Kesadaran sejati dan Sejatining roso/rasa , Roso/Rasa kang/yang sejati:
Kesadaran sejati dan Sejatining roso/rasa.
Roso/Rasa kang/yang sejati:
Oleh: Wong Edan Bagu
Salam Rahayu kanti
Teguh Slamet Berkah;
Jadilah seperti AKAR
yang GIGIH mencari air,
MENEMBUS tanah yang KERAS,
demi sebatang POHON !!
Ketika sang pohon TUMBUH,
berdaun RIMBUN,
berbunga INDAH,
tampil ELOK,dan
mendapat PUJIAN,
AKAR tak pernah mengeluh ..
ia tetap sembunyi dalam tanah.
Itulah makna dari sebuah KETULUSAN !!
mudah mudahan an..Hari ini dapat membuat HIDUP kita lebih
BERMAKNA kepada banyak orang !!!!
Kesadaran sejati:
Satu sifat melingkupi seluruh sifat dengan sempurna;
Satu Dharma mencakup semua Dharma;
Satu bulan muncul dalam semua permukaan air;
Bulan-bulan yang dipantulkan di atas permukaan air adalah
satu.
Kebenaran tidak tegak, kepalsuan itu semula kosong.
Saat keberadaan dan bukan keberadaan disingkirkan, yang bukan
kosong adalah kosong.
Dua puluh pintu kekosongon mengajarkan ketidakmelekatan.
Hakikat semua Tathagata adalah satu; keadaan mereka adalah
sama.
Setelah mencapai tubuh Dharma, tiada apa-apa lagi;
Hakikat diri yang sejati adalah Buddha asal.
Panca skandha itu – datang dan perginya awan-awan terapung
yang kosong;
Tiga racun itu – muncul dan lenyapnya gelembung-gelembung
air yang hampa.
Saat yang sejati dialami, tidak ada orang ataupun Dharma.
Dalam sesaat karma avici dihancurkan sempurna.
Tidak ada kejahatan atau kebaikan, tidak ada yang hilang
atau yang dicapai.
Jangan mencari sesuatu dalam hakikat Nirvana ini.
Siapa yang tidak memiliki pemikiran?
Siapa yang tidak memiliki kelahiran?
Jika yang tidak dilahirkan itu nyata,
maka tidak ada sesuatu yang tidak dilahirkan.
Letakkan empat unsur, jangan bergantung kepada apapun;
Dalam hakikat Nirvana ini, jangan terikat saat makan dan
minum.
Seluruh fenomena adalah sementara; semuanya kosong.
Inilah pencerahan sempurna dari Sang Tathagata.
Inilah kendaraan sejati.
Orang yang menentang dikuasai oleh perasaan.
Langsung ke akar cahaya adalah ciri Buddha;
Tidak perlu mencari ranting atau memetik daun.
Mutiara mani tidak dikenal orang;
Engkau dapat menemukannya dalam Tathagata-garbha.
Fungsi enam indria kosong dan sekaligus tidak kosong,
Seberkas cahaya sempurna dengan bentuk tapi tanpa bentuk.
Sucikan lima mata untuk mencapai lima kekuatan.
Hanya setelah realisasi orang dapat memahami.
Untuk melihat bayangan dalam sebuah cermin tidaklah sulit.
Bagaimana orang dapat menggenggam bulan dalam air?
Harta yang tak ternilai memiliki manfaat yang tiada akhir;
Tiada keragu-raguan saat menolong yang lain.
Tiga tubuh dan empat kebijaksanaan lengkap di dalam intinya,
Delapan kebebasan dan enam kekuatan tubuh adalah ciri
landasan batin.
Untuk orang-orang besar, satu penembusan mencapai segalanya;
Untuk yang sedang dan yang rendah, makin banyak yang mereka
dengar, makin sedikit yang mereka percayai.
Engkau hanya perlu membuang pakaian kotor di dalam;
Tidak perlu memamerkan kecerdasanmu pada yang lain.
Mengerti sepenuhnya prinsip dasar dan ajaran,
Samadhi dan kebijaksanaan adalah sempurna dan jelas tidak
berhenti dalam kekosongan.
Aku tidak hanya mencapai ini sekarang;
Inti para Buddha yang tidak terhitung banyaknya sebenarnya
sama.
Tidak mencari yang sejati, tidak menolak yang palsu,
Menyadari bahwa keduanya adalah kosong dan tidak berbentuk.
Tidak ada bentuk, tidak ada kekosongan dan tidak ada bukan
kekosongan;
Inilah ciri sejati Sang Tathagata.
Cermin batin memantul tanpa halangan;
Keluasan dan kemurniannya memancar menembus tak terhitung
banyaknya dunia,
Fenomena yang bermacam-macam semua mewujud;
Bagi ia yang telah cerah sepenuhnya, tidak ada di dalam
maupun di luar.
Ksatria besar memakai pedang kebijaksanaan;
Ujung mata pisau prajna ini bersinar seperti sebuah intan.
Ia tidak hanya menghancurkan pikiran dari jalan-jalan
sebelah luar,
tetapi sejak lama membuat iblis-iblis surgawi melarikan
diri.
