah dan Luput, karena dosa adalah
pemikulnya, pemikul dari salah dan luput. Mari kita simak bersama tentang lebih
jelasnya.
Semenjak jaman dahulu kala, hingga di dalam kehidupan
yang super modern ini, masalah dosa semakin jarang dibicarakan, dan arti dari
dosa itu sendiri sering juga telah dibuat sehalus mungkin untuk tidak menyinggung
’perasaan’ orang lain. Alkitab menulis bahwa dosa sesungguhnya bukan hanya
sekedar ”apa yang orang telah lakukan,” tetapi juga ”apa yang orang pikirkan”
dan ”apa yang orang tidak lakukan.”
Alkitab secara jelas menceritakan kepada kita bahwa dosa
adalah:
1. Penyakit alamiah manusia.
2. Penolakan manusia kepada Allah.
3. Keluar dari target yang Allah telah tetapkan.
I. Penyakit alamiah manusia;
Tuhan membandingkan dosa dengan penyakit kusta atau
lepra. Orang yang menderita kusta, kulitnya akan nampak putih pada awalnya dan
lambat atau cepat bagian-bagian dari tubuhnya (jari, hidung atau kuping akan
copot. Penderita kusta ini dinyatakan najis dan jika ia pulih dari kustanya.
Kiyai/Imam perlu mengadakan upacara Pensucian.
Diagram “TUHAN pusat kehidupan adalah bagaimana
seharusnya kita hidup;
Mencoba menyembuhkan kulitnya tidaklah cukup, sebab
akarnya adalah di dalam kulit, demikianlah dengan dosa, tindakan dan perkataan
yang jahat hanyalah gejala dari akar ’penyakit’ alamiah manusia. Muhammad saw
dan Isa al-Masih, dokter dari segala dokter, memberi sebuah diaknosa apa dan
bagaimana penyakit itu bekerja di dalam tubuh manusia.
Penyakit dosa keterunan; kecenderungan hati untuk berbuat
jahat. Mari baca Injil Markus 7:20-23 Kata-Nya lagi: “Apa yang keluar dari
seseorang, itulah yang menajiskannya, sebab dari dalam, dari hati orang, timbul
segala pikiran jahat, pencabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan,
keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan,
kebebalan. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang.”
Allah menggambarkan dosa umat-Nya seperti penyakit yang
mempengaruhi kepala (pikiran yang salah), hati (emosi yang salah), dan kaki
(tindakan yang salah). Dosa berawal dari pikiran kita (yang menerima masukkan
yang salah melalui penglihatan, pendegaran, angan-angan) lalu menyebar ke
perasaan kita, dari perasaan yang lalu ke hati tersebut meledaklah keluar
perbuatan dan perkataan yang jahat tersebut, yang menjadikan tubuhnya najis.
Sedulur…. Diperbudak dosa: ” Jadi jika kita berbuat apa
yang tidak kita kehendaki, maka bukan lagi kita yang memperbuatnya, tetapi dosa
yang diam di dalam diri kita… membuat kita menjadi tawanan dosa yang ada di
dalam anggota-anggota tubuh kita. Itulah Dosa, dosa itu adalah perbuatan jahat
maupun pikiran jahat seseorang, terlepas orang tersebut percaya atau tidak
yakin atau tidak adanya Allah.
2. Penolokan manusia kepada Allah;
Alkitab juga menjelaskan bahwa dosa sebagai penolakan
manusia kepada Allah, ini termasuk tidak percaya kepada kebenara-Nya, menolak
kasih-Nya dan memberontak kepada kekuasaan-Nya. Di aalam Diri manusia ada
hidup, dan hidup itu adalah napas milik Tuhan/Allah. Lalu Tuhan/Allah datang
kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak
menerima-Nya.
TUHAN telah menciptakan manusia segambar dan serupa
dengan pribadi-Nya, Dalam kitab manusia digambarkan sebagai pribadi yang
memiliki Hidup dan roh (Angan-angan. Budi pakati. Panca indra) yang tinggal di
dalam tubuh (daging). Inilah ketritunggalan manusia, satu dari ketiganya
diambil ia tidak lagi menjadi ”seorang manusia.”Hidup diambil ia menjadi mayat,
tanpa roh ia menjadi robot, dan tanpa tubuh ia bukan seorang manusia.
TUHAN telah menyediakan semua kebutuhan pribadi kita.
Kebenaran-Nya untuk Angan-angan kita, kasih-Nya untuk kebutuhan Budi pakarti
kita, dan otoritas-Nya untuk menuntun Panca indra kita kepada pilihan yang
benar di dalam kesejatian yang sesungguhnya. Bila kita menerima semua
penyediaan Allah tersebut, maka kita menempatkan TUHAN di tahta kehidupan kita.
Inilah cara untuk memiliki sebuah kehidupan yang baik dan berbahagia.
Namun jika kita memutuskan untuk memerintah diri kita
sendiri, maka kita menjadi pemberontak kepada TUHAN. Filsafat bahwa manusia adalah
pusat dari hidupnya sendiri disebut humanism. Jadi arti dosa dapat ditulis
sebagai:
Dosa adalah penolakan akan TUHAN . Menempatkan diri
sendiri di tempat yang sesungguhnya milik TUHAN di dalam pikiran, keinginan dan
perasaan kita.
