Lima Pola Pikir tentang Utang yang Membuat Kaya:
Mengubah Utang Menjadi Kekayaan;
Oleh: Wong Edan Bagu.
Putera Rama Tanah Pasundan
Pak Hasan, kolega saya di Institut Kemandirian. Suatu ketika ia menyampaikan ceramah singkat
setelah shalat zuhur. Ceramahnya tentang seorang pengusaha di Bandung. Suatu ketika, sang pengusaha ditimpa
bencana. Ia pun down dan frustasi. Bisnisnya hampir-hampir hancur. Sang pengusaha lalu melakukan perjalanan dari
mesjid ke mesjid. Dari perjalanan
inilah, ia memperoleh pola pikir baru. Ia benar-benar tercerahkan.
Pencerahan yang ia alami adalah tentang shalat. Untuknya dulu, shalat adalah aktivitas jeda
di tengah kesibukan bekerja. Sekarang
berubah menjadi: ”Kerja adalah aktivitas selingan untuk menunggu shalat”.
Perubahan yang dilakukan sang pengusaha ini ternyata
berhasil membuat bisnisnya meningkat lagi.
Ia bahkan merubah sistem bisnisnya sesuai prinsip baru tersebut. Bisnisnya bisa kembali maju seperti semula.
Itulah isi ringkas dari ceramah Pak Hasan. Cerita tentang sang pengusaha itu menyentak
hati saya. Saya dan semua jamaah shalat
zuhur langsung berniat dan bertekad untuk juga membuat perubahan yang sama.
Nah saudara, itulah hebatnya pikiran. Ia menjadi awal dari tindakan yang bisa
membuat perubahan menuju pada kesuksesan.
Karenanya, gunakanlah pikiran anda untuk mendukung anda, bukan untuk
mensabotase kesuksesan diri anda sendiri.
Dalam kaitannya dengan topik: ”Kaya dari berutang”, maka
diperlukan beberapa pola pikir yang yang mendasarinya. Dengan pola pikir ini, maka kondisi kaya dari
utang menjadi mungkin.
Penolakan pada pola pikir ini akan menjauhkan anda
menggunakan utang sebagai alat menuju kaya.
Anda akan menghindari utang.
Langkah-langkah yang diterangkan berikutnya mungkin menjadi tak berarti. Itulah sebabnya, kenapa bagian ini menjadi
bagian mendasar yang sangat penting.
Bagian kaya sejati memberikan gambaran pada anda tentang
tujuan yang ingin diraih. Dari sana lah
semuanya berasal. Setelah tujuan jelas,
maka anda harus mempersiapkan diri.
Inilah fungsinya bagian menjadi achiever. Dengan menjadi achiever berarti anda telah
siap untuk melangkah menuju tujuan kaya sejati.
Nah, sekarang saatnya anda memilih alat.
Apakah anda mau gunakan mobil, motor, sepeda, kereta, pesawat terbang,
kapal laut, atau hanya jalan kaki?
Naik pesawat terbang bisa lebih cepat menghantar anda ke
tujuan. Tapi bila anda belum terbiasa
menggunakan pesawat terbang, tentu tidak mudah juga. Apalagi bila di benak anda tersimpan
file-file buruk tentang pesawat terbang.
Misalnya tiketnya mahal, bahaya karena pesawat terbang bisa jatuh, ada
tetangga yang meninggal karena kecelakan pesawat terbang, dan sebagainya.
Nah, untuk memutuskan menggunakan pesawat terbang, anda
tentu saja harus mengganti file-file buruk di benak anda itu. Ganti lah file buruk itu dengan file
baik. Misalnya, menggunakan pesawat
terbang itu lebih nyaman, cepat, relatif aman dibanding yang alat transportasi
lain, lebih bergengsi, terjamin asuransi, dan sebagainya.
Sama juga dengan utang.
Untuk menggunakan utang sebagai alat meraih kualitas kaya sejati, maka
anda harus mengganti file buruk di benak anda tentang untang dengan file
baik. Dengannya, anda akan semangat
melakukannya. Berbagai rintangan,
hambatan dan masalah yang kemudian terjadi akan anda hadapi dengan lapang dada,
kreatif dan fokus.
Lalu, apa saja file-file baik yang harus mengganti
file-file buruk di benak anda. Bila
menyangkut utang, maka ada lima file baik yang anda butuhkan bila anda ingin
menggunakan utang. Berikut kelima file
baik tersebut.
