“FILOSOFI FAKTA ILMU NYATA”
Mencapai Sebuah Kesuksesan
Exclusif : Karya. Wong Edan BaGu.
Luwuk Banggai Sabtu tgl 27-10-2012
Wujudkan Mimpimu
“kenyataan kerap kali berawal dari mimpi”
Mewujudkan mimpi perlu proses yang panjang dan perlu kesabaran.
Tidak ada yang akan membawa perubahan pada wajah dunia kecuali orang-orang yang
bercita-cita tinggi dari keinginan yang terbangun sempurna. Bentuklah mimpi
untuk menciptakan kendali pikiran dan melatihnya merancang rencana yang akan
dilkakukan. Sungguh menjadi keharusan kita, senantiasa menghubungkan mimpi
dengan Allah SWT baik dalam pencarian atau tujuan.
Setiap pria dan wanita sukses adalah pemimpi-pemimpi
besar. Mereka berimajinasi tentang masa depan mereka. Berbuat sebaik mungkin
dalam segala hal, dan bekerja setiap hari menuju misi jauh kedepan yang menjadi
tujuan mereka (Brian Tracy).
Tak ada rahasia muntuk menggapai sukses. Sukses itu
dapat terjadi karena persiapan., kerja keras dan mau balajar dari kegagalan
(General Collin Power).
Sukses sering datang pada mereka yang beani bertindak
dan jarang menghampiri penakut yang tidak berani mengambil konsekuensi
(Jawaharlal Nehru).
“Alif Laam Raa. (ini adalah) kitab yang kami turunkan
kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita menuju cahaya yang
terang benderang dangan idzin Rabb mereka. (yaitu) menuju jalan Allah Yang Maha
Perkasa dan Maha Terpuji.” (QS., Ibrahim (14):1)
Memang Tidak Mudah;
“mencapai suatu kesuksesan tak semudah membalikan telapak
tangan”
Allah melatih kita untuk selalu berusaha, tetapi
hendaklah kita juga tidak mempersulitnya. Lakukan semua dengan daya dan upaya
yang maksimal. Janagn menyerah sebelum semua pintu kita masuki. Kita juga harus
yakin bahwa ketika pintu yang satu tertutup maka pintu yang lain akan terbuka
lebar untuk kita. Memang kita harus bersakit-sakit dan berenang-renang
dahuluhingga kita mencapai ujung yang kita harapkan. Dan tiap-tiap prestasi
yang kita raih akan bermakna lebih ketika kita melalui tahapan kesulitan. Jangan
berhenti berhenti berusaha walau cobaan terus menghadang, karena akan banyak
makna yang kita dapatkan.
“Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah,
melainkan kafir”. (QS. Yusuf (12):87).
Kegagalan;
“Hanya mereka yang berani gagal yang dapat meraih
keberhasilan” (Robert F. Kennedy)
Gagalkan bukan bararti menutup jalan masa depan kita.
Seharusnya kita merasa beruntung masih mendapatkan kegagalan, karena dengan
begitu kita dapat mencapai kebahagiaan. Justru kegagalan merupakan awal dari
masa depan yang kita idamkan. Mari kita belajar dari kegagalan dan selalu
memaknainya. Kegagalan yang diberikan Allah harus kita manfaatkan sebagai ajang
instropeksi diri.
Kegagalan tidak diukur dari apa yang telah anda raih,
namun kegagalan yang telah anda hadapi dan keberanian yang membuat anda tetap
berjuang melawan rintangan yang bertubi-tubi. (Orison Swett Marden).
Kegagalan dapat dibagi menjadi dua sebab. Yakni orang
yang berfikir tanpa bertindak dan orang yang bertindak tanpa berfikir. (W.A.
Nance).
“Dan sesungguhnya Kami akan benar-benar menguji agar Kami
mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar diantara kamu”. (QS. Muhammad
(47):31).
Allah Pasti Menolong;
Semua yang Allah berikan kepada kita adalah sudah
dijelaskan dalam Kitab Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah bahwa semua yang
diberikan_Nya bermanfaat bagi kita. Tidak ada suatu kebaikan melainkan Allah
menunjukkan kepada kita dan tidak ada suatu kejelekan melainkan Allah
mengingatkannya kepada kita. Ketika kita sudah merasa payah dalam menggapai masa
depan. Bersabarlah…! Ketika tangan ini letih menggapai cita-cita, maka
bertakbirlah. Kerika pundak kita tak kuasa menahan amanah, maka bersujudlah.
Ketika wajah ini penat memikirkan dunia, maka berwudlulah, ihklaskan semuanya
dan mendekatlah kepada-Nya. Agar kau tertunduk disaat yang lain angkuh, agar
kau tetap tegar disaat yang lain runtuh, agar kau berdiri disaat yang lain
terjatuh.
“Dan sesungguhnya akan kami berikan cobaan kepadamu,
demngan sedikit ketakutan, kalparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan.
Dan berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar”. (QS. Al-Baqarah
(2):155).
