Kaitan Antara Rezeki dan Bertaubat:
Kaitan Antara Rezeki dan Bertaubat:
Oleh: Wong Edan Bagu
Putera Rama Tanah Pasundan
Jakarta Minggu 16 Nov 2014
Agar rezeki semakin bertambah dan barakah, hendaknya
seseorang menempuh jalan taubat kepada Allah Swt. Ini adalah solusi yang sering
dianggap aneh oleh sebagian orang. Mereka beranggapan bahwa sama sekali tidak
ada kaitan antara bertambahnya rezeki dengan bertaubat. Baiklah, dalam risalah
sederhana ini, saya ingin mengajak pembaca untuk memahami bahwa ada kaitan erat
antara bertambahnya rezeki dengan taubat. Apalagi, bagi seorang muslim, yang
diharapkannya bukan hanya bertambahnya rezeki semata, tetapi juga ada nilai
barakah dari Allah Swt.
Dalam hal ini, marilah kita perhatikan hadits Nabi Saw. berikut,
“Tiada sesuatu yang dapat menolak takdir kecuali doa, dan tiada yang dapat
menambah umur kecuali amal kebajikan. Sesungguhnya seorang diharamkan rezeki
baginya disebabkan dosa yang diperbuatnya.” (HR. Tirmidzi dan Hakim).
Berdasarkan sabda Rasulullah Saw. tersebut, kita menjadi
tahu bahwa perbuatan dosa yang dilakukan oleh seseorang bisa menyebabkan rezeki
haram baginya. Hadits ini bila dipahami secara apa adanya, kita bisa menjadi
bertanya, bukankah di dalam kehidupan dunia ini banyak sekali orang yang masih
saja melakukan perbuatan dosa, tetapi rezekinya juga melimpah, bahkan semakin
hari semakin saja bertambah kaya.
Saudaraku tercinta, dalam hal ini, kita dapat memahami
bahwa rezeki yang dimaksud adalah rezeki yang diridhai-Nya, atau rezeki yang
mengandung barakah. Sebab, bisa saja dengan cara menipu seseorang bisa
mendapatkan keuntungan materi. Bisa saja seseorang korupsi lantas dia menjadi
kaya; rumahnya bagus, mobilnya mewah, dan sebagainya. Tetapi, apakah rezeki
yang diperoleh dengan tidak halal itu adalah rezeki yang diridhai-Nya, atau
rezeki yang barakah? Tentu saja tidak.
Rasulullah Saw. bersabda, “Apabila kamu menyaksikan
pemberian Allah dari materi dunia atas perbuatan dosa menurut kehendak-Nya,
maka sesungguhnya itu adalah uluran waktu dan penangguhan tempo belaka.”
Kemudian Rasulullah Saw. membaca firman Allah Swt. dalam surat al-An’aam ayat
44: “Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada
mereka, Kami pun membukakan semua pintu kesenangan untuk mereka, sehingga
apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami
siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus
asa.” (HR. Ahmad dan Thabrani).
Sudah barang tentu, kita semua berharap agar rezeki yang
kita terima adalah rezeki yang barakah. Untuk apa rezeki kita semakin melimpah,
tapi kita jauh dari kebahagiaan yang sesungguhnya, yakni bahagia karena kita
mendapat ridha-Nya. Bukankah rezeki yang kita peroleh di dunia, kita juga
berharap agar bisa menjadi sarana untuk menggapai kebahagiaan di akhirat. Maka,
jalan taubat adalah jalan yang mesti kita tempuh. Memohon ampun kepada Allah
Swt. adalah jalan yang harus kita lalui agar kita mendapatkan rahmat dari Allah
‘Azza wa Jalla. Semoga, sekelumit ilmu
Pengertian tentang Kaitan Antara Rezeki
dan Bertaubat ini... Dapat bermanfaat bagi kita semuanya. Salam kasih damai nan
bahagia selalu kanti Teguh Rahayu Slamet Berkah Selalu dari saya untukmu sekalian yang terberkahi
Allah Ta’ala. Amiin dan Terima kasih.
Ttd: Wong Edan Bagu
Putera Rama Tanah Pasundan
http://webdjakatolos.blogspot.com
Post a Comment