1. Utang itu baik-baik saja.
Berutang adalah hal yang baik-baik saja. Utang itu tidak buruk. Ia tergantung kepada orangnya. Utang bisa buruk di tangan orang yang lemah
dan salah. Tapi utang bisa baik dan
memperbaiki di tangan orang yang kuat dan benar. Itulah sebabnya, bila anda mau kaya dari
utang, anda harus mempunyai kualitas achiever.
Para achiever adalah orang-orang yang kuat dan teguh memegang kebenaran.
Suatu ketika, saya baca buku Pak Quraish Shihab. Judulnya Lentera Hati. Salah satu bab dalam buku itu menerangkan
adanya kesamaan antara agama (dalam bahasa Arab istilahnya : Din) dengan utang
(dalam bahasa Arab istilahnya: dain).
Akar kata agama dan utang ternyata sama. Pak Quraish menyimpulkan bahwa bila anda
beragama dengan benar, maka hal itu sama saja seperti anda membayar utang pada
Allah SWT. Apakah anda merasa berutang
pada Allah karena telah memberikan banyak nikmat untuk anda?
Terus terang saja, uraian Pak Quraish mengagetkan
saya. Hal itu adalah pencerahan baru
untuk saya. Salah satu motivasi saya
menulis buku ini adalah uraian tersebut.
Selama ini di benak saya pun tersimpan file: ”Utang itu buruk”. Dengan begitu saya berusaha sekuat tenaga
menghindarinya. Sekarang, file itu telah
berganti menjadi: ”Utang itu baik-baik saja”.
Dengan yakin bahwa utang adalah hal yang baik-baik saja,
maka anda sedang membuka pintu peluang menggunakan utang dengan sebuah rencana
yang baik. Iya, kan? Mungkinkah anda membuat rencana yang baik
akan sesuatu yang menurut anda buruk?
Bagi anda yang masih manusia normal, nggak mungkin, kan?
Misalnya korupsi.
Korupsi adalah sesuatu yang buruk.
Apakah ada orang yang merencanakan korupsi dengan sangat baik sehingga
tidak pernah terungkap? Banyak. Siapa mereka?
Tentu saja mereka orang-orang yang jahat. Hanya orang jahat yang merencanakan keburukan
dengan sangat baik dan rapi. Pernahkah
anda korupsi? Bila pernah, bertaubatlah
segera.
2. Utang adalah alat yang hebat.
Pernahkah anda mendengar istilah BODOL? Istilah ini kepanjangannya adalah Berani
Optimis Duit Orang Lain. Istilah BODOL
sering dilekatkan pada orang yang mau wirausaha tetapi nggak punya modal. Modal mereka adalah keberanian dan
optimismenya saja.
Banyak orang yang sukses dengan prinsip BODOL ini. Tentu, pada prakteknya bukan hanya berani dan
optimis saja modalnya, tapi juga didukung hal-hal lain, seperti kompetensi,
komunikasi yang bagus, relasi yang banyak dan sebagainya.
Prinsip BODOL membuktikan bahwa utang adalah salah satu
alat yang hebat. Nah, di dunia ini
banyak alat hebat yang bisa membantu anda meraih sukses. Kita mengenal bola lampu yang ditemukan oleh
Thomas Alfa Edison. Setelah melalui
10.000 kali kegagalan, Pak Edison berhasil ’menerangi’ dunia ini. Bola lampu membuat revolusi di dunia. Ia alat yang hebat.
Bola lampu adalah salah satu contoh. Contoh lain ada mesin cetak, motor, mobil,
telepon, pesawat terbang, kapal laut, mikroskop, energi atom, lensa, komputer,
internet dan sebagainya. Semua alat-alat
ini membuat hidup manusia lebih mudah dan lebih nyaman.
Tapi itu semua hanya alat. Manusia di belakang alat itu lah yang
menentukan apakah alat hebat itu bisa membangun atau menghancurkan. Pesawat terbang contohnya. Dengan pesawat terbang, anda bisa berpindah
tempat di bumi ini dengan cepat, dibanding alat-alat lain. Ketika pesawat terbang digunakan untuk
transportasi massal, maka ia bermanfaat besar.
