Mengapa Kita Membutuhkan Guru yang Hidup:
LAKU GELAR Lan GULUNG. 1
Oleh: Wong Edan Bagu.
Putera Rama Tanah Pasundan
Cinta dan hormat harus kita berikan terhadap orang-orang
besar, terhadap jiwa-jiwa agung, praktisi-praktisi agung, makhluk-makhluk Agung
yang berkorban begitu besar untuk umat manusia dan yang sudah mencapai
Kebijaksanaan tertinggi Mereka. Cinta dan hormat harus selalu kita miliki,
meskipun Guru itu sudah tiada. Tetapi kemudian, kita tidak perlu mengorbankan semua
waktu kita hanya untuk memuji Mereka, menyembah Mereka, dan memohon kepada
Mereka. Karena siapa pun tahu, bahwa kita adalah makhluk yang hidup dan kita
butuh Guru yang hidup untuk memberi kita pengetahuan sebagaimana yang telah
Guru-guru terdahulu berikan kepada murid-murid mereka. Maka kita harus
menemukan Guru yang hidup.
Bagaimanapun, Guru-guru terdahulu, walaupun Anda
mencintai dan memuja Mereka, mereka hanya dapat menolong Anda hingga batas
tertentu saja karena Mereka telah meninggalkan medan magnet kita. Mereka telah
pergi ke dunia lain, ke jenis dimensi yang lain untuk mengerjakan pekerjaan
Mereka yang sekarang, dan Mereka sibuk di sana. Jadi, Guru yang hidup adalah
seseorang yang ditugaskan untuk mengerjakan tugas masa lampau Mereka di masa kini.
Hal ini seperti ketika Tn. Soeharto adalah Presiden beberapa tahun yang lalu,
tetapi sekarang adalah Tn. SBY. Jadi tidak tepat untuk meminta dan mencari Tn.
Soeharto untuk menyelesaikan masalah-masalah nasional Anda saat dia tidak lagi
di tempat tugasnya. Bukannya kita tidak suka dia, atau tidak menghormati
pekerjaannya, atau menghargai profesinya, tetapi dia tidak di sana lagi. Kita
harus meninggalkan dia supaya dia bisa mengerjakan pekerjaannya yang sekarang
dan kita harus meminta orang yang sekarang menempati posisinya, untuk memenuhi
kewajibannya untuk kita. Itu saja…. Masuk akal tidak Brow…?!
Sekali Anda meninggalkan dunia fisik ini, walau Anda
seorang Guru yang sangat tinggi, Anda tidak dapat menolong makhluk-makhluk
fisik lagi, tetapi hanya melalui komunikasi batin, yang sangat sulit diraih
oleh kebanyakan manusia, kecuali hanya sekelompok khusus orang yang terlahir
dengan bakat telepati, atau yang dianugerahi kekuatan psikis, atau kemampuan
komunikasi batin, yang dicapai karena latihan mereka di kehidupan lampau. Kita
bisa menyebutnya sebagai indra keenam dan ketujuh, dimensi pemahaman yang
tertinggi. Jadi, Anda bahkan mungkin melihat Tuhan tanpa berlatih atau
bermeditasi sebelumnya. Itu mungkin terjadi, tapi tidak terlalu sering.
Dalam meditasi Anda, jika Anda menemui kesulitan atau
jika Anda mempunyai beberapa pertanyaan, Anda harus berdoa kepada Tuhan, dan
berusaha menenangkan pikiran, dan jawaban atau pertolongan akan datang. Bisa
pula berdoa kepada Tuhan atau Sang Maha Kuasa atau siapa pun orang Suci yang
Anda percayai. Ajaran KUNCI bersifat universal, tidak membeda-bedakan sistem
kepercayaan. Setelah itu, saya harus menambahkan ini, jika setelah Anda berdoa
kepada seluruh orang Suci, dan kepada Tuhan dan tetap tak menolong, maka Anda
boleh meminta saya menolong Anda. Kedengarannya sangat memuliakan nama
sendiri,,,, He he he . . . Edan Tenan,,, tetapi saya beritahu Anda karena saya
harus memberitahu Anda semuanya, dan saya harus menjelaskan mengapa demikian.
Karena saya lebih dekat. Tetangga dekat lebih baik daripada keluarga yang jauh.
Sangat sederhana dan logis Bukan…?!
Saya lebih dekat karena kita berada dalam medan magnet
yang sama di Bumi ini. Energi kita bergandengan dan akan lebih mudah menyatukan
energi-energi kita karena kita lebih dekat satu sama lain, kita dalam frekuensi
getaran yang sama.