Masa Depan di Tanganmu;
Allah menghendaki kemudahan bagi kita dan kita
mengupayakan segalanya ditangan kita. Impikan masa depan yang gemilang. Jangan
puas dengan hal yang biasa, umum dan rata-rata, prestasi yang biasa,
teman-teman yang biasa, keadaan yang biasa, lingkungan yang biasa. Berusahalah
menemukan apa yang membuat kamu unik dan ahli. Ingatlah, kamu adalah makhluk
Allah yang diciptakan dengan segala kesempurnaan, bahkan saat kamu merasa kamu
biasa-biasa saja. Situasi apapun bisa kita perbaiki dengan melakukan sesuatu
yang berarti. Masa depan ada di tanganmu. Sejauh mana kamu mampu meraihnya
dengan keyakinan, cara pandang dan berfikir kamu….?
Kita menilai diri kita dengan mengukur dari apa yang
kita rasa mampu untuk kerjakan. Orang lain mengukur kita dari apa yang telah
kita lakukan. (Henry Wadsworth Longfellow).
“Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum,
sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”. (QS.
Ar-Ra’d (13);11).
Masa Lalu Bukanlah Patokan Masa Depan
“Masa lalu adalah sejarah yang akan menjadi cermin untuk
masa depan”
Kenapa kita harus melakukan semuanya dengan baying-bayang
masa lalu. Toh kalau akhirnya hanya akan menjadikan pengaruh negative buat
kesuksesan kita. Pengalaman dimasa lalu bisa membuat orang bertindak dengan
cara yang aneh tanpa disadari. Bahkan ketika dia menyadari potensi yang ada
pada dirinya, dia tidak menggunakan sebaik mungkin, hanya karena terlalu sibuk
menyesali masa lalu. Lalu yang pasti kita tidak akan menjadi “seseorang” apabia
kita terus belajar dari masa lalu.
Jangan melihat masa lalu dengan penyesalan, jangan pula
melihat masa depan dengan ketakutan. Tapi lihatlah sekitarmu dengan penuh
kesadaran. (James Thuber).
“Termasuk kesempurnaan islam seseorang apabila Ia
meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat bagi dirinya”. (HR. At-Tirmidzi).
Bukan Cuma Do’a
“Do’a kita tidak akan dakabulkan-Nya, tanpa kita
mengupayakan apa yang kita panjatkan dalam do’a tersebut”
Do’a adalah seruan dari bawah ke atas, dan tidak di
hadapkan kecuali kepada Dzat yang kekuasaannya melebihi kekuasaan yang berdo’a.
yang dipanjatkan dari hamba kepada penguasa. Memiliki tekad yang kuat dalam
mewujudkan masa depan. Sebuah usaha yang dilakukan secara continyu, terlebih
dengan di iringi do’a yang tak mengenal lelah. Merupakan permulaan dari segala
sesuatu, karena kemenangan hanya milik orang yang mau berdo’a dan berusaha.
“Sungguh seandainya salah seorang diantara kalian mencari
kayu bakar dan memikul ikatan kayu itu, maka itu lebih baik dari pada Ia
meminta-minta kepada seorang, baik orang itu memberinya atau tidak.” (HR.
Bukhari dan Muslim).
Jangan Puas Dulu;
Dunia memang hanya tempat singgah sementara, tapi untuk
mencapai dunia kita harus merasa bahwa kita aka hidup seribu tahun lagi,
sehingga apa yang kita upayakan selalu lebih giat. Demikian pula ketika kita
beribadah, kita harus beranggapan bahwa hidup kita akan berakhir hari ini.
Kedua-duanya akan membuat kita tidak puas. Ketidak puasan kadang menuntut kita
untuk melakukan lebih dari apa yang telah kita kerjakan dan dapatkan. Akan
tetapi, ketidakpuasan cenderung membuat kita berfikir lebih maju. Dengan
ketidakpuasan kita selalu berusaha mendayagunakan seluruh kekuatan diri untuk
pencapaian yang lebih baik lagi. Lebih…..3X dan lebih. Ketidakpuasan bukan
berarti kita tidak menikmati apa yang sudah kita dapatkan. Akan tetapi
ketidakpuasan lebih kepada keinginan kita untuk memenuhi dahaga akan sesuatu.
Dahaga akan memperoleh ilmu dunia dan akhirat. Dan kita hanya boleh tidak puas
pada tiga hal saja, yaitu:
1) Mengenal Allah
2) Menambah Keimanan
3) Mencari Ilmu Pengetahuan.
“Ambillah kesempatan lima sebelum lima: mudamu sebelum
tua, sehatmu sebelum sakit, kayamu sebelum melarat, hidupmu sebelum matimu dan
senggangmu sebelum sibukmu.” (HR. Hakim dan Baihaqi)
Sekian dan terima kasih. Salam Rahayu kanti Teguh Slamet:
Exclusif : Karya. Wong Edan BaGu
Luwuk Banggai Sabtu tgl 27-10-2012
Wong Edan BaGu…. _/\_
Post a Comment