Pekerjaan Sebagai Panggilan Hidup Anda:
Pekerjaan Sebagai Panggilan Hidup Anda:
Oleh: Wong Edan Bagu.
Putera Rama Tanah Pasundan
Pekerjaan sebagai panggilan bukanlah konsep yang umum
bagi masyarakat kita. Konsep kita terhadap pekerjaan masih bersifat tradisional
seperti yang dijumpai di negara-negara yang belum atau sedang berkembang. Kita
bertani, memelihara ternak, berdagang, mengelola hutan, mengelola perkebunan,
menangkap ikan, membangun gedung, menata kota, berpolitik, mencipta lagu, dan
berbagai pekerjaan lainnya.
Konsep mengenai kerja masih tradisionil. Sikap yang
menonjol masih ‘yang-penting-kerja’, tanpa memikirkan akibat dari setiap
pekerjaan terhadap bidang-bidang lain. Belum ada integrasi antara apa yang
dikerjakan dengan yang dikerjakan orang lain.
Belum ada usaha-usaha untuk mensistemastiskan pekerjaan
seperti yang telah dilakukan di Barat. Dengan mudah kita melihat sikap-sikap
demikian terhadap pekerjaan. Minim unsur rasionalitas, keindahan, effisiensi,
dan faktor-faktor yang membuat alam tertata dan terpelihara dengan baik.
Luther misalnya masih punya konsep tradisional terhadap
pekerjaan. Luther menerima hidup dan pekerjaan itu apa adanya. Ia tidak
memiliki konsep tentang pekerjaan yang harus dilakukan oleh seseorang selama ia
hidup. Ia tidak mengembangkan konsep ‘talenta dan bakat yang harus digunakan
sebaik dan semaksimal mungkin’. Dalam pikiran Luther belum muncul konsep
pencarian pekerjaan yang sesuai dengan kehendak Tuhan; belum muncul konsep
pekerjaan-sebagai-panggilan.
Pekerjaan Sebagai Panggilan versi Kaum Puritan;
Berbeda dengan Luther, Kaum Puritan tidak menerima konsep
tradisionil terhadap pekerjaan. Mereka tidak menerima pekerjaan begitu saja dan
tidak berhenti sampai pada pekerjaan secara alami. Mereka tidak berhenti pada
pikiran ‘yang-penting-punya-pekerjaan’.
Mereka memikirkan apa yang harus mereka kerjakan dan
mempertimbangkan apa yang dapat dilakukan dengan bakat yang dimiliki. Mereka
menggumuli pekerjaan yang dapat berbuah banyak.
Bagi Kaum Puritan, pekerjaan adalah panggilan hidup, yang
harus diraih dan harus dilakukan
dengan usaha-usaha yang serius dan
keras. Mereka menerima keyakinan
bahwa eksistensi manusia di
dunia ini adalah untuk
melaksanakan kehendak Tuhan
Yang Maha Esa. Manusia adalah buatan
Allah, diciptakan untuk melakukan pekerjaan baik, yang
dipersiapkan Allah sebelumnya dan berusaha hidup dalam rencana Allah.
Oleh sebab itu, konsep spesialisasi sangat berkembang di
kalangan orang Puritan. Mereka mengembangkan bakat-bakat mereka sampai mencapai
kesempurnaan. Mereka berpikir bahwa hanya dengan spesialisasi mereka akan jauh
lebih efektif, lebih efisien dan lebih baik mengerjakan tugas; sebuah panggilan
yang mulia.
Pentingnya spesialisasi bagi orang Puritan terangsang
oleh teks-teks kuno seperti teks berikut, “Kamu melihat orang-orang yang cakap
dalam pekerjaannya; di hadapan raja-raja mereka akan berdiri.”
Bagi orang Puritan, hanya mereka yang punya skill yang
baik, khusus dan terlatih yang akan mampu memberikan gagasan-gagasan dan
karya-karya yang baik, rasional dan jitu. Mereka punya keyakinan bahwa dengan
keahlian-keahlian yang sangat baik mereka dapat mempengaruhi pejabat-pejabat
yang duduk dalam posisi-posisi penting di pemerintahan dan memimpin
perbaikan-perbaikan dunia.
Jadi, orang Puritan terus-menerus mengembangkan kemampuan
dan keahlian mereka di bidang yang mereka minati untuk memperbaiki dunia secara
berkelanjutan.
Renungan:
Apakah pekerjaan Anda sekarang merupakan panggilan hidup
Anda?
Apakah ada pekerjaan lain, yang sudah Anda pikirkan,
tetapi oleh karena beberapa hal, belum Anda tekuni?
Muga Bermanfa’at.
Salam Rahayu kanti Teguh Selamat Berkah Selalu
Ttd:
Wong Edan Bagu
Putera Rama Tanah Pasundan
http://putraramasejati.wordpress.com
http://wongedanbagu.blogspot.com
Post a Comment