3. Keluar dari target yang Allah telah tetapkan;
Manusia diciptakan, dipilih dan diperlengkapi Allah
bukanlah untuk ke’egoisan dan kesombongan serta kemunafikan diri sendiri,
tetapi ditetapkan sebagai bendahara (penjaga kekayaan) dan duta atau ambasador
(perwakilan) Allah di bumi. Jadi, dosa itu, adalah meninggalkan TUHAN dan
keluar dari tujuan yang Ia telah tetapkan, kehilangan sasaran hidup yang mulia.
Jadi keluar dari terget Allah bisa berarti:
Menuju jalan yang salah – tidak sesuai dengan jalan dan
perintah-Nya
Tidak mengenai sasaran – tujuan hidup yang tidak sesuai
rencana-Nya
Tidak memenuhi standard – tidak bertanggung jawab penuh
dengan apa yang Ia telah berikan (waktu, keahlian, moral)
Jika kita dalam sikon ini, berati kita dalam bahaya..!!!
kita mungkin berpikir bahwa kita orang baik (bukan pembunuh, penipu, pembohong
dan pencuri), INGAT BAIK-BAIK pengadilan Sebab akibat dan Hukum karma, selalu
Berlaku bagi siapapun tanpa terkecuali, kita mau yakin dan percaya Tuhan atau
tidak, Sebab akibat Karma, tetap berjalan dan berlaku bagi kita, di hari
penghakiman tidak memakai standard moral kita atau PBB atau standard hukum
negara manapun, TETAPI standard firman-Nya. Kita perlu melihat ‘wajah’ kita
kepada ‘cermin’-Nya.
Usaha manusia untuk membenarkan dirinya tidak akan pernah
sampai kepada standard TUHAN. Kita perlu serius dengan hal ini, Alkitab menulis
dengan sangat jelas: Sebab upah dosa ialah maut.
Dosa membawa pemisahan antara manusia dengan Penciptanya,
berakibat perbudakan (kehendak)
Dosa membawa pelakunya pada kondisi bersalah, berakibat
penghukuman kekal (pikiran bersalah)
Dosa membawa ketidak bahagian, berakibat kematian yang
salah (tidak sempurna)
KESIMPULANNYA:
SALAH; Saya ingin sekali makan daging ayam goreng. Tapi
saya tidak punya ayam untuk di olah, tapi saya tidak punya uang untuk
membelinya di pasar atau di warung, lalu saya ingat kalau tetangga saya punya
ayam dan berpikir untuk mencurinya, agar ingin makan daging ayam goreng itu
bisa terlaksana. Terus saya berniyat mencurinya. Inilah SALAH. Mengapa hal ini
di sebut SALAH? Karena saya telah mengajari ingatan saya dengan hal yang tidak
baik. Menodai pikiran saya tentang hal yang akan merugikan orang lain.
Mengotori niyatan saya dengan hal yang sungguh akan membuat jiwa raga saya
berdosa.
DOSA; Lalu saya mewujudkan niyat tersebut. Mencuri
ayamlah saya, jika ketahuan, maka saya akan di tangkap dan di hakimi, inilah
DOSA. Mengapa hal ini di sebut DOSA? Karena saya sudah mengotori atau menodai
jiwa raga saya dengan aib/malu/sakit/nama baik hancur bahkan mendapat stempel
maling alias garong. Jika tidak ketahuan, maka saya akan mengolahnya sesuai
dengan yang saya inginkan. Inilah DOSA, kenapa hal ini di sebut DOSA? Karena
saya sudah melakukan hal yang tidak baik dan berbuat merugikan orang lain serta
mengotori/menodai niyat saya dengan mendosakan jiwa raga saya.
LUPUT; Setelahnya,
1. Jika
tertangkap dan ketahuan mencuri ayam, sesudah di hakimi dan di adili, di
lingkungan itu, saya sudah tidak punya namanya baik, Malu dan Nyesal akan
selalu saya alami, merasa di awasi bahkan di pandang sebelah mata. Inilah
LUPUT. Mengapa hal ini di sebut LUPUT? Karena kejadian itu, telah membuat saya
Tidak nyaman, tidak tenang, tidak merdeka bahkan tidak pernah tentram akan
selalu menghantui keseharian saya dalam keada’an apapun.
2. Jika
tidak tertangkap dan tidak ketahuan mencuri ayam, setelahnya, di manapun dan
kapapun, setiap kali saya bertemu dengan tetangga saya, yang ayamnya saya curi
itu, saya akan selalu gerogi, kikut dan serba salah tingkah, menduga-duga,
menebak-nebak, jangan2 dia tau saya telah mencuri ayamnya, tapi pura-pura tidak
tau, karena ingin menjebak atau mencari-cari bukti untuk menuduh saya dll.
Inilah LUPUT. Mengapa hal ini di sebut LUPUT? Karena kejadian itu, telah
membuat saya Tidak nyaman, tidak tenang, tidak merdeka bahkan tidak pernah
tentram akan selalu menghantui keseharian saya dalam keada’an apapun.
“PERBEDA’AN ANTARA SALAH – DOSA – LUPUT dan HUKUM SEBAB
AKIBAT “KARMA”
(Bagian. 02) TENTANG HUKUM SEBAB AKIBAT (KARMA):
He he he . . . Edan Tenan… Salam Rahayu kanti Teguh
Slamet Berkah Selalu Lurr… Semoga Pelajaran ini Berguna dan Bermanfa’at Serta
membuat kita mengerti:… Kususnya anak-anak didik saya… Amiin.
Muga Bermanfa’at.
Salam Rahayu kanti Teguh Selamat Berkah Selalu
Ttd:
Wong Edan Bagu
Putera Rama Tanah Pasundan
http://putraramasejati.wordpress.com
Post a Comment