Bila Anda punya Guru yang hidup, Anda dapat berdoa dalam
keheningan, dan meminta nasihat jika Anda menghadapi masalah dengan meditasi
Anda. Jika Anda merasa sangat jauh dari Tuhan, Anda memerlukan seorang
perantara. Anda masih agak lemah, seperti seorang anak yang memerlukan bantuan
orang tuanya untuk menuntun langkah-langkah pertamanya. Tetapi kelak, Anda akan
berjalan sendiri, dan tahu bahwa tujuan akhir Anda adalah untuk berjalan
sendiri dan tidak lagi tergantung pada orang tua Anda. Anda akan dapat belajar
secara langsung dari Guru-guru terdahulu dengan Metode KUNCI. Itulah cara kita
belajar tentang Kebenaran, bukan dari mendengar kata orang, dari
khotbah-khotbah atau doktrin-doktrin. Kebenaran terungkap melalui intuisi kita
sendiri. Ketika kita mencapai dimensi yang lebih tinggi, kita dapat menemukan
makhluk-makhluk lain dan alam semesta lain yang lebih ‘beradab’, yang hanya
dapat dilihat dengan mengkonsentrasikan perhatian kita di dalam diri sendiri,
dan dengan meraih suatu tingkat kontemplasi yang mendalam. Metode KUNCI dalam
Laku Haqikat Hidup adalah jalan untuk mencapai keadaan ini.
Guru-guru terdahulu tidak dapat mengajar Anda. Anda harus
mencari Guru yang sekarang, yang dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan Anda,
menolong ketika Anda dalam keraguan, dan membimbing Anda kembali kepada Tuhan.
Kita membutuhkan kontak manusia dengan manusia, bukan dengan seseorang dari
masa lalu. Tidak peduli secantik apapun seorang wanita dari masa lampau, Anda
tidak dapat menikahinya! Dia tidak dapat memberi Anda anak dan menimbulkan
perasaan cinta sebagaimana yang Anda dapatkan dari istri yang hidup.
Guru yang hidup sangat berguna. Saya punya arus listrik;
kabel yang tidak terpasang tidak bekerja, hanya kabel yang terpasang yang dapat
mengalirkan listrik dan menyetrum ke Anda. Kabel apapun, sekuat apapun, jika
dirusak, tidak dapat mengalirkan arus listrik lagi. Bola lampu apapun, seberapa
pun bagusnya, jika pecah, tidak dapat menerangi Anda. Tetapi bola lampu yang
walaupun jelek, tetapi baik keadaannya, dapat menerangi Anda. Karena itu, jika
orang-orang berdoa kepada Buddha atau Nabi yang telah meninggal, mereka sangat
jarang menerima tanggapan.
Melalui pemikiran Anda tentang Guru, Anda menjadi satu
dengan Guru, dan Guru adalah Anda sendiri. Guru adalah Jati Diri Anda, tetapi
karena Anda tidak menyadarinya, Anda hanya harus berpikir tentang Guru, karena
itu adalah Diri Anda. Melalui pemikiran, seluruh kualitas Guru secara
perlahan-lahan akan diteruskan kepada Anda, dan Anda akan menemukan Diri Anda
melalui sang Guru. Setelah itu, Anda akan menyadari, “Oh! Guru adalah saya.
Sayalah selama ini.” Karena itu, sejak masa lampau, orang-orang memuja para
suci dan Guru-guru yang tercerahkan, untuk diri mereka sendiri, bukan demi Guru
mereka.
Djaka Tolos:.
Maka, yang saya pahami adalah, bahwa sebelum kita
menemukan Guru di dalam diri kita, kita masih membutuhkan satu di luar kita
untuk sementara?
Wong Edan Bagu:.
Tetapi Guru tersebut juga penuntun di dalam batin, tidak hanya
pada tingkat fisik. Kalau tidak, Guru tersebut tidak akan bisa menolong
murid-Nya dari jarak ribuan mil, dan di seluruh dunia. Guru tersebut harus
memiliki tingkat yang sangat tinggi untuk menolong semua orang setiap saat,
siang malam, tidak peduli di mana orang itu.
Djaka Tolos:.
Di Barat, sering berbahaya bila seorang pencari Tuhan
terjatuh dan terlalu memuja gurunya. Menurut Anda, apakah ini masalah?
Wong Edan Bagu:.
Tidak jika guru tersebut sejati, karena dengan demikian
Anda hanya menghormati Diri Anda, Anda hanya memuja Roh Suci yang telah menjadi
Satu dengan Guru.
Djaka Tolos:.
Maka Anda berkata bahwa bila Guru tersebut adalah Guru
Sejati, dia hanya memegang cermin untuk setiap orang, untuk menolong mereka
melihat diri sendiri secara mendalam?