Tapi ketika pesawat terbang digunakan untuk mesin perang,
maka kehancuran yang terjadi. Pada
perang dunia pertama dan kedua, pesawat terbang berperan sangat besar untuk
menghancurkan lawan. Bom atom yang
diledakkan Amerika di Nagasaki dan Hiroshima Jepang pada 1945, diangkut
menggunakan pesawat terbang. Akibat bom
atom itu, terjadi perusakan luar biasa di Jepang.
Sama juga dengan internet misalnya. Dengan alat ini, anda bisa berkomunikasi
dengan lebih murah, cepat dan mudah.
Tapi, internet juga bisa sangat merusak ketika banyak virus ’dilepas’ ke
jaringan. Banyak komputer yang rusak,
data hilang, dan sebagainya. Atau ketika
internet itu dipenuhi situs-situs porno.
Wah, dia benar-benar buruk dan merusak.
Demikian pula halnya dengan utang. Utang adalah akses keuangan yang cepat. Dibandingkan menabung, maka utang bisa
menyediakan uang dengan lebih cepat.
Kecepatan memperoleh uang ini adalah keunggulan utang.
Misalnya anda seorang karyawan yang ingin berbisnis
kecil-kecilan. Modalnya Rp. 5 juta. Anda sebenarnya bisa menabung dari gaji anda
sebesar Rp. 500 ribu per bulan. Nah,
dengan menabung berarti anda harus menunggu sampai 10 bulan dulu agar uang Rp.
5 juta itu ada di tangan anda.
Bagaimana dengan utang?
Dibutuhkan berapa lama untuk mendapatkan Rp. 5 juta? Mungkin tidak sampai satu bulan. Anda bisa menghubungi lembaga keuangan mikro
untuk mendapatkan modal tersebut. Setiap
bulan anda bayar utang itu dengan
mencicil. Nah, karena uang Rp. 5
juta itu digunakan untuk bisnis, maka anda bisa mencicil utang itu bukan dari
gaji anda, tapi dari hasil bisnis anda.
Anda mungkin bertanya: ”Oke lah utang itu lebih cepat,
tapi resikonya kan juga lebih besar?”
Yap, anda relatif benar. Mengapa
relatif benar? Karena utang itu akan
menimbulkan resiko besar, bila anda tidak siap.
Tapi, bila anda siap, resiko itu jadi mengecil.
Berbisnis dengan modal dari utang akan beresiko besar
bila anda belum tahu apa-apa tentang bisnis itu. Atau anda percayakan saja bisnis itu ke orang
lain yang juga belum berpengalaman. Atau
anda berbisnis di bidang yang sudah ditinggalkan orang lain. Atau lagi, anda berbisnis di bidang yang
melawan pesaing yang sudah besar.
Tapi, resiko bisnis itu menjadi mengecil bila anda sudah
berpengalaman di bisnis itu atau bekerja sama dengan orang yang sudah
berpengalaman. Modal bisnisnya bukan
semua dari anda, tapi ada juga dari orang lain.
Atau anda membeli waralaba bisnis yang sudah terbukti kehandalan
sistemnya. Nah, banyak kan cara untuk
mengecilkan resiko bisnis. Bila demikian
yang anda lakukan, maka anda berutang pun untuk dapat modal bisnis, kemungkinan
anda untuk sukses menjadi lebih besar.
3. Utang adalah salah satu sumber kekayaan.
Siapa orang paling kaya yang anda tahu di Indonesia
ini? Darimana beliau (orang kaya
tersebut) memperoleh kekayaannya? Kerja
keras? Pasti. Orangnya jujur terpercaya? Pasti.
Beliau sangat kompeten? Pasti
juga.
Hal-hal yang disebutkan di atas adalah fondasi bagi
siapapun untuk meraih kekayaan. Tapi,
apakah semua orang kaya itu benar-benar kaya?
Belum tentu. Ada banyak orang
kaya yang tidak benar-benar kaya. Kekayaannya
bisa saja banyak, tapi cenderung tetap.
Pertambahannya kecil.
Nah saudara, anda boleh percaya boleh tidak. Orang-orang yang benar-benar kaya adalah
orang-orang yang mempunyai fondasi kekayaan tersebut, dan mereka menggunakan
utang sebagai salah satu sumber kekayaannya.
Orang kaya yang tidak menggunakan utang, maka kekayaannya sangat mungkin
terbatas. Tapi orang kaya yang juga
menggunakan utang, maka kekayaannya bisa bertambah dengan cepat.