Ia tidak aus dan tidak dapat disanjung
Unsur-unsurnya seperti ruang yang tidak terbatas.
Tanpa meninggalkan tempatnya berada, kebangkitan ini terus
jernih.
Kalau mencari, engkau tahu ia tidak dapat ditemukan.
Ia tidak dapat digenggam, tidak juga dapat dibuang;
Ia dicapai hanya di dalam yang tidak dapat dicapai.
Pikiran adalah sebuah indria; Dharma adalah obyeknya;
Keduanya seperti bekas-bekas di cermin.
Saat debu disingkirkan, terang mulai datang.
Ketika pikiran maupun dharma dilupakan, inilah hakikat
sejati.
Dengan pikiran jahat dan pengertian salah,
Orang tidak dapat menembus prinsip pencerahan seketika yang
sempurna dari Sang Tathagata.
Banyak yang mengikuti ajaran, meskipun rajin, melupakan batin
sejati.
Praktisi-praktisi jalan sebelah luar boleh jadi cerdas,
namun mereka kurang memiliki kebijaksanaan.
Yang bodoh dan yang dungu berpikir
Bahwa kepala terpisah dari jari yang menunjuk.
Mengira telunjuk adalah bulan, mereka berlatih dengan
sia-sia,
Cuma membangun khayalan-khayalan aneh dalam dunia indria dan
obyek,
Tidak merasakan satu dharma pun: Inilah Sang Tathagata.
Hanya setelah ini orang dapat disebut Pengamat Tertinggi. Salam
Rahayu…
Sejatining roso/rasa
, Roso/Rasa kang/yang sejati:
KETIKA penyair mati, puisi rasanya tidak berhenti. Dia yang
suka mengubah madah telah sampai di akhir
perjalanannya, jauh di sana, tapi kumpulan Karya
puisi-puisinya ibarat jejak yang terawetkan di sepanjang jalan. Orang-orang
lain yang kebetulan lewat di jalan yang sama, dan menemukan jejak-jejak itu,
barangkali tergerak untuk memperhatikannya, menilik segi-seginya, atau
menerka-nerka ke mana arahnya. Sekalipun orang-orang yang lalu lalang itu
berupaya menghapuskannya atau mencoba melupakannya, tapi bagaimanapun
jejak-jejak itu ada atau pernah ada, dan siapapun yang menemukannya pastilah
terpengaruh olehnya dengan berbagai cara. Begitulah puisi-puisi itu,
jejak-jejak penyair itu, tetap hidup dengan caranya sendiri, seakan mencoba
untuk jadi abadi.
Seperti melihat setumpuk prosa dalam alam bawah sadar kita .
ketika nasib dan kehendak saling bertali temali lalu menimbulkan banyak
pertanyaan di dalam pikiran kita tentang siapa sesungguhnya kita ini dan untuk
apa kita diciptakan . . . kadang kekesalan mulai timbul dan ruh mulai gerah
ketika kita pribadipun tidak bisa jujur terhadap diri sendiri dan bersandiwara
dengan dunia untuk menciptakan banyak fatamorgana pemikiran yg coba kita
yakinkan dalam sudut pandang logika , di mana rasa nyaman dan tentram tidak di
pandang lagi ,yg ada hanya rasa saling meng agungkan diri dalam penipuan jati
diri.
Ibarat lakon pewayangan dewa ruci yg sebenarnya jauh
berkelana hanya untuk menemukan dirinya sendiri….mungkin bila ruh dapat
berbicara dia akan sangat2 berteriak dan bersedih melihat dan merasakan
perilaku pikiran …mungkin juga akan bingung dengan apa yg dilakukanya sehingga
kehilangan keseimbangan membedakan kebenaran dan kesalahan.
jadi pada blok wordpress saya ini, kita akan ber sama
belajar menemukan kehidupan yg sesungguhnya serta tata cara yg dilakukan para
pepunden pendahulu kita agar menemukan senyata nyatanya kehidupan yg berisikan
senyum.cinta.kasih sayang. kebahagiaan. kekayaaan dan kesejatian dalam kedamian
dan ketentraman. mulai anda semua para sedulurku membaca artikel2 yang ada di
blok wordpress saya ini, maka mari niatkan dalam hati kita dan sugestikan untuk
mengucapkan selamat tinggal kebodohan, ketertinggalan, kemiskinan, kelaparan,
sakit hati, sakit pikir. sakit raga. karena ilmu kesejatian hidup mulai hari
ini akan di kupas tuntas pada wordpress saya ini…
Salam Rahayu kanti Teguh Selamet Berkah selalu…
“Semua orang akan rusak kecuali orang-orang yang berilmu,
semua orang yang berilmu akan rusak kecuali orang yang beramal, semua orang
yang beramal akan rusak kecuali orang yang Ikhlas” – (Imam Al Ghazali)
He he he . . . Edan Tenan.
Muga Bermanfa’at.
Salam Rahayu kanti Teguh Selamat Berkah Selalu
Ttd:
Wong Edan Bagu
Putera Rama Tanah Pasundan
http://putraramasejati.wordpress.com
http://wongedanbagu.blogspot.com
Post a Comment