Wong Edan Bgau:.
Benar. Itulah.
Djaka Tolos:.
Bagaimana dengan murid-murid Guru-guru sebelumnya? Jika
Guru yang hidup meninggalkan dunia ini, apakah murid-murid tersebut harus
mencari Guru lain, atau tidak perlu?
Wong Edan Bagu:.
Tidak perlu. Tetapi jika ia ingin bertanya sesuatu
tentang hal-hal praktikal, atau hal-hal fisik, maka mereka boleh datang ke Guru
yang hidup lainnya, atau kepada penerus Gurunya. Kalau tidak, sebenarnya di
dalam diri tetap ada tuntunan rohani dari Gurunya yang sudah meninggal. Guru
tersebut tetap bertanggung jawab dan tetap punya kekuatan untuk meneruskan,
karena hubungan sudah diciptakan. Mengertikah?
Hanya jika kita tidak punya apa yang disebut hubungan
dengan Guru terdahulu maka kita butuh Guru baru. Mengapa kita tidak pergi ke
Guru dari ratusan tahun yang lalu karena kita tidak punya hubungan dengannya
ketika dia masih hidup; karena itu, hubungan tidak terciptakan. Jika Anda punya
hubungan dengan Guru dari ribuan tahun yang lalu, tidak jadi soal berapa lama
telah lewat, dia tetap menjaga Anda. Tetapi jika Anda tidak membuat hubungan
dengan-Nya sebelum dia meninggal, bagaimana Dia dapat menjaga Anda?
Djaka Tolos:.
Jadi apa yang bisa Anda katakan mengenai diri Anda
sendiri dalam hal menawarkan diri kepada orang-orang?
Wong Edan Bagu:.
Saya sendiri tidak dapat menawarkan terlalu banyak
kecuali tubuh, ucapan dan pikiran saya kapan pun Tuhan berkehendak
mempergunakannya untuk menawarkan kepada orang, kepada anak-anak-Nya yang suka
dekat dengan-Nya, atau berada di sisi-Nya. Saya hanya bisa siap pakai. Saya
tidak dapat menawarkan terlalu banyak. Saya hanya seperti Anda. Apa yang dapat
sebuah tubuh tawarkan?
Djaka Tolos:.
Dapatkah Anda mempertunjukkan beberapa mukjizat supaya
orang-orang semakin percaya kepada ajaran-ajaran Anda?
Wong Edan Bagu:.
Mukjizat,,, apa yang Anda inginkan? Saya memberi Anda
sejumlah uang, ya? Lalu apa yang Anda lakukan dengan itu? Apa manfaat untuk
Anda secara kekal? Saya menyarankan Anda untuk menemukan kekuatan Anda sendiri,
kekuatan mukjizat Anda sendiri, bukannya tergantung pada saya. Daripada datang
ke saya hanya untuk kekuatan magis seperti itu, lebih baik temukan kembali
kekuasa’an dan keagungan Tuhan, kebijaksanaan, hak asasi, Surga, dan
kesempurna’an Anda sendiri. Itulah cita-cita yang terbaik dan tertinggi dari
kehidupan manusia, bukan mukjizat-mukjizat. Mukjizat-mukjizat itu hanya sesaat.
Jika diperlukan saya akan menunjukkan mukjizat pada Anda,
tetapi bukan sebagai pertunjukan, untuk tepuk tangan Anda. Kapan pun diperlukan
selama latihan Anda, Anda mungkin akan menemui beberapa halangan, atau beberapa
pengaruh buruk. Saat itu Anda akan tahu bahwa saya bisa membuat mukjizat. Saya
bisa, tetapi saya tidak menggunakannya asal-asalan hanya agar Anda tahu betapa
hebatnya saya. Saya tidak memerlukan itu. Saya ingin agar Anda punya sikap yang
sangat benar, pemikiran yang benar, gagasan yang benar dalam latihan dimana
kita harus kembali ke Yang Tertinggi, yaitu Maha Suci Hidup, bukan yang lain,
untuk mendapatkan kembali Kebijaksanaan Tertinggi kita, tidak untuk tergantung
pada semua permainan anak-anak ini, mainan plastik ini. Anda akan memiliki
segalanya. Janganlah minta hal-hal kecil, mintalah hal-hal besar. Itu akan
lebih cocok untuk Anda, karena kita umat manusia adalah makhluk yang termulia
di alam semesta. Jadi mintalah hanya yang teragung, itu lebih cocok dengan
posisi Anda, kemuliaan Anda, dan hak asasi Anda…. Masuk akal tidak Lurr..?!
Djaka Tolos:.