Kenapa?
Karena ketika anda hanya mengandalkan kemampuan uang anda
sendiri, maka anda akan terbentur oleh keterbatasan uang anda. Tapi, ketika anda menggunakan utang, maka
batas jumlah uang anda itu menjadi tidak ada.
Bila anda berbisnis, maka modal anda bisa dikatakan tidak berbatas bila
menggunakan utang. Hasilnya? Ya,… juga tidak berbatas.
Inilah kunci orang-orang yang benar-benar kaya. Mereka gunakan utang sebagai alat meraih
kekayaan. Mereka atasi ketakutan akan
utang itu dengan perhitungan yang akurat dan kemampuan yang terasah. Mereka berani mencobanya. Pada kenyataannya, mereka juga gagal koq
menggunakan alat ini. Tapi kegagalan itu
lah yang justru menajamkan perhitungan mereka dan membesarkan keberanian
mereka. Keseimbangan antara kebesaran
keberanian dan ketajaman perhitungan akan utang ini lah yang membuka pintu
kekayaan luar biasa.
Apakah anda sudah siap untuk jadi orang yang benar-benar
kaya? Gunakan uang anda untuk itu. Dan gunakan juga utang!
4. Utang, dekatilah…
Saudara, anda sudah tahu sekarang tiga file baik tentang
utang. Utang itu baik-baik saja, alat
yang hebat dan sumber kekayaan. Karena
itu, dekati lah utang saudara.
Anda, saya yakin, senang berdekatan dengan hal-hal atau
orang-orang yang baik dan hebat, kan? Nah, tiga file baik sebelumnya telah
membuktikan bahwa utang memenuhi kriteria
baik dan hebat ini, kan? Karena
itu, mulailah dekati utang.
Pada prakteknya, mulailah tidak alergi dengan
lembaga-lembaga keuangan seperti bank.
Bahkan, bukan hanya tidak alergi, tapi anda mulai senang dengan fungsi
bank yang lain, yaitu memberi utang.
Inilah sebenarnya fungsi bank yang lebih hebat dari memberikan keamanan
pada uang anda yang anda simpan disana.
Bank adalah sumber uang. Utang
adalah jalannya.
Pada bab-bab berikutnya, anda akan dipandu untuk
menggunakan kekuatan bank dalam memberikan utang ini untuk kesuksesan
anda. Bukan hanya kesuksesan bank
semata.
Pada prakteknya lagi, ternyata sumber utang itu bukan
hanya bank, tapi juga orang-orang di sekitar anda. Orang-orang di sekitar anda kan punya uang,
sedikit atau sebanyak apapun. Nah, itu
berarti anda bisa gunakan uang tersebut melalui jalan sah dan halal yang
namanya utang.
Anda boleh percaya atau tidak, orang-orang di sekitar
anda sebenarnya sangat senang bisa memberi utang pada anda. Toh, anda teman mereka. Mereka tahu anda orang baik. Tentu, asal tujuan dan cara anda berutang
adalah benar dan baik. Iya, kan?
5. Utang harus dikembalikan.
Ini pola pikir tentang utang yang sangat penting. Tanpa pola pikir ini, sebaiknya anda jangan
pernah berutang. Bukannya kekayaan dan
kesuksesan yang akan anda raih, tapi justru kecelakaan dan mungkin penjara. Itu bila anda berutang.
Bagaimana bila orang lain yang berutang?
Sama saja. Utang
itu pun harus dikembalikan pada anda.
Jadi, baik anda yang berutang atau orang lain yang berutang pada anda,
maka utang itu harus dikembalikan.
Inilah pola pikir dan prinsip sangat penting bila anda ingin kaya dari
utang. Utang itu harus dikembalikan.
Bagaimana bila utang anda justru tidak ditagih oleh yang
punya uang? Sama saja. Anda harus kembalikan.
Bagaimana bila utang anda justru dihadiahkan oleh yang
punya uang? Saran saya: Tolak. Jangan mau.
Katakan terima kasih padanya, lalu tolak. Anda mampu mengembalikan utang itu koq. Kenapa harus dihadiahkan? Dengan menolak, anda tetap mempertahankan
nilai baik di mata semua orang. Tentu
saja, dalam kasus ini, anda harus juga melihat kondisi anda. Bila kondisi anda memang sedang sangat susah,
maka tidak apa-apa juga anda menerima hadiah itu. Tapi tetap dengan satu syarat. Bila anda lalu memiliki kemampuan, maka anda
akan juga menghadiahi orang tersebut.