Guru,,, Anda selalu melakukan perjalanan keliling dunia
dan tidak dapat tinggal di sini untuk mengajar setiap orang, maka dengan
ketidakhadiran Anda, siapa yang harus kita ikuti?
Wong Edan Bagu:.
Begini. Kita tidak mengikuti seorang guru, kita hanya
mengikuti ajaran-Nya. Jadi, kita tidak pernah salah, jika sang guru salah. Jika
ajaran-ajaran-Nya oke, lalu kita ikuti ajaran-Nya saja. Kita harus melihat
apakah ajaran-Nya itu benar. Anda lihat apakah etika saya benar atau tidak,
apakah apa yang saya ajarkan kepada Anda, saya juga mencontohkannya. Sebagai
contoh, saya ajarkan Anda jangan makan daging dan saya juga vegetarian. Saya
ajarkan Anda jangan mencuri dan saya juga tidak mencuri. Saya ajarkan Anda
untuk selalu bederma dan saya juga bederma. Saya ajarkan Anda mencintai orang
lain dan saya juga mencintai serta menolong orang lain. Saya tidak memungut uang
untuk ajaran yang saya berikan, saya mencari uang saya sendiri, jadi Anda tidak
akan kehilangan apapun. Anda hanya mendapatkannya.
Sekarang pun, setiap standar moral yang dibabarkan dalam
kitab suci Buddhis dan dalam Alkitab, saya sampaikan lagi untuk Anda. Jadi,
saya tidak mengajarkan hal-hal yang baru, tidak ada yang amoral, tidak ada yang
tidak etis. Mengertikah Anda?
Jadi sekarang Anda dapat merasa aman karena mengetahui
bahwa Guru Anda ini tidak mengajarkan Anda apapun yang amoral atau tidak etis,
sesuatu yang menyimpang dari kitab-kitab suci. Sejak masa lampau, perbuatan
etis tidak pernah berubah standarnya, perintah-perintah Tuhan dan Buddha tidak
pernah berubah. Saya mengajarkan Anda hal yang sama, dan saya juga melakukan
hal yang sama, maka paling tidak saya bukan jenis Guru yang buruk! Jadi
sekarang ajarannya benar bukan?
Dan meditasi akan memberikan Anda kebijaksanaan serta
ketenangan pikiran. Tidak soal dengan teknik apapun, meditasi akan menolong
Anda. Jadi tidak ada pengecualian dengan teknik saya. Saya hanya memberitahu
Anda bahwa ini yang tercepat, itu saja. Anda tidak harus percaya pada saya.
Saya hanya menginformasikan Anda dan sekarang Anda punya pilihan Anda. Saya
hanya menyatakan yang sebenarnya. Jika itu cepat, saya bilang cepat. Saya juga
biarawati/kiyai. Saya tidak boleh berbohong. Bahkan orang awam pun tidak
berbohong, maka untuk apa biarawati/kiyai berbohong? Kalau bukan untuk
kebaikan…
Saya tidak punya alasan berbohong, karena saya tidak
membutuhkan uang Anda. Saya tidak membutuhkan apapun, bahkan saya tidak tinggal
di sini. Saya tidak untung apa-apa dari Anda. Saya bahkan mungkin akan
meninggalkan Anda besok, dan Anda mungkin tidak pernah melihat saya lagi.
Selamat tinggal! Jadi saya tidak untung apa-apa. Dari sudut pandang ini, Anda
aman. Ya?
Jadi, Anda mengikuti ajaran-ajaran tersebut, jangan
mengikuti saya. Ajaran-ajaran saya akan selalu bersama Anda, dan Anda tidak
perlu mengikuti saya secara pribadi. Seandainya Anda ingin nasihat pribadi
tentang kemajuan meditasi Anda, Anda boleh menyurati saya atau Anda boleh
menelepon atau sms untuk bertanya. Zaman sekarang tidak perlu melekat dengan
Guru, Anda bisa pergi ke Formosa atau di mana pun saya tinggal. Tubuh saya
hanyalah penampilan, sebuah rumah, sebuah kantor sehingga Anda bisa melihat
saya. Jika saya hanya menggunakan tubuh rohani, maka Anda tidak akan dapat
melihat saya sama sekali, Anda tidak bisa mendengar saya. Jadi bagaimana saya
dapat menyampaikan pesan-pesan Tuhan kepada Anda? Jadi saya harus menggunakan
tubuh saya,,,, benar?
Anda tidak perlu takut bila saya pergi dan Anda tidak
punya siapa-siapa. Anda selalu punya seseorang. Anda bahkan mungkin bisa
melihat saya muncul di rumah Anda, seperti sekarang, jika Anda tulus dan
bertingkat rohani cukup tinggi. Anda akan melihat Guru datang kepada Anda
setiap saat Anda membutuhkan. Tidak perlu terikat pada tubuh jasmaninya.
Djaka Tolos:.
Guru,,, sebagai murid Anda, jika saya mempunyai teman
atau seseorang yang saya kenal sakit keras, dan jika saya mohon Anda untuk
menolong orang ini, dapatkah Anda menolong orang ini, ataukah Anda hanya bisa
menolong orang yang mengikuti ajaran-ajaran Anda?
Wong Edan Bagu:.
Guru Sejati menolong siapa pun yang Anda sayangi, tetapi
disesuaikan dengan karmanya dan juga apa yang baik untuknya. Mohon apa saja,
tetapi serahkan hasilnya pada kekuatan Guru Sejati, bukan guru wujud…
Bagaimana Kita Mengenali Guru Sejati:
Oleh: Wong Edan Bagu.
Putera Rama Tanah Pasundan
Guru-guru adalah mereka yang ingat Asal mereka dan karena
cinta-Nya, datang membagikan pengetahuan ini dengan siapa pun yang mencarinya,
dan tidak menerima pungutan apapun untuk pekerjaannya. Mereka menawarkan semua
waktu, financial, dan energinya untuk dunia. Ketika kita mencapai tingkat
keguruan ini, kita tidak hanya mengetahui Asal diri kita, tetapi kita juga dapat
menolong yang lain mengetahui nilai mereka yang sebenarnya. Dia dengan
mengikuti petunjuk seorang Guru, kita akan lebih cepat mencapai suatu dunia
baru, yang penuh dengan pengetahuan sejati, keindahan sejati, dan kebajikan
sejati. Semua keindahan, pengetahuan, dan kebajikan di dunia luar ini adalah
untuk mengingatkan kita akan dunia sejati di dalam. Bayangan, seberapa pun
indahnya, tidak akan pernah sebagus benda aslinya. Hanya yang asli yang dapat
memuaskan jiwa kita, yaitu Tuan rumah.
Seorang Guru seharusnya adalah seorang yang sudah
menyadari Dirinya dan tahu apakah Jati Diri-Nya itu. Karena itu, dia mampu
berkomunikasi dengan Tuhan, kecerdasan teragung, karena itu ada di dalam diri
kita. Karena itu dia dapat meneruskan pengetahuan ini, kekuatan terbangunkan
ini untuk siapa pun yang mau ikut merasakan kebahagiaan.
Sebenarnya, kita tidak punya Guru dalam arti
sesungguhnya. Hanya sampai saat sang murid mampu mengenali tingkat keguruannya
sendiri, maka yang disebut Guru diperlukan untuk memandunya hanya hingga saat
tersebut. Tetapi kita tidak mengikat kontrak atau apapun. Tentu saja Anda punya
kontrak dengan diri sendiri bahwa Anda akan berjanji sampai akhir, dan ini
adalah untuk manfaat Anda sendiri. Dan inisiasi artinya pertama kalinya Anda
mengenali jiwa Agung Anda, itu saja.
Ketika seorang Guru yang hidup ada di Bumi, Dia mengambil
sejumlah karma dari orang-orang, terutama mereka yang percaya pada Guru, dan
lebih banyak lagi dari siswanya. Dan karma ini harus berubah ke dalam bentuk
lain. Karena itu, Sang Guru menderita demi murid-muridnya, dan demi umat
manusia secara keseluruhan, selama hidup-Nya. Dan ini termanifestasikan melalui
tubuh-Nya. Karena itu pula, Dia mungkin sakit sesaat, Dia mungkin sakit dalam
waktu yang lama, Dia mungkin teraniaya, atau Dia mungkin difitnah, Dia mungkin
disiksa. Setiap Guru harus mengalami hal-hal seperti ini. Anda dapat melihatnya
sendiri, bahkan Sang Buddha, Nabi Mohammad, Kristus dan Guru-guru lainnya di
Timur maupun di Barat. Tidak ada seorang pun pernah menjalani kehidupan Mereka
dengan damai. Itulah yang dimaksud dengan seorang Guru berkorban demi umat
manusia. Tetapi hanya selama dia punya tubuh jasmani untuk menanggung karma,
karena karma di dunia ini berbentuk fisik. Jika Anda ingin menyelamatkan
orang-orang dari karma fisiknya, Anda butuh tubuh fisik. Karena itu, seorang
Guru harus memanifestasikan tubuh fisiknya untuk mengambil semua persoalan dan
penderitaan dan menyelesaikan semuanya.