Tidak mesti dalam bentuk uang.
Bisa dalam bentuk hadiah barang.
Dengan begitu, anda dan dia sudah sama-sama berbuat baik.
Bagaimana bila orang lain yang berutang pada anda. Lihatlah kemampuannya. Bila ia berada dalam keadaan susah, maka
silakan menghadiahkan utang tersebut padanya.
Semuanya atau sebagian. Dan
yakinlah, tindakan anda tersebut adalah perbuatan mulia dan akan dibalas dengan
balasan yang lebih baik lagi.
Terus terang saja, kalau tentang utang, banyak orang yang
pola pikirnya justru berbeda. ”Pengennya
dapat utang, tapi nggak mau atau malas mengembalikan”. Wah, dengan pola pikir begini, anda tidak
akan pernah kaya dari utang.
Alasan penting kenapa utang harus dikembalikan adalah
kepercayaan. Bila anda tidak atau telat
mengembalikan utang, maka kepercayaan orang lain pada anda akan menurun dan
akhirnya rusak. Ini kondisi yang sangat buruk.
Bila orang-orang lain sudah tidak percaya pada anda, maka jalan anda
menuju sukses makin kecil, terjal dan lebih banyak rintangannya. Awal dari kesuksesan anda adalah kepercayaan
orang lain pada anda.
Sayangnya, banyak orang yang sudah ’gila’. Mereka menukar kepercayaan dengan uang. Sayang sekali. Padahal bila kepercayaan sudah ternoda, uang
sebanyak apapun akan susah menggantinya.
Tekanan hidup di jaman sekarang ternyata bisa membuat
orang menjadi ’gila’. Uang telah menjadi
hal yang sangat penting. Sampai bisa
lebih penting dari kepercayaan, keluarga, agama, gelar, ilmu, rasa malu,
nilai-nilai luhur kemanusiaan dan sebagainya.
Bila sudah begini, para orang ’gila’ ini bisa melakukan apa saja demi
uang. Meski dengan resiko yang luar
biasa besarnya.
Banyak kasus tentang utang di Indonesia yang bisa kita
jadikan pelajaran. Ada pengusaha
pertanian yang membuat program investasi yang nggak rasional. Bisa memberikan
keuntungan sampai 30% per bulan dari modal.
Pada bulan-bulan pertama program itu berjalan
lancar. Para investor benar-benar
mendapatkan keuntungan sebesar 30% dari modal yang ditanamnya. Mereka pun berinvestasi lagi. Terus begitu.
Sampai pada akhirnya, bisnis pertanian itu pun terbuka topengnya. Ternyata, bisnis itu hanya omong kosong. Lahan pertanian yang dikelola tidak seluas
yang dipromosikan. Jelas hasilnya pun
tidak memadai dibanding investasi yang didapat.
Keuntungan 30% dari modal dibayarkan dari dana investasi
yang baru. Seperti gali lobang tutup
lobang. Hanya saja lobang yang digali
makin besar dari bulan ke bulan. Dan
terbongkarlah topeng itu. Masyarakat
tahu kebohongan bisnis itu. Dana
investasi itu jadi utang yang harus dikembalikan. Ketika kemampuan bayarnya tidak ada, sang
pemilik bisnis pertanian fiktif itu pun jadi buronan. Lalu diproses pengadilan dan menginaplah ia
di hotel prodeo. Masyarakat yang kena
tipu ternyata banyak sekali. Koq bisa
ya?
Saudara, itulah lima pola pikir tentang utang yang bisa
membuat anda menjadi kaya. Gantilah
file-file buruk tentang utang di benak anda dengan lima file baik
tersebut. Bila ini sudah anda lakukan,
berarti anda sudah siap menggunakan utang sebagai alat meraih kekayaan. Langkah selanjutnya, anda harus mengetahui
dan menguasai keterampilan mengelola utang ini.
Muga Bermanfa’at.
Salam Rahayu kanti Teguh Selamat Berkah Selalu
Ttd:
Wong Edan Bagu
Putera Rama Tanah Pasundan
http://putraramasejati.wordpress.com
http://wongedanbagu.blogspot.com
Post a Comment