Seorang Guru berada di dunia untuk menolong mereka yang
perlu pertolongan. Tetapi pada saat yang sama, dia tidak di dunia ini, dia
tidak tertarik kepada dunia ini, dia tidak terikat pada dunia ini, ataupun
terikat pada kegagalan dan keberhasilan-Nya di dunia ini. Anda lihat apa yang
Yesus lakukan di puncak kejayaan-Nya. Dia siap mati jika memang harus demikian.
Dengan proses mati-Nya, Dia mengajarkan banyak orang cara berserah diri. Dengan
tidak terikat pada kejayaan dan kehidupan, Dia mengajarkan tentang kehendak
Tuhan. Dia mengajarkan bahwa kita harus selalu mengikuti kehendak Tuhan.
Bagaimana Kita Mengenali Guru Sejati?
Sangat mudah! Pertama-tama, seorang Guru Sejati tidak
akan menerima sumbangan apapun untuk dipakainya sendiri, karena Tuhan hanya
memberi dan tidak pernah menerima. Kedua, dia harus memberi Anda beberapa bukti
tentang Pencerahan. Sebagai contoh, jika seseorang menyatakan mempunyai Cahaya,
maka ia juga harus memberi Anda Cahaya atau memberi bukti bahwa Anda dapat
mendengar Suara Tuhan. Siapa pun yang dapat memberi Anda bukti tentang Cahaya
dan Firman Tuhan, itulah orang yang dapat Anda percayai. Guru artinya pemberi
Cahaya, pengusir kegelapan. Kalau tidak, bagaimana Anda tahu bahwa ia memiliki
sesuatu untuk diberikan?
Seorang guru palsu akan selalu mempropagandakan mukjizat
kecilnya, tetapi seorang guru sejati tidak akan berbuat seperti itu. Jika ia
terpaksa, ia selalu melakukannya secara diam-diam. Hanya murid-Nya yang tahu,
dan hanya jika diperlukan, untuk menyelamatkannya dari situasi yang berbahaya,
menyembuhkan penyakitnya, membantunya secara mental atau mempercepat kemajuan
rohaninya. Dengan demikian sang murid akan mengetahui nilai Gurunya.
Seorang Guru Sejati hanya dapat memberi dan tidak
menerima. Murid-murid-Nya merasa nyaman tetapi Guru harus menderita. sekali
Anda belajar metode ini, Anda terlindung 100% oleh kekuatan Tuhan. Anda dijamin
100% sempurna. Guru sendirian yang harus menanggung semua jenis penderitaan
supaya setiap orang dapat menikmati. Tetapi ini adalah harga dari menjadi orang
tua! Anak-anak menikmati semua kenyamanan dan orang tua harus bekerja untuk
menyediakan semuanya, dan mengambil semua tanggung jawab… Harak kepenak to…?!
Djaka Tolos:.
Bagaimana seseorang mengenali Gurunya?
Dapatkah seseorang memiliki lebih dari satu Guru yang
hidup?
Wong Edan Bagu:.
Saya pikir satu cukup. Jika Anda belajar kepada seorang
Guru, Anda sudah harus belajar begitu banyak, bagaimana mungkin belajar kepada
dua atau tiga? Anda bahkan mungkin tidak bisa mengikuti, jangankan belajar
kepada dua orang. Ada berbagai tingkat Guru yang berbeda, tetapi Anda harus tahu
dan berdoa untuk yang tertinggi, yang terbaik, jadi mungkin Anda bisa
terbebaskan dalam satu kehidupan saja. Kalau tidak, itu memakan waktu yang
lama. Ya, Anda dapat membuatnya dalam dua, tiga kehidupan atau dalam dua atau
tiga ribu tahun. Maka berdoalah untuk yang terbaik dan dapatkan hanya yang
terbaik, itulah yang terbaik! Dan jika Anda sungguh-sungguh dalam berdoa, Tuhan
akan mengirimkan yang terbaik. Mintalah yang terbaik, itu saja, hanya ingin
mengetahui Tuhan di kehidupan ini, untuk mengirimi Anda seseorang yang dapat
menolong Anda mengetahui Tuhan. Kalau tidak, Dia akan mengirimi Anda seseorang
yang dapat membawa Anda ke beberapa Surga, atau yang dapat memberi Anda
beberapa kekuatan magis, jenis mainan yang kurang berarti! Tetapi jika Anda
berdoa untuk mengetahui Tuhan, hanya Tuhan saja, dalam satu masa kehidupan,
maka Dia akan mengirimi Anda yang terbaik, tercepat dan terkuat.
Djaka Tolos:.
Guru, siapakah Hermes, Zoroaster, keluarga Essene, dan
Guru-guru Gnostic? Siapa Guru yang pertama? Dan apakah Persaudaraan Putih yang
Agung itu?
Wong Edan Bagu:.
Semua Guru Sejati adalah Satu. Semua datang dari satu
sumber, dan Guru tertinggi adalah Guru Tertinggi (Supreme Master), Yang Maha
Besar, yang ada di dalam diri Anda. Ketika kita pertama kali datang ke sini,
kita adalah Guru-guru. Kita memberkahi dunia dan melupakan semua kekuatan,
kejayaan, serta energi kita terkuras habis karena kita terlalu menaruh
perhatian terhadap fenomena luar. Maka semua Guru yang datang ke sini adalah
mereka yang terbangunkan dan sadar. Mereka tahu diri sejati Mereka dan dapat
menempuh jalan pulang ke Rumah dengan sering. Mereka dapat memimpin kita pulang
ke Rumah. Maka, tidak perlu membeda-bedakan Guru satu dengan yang lain. Semua
agama didirikan setelah Sang Guru meninggal. Karena itu, kita mempunyai umat
Kristen setelah Kristus, umat Buddhis setelah Sang Buddha, dan Muslim setelah
Muhammad dan sebagainya.
Tiga Jenis Guru;
Adalah mudah untuk menemukan seorang Guru jika kita tahu
bahwa ada berbagai jenis, dan tahu jenis mana yang paling cocok untuk kita.
Menurut pendapat saya ada tiga jenis Guru. Jenis pertama adalah yang kita sebut
jenis intelektual, kaum terpelajar. Mereka sangat berpengetahuan serta
mengetahui kitab-kitab suci, mengerti terminologi dalam dunia filosofi. Mereka dapat
mengajari Anda siapa yang menulis kitab suci apa, kapan dan arti dari
istilah-istilahnya. Guru-guru ini sangat layak menerima penghargaan kita.
Mereka dapat meneruskan kepada kita beberapa ajaran suci dari masa lampau yang
kita mungkin tidak mempunyai waktu untuk mengerti, atau mungkin bahwa kita
tidak terlalu ahli untuk mengetahui istilah itu. Itu adalah jenis guru yang
pertama. Belajar dengan mereka tentang berbagai ajaran dan agama, maka
pengetahuan kita akan bertambah luas.
Jenis guru-guru yang kedua adalah mereka yang tenggelam
dalam kegiuran atau samadhi setiap saat. Mereka sepenuhnya berbakti kepada
Tuhan, kepada Rencana Suci. Mereka berada dalam hubungan langsung dengan Tuhan
dan mempunyai pengetahuan langsung dari Tuhan. Dia dapat melihat Tuhan begitu
dekat. Dan jika kita bertemu dengan Guru-guru ini secara tak terduga, atau
dengan kehendak kita sendiri, kita akan mendapatkan beberapa manfaat. Pikiran
duniawi kita akan lebih sedikit berkurang oleh tekanan dunia, dan kita akan
merasa terangkat, bahagia, dan kembali ingin menjumpai Tuhan. Kita akan merasa
ingin melepaskan dunia ini. Saya tidak bermaksud agar Anda mencukur kepala Anda
dan hidup di hutan, tetapi merasakan lebih sedikit keinginan terhadap
kesenangan indra serta keuntungan materi di dunia ini. Guru-guru seperti ini
biasanya sulit untuk ditemukan, karena mereka pada umumnya tidak benar-benar
mengajar, mereka hanya menenggelamkan diri dalam kegiuran, menikmati
kebahagiaan dan keseimbangan di dalam.
Jenis Guru-guru yang ketiga juga menyerapkan diri mereka
dalam Kasih Tuhan, tetapi mereka juga mempunyai cinta dan belas kasih kepada
mereka yang berada dalam ketidaktahuan dan penderitaan. Karena itu, mereka
pergi ke mana-mana atas permintaan orang lain. Meskipun hanya ada satu atau dua
orang yang sungguh-sungguh ingin bersatu dengan Tuhan, mereka akan datang dan
berbagi dengan mereka tentang rahasia kega’iban Tuhan, jalan untuk menemukan
Kenyataan, Kebenaran, Tau di dalam diri kita, tentang bagaimana membangunkan
sumber pengetahuan teragung di dalam diri mereka, tentang semua kekuatan
penyelamat di dalam diri kita, untuk mengurangi intensitas penderitaan dalam
hidup kita, untuk mengembangkan rasa percaya diri kita dan menyatukan diri
dengan sumber yang Maha Kuasa dari mana kita berasal.
Ini adalah garis besar dari tiga jenis Guru. Maka, kita
harus mencari jenis yang dapat memenuhi keinginan kita, kebutuhan dan harapan
batin. Jika kita bisa melihat beberapa Guru, maka kita harus menggunakan daya
pembedaan kita untuk melihat apakah Guru ini adalah guru yang kita inginkan,
apakah dia layak menerima penghormatan dan kepercayaan dari kita.
Guru jenis pertama mudah dikenali karena tingkat
keterpelajarannya. Dia dapat berbicara mengenai dan mengetahui semua kitab
suci, dan kita tahu dia adalah seorang yang berpengetahuan. Mudah mengetahui
ini karena pengetahuan dunia mudah dimengerti dan diuji. Jenis kedua juga mudah
dikenali dari penampilan mereka dan atmosfir kebaktian di sekeliling
orang-orang yang selalu terserap dalam kegiuran. Guru jenis ketiga sulit
dikenali karena jika orang tersebut tidak dalam keadaan kegiuran, sulit untuk
mengetahui apakah dia pernah dalam kegiuran atau tidak, karena jenis guru ini
selama 24 jam sehari berada dalam ‘Samadhi’ atau kegiuran yang tak tampak.
Samadhi artinya bahwa Anda berada dalam kegiuran, dalam kebahagiaan, ketenangan
batin, dan Cahaya Tuhan (Nur Ilahi)
Anda dapat berada dalam kegiuran ketika hidup di dunia.
Ada dua jenis Samadhi: satu adalah setelah Anda meninggalkan dunia ini, Anda
selamanya dalam kegiuran, dalam kebahagiaan dalam kekuasa’an Tuhan. Anda
bersatu dengan Tuhan atau Lautan Cinta dan Belas Kasih. Jenis yang lain adalah
kegiuran yang lebih kecil yang Anda alami setiap hari melalui meditasi, melalui
keberserahan/bakti yang mendalam, atau jenis ritual apa saja untuk mencapai
kegiuran. Maka ketika Anda dalam Samadhi, Anda melupakan seluruh dunia.
Kadang-kadang Anda dapat mendengar orang-orang di sekitar Anda, tetapi tidak
dapat berhubungan dengan dunia. Ketika Anda berada dalam kegiuran yang lebih mendalam,
seluruh dunia sama sekali lenyap, dan Anda hanya melihat Cahaya dan Tuhan, dan
merasa damai, bahagia, dan penuh kegiuran.
Karena Guru jenis ketiga ini selalu masuk dan keluar dari
kegiuran pada saat yang sama, seperti Yesus atau Muhammad atau Sang Buddha,
sangat sulit mendeteksi Mereka. Mereka seperti orang-orang biasa. Inilah
bahayanya menjadi Guru jenis ini. Guru jenis pertama, setiap orang tahu,
menghormatinya, ribuan orang mengikutinya. Guru jenis kedua, setiap orang tahu
dan menyembah ke kakinya. Mereka mungkin mengetahuinya ataupun karena mereka
berada dalam kegiuran setiap saat, orang-orang dapat melihat. Tetapi jenis
ketiga, seperti Yesus atau Muhammad atau Sang Buddha, orang-orang mungkin
melempari Mereka dengan batu, memaku Mereka, mencela Mereka dan membunuh
Mereka, karena banyak orang tidak dapat percaya bahwa Mereka adalah anak-anak
Tuhan, yang diutus untuk menyelamatkan dunia, bahwa Mereka adala Jalan untuk
menuju dunia akherat, ketika Mereka dalam tubuh jasmani dan bertindak seperti orang
kebanyakan.
Maka, mereka yang ke mana-mana dan berbagi rahasia
Kega’iban Tuhan kepada orang-orang, seperti yang dilakukan Yesus atau Muhammad
atau Sang Buddha, masuk dan keluar dari kegiuran. Karena, ketika Anda
berkhotbah, Jati Diri Anda berada dalam Samadhi, tetapi jasmani Anda masih
menderita, Anda masih mengetahui sakit dan kesedihan. Tetapi, Guru jenis kedua
tidak merasa sakit di tubuh mereka, tanpa kekuatiran, tanpa kegelisahan, hanya
kebahagiaan, semua penderitaan lenyap, dan tidak ada istilah dalam bahasa untuk
menggambarkan keadaan ini. Jika Anda tergolong dalam kategori pertama dan
kedua, orang-orang akan mengenali Anda dan mengikuti Anda. Tetapi bahaya
menjadi guru jenis ketiga karena Mereka tampak seperti orang biasa, dan
orang-orang mungkin melempari Mereka dengan batu, bahkan membunuh Mereka karena
mereka tidak percaya bahwa Mereka adalah jalan menuju keselamatan (TENTRAM)
Muga Bermanfa’at.
Salam Rahayu kanti Teguh Selamat Berkah Selalu
Ttd:
Wong Edan Bagu
Putera Rama Tanah Pasundan
http://putraramasejati.wordpress.com
Post a Comment